Dosen Pembimbing :
Oleh Kelompok 5 :
Solihin P07120217082
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah berupa penulisan makalah yang penulis buat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Terapan Intensif yang berjudul
“Standar Kompetensi Minimal Perawat dan Klasifikasi Pelayanan Di Ruang
Hemodialisa”.
Selesainya penulisan makalah ini, Kelompok menyampaikan ucapan
terimakasih yang tidak terhingga pada semua pihak yang telah memberikan
dukungan hingga terselesainya makalah ini, khususnya kepada Ns. Evy
Marlinda, M.Kep, Sp.Kep.An sebagai dosen pembimbing.
Penulis berharap makalah yang cukup sederhana ini dapat bermanfaat dan
dapat dijadikan sebagai sarana informasi yang berguna bagi para pembaca
khususnya mahasiswa/i Keperawatan dalam mengembang kan daya kreatifitas dan
menambah pengetahuan dan wawasan.
Kelompok berusaha untuk menyelesaikan penulisan makalah ini
semaksimal mungkin, akan tetapi penulis juga tidak mengelak bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya kepada
semua para pembaca karya tulis yang berupa makalah ini, penulis mengharapkan
saran serta kritik yang membangun dari semua pihak yang berkepentingan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................2
C. Tujuan ...............................................................................2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Berdasarkan masalah diatas penyusun tertarik untuk membuat makalah
tentang bagaimana manajemen pelayanan di ruang Hemodialisa itu sendiri.
Mulai dari perhitungan rasio perawat dan pasien, indikasi pasien masuk dan
keluar, standar kompetensi minimal perawat, klasifikasi pelayanan hingga
prosedur pelayanan di ruang Hemodialisa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelayanan di ruang hemodialisa?
2. Apa standar kompetensi minimal yang harus dimiliki perawat di ruang
hemodialisa?
3. Apa saja klasifikasi pelayanan di ruang hemodialisa?
4. Bagaimana prosedur pelayanan di ruang hemodialisa?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pelayanan di ruang hemodialisa
2. Untuk mengetahui standar kompetensi minimal yang harus dimiliki perawat
di ruang hemodialisa.
3. Untuk mengetahui klasifikasi pelayanan di ruang hemodialisa.
4. Untuk mengetahui prosedur pelayanan di ruang hemodialisa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelayanan Hemodialisis
1. Pengertian Hemodialisis
Hemodialisis (HD) adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang
menggunakan alat khusus dengan tujuan mengatasi gejala dan tanda akibat
laju filtrasi glomerulus yang rendah sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien. Pelayanan HD terdiri dari:
a. HD rutin (Maintenance Hemodialisis)
Pelayanan HD rutin diberikan kepada pasien PGK stadium 5 dalam
kondisi yang stabil dan telah disetujui untuk mendapatkan terapi
pengganti ginjal rutin.
b. HD akut
Pelayanan HD akut diberikan baik kepada pasien dalam kondisi yang
tidak stabil yaitu pasien PGK maupun bukan PGK yang dikarenakan
kondisi tertentu mengalami penurunan fungsi ginjal mendadak sehingga
memerlukan dialisis.
2. Ketenagaan
Ketenagaan pelayanan hemodialisis terdiri dari:
a. Tenaga medis: Kepala Unit Hemodialisis, Dokter SpPD Konsultan
Ginjal Hipertensi, Dokter SpPD yang bersertifikat HD, Dokter Spesialis
Anak Konsultan Nefrologi, Peserta Pendidikan Dokter Spesialis
b. Perawat mahir HD
c. Teknisi mesin
d. Ahli gizi
e. Tenaga administrasi
f. Dan tenaga pendukung lainnya
3
3. Pengorganisasian
IMPROVEMENT
PROCESS Pengendalian Perbaikan Pembahasan kasus
dokumen berkesinambungan bermasalah/kematian
CORE PROCESS
Dokter Poliklinik/Ruangan: Discharge planning
Internal: Informed consent HD
P Ruang rawat Skrining infeksi P
A gedung A Penimbangan berat A
S Ruang rawat Anak badan pasca-HD (pasien S
I ULB Bagian Penjadwalan unit HD stabil) I
E ICUDewasa & anak untuk mendapatkan jadwal HD E
Pelaksanaan HD:
N ICCU N
Persiapan alat dan
URJT Persetujuan HD bahan
M IGD dari Konsultan TU Unit HD: K
Evaluasi sebelum
A PJT E
penjelasan syarat dilakukan HD
S Kencana L
administrasi dan biaya Memulai prosedur HD
U U
Monitoring
K A
Terminasi HD
Informed consent HD R
Eksternal:
Rujukan RS lain Pengisian rekam medik oleh Penimbangan berat
Travelling Dialisis dokter jaga ruang HD dan perawat badan pre-HD (pasien
stabil)
SUPPORTING
PROCESS Water treatment Teknisi Instalasi Gizi Laboratorium
Instalasi Sanitasi system Mesin
4. Kompetensi
a. Kepala Unit Hemodialisis adalah Dokter SpPD-KGH.
b. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) hemodialisis adalah
Dokter SpPD-KGH dan/atau Dokter SpPD yang telah mempunyai
sertifikat pelatihan HD di pusat pendidikan yang terakreditasi dan
disahkan oleh PB PERNEFRI, serta Dokter SpA(K).
c. Dokter pelaksana hemodialisis adalah Peserta Pendidikan Dokter
Spesialis Sp-I.
d. Perawat mahir HD adalah Perawat yang bersertifikat pelatihan HD di
pusat pendidikan yang terakreditasi dan disahkan oleh PB PERNEFRI.
4
bertugas sebagai Dokter Penanggung jawab Unit Dialisis dan/atau
Dokter Pelaksana Unit Hemodialisis.
b. Penanggung jawab
Seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal
Hipertensi (Dokter SpPD-KGH) dan/atau Dokter Spesialis Penyakit
Dalam (Dokter SpPD) yang telah mempunyai sertifikat pelatihan HD di
pusat pendidikan yang terakreditasi dan disahkan oleh PB PERNEFRI
serta Dokter Spesialis Anak Konsultan (Dokter SpA(K)). Disamping itu
juga dapat bertugas sebagai Dokter Pelaksana Unit Hemodialisis.
c. Dokter Pelaksana
Peserta Pendidikan Dokter Spesialis Sp-I Penyakit Dalam yang
sedang menjalani stase di Divisi Ginjal Hipertensi dan PPDS Sp-I
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Nefrologi.
d. Perawat Mahir
Perawat yang telah menempuh pendidikan khusus dialisis dan
perawat ginjal intensif di pusat pelatihan dialisis yang diakui
PERNEFRI.
e. Teknisi
Petugas teknik khusus mesin HD yang disediakan oleh provider.
Bertugas untuk menyiapkan mesin dan perlengkapannya, menjalankan
dan merawat mesin dialisis dan pengolah air.
5
2) Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang
baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan
tenaga kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3) Melaksanakan praktik secara legal.
b. Menunjukkan pengetahuan tentang anatomi fisiologi khususnya sistem
urinari, fungsi ginjal dan sistem kardiovaskuler.
c. Menunjukkan pengetahuan tentang gangguan fungsi ginjal,
patofisiologi, gejala, penanganan dan intervensinya.
d. Menunjukkan pengetahuan dan kemampuan untuk menerapkan cara
berpikir kritis dan pengambilan keputusan klinis sesuai kewenangannya
di unit dialisis.
e. Menunjukkan pengetahuan dan kemampuan untuk menerapkan standar
pencegahan infeksi dan prinsip keselamatan pasien pada pelayanan
dialisis.
f. Menunjukkan pengetahuan dan kemampuan terkait akses vaskuler.
1) Permanen (AV-Fistula)
a) Pengkajian : Patensi/aliran sirkulasi/bruit (palpasi, auskultasi
dan dengan alat), tanda kepatenan sirkulasi bagian distal dari
anstomosis (AV-Shunt), tanda-tanda infeksi, keterbatasan gerak
dan fungsi karena AV-Fistula.
b) Perawatan jangka panjang.
c) Komplikasi.
2) Kateter HD
a) Pengkajian : Integritas kateter, posisi dan kondisi exit site
kateter, patensi aliran kateter.
b) Komplikasi.
c) Perawatan jangka panjang.
g. Menunjukkan kemampuan untuk menciptakan lingkungan yang aman
dan nyaman bagi pasien :
1) Mengobservasi dan melaporkan kondisi fisik dan emosional pasien
dan melakukan tindakan yang diperlukan.
2) Melakukan komunikasi terapeutik.
h. Menunjukkan kemampuan untuk menerapkan proses asuhan
keperawatan dalam memberikan pelayanan pasien dialisis.
i. Menunjukkan pengetahuan dan kemampuan untuk memberikan
tindakan farmakologi di unit dialisis, sesuai dengan kebijakan rumah
sakit/klinik dialisis.
6
j. Menunjukkan kemampuan untuk mendokumentasikan asuhan
keperawatan.
k. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan edukasi kepada
pasien/keluarga.
7
d. Diluar terapi emergency gunakan obat inventaris
ruangan (jika ada) dan melengkapinya kembali setelah digunakan.
e. Segera menghubungi keluarga pasien terdekat.
f. Perawat dialisis wajib mencatat
(mendokumentasikan) secara lengkap dan rinci setiap kejadian dan
tindakan yang telah dilakukan kepada pasien.
g. Petugas administrasi mencatat dengan lengkap
biaya pemakaian obat dan alat tambahan lainnya untuk proses
penagihan.
4. HD Pasien Cito
a. Pasien yang harus segera dilakukan tindakan dialisis, jika ditunda akan
mengancam hidupnya.
b. Pasien rawat jalan yang akan cito dialisis, dianjurkan melalui ruang
emergency terlebih dahulu untuk dilakukan pemeriksaan oleh Dr. Jaga.
apakah diperlukan pemeriksaan Laboratorium, Rongent dan lain-lain.
c. Hasilnya dilaporkan kepada Dr. Nephrolog / Dr. Internist setempat.
d. Petugas Emergency segera menghubungi perawat on call dialisis.
e. Segera mungkin pasien dilakukan terapi Dialisis.
8
1) Sesuai hasil kajian
2) Tujuan dan target terukur
j. Implementasi(prosedurHD) :
1) Teknik streril
2) Hand Hygiene (5 moment)
3) Gunakan APD yang standar (Gogle, apron, masker, sarung tangan)
4) Teknik punksi dan kanulasi diperhatikan (memberikan rasa aman
dan nyaman bagi pasien)
5) Pemberian antikoagulan
6) Dokumentasi
9
3. Alur Pasien dalam Pelayanan Hemodialisis
Pasien hemodialisis dapat berasal dari:
a. Instalasi Rawat Jalan
b. Instalasi Rawat Inap (termasuk ruang rawat intensif)
c. Instalasi Gawat Darurat
d. Rujukan dari Rumah Sakit/Institusi Kesehatan lainnya
Kegiatan selanjutnya adalah:
a. Pemeriksaan/penilaian/asesmen
b. Hemodialisis
c. Bisa dikembalikan ke tempat semula/Dokter pengirim
d. Diberikan discharge planning setiap akhir sesi dialisis
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan meningkatnya jumlah penderita yang memerlukan pelayanan
hemodialisis, maka sepatutnya menjadi perhatian unsur-unsur pemberi pelayanan
untuk meningkatkan dan mengembangkan pelayanan demi pemenuhan
kebutuhan tersebut. Selain sarana dan prasarana, pengembangan dan peningkatan
sumber daya manusia juga perlu diperhatikan. Upaya terus menerus untuk
mengacu pada standar pelayanan terbaik sehingga tercapai kualitas hidup pasien
penyakit ginjal kronik yang baik menjadi target pelayanan unit hemodialisis.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini pastilah masih terdapat banyak
kekurangan. Kami menyadari bahwa penbuatan makalah ini masihlah sangat
kurang. Kritik dan saran sangat diperlukan guna untuk membangun pembuatan
makalah selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hudak, C.M., Gallo, B.M., Fontaine, D.K., & Morton, P.G. 2006. Critical Care
Nursing: A Holistic Approach. (8th ed). Lippincott: Williams & Wilkins.
Indonesia Renal Registry (IRR). 2015. 8th Report Of Indonesia Renal Registry 2014.
Perkumpulan Nefron Indonesia Pernefri. Tersedia:
http://Indonesiarenalregistry.org. (Diakses pada 17 Februari 2021)
Mailani, Fitri. 2017. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Pada
Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis. STIKES YPAK
Padang. Jurnal. Tersedia:
http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance/article/download/2379.
(Diakses pada 17 Februari 2021)
12