Seperti tampak pada gambar di atas, USD/CHF bergerak Downtrend dengan level-level
Support dan Resistance (berupa garis horizontal) yang mengikuti aturan perubahan: Support
yang telah ditembus akan menjadi Resistance, sementara jika Resistance berhasil ditembus,
maka ia akan menjadi Support.. Swing Point merupakan area potensial terbentuknya sinyal
dari Price Action. Dalam hal ini, formasi Pin Bar yang terbentuk pada Swing Point
mengisyaratkan terjadinya koreksi pada arah trend utama (Downtrend). Kita bisa membuka
atau menutup posisi secara manual pada Swing Point setelah sinyal trading terjadi. Semua Pin
Bar pada contoh di atas mengalami penolakan (False Break) pada level-level Support dan
Resistance, sehingga bisa dianggap valid. Sedangkan untuk pasar yang Uptrend, proses yang
terjadi adalah kebalikannya.
Pembalikan ini tidak sama seperti pembalikan dalam range yang terjadi pada kondisi pasar
Sideways di atas, karena harga bisa saja membentuk tren baru dengan sangat kuat setelah
membentur suatu level penting. Memprediksi kapan Reversal akan terjadi adalah target dari
banyak trader Price Action. Sayangnya, tidak banyak cara untuk benar-benar memprediksi
kapan Reversal akan terjadi, apalagi jika hanya berdasarkan pada keadaan harga saat ini saja.
Kebanyakan trader memprediksi momen Reversal dari titik harga yang diambil dari masa
lalu, dengan memanfaatkan metode Support And Resistance, atau jika ingin lebih terukur lagi,
trader bisa menggunakan area Supply And Demand. Cara yang paling umum untuk
mendeteksinya adalah dengan mencermati pola candlestick tertentu yang terbentuk di dalam
zona penting Supply atau Demand. Contohnya, jika Anda melihat harga naik menuju area
Supply dengan gerakan yang tajam, disusul oleh sinyal Price Action seperti pola Bearish
Engulfing, hal itu adalah pertanda bahwa akan terjadi Reversal
Kesimpulan Untuk mengetahui cara menerapkan Price Action yang efektif, trader perlu
mempelajari Support Resistance dan formasi candlestick terlebih dahulu. Selanjutnya, trader
dapat menganalisa bagaimana pergerakan harga di titik Support and Resistance atau Supply
And Demand, sesuai dengan kondisi pasar yang sedang berlangsung. Dengan banyak latihan,
trader akan mampu untuk membedakan mana yang merupakan pergerakan terkonfirmasi,
serta mana yang merupakan False Movement.