ARTIKEL PENELITIAN
Vol. 12 No. 2: 79-87, Mei 2012
Hubungan Kadar Yodium Urin dengan Kejadian Anemia dan Tumbuh Kembang
Remaja di Daerah Endemik GAKI Yogyakarta
The Relations between Urine Iodine Levels and Grow with Anemia in Adolescent at
IDD Endemic Region of Yogyakarta
Abstrak
Gangguan pertumbuhan fisik dan seksual serta Anemia pernisiosa masih sering dijumpai pada
pasien hipotiroidisme subklinis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan kadar
ekskresi iodium urin (EIU) dengan anemia dan tumbuh kembang remaja termasuk indeks massa tubuh,
usia menarche dan spermarche remaja di daerah endemik GAKI di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan
penelitian observasional, dengan desain secara cross sectional. Responden penelitian sebanyak 59
anak usia 12-16 tahun, terdiri dari 30 anak dari Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul dan 29 anak
dari Karangwuluh, Temon Kulon Progo. Kadar EIU diukur dengan metode dry digestion di BP GAKI
Magelang, pengukuran darah dilakukan di Hi-Lab di Yogyakarta. Pertumbuhan dan perkembangan remaja
diperoleh melalui kuesioner, timbangan dan stadiometer. Data dianalisis dengan uji Mann Whitney dan
uji korelasi Spearman. Kadar EIU responden termasuk kategori berlebihan dan sangat berlebihan.
Persentase tertinggi BMI normal (56,25%) diperoleh pada kelompok EIU optimal. Sebaliknya, persentase
IMT kurang tertinggi terdapat pada kelompok EIU berlebih (76,47%) dan sangat berlebih (58,82%).
Usia menarche dan spermarche responden adalah normal. Presentase anemia ditemukan sebanyak
33,90%. Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat EIU dengan BMI, usia menarche
dan spermarche dan jenis anemia (p > 0,05).
Kata kunci: ekskresi iodium urin (EIU), IMT, menarche, spermarche, anemia
Abstract
Impaired physical growth, sexual and Pernicious anemia is frequently found in patients with sub-
clinical hypothyroidism. The purpose of this study is to investigate the relationship with the UIE levels of
anemia, and growth and development of adolescents, including body mass index, menarche and
spermarche of adolescent in two GAKY endemic areas in Yogyakarta. This study is an observational,
cross sectional design. Respondents are 59 children aged 12-16 years, consisted of 30 children from
Lemahdadi, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul. and 29 children from Karangwuluh, Temon, Kulon Progo.
Urinary iodine levels was measured by digestion method in BP GAKY Magelang, blood measurement
carried out in Hi-Lab in Yogyakarta. Adolescent growth and development obtained through a question-
naire, the scales and stadiometer. Data were analyzed with Mann Whitney test and Spearman correla-
tion test. The level of UIE of respondents in the two areas of research were excessive and very exces-
sive. Highest percentage of normal BMI (56.25%) obtained at optimal UIE group. In contrast, the highest
percentage of less BMI present in excess UIE group (76.47%) and very excess (58.82%). Spermarche
and menarche age of respondents were normal. Percentage of anemia was found as 33.90%. It can
concluded that there was no relationship between the level of UIE with BMI, age of menarche and
spermarche and type of anemia (p> 0.05).
Key words: urine iodine excretion (UIE), BMI, menarche, spermarche, anemia
79
Zulkhah Noor, Hubungan Kadar Yodium Urin dengan ...
80
Mutiara Medika
Vol. 12 No. 2: 79-87, Mei 2012
tindakan lanjutan program kesehatan anak meng- Variabel bebas adalah kadar iodium urin dan
ingat tahapan ini merupakan penentu dalam pem- variabel tergantung adalah kejadian anemia, indeks
bentukan insan yang sehat, handal, dan berkualitas massa tubuh (IMT) dan usia menarke dan sper-
prima untuk menyongsong masa depan yang marke remaja.
semakin sulit. Proses pengambilan data diawali dengan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hu- pengisian kuesioner, pengukuran berat badan dan
bungan antara kadar yodium urin, anemia dan tinggi badan dan pengambilan sampel darah dan
tumbuh kembang remaja meliputi indeks masa urin. Pengukuran kadar iodium urin ditentukan de-
tubuh, usia menarche dan spermarche remaja di ngan Metode Ammonium Persulfat Dry Digesstion,
daerah gondok endemik di Yogyakarta. dilakukan di BP GAKY Srumbung Magelang. Data
berskala ordinal, yaitu status kurang iodium berat
BAHAN DAN CARA (<20 ¼g/l), kurang iodium sedang (20-49 ¼g/l), ku-
Penelitian ini merupakan penelitian observa-
rang iodium ringan (50-99 ¼g/l), status iodium op-
sional dengan desain potong lintang. Responden
timum (100-199 ¼g/l), berlebih atau berisiko IIH
adalah 59 anak berusia 12-16 tahun, terdiri dari 30
(Iodine Induced Hyperthyroidism) (200-299 ¼g/l),
anak dari Dusun Lemahdadi, Desa Bangun Jiwo,
sangat berlebih atau berisiko IIH luas (>300 ¼g/l).
Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul dan 29
Berat badan dan tinggi badan digunakan untuk
anak dari Desa Karangwuluh, Kecamatan Temon,
menentukan Indeks Massa Tubuh dengan rumus:
Kabupaten Kulon Progo. Kriteria inklusi adalah ke- BB (kg )
.
luarga asli dari daerah tersebut atau lahir dan TB 2 ( m 2 )
tinggal di daerah tersebut sejak lahir dan sampel Hasil IMT dikelompokkan dalam skala peng-
telah berumur 12-16 tahun. Kriteria eksklusi ditetap- ukuran data ordinal sesuai dengan tingkatannya,
kan dengan melihat keadaan responden dalam ke- yaitu Underweight (16,5-18,5), Normal (18,5-25),
adaan sakit ataupun mengalami infeksi kronis yang Overweight (25-30), Obese Class I (30-35), Obese
akan mempengaruhi data. Penelitian ini dilakukan Class II (35-40), Obese Class III (>40). Usia me-
pada bulan April-September 2010. narche dan spermarche didata menggunakan kue-
Penelitian ini mengggunakan beberapa instru- sioner dan selanjutnya dikelompokkan dalam krite-
men antara lain Kuesioner dan form data berisi data ria belum menarche/spermarche, menarche/sper-
kriteria responden dan parameter yang akan diukur. marche cepat, menarche/spermarche normal dan
Informed consent untuk bukti kesediaan menjadi menarche/spermarche lambat.
responden. Alat untuk mengukur berat badan (tim- Keadaan dua wilayah penelitian dibandingkan
bangan). Alat untuk mengukur tinggi badan (stadio- dengan uji beda Man-Whitney. Korelasi antar 2
meter). Kurva pertumbuhan Centers for Disease variabel dianalisis dengan uji korelasi Spearman
Control and Prevention (CDC). Alat dan bahan pada tinggkat kemaknaan p< 0.05.
pengambilan sampel darah dan urin. Alat untuk
pengukuran iodium urin dan darah.
81
Zulkhah Noor, Hubungan Kadar Yodium Urin dengan ...
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Usia Menarche dan Spermake Berdasarkan Status Iodium di daerah endemik GAKI
Usia
Status Iodium Belum Cepat Normal Lambat
p
N (f %) N (f %) N (f %) N (f %)
Usia Menarke
Kurang Iodium Ringan 0 (0 %) 0 (0 %) 2 (5,41 %) 0 (0 %)
Optimum 2 (5,41 %) 0 (0 %) 10 (27.5 %) 0 (0 %) 0,441
Berlebih 4 (10.82 %) 0 (0 %) 8 (22,2 %) 0 (0 %)
Sangat berlebih 2 (5,41 %) 0 (0 %) 9 (24.32 %) 0 (0 %)
Usia Spermake
Kurang Iodium Ringan 1 (4.35%) 0 (0%) 0 (0%) 1 (4.35%)
Optimum 0 (0%) 0 (0%) 4 (13.40%) 0 (0%) 0,251
Berlebih 1 (4.35%) 0 (0%) 5 (21.74%) 0 (0%)
Sangat berlebih 2 (8.70%) 0 (0%) 9 (35.14%) 0 (0%)
82
Mutiara Medika
Vol. 12 No. 2: 79-87, Mei 2012
Tabel 4. Rerata Kadar Hemoglobin dan Eritrosit Kelompok Penelitian Berdasarkan Kadar IUE di daerah endemik GAKI
Kelompok Rerata Kadar Rerata Angka
berdasarkan IUE N Hemoglobin (gr/dl) Tes Anova Eritrosit (juta/ml) Uji Anova
Kurang ringan 4 13.100 ± 1.5811 4.700± 0.3162
Optimum 16 12.813 ± 1.2044 4.731± 0.3516
Berlebih 17 13.547 ± 1.0637 p=0.883 4.818± 0.3377 p=0.210
Sangat berlebih 22 13.432 ± 0.8588 4.777± 0. .3779
normal baik kelompok Iodium kurang ringan sampai status EIU terlihat hanya sedikit berbeda. Kelompok
sangat berlebih. Uji korelasi Spearman diperoleh EIU kurang ringan memiliki rerata angka eritrosit
p=0.441, berarti usia menarche tidak berkorelasi 4.700± 0.3162 juta/ml. Kelompok EIU optimum
dengan status EIU. memiliki rerata angka eritrosit 4.731± 0.3516 juta/
Tabel 3. memperlihatkan bahwa sebagian be- ml. Kelompok EIU berlebih memiliki rerata angka
sar responden mengalami spermarche pada usia eritrosit 4.818± 0.3377 juta/ml. Kelompok EIU
normal baik kelompok Iodium kurang ringan sampai sangat berlebih memiliki rerata angka eritrosit
sangat berlebih. Uji korelasi Spearman diperoleh 4.777± 0.3779 juta/ml. Hasil uji beda Anova kadar
p=0.251, berarti usia spermarche tidak berkorelasi hemoglobin antar kelompok diperoleh p=0.210,
dengan status EIU. berarti tidak terdapat perbedaan bermakna.
Tabel 4. menunjukkan bahwa kelompok EIU Tabel 5. memperlihatkan bahwa sebagian
kurang ringan memiliki rerata kadar hemoglobin besar kondisi darah responden dari kelompok Yo-
13.100 ± 1.5811 g/dl. Kelompok EIU optimum dium kurang ringan sampai sangat berlebih adalah
memiliki rerata kadar hemoglobin 12.813 ± 1.2044 normal, yaitu sebanyak 39 orang (66,10 %) Total
g/dl. Kelompok EIU berlebih memiliki rerata kadar responden yang mengalami anemia sebanyak 19
hemoglobin 13.547 ± 1.0637 g/dl. Kelompok EIU orang, terdiri dari 1 orang (1,69 %) mengalami ane-
sangat berlebih memiliki rerata kadar hemoglobin mia mikrositik hipokromik, 9 orang (15,25 %)
13.432 ± 0.8588g/dl. Hasil uji beda Anova kadar mengalami anemia mikrositik normokromik, dan 9
hemoglobin antar kelompok diperoleh p=0.210, orang (15,25 %) mengalami anemia normositik
berarti tidak terdapat perbedaan bermakna. normokromik. Hasil uji korelasi Spearman’s rho di-
Tabel 4. menunjukkan bahwa rerata angka eri- peroleh p=0.774, berarti kadar EIU tidak berkorelasi
trosit kelompok-kelompok penelitian berdasarkan dengan kondisi darah dan jenis anemia.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kondisi Darah Responden Berdasarkan Kadar IUE di daerah endemik GAKI
Keadaan Darah
Kelompok Anemia Anemia
Anemia mikrositik p
berdasarkan IUE Mikrositik normokromik Normositik Normal
hipokromik normositik
Kurang ringan 0 (0 %) 1 (25 %) 1 (25%) 2 (50 %)
Optimum 1 (6,25 %) 2 (12,5 %) 2 (12,5 %) 11 (68,75 %)
Berlebih 0 (0 %) 2 (11,76 %) 1 (5,88 %) 14 (82,35 %) 0. 774
Sangat berlebih 0 (0 %) 4 (18,18 %) 5 (22,73%) 13 (59,01 %)
Total 1 (1,69 %) 9 (15,25 %) 9 (15,25 %) 39 (66,10 %)
83
Zulkhah Noor, Hubungan Kadar Yodium Urin dengan ...
84
Mutiara Medika
Vol. 12 No. 2: 79-87, Mei 2012
dan sangat berlebih akan menimbulkan risiko gang- maksimal tanpa growth hormon. Hormon pertum-
guan fungsi tiroid, maka temuan ini perlu disebar- buhan meningkatkan konversi T4 menjadi T3.12
luaskan pada masyarakat untuk pembatasan kon- Perubahan kualitatif dan kuantitatif pada masa
sumsi Iodium agar tidak terjadi efek kelebihan dosis prapubertas sampai dewasa diatur oleh sistem hor-
Iodium. Kelebihan konsumsi yodium juga telah mon di hipotalamus, pituitari, kelamin (gonad), dan
dilaporkan di camp pengungsi Afrika dan prevalensi kelenjar adrenal Keadaan ini mengakibatkan per-
pembesaran gondok terbanyak (7.1%) terjadi di tumbuhan yang cepat dari tinggi badan dan berat
camp dengan median yodium urin tertinggi yaitu badan, perubahan komposisi tubuh dan jaringan.
10
1170 ug/dl. Regulasi hormon tersebut juga turut menstimulasi
Tabel 2. menunjukkan bahwa prosentase IMT penambahan kecepatan pertumbuhan/pacu tum-
normal terbanyak (56.25%) didapatkan pada ke- buh (growth spurt). Hormon tiroid juga mempunyai
lompok EIU optimum. Sebaliknya, prosentase IMT efek langsung terhadap maturasi tulang, secara
kurang terbanyak (76.47%) didapatkan pada ke- histologis diperlihatkan dengan pelebaran growth
lompok EIU berlebih dan 58.82% didapatkan pada plate, diikuti dengan penyempitan tulang rawan de-
kelompok EIU sangat berlebih. Uji korelasi Spear- ngan bertambahnya kalsifikasi dan meningkatnya
man’s rho menunjukkan p=0.828, berarti tidak kapiler di dalam metafisis.13
terdapat hubungan antara EIU dengan IMT di ke- Indikator lain untuk menilai pertumbuhan dan
dua wilayah penelitian. Hal ini dikarenakan EIU perkembangan seksual remaja adalah usia menar-
hanya menunjukkan status GAKI saat ini (current che dan spermarche. Tabel 3. memperlihatkan bah-
status), padahal antropometri pertumbuhan dimulai wa sebagian besar responden mengalami menar-
sejak dalam kandungan (faktor prenatal), dan dari che dan spermarche pada usia normal baik kelom-
postnatal hingga masa pubertas, sehingga tidak pok Iodium kurang ringan sampai sangat berlebih.
11
dipengaruhi oleh status saat ini saja. Uji korelasi Spearman diperoleh p>0.05, berarti usia
Meskipun hasil analisis statistik menunjukkan menarche maupun spermarche tidak berkorelasi
bahwa IMT remaja tidak berkorelasi dengan kadar dengan status EIU.
EIU, namun data memperlihatkan adanya kecende- Kemampuan gonad menghasilkan gamet
rungan bahwa IMT kurang terbanyak pada kelom- (sperma dan ovum) dipengaruhi oleh berbagai fak-
pok remaja dengan EIU berlebih dan sangat ber- tor, yaitu normalnya struktur organ genitalia dan
lebih. Jika tingginya kadar EIU telah menimbulkan sistem hormon yang mendukung fungsi organ geni-
ganguan fungsi kelenjar tiroid, maka sangat mung- talia. Hormon utama yang merangsang pertumbuh-
kin rendahnya IMT salah satu disebabkan rendah- an gonad adalah FSH dan LH. Akan tetapi pema-
nya fungsi tiroid akibat konsumsi Iodium berlebih. tangan organ dan kesiapan organ untuk mendapat-
Gangguan fungsi tiroid akan menurunkan hormon kan rangsangan FSH dan LH sangat tergantung
tiroid dan berakibat pada pertumbuhan. Hal ini dika- pada hormon pertumbuhan dan tiroksin. Kondisi
renakan hormon tiroid mempengaruhi growth hor- hipotiroid dan hipertiroid akan menyebabkan gang-
mon, akan tetapi hormon tiroid tidak bisa bekerja guan pada sekresi FSH dan LH, serta jumlah resep-
85
Zulkhah Noor, Hubungan Kadar Yodium Urin dengan ...
tor hormon pada sel-sel ovariun maupun testis yang dian anemia 37,0%. Terdapat hubungan status
selanjutnya akan menurunkan fungsi gonad untuk gondok pola menstruasi dan kejadian anemia.16
menghasilkan gamet dan hormon seks.14
Penentuan diagnosis anemia terutama diten- SIMPULAN
Kejadian anemia di wilayah penelitian tidak
tukan oleh kadar hemoglobin, jumlah eritrosit dan
berkorelasi dengan status yodium.
hematokrit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Diperlukan pantauan konsumsi Iodium masya-
rerata kadar hemoglobin dan hematokrit kelompok-
rakat di daerah endemik gondok agar tidak berle-
kelompok penelitian berdasarkan status EIU terlihat
bihan. Diperlukan dilakukan penelitian pengukuran
tidak jauh berbeda. Hasil uji beda Anova kadar he-
kadar hormon T4 dan TSH untuk menentukan sta-
moglobin antar kelompok diperoleh p>0.210, berarti
tus tiroid secara pasti. Diperlukan dilakukan pene-
tidak terdapat perbedaan kadar Hb dan eritrosit
litian lebih lanjut dampak konsumsi Iodium berlebih.
bermakna karena perbedaan status EIU (Tabel 4.).
Berdasarkan kadar Hb masing-masing, maka
UCAPAN TERIMAKASIH
ditentukan responden yang tidak anemia dan ane-
Terimakasih disampaikan kepada LP3M UMY
mia. Tabel 5 memperlihatkan bahwa sebagian be-
yang telah memberikan dana untuk pelaksanaan
sar kondisi darah responden dari kelompok Iodium
penelitian ini.
kurang ringan sampai sangat berlebih adalah nor-
mal, yaitu sebanyak 39 orang (66,10 %). Total res- DAFTAR PUSTAKA
ponden yang mengalami anemia sebanyak 19 or- 1. Bakta IM. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
ang. Nilai normal MCV: 82-92 femtoliter, MCH: 27- Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia. 2006.
31 picograms / sel, dan MCHC: 32-37 gram / desi- 2. Roychowdhury, J., Chaudhuri, S., Sakar, A.
liter.15 Biswas, PK. A Study to Evaluate The Aethiolo-
Sebanyak 19 orang yang mengalami anemia gical Factors And Management Of Puberty
terdiri dari 1 orang (1,69 %) mengalami anemia Menorrhagia. Online J Health Allied Scs. 2008;
mikrositik hipokromik, 9 orang (15,25 %) mengalami 7 (1): 5.
anemia mikrositik normokromik, dan 9 orang (15,25 3. Larsen, P. R., Davies, T. F., Hay, I. D. dan
%) mengalami anemia normositik normokromik. Schlumberger, M. J. Thyroid Physiology and
Hasil uji korelasi Spearman’s rho diperoleh p=0.774, Diagnostic Evaluation of Patients With Thyroid
berarti kadar EIU tidak berkorelasi dengan kondisi Disorders. H. M. Krenenberg, K. S. Polonsky,
darah dan jenis anemia. Hasil penelitian yang dapat P. R. Larsen, S. Melmed (Eds.), Williams Text-
menguatkan penelitian ini adalah penelitian pada book of Endocrinology (pp.1656, 1661-1663).
155 wanita subur di daerah endemik GAKI di Kena- USA: Saunders. 2002.
garian Siguntur Kecamatan Sitiung Kabupaten 4. Dabbaghmanesh, MH., Sadegholvaad, A.,
Dharmasraya Propinsi Sumatera Barat. diperoleh Ejtehadi, F., Omrani, GR. The Role of Iron
wanita usia subur yang menderita gondok 29,9%, Deficiency in Persistent Goiter. Arch Iran Med.
mengalami gangguan menstruasi 35,1% dan keja- 2008; 11 (2): 157-61.
86
Mutiara Medika
Vol. 12 No. 2: 79-87, Mei 2012
5. Widodo. Hasil Analisis Pemeriksaan IEU Ka- 11. Widodo US. Hasil Analisis Pemeriksaan EYU
bupaten Kulon Progo. Balai Penelitian GAKY Kabupaten Kulon Progo. Magelang: BP GAKY
Jayan Borobudur Magelang. 2003. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
6. Pardede, LVH., Harjowasito, W., Gross, R., 2007.
Dillon DH, Totoprajogo OS, Yosoprawoto M, 12. Soetjiningsih. Buku Ajar Tumbuh Kembang
et al. Urinary Iodine Excresion Is the most Ap- Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
popriate Outcome Indicator for Iodine Defisien- Sagung Seto, 2004.
si et Field Conditions at District Level. J Nutr. 13. Guyton, A.C. dan Hall, J. E. Hormon Metabolik
1998; 128 (7):1122–6. Tiroid, Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran 9th ed
7. Pennington cit Zimermann MB., Ito, Y., Hess, (hal. 1187 – 1199). Jakarta: EGC. 2007.
SY., Fujieda, K., Molinari, L.. 2005, Hight Thy- 14. Doufas, AG., Mastorakos, G., 2006. The Hy-
roid Volume in Children with Excess Dietery pothalamic-Pituitary-Thyroid Axis And The
Iodine Intakes. Am J Clin Nutr. 2005; 81 (4): Female Reproductive System. Ann N Y Acad
840-4. Sci. 2000; 900: 65-76.
8. Budiman. BSI, Hubungan antara Konsumsi 15. Mesa Ruben, M. 2009. What Causes Low He-
Iodium dan Gondok pada Siswi Berusia 15-17 moglobin Count. Diakses pada Januari 2010
Tahun. Bogor: Universa Medisina. 2007. dari http://www.mayoclinic.com/health/low-he-
9. Noor, Z, Pranacitra, S., Hasanin, AR., Dianty,I. moglobin/AN01295.
Hubungan Kadar Iodium Urin terhadap Tum- 16. Enardi, OP. 2011. Hubungan Status Gondok
buh Kembang Remaja di Daerah Endemik dengan Pola Menstruasi dan Kejadian Ane-
Gondok. Laporan Penelitian. LP3M UMY. mia pada Wanita Usia Subur Daerah Endemik
2009. Gaki di Kenagarian Siguntur Kecamatan
10. Seal, AJ., Creeke, PI., Gnal, D., Abdalla, F., Sitiung Kabupaten Dharmasraya Sumatera
Mirghani, Z., Excess Dietary Iodine in Long- Barat. Electronic Thesis and Desertation,
term African refugees. Public Health Nutr. Gadjah Mada University.
2006; 9 (1): 35-39.
87