Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mata Kuliah

Dasar Manajemen Bisnis

Oleh
Rima Melati Usup 532419014

Universitas Negeri Gorontalo


Fakultas Teknik
Jurusan Informatika
2020
 Klasifikasi Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam


memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang
dapat digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Jika
perusahaan mampu memenuhi kewajibannya berarti perusahaan tersebut likuid,
sedangkan jika perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya berarti
perusahaan tersebut likuid.

Dengan mengetahui rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan, Anda bisa mendapatkan
beberapa manfaat seperti:

 Mengantisipasi dana yang diperlukaan saat ada kebutuhan mendesak.


 Memudahkan nasabah (bagi lembaga keuangan atau Bank) yang ingin
melakukan penarikan dana.
 Poin penentu bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan persetujuan investasi
atau bisnis lain yang menguntungkan.

2. Rasio Leverage (Hutang)

Rasio Leverage atau Rasio Solvabilitas atau Rasio Utang adalah


rasio/perbandingan yang digunakan untuk mengukur seberapa besar pinjaman
utang perusahaan yang dibiayai oleh assets (aktiva) dan equity (modal) yang
dimiliki perusahaan tersebut. Sebagaimana menurut Van Horne (2002:357), Rasio
Leverage merupakan rasio yang menggambarkan tentang proporsi utang
perusahaan.

Rasio Leverage tentu juga memiliki manfaat sebagai bahan analisis. Sebagaimana menurut
Kasmir (2012:153-154), tujuan dan manfaat dari Rasio Leverage diantaranya adalah:

1. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap seperti
angsuran pinjaman dan bunga
2. Mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak kreditor
3. Menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva
4. Menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang
5. Menilai dan mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
jaminan utang jangka panjang
6. Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva, khususnya aktiva tetap dengan modal
7. Mengetahui berapa jumlah dana pinjaman yang segera akan jatuh tempo
3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau
efektivitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset (aktiva)
yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Rasio aktivitas merupakan salah satu macam
macam rasio yang melakukan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi
pada semua aktiva yang dimiliki sehingga fungsi akuntansi keuangan bisa berjalan
dengan baik.

Jenis-jenis Rasio Aktivitas :

 Total Assets Turn Over(Perputaran Aktiva)


 Working Capital Turn Over(Rasio Perputaran Modal Kerja)
 Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover)
 Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
 Rata-Rata Umur Piutang
 Perputaran Piutang

4. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) adalah rasio atau perbandingan untuk


mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari
pendapatan (earning) terkait penjualan, aset dan ekuitas berdasarkan dasar
pengukuran tertentu. Jenis-jenis rasio profitabilitas dipakai untuk memperlihatkan
seberapa besar laba atau keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan
yang memengaruhi catatan atas laporan keuangan yang harus sesuai dengan
standar akuntansi keuangan.

Jenis-jenis Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) :

 Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)


 Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)
 Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)
 Return on Equity Ratio (Rasio Pengembalian Ekuitas)
 Return on Sales Ratio (Rasio Pengembalian Penjualan)
 Return on Capital Employed (Pengembalian Modal yang digunakan)
 Return on Investment (ROI)
 Earning Per Share (EPS)
5. Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan (growth ratio) berguna untuk menunjukkan kemampuan


perusahaan untuk mempertahankan posisi usahanya dalam perkembangan
ekonomi dan industri. Dalam mengadakan analisis perbandingan ini perlu
dibedakan antara growth sebagai akibat dari inflasi dan growth yang secara riil
terjadi di dalam perusahaan yang bersangkutan. Dalam menghitung growth rate
dari suatu perusahaan perlu dihitung tingkat pertumbuhan penjualan, laba operasi
atau laba usaha, laba bersih sesudah pajak, earning per saham biasa, deviden per
saham, harga pasar, dan nilai buku dari saham biasa.

6. Rasio Penilaian

Rasio Penilaian (Valuation Ratio) merupakan tolak ukur yang mengkaitkan


hubungan antara harga pasar saham biasa dengan pendapatan perusahaan dengan
nilai buku saham tersebut. Rasio-rasio ini dapat memberikan petunjuk kepada
manajemen bagaimana para investor menilai kinerja perusahaan dan prospek yang
diperkirakan di masa yang akan datang.
 Penjelasan Mengenai Memaksimumkan Nilai Perusahaan

Memaksimumkan nilai perusahaan adalah memaksimumkan nilai


sahamnya. Arti memaksimumkan nilai perusahaan berarti memaksimumkan nilai
sekarang semua keuntungan dimasa datang yang akan diterima oleh pemilik
perusahaan, dan lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih
dalam pengertian akuntansi. Memaksimumkan kemakmuran pemegang
perusahaan / pemilik perusahaan tidak mengingkari adanya social objective dan
kewajiban sosial. Metrik untuk menilai perusahaan adalah enterprise value (EV).
Memaksimalisasi EV sebaiknya menjadi tujuan perusahan dalam menjalani
operasional bisnisnya. Ada 3 hal utama yang dapat dilakukan untuk dapat
mencapainya, yaitu : kesehatan jangka panjang perusahaan, ESG (Environmental,
Social dan Governance) serta Komunikasi dan keterbukaan terhadap pemegang
saham.
Referensi
1. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-rasio-penilaian-atau-
valuation-ratio/14225/2, diakses pada 27 Maret 2019
2. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-rasio-pertumbuhan-
atau-growth-ratio/14224/2, diakses pada 27 Maret 2019
3. http://klirananuari.blogspot.com/2013/11/analisis-rasio-
keuangan_9971.html, diakses pada 27 Maret 2019
4. https://dosenakuntansi.com/rasio-profitabilitas, diakses pada 27 Maret 2019
5. https://dosenakuntansi.com/rasio-aktivitas, diakses pada 27 Maret 2019
6. Yanti Sri Danarwati, SS., SE., MM. 2013. Tujuan Memaksimumkan Nilai
Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai