Anda di halaman 1dari 4

Cara Menerapkan Price Action Dalam Trading Forex

1. Saat Pasar Dalam Kondisi Trending

Seperti tampak pada gambar di atas, USD/CHF bergerak Downtrend dengan level-level
Support dan Resistance (berupa garis horizontal) yang mengikuti aturan perubahan: Support
yang telah ditembus akan menjadi Resistance, sementara jika Resistance berhasil ditembus,
maka ia akan menjadi Support.. Swing Point merupakan area potensial terbentuknya sinyal
dari Price Action. Dalam hal ini, formasi Pin Bar yang terbentuk pada Swing Point
mengisyaratkan terjadinya koreksi pada arah trend utama (Downtrend). Kita bisa membuka
atau menutup posisi secara manual pada Swing Point setelah sinyal trading terjadi. Semua Pin
Bar pada contoh di atas mengalami penolakan (False Break) pada level-level Support dan
Resistance, sehingga bisa dianggap valid. Sedangkan untuk pasar yang Uptrend, proses yang
terjadi adalah kebalikannya.

2. Saat Pasar Dalam Kondisi Sideways


Pada contoh di atas, ke-4 Pin Bar terjadi pada level-level Resistance dan Support. Untuk
kondisi pasar yang Sideways (Ranging), kita cukup mengamati formasi bar yang terbentuk
pada Resistance dan Support. Jika terjadi Break, pastikan hal tersebut bukanlah False Break.
Mengapa formasi Pin Bar di sini penting? Perlu diketahui, trader forex seringkali salah
menyangka bahwa semua Pin Bar terbentuk karena alasan yang sama. Padahal, banyak faktor
lain yang mempengaruhi terbentuknya Pin Bar tersebut selain ukuran, karakteristik,
perbedaan dengan Pin Bar sebelumnya, serta faktor-faktor teknis lainnya. Salah satu hal yang
perlu dicermati adalah momen saat trader besar mengambil aksi Take Profit. Untuk kondisi
False Break, kita bisa buka posisi lagi setelah bar tersebut selesai terbentuk. Level Stop Loss
dan target profit bisa ditentukan pada level yang dekat dengan Support Resistance-nya, sesuai
dengan arah posisi Entry yang kita ambil. Dalam kondisi pasar yang mendatar seperti contoh
di atas, kekuatan garis Support atau Resistance tidak dapat menunjukkan lamanya keadaan
Sideways berlangsung. Pada dasarnya, Sideways terjadi karena pasar sedang melakukan
konsolidasi. Langkah aman yang bisa diambil adalah menunggu pasar mencapai kesepakatan
dan menentukan trennya.

3. Saat Terjadi Penembusan Garis Support


Pada gambar chart USD/CAD Daily di atas, tampak Setup Inside Bar pada Event Area garis
horizontal (dalam hal ini garis Support) sebelum ditembus dan berubah jadi Resistance.
Selanjutnya, terbentuk setup Price Action Pin Bar yang mengalami penolakan (False Break)
pada Event Area garis tersebut, sebagai Re-test yang menunjukkan kekuatan tren. Dari ke-3
contoh di atas, bisa disimpulkan bahwa penerapan strategi Price Action akan lebih efektif jika
dikombinasikan dengan faktor yang mendukung, dalam hal ini garis horizontal Support atau
Resistance. Namun demikian, ada lagi cara penerapan Price Action yang direkomendasikan
jika harga mengalami Reversal, yakni konfirmasi dengan area Supply And Demand.

4. Saat Terjadi Reversal

Pembalikan ini tidak sama seperti pembalikan dalam range yang terjadi pada kondisi pasar
Sideways di atas, karena harga bisa saja membentuk tren baru dengan sangat kuat setelah
membentur suatu level penting. Memprediksi kapan Reversal akan terjadi adalah target dari
banyak trader Price Action. Sayangnya, tidak banyak cara untuk benar-benar memprediksi
kapan Reversal akan terjadi, apalagi jika hanya berdasarkan pada keadaan harga saat ini saja.
Kebanyakan trader memprediksi momen Reversal dari titik harga yang diambil dari masa
lalu, dengan memanfaatkan metode Support And Resistance, atau jika ingin lebih terukur lagi,
trader bisa menggunakan area Supply And Demand. Cara yang paling umum untuk
mendeteksinya adalah dengan mencermati pola candlestick tertentu yang terbentuk di dalam
zona penting Supply atau Demand. Contohnya, jika Anda melihat harga naik menuju area
Supply dengan gerakan yang tajam, disusul oleh sinyal Price Action seperti pola Bearish
Engulfing, hal itu adalah pertanda bahwa akan terjadi Reversal
Kesimpulan Untuk mengetahui cara menerapkan Price Action yang efektif, trader perlu
mempelajari Support Resistance dan formasi candlestick terlebih dahulu. Selanjutnya, trader
dapat menganalisa bagaimana pergerakan harga di titik Support and Resistance atau Supply
And Demand, sesuai dengan kondisi pasar yang sedang berlangsung. Dengan banyak latihan,
trader akan mampu untuk membedakan mana yang merupakan pergerakan terkonfirmasi,
serta mana yang merupakan False Movement.

Anda mungkin juga menyukai