Anda di halaman 1dari 8

NAMA : UCOK TRI SUMADA

NIM : 1208052L
PRODI : S-I/Manajemen Transportasi Laut
MATA KULIAH : Kepelabuhanan
DOSEN : Pay Iman

“TUGAS PERTEMUAN KE-1”

1. Jelaskan tentang Perkembangan Pelabuhan

2. Uraikan macam-macam pelabuhan disertai


contoh dan gambar.

3. Uraikan definisi Pelabuhan

4. Jelaskan arti penting suatu Pelabuhan bagi


suatu negara.

5. Jelaskan mengenai pengelolaan pelabuhan di


Indonesia.

Jawaban :

1. Jelaskan tentang Perkembangan Pelabuhan

Jawaban:

Pada masa lalu, pelabuhan adalah suatu tempat di perairan (di


muara sungai, teluk atau pantai) yang secara alamiah terlindung
dari gempuran gelombang, sehingga kapal-kapal dan perahu-perahu
dapat merapat dan membuang jangkar untuk melakukan kegiatan
bongkar muat barang maupun menaik turunkan penumpang dengan
aman.

Sejalan dengan kemajuan zaman, pelbuhan sebagai sarana dan


prasarana angkutan laut tidak lagi di perairan yang terlindung
secara alamiah, tetapi bias berada di laut terbuka sebagai
pelabuhan samudra dengan perairan yang luas dan dalam.
Perkembangan selanjutnya, pelabuhan sekarang merupakan salah
satu segmen mata rantai transportasi dari kegiatan bisnis yang
terliobat dalam proses transportasi, prasarana yang dapat
menunjang dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan
industry di daerah belakang pelabuhan (hinterland).

2. Uraikan macam-macam pelabuhan disertai contoh dan gambar

Jawaban:

a. Ditinjau dari segi penyelenggaranya

- Pelabuhan umum
- Pelabuhan khusus
b. Ditinjau dari segi kegunaannya

- Pelabuhan ikan

- Pelabuhan barang

- Pelabuhan penumpang

c. Ditinjau dari segi geografisnya

- Pelabuhan alam
- Pelabuhan buatan

- Pelabuhan semi alam

3. Uraikan definisi pelabuhan

Jawaban:

Kata pelabuhan dapat diartikan dalam dua istilah, yaitu bandar


dan pelabuhan.

Bandar (harbour), adalah suatu fasilitas di daerah perairan


(estuary atau muara sungai, teluk) dengan kedalaman air yang
memadai dan terlindung dari gempuran gelombang, angina dan arus
untuk berlabuh, bertambat mauoun tempat singgah kapal untuk
mengisi bahan bakar, reparasi dan sebagainya.

Pelabuhan (port), adalah suatu daerah perairan (di samudera,


estuary/muara sungai, dan teluk) dengan kedalaman yang memdai
dan terlindung dari gempuran gelombang, angina dan arus, serta
dilengkapi dengan fasilitas terminal laut dan darat.
4. Jelaskan arti penting suatu pelabuhan bagi suatu negara

Jawaban:

Arti penting pelabuhan suatu negara dapat ditinjau dari beberapa


aspek, yaitu:

a. Aspek transportasi

Pelabuhan sebagai:

- Interface atau titik temu anatara moda transportasi laut dan


moda transportasi darat.

- Gateway atau pintu gerbang utama arus keluar masuknya barang


perdagangan dari atau ke daerah belakang pelabuhan (hinterland)
yang bersangkutan.

- Industry estate atau indsutri estat untuk pengembangan


industry di daerah pelabuhan yang berorientasi ekspor

b. Aspek pelayanan

Pelabuhan akan melayani, antara lain:

- Kebutuhan perdagangan terutama perdagangan internasional


dari daerah belakang pelabuhan tersebut

- Membantu berjalannya roda perdagangan dan pengembangan indsutri


nasional

- Menampung pangsa pasara yang semakin meningkat guna melayani


perdagangan internasional baik transshipment maupun transit traff

- Menyediakan fasilitas transit untuk tujuan daerah belakang atau


daerah / negara tetangga

- Menyediakan fasilitas pengembang industry di sekitar pelabuhan


bagi industry yang berorientasi eksport
c. Aspek Hinterland Connection

Antara pelabuhan dan hinterland terjadi hubungan yang saling


mempengaruhi dan saling ketergantungan. Seperti, pelabuhan tidak
aka nada artinya bila tidak didukung oleh hinterland yang
berpotensi untuk berkembang.

Sebaliknya, pada daerah yang merupakan hinterland dari suatu


pelabuhan akan terhambat perkembangan insutri, pertanian dan
perdagangannya jika tidak ditunjang oleh suatu pelabuhan dengan
fasilitas yang memadai dengan tingkat keefesisensi yang tinggi.

5. Jelaskan mengenai pengelolaan pelabuhan di Indonesia

Jawaban:

Dengan lahirnya UU 17/2008, pengelolaan pelabuhan dilaksanakan oleh


Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Hingga saat ini, selain Pelindo (I-
IV), ada puluhan perusahaan lainnya yang sudah memiliki status
sebagai BUP. Sedangkan untuk menjalankan fungsi regulator,
pemerintah membentuk Otoritas Pelabuhan (OP), yang dalam dunia
maritim internasional disebut Port Authority. OP adalah
lembaga pemerintah di pelabuhan sebagai otoritas yang
melaksanakan fungsi pengaturan, pengendalian, dan pengawasan
kegiatan kepelabuhanan yang diusahakan secara komersial.

Untuk pelabuhan yang belum komersil, peran operator dilaksanakan


oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan regulator dilaksanakan oleh
Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP). UPT dan UPP merupakan unit yang
dibentuk oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan dibiayai oleh
APBN. Gambar 1 dan 2 menjelaskan pembagian peran di pelabuhan paska
diberlakukannya UU No. 17/2008.
Skema yang sama juga berlaku pada dunia penerbangan. Dalam UU No.
1/2008 tentang Penerbangan, dikenal istilah BUBU (Badan Usaha
Bandar Udara) yang berperan sebagai operator, dan Otoritas Bandara
(Otban) sebagai regulator pada bandara komersil.

Landlord Port atau pelabuhan sistem sewa adalah istilah yang sering
digunakan oleh kalangan akademisi dan praktisi bisnis pelabuhan
dalam menjelaskan rezim pengelolaan pelabuhan yang diamanatkan UU
No.
17/2008. Istilah ‘Landlord Port’ memang tidak disebut dalam UU No.
17/2008 dan lebih mengacu pada
praktek pengelolaan pelabuhan yang umum berlaku di negara-negara
lain.

UU No. 17/2008 mengenal hierarki pelabuhan yang terdiri atas


Pelabuhan Utama, Pelabuhan Pengumpul, dan Pelabuhan Pengumpan.
Pembangunan dan pengelolaan pelabuhan diatur berdasarkan hierarki
pelabuhan dan dituangkan dalam RIPN (Rencana Induk Pelabuhan
Nasional). Dari sini saja, terlihat bagaimana ketatnya pengaturan
pelabuhan di Indonesia.

Dalam konteks rencana pemerintah di atas, sebenarnya dimaksud oleh


Kemenhub adalah ‘mengalihkan’ pengelolaan sejumlah pelabuhan non-
komersil kepada BUP. Sekitar 20 pelabuhan yang ditawarkan adalah
pelabuhan non komersil, yang selama ini dikelola oleh UPT. Maka,
dengan dilakukannya ‘pengalihan’ pengelolaan kepada BUP, pemerintah
secara otomatis harus membentuk OP, atau menunjuk OP pelabuhan
terdekat menjadi regulatornya.

Pengaturan konsesi yang diatur dalam PP No. 64/2015 tentang


Kepelabuhanan, meliputi tiga aspek, yaitu: (1) Konsesi dituangkan
dalam bentuk penjanjian; (2) Pemberian konsesi melalui mekanisme
pelelangan atau penugasan/penunjukan; (3) Pemberian konsesi melalui
penugasan/penunjukan harus memenuhi dua persyaratan utama, yaitu:
(a). Lahan dimiliki oleh BUP; dan (b). Investasi sepenuhnya
dilakukan oleh BUP alias tidak menggunakan pendanaan yang bersumber
dari APBN/APBD.

Anda mungkin juga menyukai