Oleh :
Nama : Putu Yuna Adinata
NIM : 201606059
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
2
1.1.1 Media komunikasi visual apa saja yang efektif dan komunikatif sebagai
sarana kampanye sosial pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten
Badung ?
1.4.1.2 Untuk mengetahui media komunikasi visual apa saja yang efektif dan
komunikatif sebagai sarana kampanye sosial pencegahan penyebaran
Covid-19 di Kabupaten Badung.
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka batasan masalahnya
lebih difokuskan mulai dari perumusan masalah sampai dengan perwujudan yang
hanya sebagai contoh / prototype untuk kampanye sosial pencegahan penyebaran
Covid-19 di Kabupaten Badung yang tepat untuk masyarakat.
Adapun manfaat yang diharapkan dari skripsi karya ini antara lain sebagai
berikut :
3
Covid-19, serta mahasiswa mampu untuk berpikir secara terstruktur/sistematis
dalam mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah didapatkan selama berkuliah
yang nantinya akan diterapkan dilapangan.
Adapun judul yang diangkat dalam skripsi karya ini antara lain; “Desain
Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Sosial Pencegahan Penyebaran
Covid-19 Di Kabupaten Badung”.
1.5.2 Sarana
Sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang
berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan
juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi
kerja. Moenir (1992-119).
4
1.5.2 Kampanye Sosial
1.5.2 Pencegahan
1.5.2 Penularan
1.5.2 Covid-19
5
1.4 Metode Perancangan
6
yang sedang diselidiki. (Hadi, 1978 : 28). Tempat melakukan survey yaitu di
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
Data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang
telah ada. Atau secara tidak langsung melalui kepustakaan dan melalui browser
atau internet.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis dari
beberapa literatur atau bahan bacaan yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. (Surakhmad, 1787 : 2) misalnya mencari informasi data-data
pada buku, artikel, majalah, surat kabar, brosur dan media lainnya yang ada
hubunganya dengan pencegahan penyebaran Covid-19 yang akan kami bahas.
Metode pengumpulan data dengan cara mencari data berupa foto-foto dan
gambar yang berhubungan dengan tema kesehatan (Arikunto, 1985 : 72), metode
ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara merekam suatu gambar
7
dengan kamera foto serta mengumpulkan arsip-arsip yang menyangkut cara
pencegahan penyebaran Covid-19.
Jadi dalam hal ini penulis menganalisa dan membandingkan data yang
didapat dari Dinas Kesehatan mengenai cara mencegah penyebaran Covid-19
dengan teori yang berkaitan dengan kasus yang diangkat, kesimpulannya metode
analisis deskritif adalah menggambarkan fakta-fakta tentang cara mencegah
penyebaran Covid-19 kemudian dibandingkan dengan teori-teori yang diperoleh.
Dari hasil perbandingan tersebut kemudian dilakukan koreksi atas selisih yang
terjadi sehingga nantinya akan diperoleh suatu pemecahan masalah yaitu diperoleh
suatu desain yang terpilih, sebagai media promosi yang efektif dan komunikatif
untuk menginformasikan kepada masyarakat di Kabupaten Badung mengenai cara
mencegah penyebaran Covid-19.
8
BAB II
Semiotik atau semiology adalah ilmu tentang tanda-tanda atau simbol. Istilah
semiotik berasal dari bahasa Yunani yaitu Semeion/Sema, yang berarti tanda.
Dengan demikian tentu akan mudah dipahami bahwa untuk menggambarkan suatu
pesan atau informasi secara visual diperlukan suatu gambar, yang akan ditafsirkan
sama oleh semua orang yang menerima pesan tersebut. Oleh karena itu, semiotik
bisa dikatakan sebagai ilmu untuk memahami konteks tanda secara umum yang
berlaku di masyarakat, yang akan menjadi sasaran penerima pesan. Suatu studi
tentang pemaknaan semiotik menyangkut aspek-aspek budaya, adat-istiadat, atau
kebiasaan di masyarakat (Kusrianto, 2007 : 58). Semiotik dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
Semantik berasal dari kata Semanien dalam bahasa Yunani yaitu: berarti,
bermaksud, dan meneliti. Sedangkan semantik merupakan semiotika yang
berkenaan dengan makna dan konsep. Dalam dunia Komunikasi Visual, Semantik
berarti :
Ditinjau berdasarkan makna, konsep, dan arti terdapat 2 aspek dalam visual image
yaitu :
1. Aspek secara umum yaitu: suatu tanda atau simbol bisa diterima oleh
setiap orang secara luas.
9
teknis dan praktis, material atau bahan yang dipergunakan, serta efisiensi yang
menyangkut ukuran dan bahan, warna yang dipergunakan, maupun teknik
memproduksinya, dst (Kusrianto, 2007 : 96).
a. Icon
b. Indeks
10
Untuk mendukung teori semiotik maka pada proses perancangan media
komunikasi visual dalam upaya untuk menginformasikan kepada masyarakat di
Kabupaten Badung akan cara pencegahan penyebaran Covid-19, maka penulis
mempergunakan data-data yang digunakan dari hasil survey yang telah didapatkan
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Badung mengenai cara pencegahan penyebaran
Covid-19, hal ini bertujuan agar desain yang akan dibuat dapat memberikan
informasi yang jelas dan mudah dimengerti, serta sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di lingkungan masyarakat (Dinas Kesehatan Kabupaten Badung bagian
Bidang Bina Kesehatan Masyarakat).
1. Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif
untuk mencegah penyebaran Covid-19. Cucilah tangan dengan air mengalir dan
sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga
bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku.
Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin
pengering tangan.
2. Ketika hendak batuk atau bersin, tutuplah mulut dan hidung dengan bagian
dalam siku lengan atau tisu, kemudian buanglah tisu segera ke dalam tempat
sampah tertutup, dan bersihkan tangan dengan antiseptik berbahan dasar alkohol
atau cuci tangan dengan sabun dan air.
4. Jika ingin mengonsumsi daging atau ikan, pastikan daging atau ikan
tersebut sudah dicuci dan dimasak hingga benar-benar matang. Hindari
mengonsumsi daging atau ikan yang sudah tidak segar atau busuk.
11
5. Agar tidak tertular Covid-19, disarankan untuk tidak bepergian ke tempat-
tempat yang sudah memiliki kasus Covid-19 atau berpotensi menjadi lokasi
penyebaran Covid-19, baik di luar maupun dalam negeri.
Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini. Selain
itu juga merupakan sebuah tantangan untuk membuat media komunikasi visual
yang efektif dan komunikatif. Penulis meyakini dengan mengangkat obyek kasus
ini akan memberikan banyak pengalaman, dan penulis akan bisa lebih bebas
bereksplorasi dalam membuat karya perancangan media komunikasi visual yang
menarik, efektif, dan komunikatif.
Dalam penulisan skripsi karya ini, nama obyek yang diangkat adalah Desain
Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Sosial Pencegahan Penyebaran
Covid-19 Di Kabupaten Badung. Penulis tertarik mengangkat kasus ini karena di
12
Kabupaten Badung sendiri angka untuk positif Covid-19 sendiri tiap bulannya
semakin meningkat. Minimnya media kampanye sosial yang ada mengakibatkan
pesan yang harusnya sampai ke masyarakat tidak tersampaikan dengan baik, maka
dari itu, diperlukan penambahan media komunikasi visual untuk memaksimalkan
kampanye pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Badung.
Faktor Pendukung
Dilihat dari jenis data yang digunakan dalam perancangan ini, maka analisis
yang digunakan yaitu 5W+1H.
What (Apa)
13
Why (Kenapa)
Where (Dimana)
Who (Siapa)
When (Kapan)
2.3 Simpulan
14
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
15
a. Demografi
b. Geografi
c. Psikografi
a. Poster
Poster ditinjau dari segi etimologinya, berasal dari kata to post yang berarti
mengumumkan surat tempelan. Poster dapat pula berarti media grafis yang memuat
unsur teks dan gambar / ilustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding
(Pujirianto,2005:16). Poster akan menjadi media promosi yang efektif bila
16
didukung oleh unsur-unsur desain komunikasi visual yang menarik akan langsung
bisa menjadi pusat perhatian dan akan menjadi media yang sangat efektif untuk
mengkampanyekan cara pencegahan penyebaran Covid -19. Poster dapat dicetak
dalam jumah banyak dengan biaya yang terjangkau guna menarik perhatian orang
agar menerima pesan yang di sampaikan.
b. Totebag
Totebag berasal dari kata “tote” yang artinya membawa. Totebag termasuk
dalam kategori tas jinjing atau tas yang biasanya dibawa dengan satu tangan, yang
tersedia dalam berbagai desain dan ukuran. Totebag ini bisa digunakan untuk
membawa buku, kosmetik, alat-alat lainnya sesuai kebutuhan. Biasanya Totebag
terbuat dari bahan yang keras, dengan bahan bervariasi seperti kanvas, kain goni,
dan kain nilon.
c. Masker
d. Feeds Instagram
Feeds Instagram adalah gambar atau foto yang diunggah oleh pemilik
akun. Feeds Instagram biasanya berupa gambar atau video.
17
3.1.2 Biaya Media
Rincian biaya media berguna agar penulis mengetahui berapa biaya yang
diperlukan untuk mewujudkan media kampanye tersebut. Biaya yang dicantumkan
juga telah disesuaikan dengan wujud media, teknik cetak, bahan material dan
jumlah dari masing-masing media. Rincian biaya tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Strategi Kreatif
Kampanye ini didasari oleh pentingnya masyarakat agar tau tentang cara
mencegah penyebaran Covid-19. Sebagai perantara pesan dibuatlah media agar
lebih informatif kepada masyarakat. Dalam perancangan media diperlukan
keselarasan ilustrasi, teks, tipografi dan pemilihan warna yang sesuai dengan
konsep sehingga membuat target audiens mudah memahami maksud dari kampanye
ini.
Tema pokok dari perancangan media kampanye ini nantinya akan seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu mengajak khalayak sasaran yaitu seluruh
masyarakat di Kabupaten Badung agar tau akan cara mencegah penyebaran Covid-
19.
Strategi penyajian pesan pada kampanye ini akan bersifat persuasif sesuai
dengan peran kampanye yaitu menyampaikan informasi yang bersifat sosial, agar
masyarakat sebagai target audience dapat bertambah pengetahuannya. Informasi
persuasif ini akan disampaikan dengan bahasa verbal dan bahasa visual. Pesan
verbal yang akan disampaikan pada setiap media memiliki satu kesatuan ide
walaupun disampaikan dalam beberapa kalimat berbeda. Pesan verbal yang akan
disampaikan berpokok pada cara pencegahan penyebaran Covid-19. Pesan verbal
akan disampaikan dengan sederhana agar mudah dipahami oleh target audiens.
Sedangkan bahasa visual akan disampaikan melalui unsur visual yaitu melalui
tipografi, ilustrasi, warna dan juga layout yang menarik dan dapat dipahami oleh
target audiens.
19
3.2.3.3. Pengarahan Pesan Visual / Art Directing
Citra Visual
Tipe Huruf
Tone Warna
Tone warna yang ingin diperlihatkan pada media yang dirancang akan
sesuai dengan konsep media. Dalam konsep ini perancang akan menggunakan
dominan warna biru tua, putih, dan kuning.
Gaya Desain
Gaya desain yang digunakan adalah gaya flat design agar terlihat lebih
sederhana tetapi juga disesuaikan dengan kasus yang diangkat agar pesan bisa
tersampikan dengan baik ke masyarakat.
Gaya Visual
Gaya visual yang digunakan adalah gaya visual kartun yang lebih
menekankan pada ilustrasi digital vektor. Gaya visual kartun memiliki kesan ringan
20
dan sederhana, dimana yang diaharapkan nantinya masyarakat dapat menangkap
pesan secara ringan bahwa kampanye ini merupakan hal yang sederhana.
Naskah adalah kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang
ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil
sikap, berpikir dan bertindak lebih lanjut. Untuk iklan, naskah biasanya
mengunggulkan nilai positif dari produk. Naskah kreatif dapat menampilkan fakta-
fakta, bagan, daya tarik dari hal yang menyenangkan atau menggelisahkan (isu-isu
strategis) (Pujiriyanto, 2005:39).
Judul (Headline)
Judul (headline) dari media kampanye ini yaitu “Ayo Cegah Penyebaran
Virus Corona”.
Sub Judul (Sub Headline) dari media kampanye ini yaitu “Dengan Cara”.
Teks isi (Body Copy) merupakan isi pesan yang akan disampaikan dengan
jumlah yang lebih banyak dari judul maupun sub judul. Teks isi (Body Copy)
nantinya akan berisi pesan-pesan mengenai cara pencegahan penyebaran Covid-19.
Totebag
Konsep Totebag ini dibuat dengan gaya yang simpel, agar penyampaian
pesan dapat dengan mudah dimengerti oleh audiens. Ilustrasi yang digunakan
adalah ilustrasi yang dibuat dengan tehnik digital vektor, penampilan ilustrasi
21
vektor digunakan agar media tersebut menarik. Selain itu, juga bersifat sebagai daya
tarik yang informatif yaitu menginformasikan mengenai cara pencegahan
penyebaran Covid-19.
Masker
T-Shirts
Desain T-Shirt ini dibuat dalam bentuk yang sederhana, dengan komposisi
ilustrasi yang dibuat seimbang dengan penataan teks nya, sehingga menjadi sebuah
desain unik yang dapat menarik perhatian audiens yang melihatnya.
22
BAB IV
Sebagai media kampanye, konten dan bentuk visual yang dibuat untuk
mengkampanyekan cara pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Badung,
diperoleh dari hasil survey dan wawancara di lapangan. Ide pembuatan media
kampanye ini berawal dari munculnya pandemi Covid-19, dimana virus ini dengan
cepat menyebar dari satu orang ke orang lainnya.
Ilustrasi
Ilustrasi yang akan di gunakan adalah ilustrasi digital vektor yaitu dokter
yang sedang memakai masker, cara mencuci tangan, dan tetap di rumah aja. Dari
ilustrasi itu, terdapat makna yang ingin disampaikan oleh penulis ke khalayak
sasaran yaitu bagaimana cara mencegah penyebaran Covid-19.
Tipografi
Tipografi yang akan digunakan adalah jenis tipografi Sans Serif yaitu huruf
yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal, sederhana dan lebih mudah dibaca.
Warna
Warna yang akan digunakan nantinya dominan adalah biru tua, sedangkan
warna lain yang dipakai adalah warna kuning dan warna putih, agar terlihat kontras
dan mudah dibaca.
23
4.2 Pengembangan Bentuk Visual
4.2 Thumbnail
Eksekusi Final Desain adalah tahap terakhir atau pemilihan desain yang telah
dibuat sebelumnya, yang sudah melalui proses asistensi. Media final inilah yang
diharapkan mampu menjadi solusi dari masalah kampanye yang d ihadapi.
24
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Zed, Mestika. (2008), Metode Penelitian Kepustakaan Ed.2, Jakarta, Yayasan Obor
Indonesia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT.
26