Anda di halaman 1dari 20

“KONSEP DAN KEUNGGULAN AUDITING BERBASIS KOMPUTER ”

&
“GAGASAN PENGENDALIAN FRAUD DI SEKOLAH”

Dosen Pengampu :
Dr. Jufri Dharma, M.Si, Ak
Gaffar Hafiz Sagala, S.Pd, M.Sc

DISUSUN OLEH :

Kelompok 6

ANGGIAT TOBAT SIMBOLON 7182142011


FEBRIYANTI SIHOMBING 7183342028

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGAN TAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,terutama kepada Bapak
Dr. Jufri Dharma, M.Si, Ak dan Gaffar Hafiz Sagala, S.Pd, M.Sc selaku sebagai dosen
pengampu mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang telah membimbing dalam
pelaksanaan tugas ini.
Penulis meyakini bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
memohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan baik dari susunan kalimat, kajian
teoritas dan tata bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan tugas ini kedepannya agar lebih baik lagi. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada seluruh pembaca. Akhir kata penulis
ucapkan terimakasih .

Medan, Maret 2021

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................................ 1
C. Manfaat.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
1. Konsep Auditing Berbasis Komputer........................................................ 2
A. Pengertian Audit Sistem Informasi.......................................................... 3
B. Sifat Audit................................................................................................ 4
C. Software Komputer.................................................................................. 6
D. Keunggulan dan kelemahan Auditing berbasis komputer........................ 10
2. Gagasan Pengendalian Fraud di Sekolah.................................................. 13
1. Pencegahan Fraud dalam pengelolaan Dana BOS................................... 13
3. Contoh Khasus............................................................................................. 16
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 17
A. Kesimpulan.................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang


Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan
mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada
sistem informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi
akuntansi yang membutuhkan improvement.
Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis
komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya. Audit merupakan
Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi.

B.     Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah konsep Auditing Berbasis Komputer ?
2. Apa keunggulan dan kelemahan Auditing Berbasis Komputer ?
3. Bagaimanakah pencegahan jika terjadi Fraud di Sekolah ?

C.    Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui konsep auditing berbasis komputer
2. Untuk mengetahui keunggulan dan kelamahan auditing berbasis komputer
3. Untuk mengetahui gagasan pencegahan Fraud yang terjadi di sekolah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Auditing Berbasis Komputer


A. Pengertian Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-
bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui
apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat
digunakan untuk :
a. Melindungi asset.
b. Menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data.
c. Menyediakan informasi yang relevan dan handal.
d. Mencapai tujuan organisasi dengan efektif.
e. Menggunakan sumber daya dengan efisien.
f. Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal
yang melindungi sistem tersebut.
g. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-
tujuan berikut ini dipenuhi :
• Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program,
komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
• Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi
khusus dan umum dari pihak manajemen.
• Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak
manajemen.
• Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan
lengkap.
• Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat
diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah
ditetapkan.
• File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.
B. Sifat Audit
Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut :
a. Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan
mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai
ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para
pemakai yang berkepentingan
b. Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan
perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati.
c. Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti
audit Pengauditan Dengan Menggunakan Komputer Pendekatan ini menggunakan
komputer (auditing with the computer) untuk tujuan pengerjaan tahap-tahap program
audit yang terinci. Pendekatan ini juga digunakan untuk mengotomatisasi aspek
tertentu dalam proses pengauditan. Komputer ditransformasikan pada audit scene
selama mereka dapat mengerjakan jumlah fungsi audit, seperti pengujian
pengendalian dan pengujian substantive. Auditor dapat menggunakan paket-paket
spreadsheet excel, untuk menciptakan spreadsheet yang berisi laporan keuangan dari
perusahaan yang diaudit. Pengembangan yang lain adalah template, efek program dan
format on screen dengan menggunakan paket software spreadsheet. Template ini
memungkinkan auditor untuk mengerjakan tugas yang sebelumnya dikerjakan secara
manual.

C. Sofware Komputer

Audit Software, penggunaan software dalam melaksanakan audit dengan koputer dapat
membantu dalam pengujian substantive catatan dan file perusahaan
Tipe software audit yang uama adalah GAS (Generalized Audi Software),yang terdiri dari
satu atau lebih program yang applicable pada bernagai situasi audit pada suatu perusahaan.
ACL (Audit Comand Language) merupakan interaktif, yang menghubungkan user dengan
computer. ACL membantu auditor untuk untuk menganalisis data klien dengan beberapa
fungsi, misalnya attribute sampling, histogram generation, record aging, file comparation,
duplicate checking, dan file printing. Yang relative powerful, fleksibel dan mudah
dipelajari.sehingga auditor dapat memodifikasi program untuk situasi khusus.
Fungsi audit yang khas yang tersedia pada paket GAS:

a. Extracting data from files, GAS harus mempunyai kemampuan untuk menyuling dan
retrieve data dari berbagai struktur, media, dan bentuk catatan file pada saat
digunakan untuk mengaudit perusahaan yang bervariasi. Setelah di suling, data diedit
dan kemdian ditransfer pada audit work file, penyimpanan data tersedia untuk
digunakan dengan program lain yang ada pada GAS
b. Calculating With data,beberapa step dalam audit terdiri dai addition, subtraction,
multiplication dan division operation. Contohnya koreksi jurnal dilakuka dengan
menjural ulang.
c. Performing comparisons with data, perbandingan mungkin dilakukan untuk
menyeleksi data elemen untuk di tes untuk memastikan adanya konsistensi diantara
data elemen dan untuk memverifikasi apakah kondisi tertentu telah didapat. GAS
seharusnya menyediakan logical operator seperti equal, less than, dan greater than.
d. Sumarizing data, data elements harus sering di ringkas untuk memberikan dasar untuk
perbandingan. Contoh: list detail gaji harus diringkas untuk dibandingkan dengan
laporan penggajian.
e. Analyzing data, berbagai data harus dianalisis untuk memberikan dasar review atas
trend perusahaan. Contohnya, piutang harus ditaksir umurnya utuk menentukan
kemungkinan piutang tersebut dapat ditagih.
f. Reorganizing data, data elemen perlu untuk di sortir atau digabungkan. Contohnya:
berbaga produk yang dijual perusahaan boleh mungkin di re-sorted secara ascending
berdasar jumlah total penjualan untuk membantu analisis penjualan.
g. Select sample for testing. Dalam audit, tidak semua data dapat di uji. Sample harus
diambil secara random. Contohnya sample customer dapat dipilih secara random dari
catatan piutang dagang.
h. Gathering statistical data, seorang auditor sering membutuhkan data-data statistik.
Contohnya: mean dan median dari penjualan produk.
i. Printing Confirmation Request, analyses, and other output
Manfaat GAS:

a. Memungkinkan auditor untuk mengakses catatan computer yang dapat dibaca untuk
berbagai macam aplikasi dan organisasi.
b. Memungkinkan auditor untuk memeriksa lebih banyak data daripada jika auditor
masih menggunakan proses manual.
c. Dapat melakukan berbagai macam fungsi audit secara cepat dan akurat, termasuk
pemilihan sample secara statistic.
d. Mengurangi ketergantungan pada nonauditing personel untuk melakukan peringkasan
data, dengan demikian auditor dapat mengelola pengendalian audit yang lebih baik.
e. Auditor hanya memerlukan pengetahuan yang cukup (tidak begitu dalam) tentang
computer.

Keterbatasan GAS:
GAS tidak memeriksa application programe dan programmed check secara langsung
sehingga tidak dapat menggantikan audit –through-the-computer-techniques.
Dan Saat ini banyak sekali software audit yang beredar dipasaran seperti:

1. IDEA (Interactive Data Analysis Software)

Merupakan software audit yang dapat digunakan untuk membuat rekonsiliasi, investigasi
kecurangan, internal/operational audit, pemindahan file, mempersiapkan laporan manajemen
dan analisis-analisis lainnya, termasuk menelusuri security log.
IDEA adalah software yang powerful dan mudah dioperasikan untuk membantu akunting dan
professional keuangan meningkatkan keahlian auditing, mendeteksi kecurangan, dan
memenuhi dokumen-dokumen standar. Software ini memungkinkan kita untuk mengimpor
data dengan cepat, menyertakan, menganalisa, mengambil sample dan mengekstrak data dari
berbagai macam sumber, termasuk laporan yang dicetak dari sebuah file.
Didesain oleh Akuntan untuk Akuntan, IDEA menawarkan sebuah tampilan antar muka yang
intuitif termasuk fungsi point dan klik, menu bantuan, toturial dan multi tampilan. Dengan
kemampuan ukuran file yang tak terbatas, IDEA dapat mengakses dan menganalisa data yang
berukuran besar dalam beberapa detik saja, membebaskan anda untuk menganjurkan
manajemen dalam proyek tambahan dan memberikan analisa yang mendalam.
2. APG (Audit Program Generator)

APG memungkinkan tim audit mempersiapkan daftar perencanaan audit mereka. APG
memungkinkan tim audit untuk menambah, menghapus atau melakukan modifikasi item-item
individual dalam daftar perencanaan audit untuk menyesuaikan antara pekerjaan auditor
dengan keperluan klien mereka.

Daftar perencanaan audit dari APG termasuk item-item untuk menetapkan:

• Persetujuan penerimaan tugas


• Persetujuan personel audit terhadap perikatan audit
• Tingkat independensi
• Pengetahuan terhadap kesatuan usaha
• Taksiran kemampuan audit
• Surat Perikatan
• Taksiran risiko audit dan tingkat materialitas
• Taksiran risiko pengendalian
• Tindakan-tindakan melanggar hukum
• Tingkat kesalahan dan ketidakpatuhan
• Prosedur analitikal
• Strategi audit dan program audit

APG dapat membantu dalam memenuhi standar auditing, mempertimbangkan struktur


pengendalian internal dalam sebuah laporan keuangan auditan. Standar auditing
mengharuskan auditor mendapatkan pemahaman terhadap tiga elemen dari struktur
pengendalian dan apakah kebijakan-kebijakan yang relevan, prosedur-prosedur dan catatan-
catatan yang mendasar telah diterapkan pada perusahaan yang diaudit.

3. Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah program aplikasi yang cukup populer, yang dapat dipastikan ada pada
setiap PC, terlepas dari apakah software tersebut asli atau bajakan.
Cara kerja audit berbantuan computer dengan Microsoft Excel sebenarnya hampir sama
dengan software yang lain, yaitu setelah file data diimpor atau disalin, maka selanjutnya
dapat dilakukan pengolahan/manipulasi data sesuai keperluan audit yang dilakukan, tentunya
dengan menginputkan formula-formula yang diperlukan.
Sekalipun demikian, tetap harus diakui bahwa penggunaan Microsoft Excel untuk audit tetap
memiliki kekurangan dibandingkan dengan paket software yang memang dikhususkan untuk
audit. Hal ini karena file yang telah diimpor atau disalin bukanlah jenis file read only
sehingga sangat rentan kesalahan yang diakibatkan kesalahan pengetikan dan pengeditan
yang dilakukan. Keterbatasan lainnya adalah keterbatasannya dalam mengenali dan membaca
file sumber data, jika dibandingkan dengan program seperti ACL dan IDEA yang mempunyai
kemampuan membaca file dalam banyak tife/ekstensi.

4. AUDIT-Easy
Adalah software yang digunakan untuk mengembangkan dan melakukan audit kepatuhan
internal dan eksternal.

5. EZ-R Stats
Adalah software audit dengan beberapa kegunaan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi duplikasi, selisih-selisih, jumlah populasi, klasifikasi dan stratifikasi
data, univariate statistik, menentukan ukuran sample, persentil/quartile, histogram,
dan lainnya.
b. Menentukan prosedur-prosedur seperti misalnya test Hukum Benford (Benford’s
Law) besaran nilai kumulatif moneter sampling, interval sampling,cross tabulasi,
c. Dapat digunakan untuk melakukan beberapa pengujian statistik seperti Chi Square,
pemeriksaan nomor kartu kredit, penyusunan nomor keatas dan kebawah.
d. Menghasilkan grafik – histogram, garis trend, grafik pareto, dan lain-lain

6. QSAQ
Software ini digunakan untuk menjadwalkan, mengelola analisis dan mengadakan internal
audit, penilaian, pengujian dan pemeriksaan. Software ini didesain untuk mengorganisasikan,
melangsungkan, mendokumentasikan, dan melaporkan dalam internal audit dan eksternal
audit.

7. Random Audit Assistant


Adalah software untuk mendapatkan sample audit yang valid dari batasan audit yang telah
ditetapkan.
8. RAT-STATS
Adalah paket software statistik yang didesain untuk membantu auditor dalam menetapkan
sample audit secara acak dan mengevaluasi hasilnya

9. Auto Audit
Software ini merupakan sistem informasi audit yang terintegrasi. Software ini memungkinkan
departemen audit untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dalam satu database. Dengan
fasilitas untuk menaksir risiko, perencanaan, penjadwalan, kertas kerja, dan lainnya, maka
menggunakan software ini merupakan pilihan yang tepat untuk mengelola sebuah departemen
audit.

10. GRC on Demand


Adalah software dengan kegunaan untuk manajemen pengendalian keuangan, otomatisasi
audit, risiko manajemen, teknologi informasi pemerintahan.

D. Keunggulan dan Kelemahan Auditing Berbasis Komputer

Keuntungan dalam menggunakan audit berbasis komputer:

1. Jika perusahaan mempunyai ribuan transaksi yang tidak dapat dilakukan pengujian
dengan cara manual maka teknik berbasis komputer dapat membantu untuk
melakukan uji audit.
2. Teknik audit berbasis komputer mampu dalam melakukan pemeriksaan keseluruhan
transaksi.
3. Dengan menggunakan audit berbasis komputer maka hasil yang diperoleh dapat
memberikan informasi dan analisis atas data yang diuji.
4. Waktu dalam pemeriksaan audit lebih efisien.

Kelemahan dalam Audit berbasis komputer:


1) Biaya relatif mahal dalam membuat atau membeli lisensi software audit dan adanya
tahap pengembangan dan pemeliharaan dalam audit berbasis komputer.
2) Waktu relatif lama dan membutuhkan pembelajaran dalam mempelajari teknik audit
yang berbeda dari pemeriksaan manual.
3) Kompetensi sumber daya manusia dalam bidang audit dan sistem informasi akuntansi.
2. Gagasan Pengendalian Fraud di Sekolah
A. Pecegahan kecurangan (fraud) dalam pengelolaan dana BOS.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dalam menunjang dana pendidikan bagi siswa di tingkat Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Bantuan Operasioal Sekolah (BOS) mulai diterapkan sejak Juli 2005 yang mana
merupakan program pemerintah yang pada dasarnya digunakan untuk penyediaan
pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai
pelaksanaan wajib belajar 12 tahun. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
didistribusikan ke masing-masing sekolah setiap tiga bulan atau dalam periode
triwulan oleh pemerintah. Namun, pada kenyataannya pendistribusian dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) tidak sesuai dengan periode yang telah di tentukan oleh
pemerintah, karena dalam pendistribusiannya sering terjadi keterlambatan.
Keterlambatan pendistribusian disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
keterlambatan pendistribusian dari pemerintah pusat dan lamanya keluar surat
pengantar pencairan dana oleh tim manajer BOS di masing-masing daerah.
Selain pendistribusian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sering
mengalami permasalahan, permasalahan lain juga muncul terkait dengan penggunaan
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sudah cair sampai di pihak sekolah,
hal ini terkait dengan penyelewangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang
telah dialokasikan.

Seiring dengan berjalannya waktu, terjadinya kecurangan terhadap pengelolaan dana


Bantuan Operasional Pemerintah semakin meningkat, hal ini masih banyak terjadi
dengan dugaan sementara bahwa pemerintah belum cukup memperhatikan dalam hal
pengauditan terhadap pengelolaan tersebut. Salah satu kasus penyalahgunaan dana ini
adalah dengan mengotak-atik laporan keuangan untuk mengelabui para auditor, hal
ini merupakan suatu kecurangan (Fraud) yang sering terjadi. Tidak hanya pemerintah
yang dicurangi oleh pimpinan/pengelola BOS tersebut, tetapi juga para tenaga
kependidikan yang ada dalam sekolah tersebut.
Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk meminimalisir terjadinya Fraud
tersebut :
1. Meningkatkan budaya organisasi
2. Melaksanakan Proactive Fraud audit
3. Melaksanakan Whistleblowing
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka salah satu upaya yang diperlukan untuk
meminimalisir penyelewengan dari penggunaan dana BOS, disamping optimalisasi
dari partisipasi publik, suatu bentuk antisipasi untuk mencegah kasus serupa terjadi
sangat diperlukan. Upaya antisipasi dapat berupa upaya audit serta penanaman budaya
berorganisasi yang baik oleh pihak terkait yang mengelola dana BOS. Salah satu
upaya audit untuk antisipasi dalam mencegah kecurangan yaitu proactive fraud audit.
Menurut Sudarmo, Sawardi dan Yulianto (2008) menyatakan jika Fraud audit
merupakan audit yang dilaksanakan terhadap tindakan kecurangan (Fraud).
Selanjutnya proactive Fraud audit mengarah pada proses audit yang bersifat
proactive dimana auditor secara aktif mengumpulkan informasi dan melakukan
analisis terhadap informasi yang telah dikumpulkan untuk menemukan kemungkinan
adanya tindak kecurangan dan kejahatan sebelum tindakan audit investigatif
dilakukan.

Proactive Fraud audit merupakan suatu tindakan preventif dapat menemukan


kemungkinan adanya kecurangan dan kejahatan secara lebih dini sebelum kondisi
tersebut berkembang menjadi kecurangan atau kejahatan yang lebih besar. Menelaah
penggunaan disiplin ilmu Fraud audit ini digunakan untuk mencegah penyimpangan
yang sifatnya dapat merugikan keuangan Negara di lingkungan auditor pemerintah,
maka guna meminimalisir penyelewengan dari penggunaan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS). Pihak pengawas yang berwenang dalam penanganan pengelolaan
dana BOS atau seluruh pihak yang berkepentingan dirasa perlu menerapan proactive
Fraud audit agar dana BOS ini digunakan sebagaimana mestinya dan kasus
penyelewengan dana serupa seperti diatas dapat diminimalisir.
Disamping itu, selain antisipasi melalui cara mengaudit penggunaan dana BOS,
pengungkapan mengenai pihak-pihak yang bermain tidak jujur dalam pengelolaan
dana tersebut juga diperlukan untuk mengungkapkan penyelewengan dalam
pengelolaan dana yang mungkin dilakukan beberapa pihak. Salah satu cara yang dapat
mencegah terjadinya kecurangan adalah dengan melakukan Whistleblowing.
Whistleblowing disini merupakan pelaporan yang dilakukan oleh anggota organisasi
(aktif maupun non-aktif) mengenai pelanggaran, tindakan illegal atau tindakan tidak
bermoral kepada pihak di dalam maupun di luar organisasi. Hal ini sejalan dengan
pernyataan yang di ungkapkan oleh Hwang et. al.,(2008: 505) whistleblowing adalah
pengungkapan yang dilakukan oleh anggota organisasi (mantan karyawan atau
karyawan) secara illegal, praktek-praktek tidak bermoral atau tidak sah dibawah
kendali pemberi kerja mereka, kepada orang atau pihak lain yang mampu
mempengaruhi tindakan mereka.
Selain upaya audit yang bersifat preventif, upaya pengungkapan terhadap pelaku
kecurangan oleh pihak-pihak yang mengetahui pelanggaran juga mampu
meminimalisir adanya penyelewengan dana BOS. Namun Pengungkapan harus
dilakukan dengan iktikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu
kebijakan perusahaan tertentu ataupun didasari kehendak buruk/fitnah. (KNKG,
2008). Upaya pengungkapan ini dikenal dengan whistleblowing. Menurut Staley dan
Lan dalam Akmal (2012) mengatakan bahwa whistleblowing adalah cara yang tepat
untuk mencegah dan menghalangi kecurangan, kerugian, dan penyalahgunaan. Peters
dan Branch (1972) mendefinisikan whistleblowing sebagai pengungkapan oleh
seseorang mengenai suatu informasi yang diyakini mengandung pelanggaran hukum,
peraturan, pedoman praktis atau pernyataan profesional, atau berkaitan dengan
kesalahan prosedur, korupsi, penyalahgunaan wewenang, atau membahayakan publik
dan keselamatan tempat bekerja (Vinten, 2000).
Hal lain yang dianggap berperan penting dalam pencegahan fraud yaitu, budaya
organisasi. Budaya organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem penyebaran
kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi dan
mengarahkan perilaku anggota-anggotanya. Budaya organisasi dapat menjadi
instrumen keunggulan kompetitif yang utama, yaitu bila budaya organisasi
mendukung strategi organisasi. Robbins (2002) mendefinisikan budaya organisasi
sebagai suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang
membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lain. Schein (1985)
mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar yang ditemukan atau
dikembangkan oleh suatu kelompok orang selagi mereka belajar untuk menyelesaikan
problem-problem, menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal, dan berintegrasi
dengan lingkungan internal. Dihubungkan dengan permasalahan kecurangan, salah
satu faktor yang bisa mencegah kecurangan menurut Arens (441:2008) adalah budaya
yang jujur dan etika yang tinggi.

1. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap pencegahan kecurangan (Fraud) dalam


pengelolaan dana BOS
Budaya organisasi merupakan norma-norma, nilai, asumsi, kepercayaan, kebiasaan yang
dibuat dalam suatu organisasi dan disetujui oleh semua anggota organisasi sebagai pedoman
atau acuan dalam organisasi dalam melakukan aktivitasnya baik yang diperuntukkan bagi
karyawan maupun untuk kepentingan orang lain. Dihubungkan dengan permasalahan
kecurangan, salah satu faktor yang bisa mencegah kecurangan menurut Arens (441:2008)
adalah budaya yang jujur dan etika yang tinggi. Kecurangan dapat dicegah dengan
meningkatkan budaya organisasi yang dapat dilakukan dengan mengimplementasikan
prinsip-prinsip Good Corparate Governance. Perbankan bertanggung jawab untuk
menerapkan budaya yang baik dalam perusahaan agar tindakan kecurangan bisa
diminimalkan. Budaya organisasi yang baik dalam suatu instansi dipercaya mampu
meminimalisir kemungkinan fraud untuk terjadi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anita dan Zelmiyanti pada tahun 2015 menunjukkan
jika budaya organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan di
BPR Sumatera Barat ini dikarenakan penendalian internal yang diterapkan cukup bagus
sehinga mampu mencegah terjadinya kecurangan.
2. Pengaruh Proactive Fraud audit terhadap pencegahan kecurangan (Fraud)
dalam pengelolaan dana BOS
Minimnya upaya audit sebagai tindakan preventif guna mencegah terjadi kecurangan
dianggap sebagai salah satu faktor yang menyebabkan kecurangan atau (fraud) masih marak
terjadi. Audit yang mampu melacak rekam jejak suatu instansi atau perusahaan dalam
pengelolaan dana yang ada dapat menunjukkan sedini mungkin apabila ada kemungkinan
terjadinya tindakan kecurangan. Proactive fraud audit mengarah pada proses audit yang
bersifat proactive dimana auditor secara aktif mengumpulkan informasi dan melakukan
analisis terhadap informasi yang telah dikumpulkan untuk menemukan kemungkinan adanya
tindak kecurangan
dan kejahatan sebelum tindakan audit investigatif dilakukan. Upaya ini merupakan suatu
pendekatan proactive yang sangat signifikan untuk mendeteksi adanya kecurangan keuangan,
seperti yang telah dinyatakan sebelumnya yaitu melalui catatan dan informasi, hubungan
analitis dan kesadaran perlakuan kecurangan serta usaha penyembunyian.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermiyetti pada tahun 2008 menunjukkan jika variabel
lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi
serta pemantauan merupakan pengendalian internal dalam rumah sakit yang mempunyai
peranan sangat penting dalam hal mencegah kecurangan (Fraud) pengadaan barang. Selain
itu, penelitian Purwitasari pada tahun 2013 juga menunjukkan bahwa, pengendalian internal
dan komitmen organisasi berpengaruh secara sinifikan dalam pencegahan Fraud pengadaan
barang, dimana apabila keduanya diterapkan dengan baik dengan menekankan pada
keefektifan penendalian internal dan kekuatan pada lingkungan pengendalian dan
menanamkan rasa komitmen penuh terhadap organisasi, maka hal tersebut dapat mencegah
kemungkinan terjadinya tindak kecurangan.
3. Pengaruh whistleblowing terhadap pencegahan kecurangan (Fraud) dalam
pengelolaan dana BOS
Salah satu upaya yang dapat mencegah terjadinya kecurangan adalah dengan melakukan
pelaporan yang dilakukan oleh anggota organisasi (aktif maupun non-aktif) mengenai
pelanggaran, tindakan illegal atau tindakan tidak bermoral kepada pihak di dalam maupun di
luar organisasi atau dikenal dengan upaya whistleblowing. Sistem ini merupakan wadah atau
saluran bagi whistleblower untuk mengungkap dan melaporkan tindak kecurangan. Upaya ini
dilakukan bertujuan untuk mendeteksi, meminimalisir dan kemudian menghilangkan
kecurangan atau penipuan yang dilakukan pihak internal organisasi. Menurut Mark
Zimbelman (2006: 114), program whistleblowing yang baik dapat menjadi alat yang sangat
efektif dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan.
Penelitian yang di lakukan oleh Titaheluw (2011) yang berjudul Pengaruh penerapan sistem
Whistleblowing terhadap pencegahan Fraud pada PT. Telkom, Tbk, hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa sistem Whistleblowing merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
untuk mencegah terjadinya kecurangan (Fraud). Penelitian yang dilakuan oleh Naomi (2015)
yang berjudul Penerapan Whistleblowing System dan dampaknya terhadap Fraud, hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa terjadinya penurunan jumlah kecurangan yang terjadi
pada PT. Telekomunikasi Indonesia dan pertamina setelah dilakukannya Whistleblowing
System. Selain itu, penelitiaan yang dilakukan oleh Irvandly Pratama Libramawan pada tahun
2014 juga menunjukkan jika penerapan whistleblowing system berpengaruh secara signifikan
terhadap pencegahan kecurangan.
3, Contoh kasus penyalahgunaan (Fraud) Dana BOS

Korupsi Dana BOS, Mantan Kepsek dan Bendahara di Bima Ditahan


Jumat, 22 Maret 2019

Penulis: Kontributor Bima, Syarifudin


Editor: Farid Assifa

BIMA, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menahan
dua tersangka penggelapan bantuan operasional sekolah (BOS).

Mereka adalah mantan kepala sekolah, Nurul Mubin dan bendahara, Wahidin. 

Kasi Pidsus Kejari Bima, I Waya Suryawan mengatakan, penahanan kedua tersangka korupsi
itu merupakan pelimpahan dari Polres Bima.

"Setelah menerima pelimpahan berkas dan tersangka bersama barang bukti dari penyidik
Polres Bima pada Kamis kemarin, dua tersangka langsung kami tahan," kata Suryawan saat
dihubungi, Jumat (22/3/2019).

Suryawan mengatakan, Nurul Mubin dan Wahidin ditahan karena dikhawatirkan melarikan
diri dan menghilangkan barang bukti.

"Dua tersangka tersebut telah dititipkan ke Rutan Bima sebagai tahanan Jaksa,” tutur
Suryawan.
Kata dia, penahanan para tersangka saat itu berlangsung beberapa jam setelah menerima
tahap dua dari penyidik Kepolisian Resor Bima. Saat itu, salah satu dari para tersangka,
Nurul Mubin didampingi penasihat hukum Al Imran.
Untuk mempercepat jalannya persidangan, kasus dugaan korupsi dana operasional sekolah
ini, JPU selanjutnya menyusun surat dakwaan agar segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor
Mataram.
“Para tersangka kami tahan selama 20 hari, sembari mengajukan berkas perkara ke
Pengadilan Tipikor,” tuturnya.
ebelumnya, kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan kepala sekolah dan bendaharanya
ini dilaporkan oleh komite dewan guru kepada unit penyidik Tipikor Polres Bima tahun 2016
lalu.
Dalam perkara ini, kedua tersangka diduga membuat laporan fiktif terkait pengelolaan dana
BOS di SMA I Monta.
“Saat itu, sekolah mendapat kucuran dana BOS lebih dari 1 miliar untuk 1 tahun. Tapi dalam
pengelolaannya, ditemukan ada beberapa item yang tidak bisa dipertanggungjawabkan atau
fiktif,” kata Suryawan.
Sesuai dengan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi
NTB, nilai kerugian dari kasus ini sekitar Rp 706 juta.
“Lembaran hasil audit dan sejumlah dokumen penggunaan keuangan dari perkara ini sudah
kami amankan,” katanya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis
komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya. Audit
merupakan Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi.
Kemungkinan terjadinya Fraud di sekolah sangat banyak ditemukan dewasa ini,
pencegahan Fraud ini pun sudah banyak dianalisis dan diteliti, namun masih saja
banyak terjadi fraud dengan modus yang berbeda-beda. Salah satu contoh paling sering
ditemui adalah kasus Fraud dalam pengelolaan Dana BOS. Budaya Organisasi,
Proactive Fraud audit, dan juga whistle blowing adalah salah satu cara untuk mencegah
terjadinya Fraud tersebut. Berdasarkan penelitian terhadap masalah ini, peneliti
menyatakan bahwa ketiga langkah diatas berpengaruh positif terhadap
pelanggaran/Fraud yang terjadi di sekolah.

B.     Saran
Setelah mempelajari bagaimana konsep dan keunggulan auditing berbasis komputer,
maka pembaca diharapkan semakin memahami bahwa fraud dapat dianalisis dengan
cepat, sehingga akan ketahuan juga, auditing berbasis komputer dapat menjadi solusi
preventif terhadap banyaknya kasus fraud di sekolah maupun dikehidupan luar sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Muda, Iskandar. 2017.Sistem Informasi Akuntasi. Medan : Madenatera

Made Indra, Dkk.2017. Pengaruh Budaya Organisasi, Proactive Fraud Audit, Dan
Whistleblowing Terhadap Pencegahan Kecurangan Dalam Pengelolaan Dana Bos.
Buleleng : e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol: 7
No: 1 Tahun 2017)

Anda mungkin juga menyukai