Anda di halaman 1dari 2

RERANGKA KONSEPTUAL – SUATU MODEL

Salah satu model adalah rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FSAB yaitu
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC). Rerangka FASB memuat empat
konsep, yaitu: (1) Tujuan pelaporan keuangan (bisnis dan nonbisnis), (2) Karakteristik
kualitatif informasi, (3) Elemen statemen keuangan, dan (4) Pengukuran dan pengakuan.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang
akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Tujuan Fungsional
adalah suatu tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa memperhatikan
tujuan/ motivasi masing-masing individual di dalamnya. Tujuan Bersama merupakan tujuan
individual yang sama dengan tujuan individual lainnya. Tujuan Kelompok Domain
merupakan tujuan dari kelompok yang dominan yaitu kelompok yang memiliki pengaruh
sangat kuat dalam pengambilan keputusan.
Tujuan pelaporan keuangan dalam rerangka konseptual FABS, yaitu pelaporan keuangan
menyediakan informasi dalam pengambilan keputusan, membantu penilaian kondisi ekonomi
masa depan, dan menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi suatu badan usaha.
Karakteristik Kualitatif Informasi
Kualitas spesifik menurut FABS terdiri dari dua kategori yaitu kualitas primer dan
sekunder. Kualitas primer terdiri atas: keterpautan (nilai prediktif, nilai balikan, ketepatan
waktu), dan keterandalan (keterujian dan ketepatan penyimbolan). Kualitas sekunder terdiri
atas: keterbandingan (comparability), konsistensi (consistency), dan kenetralan (neutrality).
Elemen Statemen Keuangan
Elemen yang diidentifikasi FASB yaitu, Aset, Kewajiban, Ekuitas atau aset bersih,
Investasi pemilik, Distribusi ke pemilik, Laba komprehensif, Pendapatan, Biaya, Untung, dan
Rugi. Elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal, yaitu kejadian, keadaan, dan
transaksi. Statemen keuangan adalah media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan.
Pengukuran dan Pengakuan
Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang akan
diletakkan pada suatu objek (elemen atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian,
atau keadaan untuk merepresentasi makna atau atribute objek tersebut. Pengakuan adalah
penyajian suatu informasi melalui statemen keuangan berupa pencatatan (penjurnalan) suatu
kuantitas (jumlah rupiah) hasil pengukuran ke dalam system akuntansi sehingga jumlah
rupiah tersebut akan mempengaruhi suatu pos terefleksi ke dalam statemen keuangan.
KONSEP DASAR

Konsep merupakan konseptualisasi karakteristik wilayah diterapkannya pelaporan


keuangan. Konsep dasar disebut secara spesifik dalam rerangka konseptual IASC, yaitu:
Accrual Basic dan Going Concern. Grady mendeskripsi konsep dasar sebagai konsep yang
mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai
keterbatasan yang melekat pada statemen keuangan. Accounting Principles Board (APB)
menyebut konsep dasar sebagai ciri – ciri dasar dan memuatnya dalam APB statemen.
Kesatuan Usaha merupakan suatu kesatuan badan usaha ekonomi yang berdiri sendiri,
bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang
menanamkan dana, dan menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi.
Agar penyusunan statemen keuangan berjalan cepat, sistem akuntansi harus di organisasi
atas dasar persamaan akuntansi: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan - Biaya
Untuk mengetahui seberapa maju dan berkembangnya perusahaan yang dijalankan, maka
perusahaan tersebut harus membuat laporan mengenai perusahaan secara periodik. Informasi
akuntansi hanya merupakan sebagian hak eksternal dan manajemen. Nilai tambah yang tidak
diketahui secara objektif dan meyakinkan berapa besarnya nilai tambahan tersebut, maka
pengakuan nilai tambah ketika produk telah terjual dan asset masuk dalam kesatuan usaha.
Asas Akrual adalah asas dalam pengakuan pendapatan dan biaya yang menyatakan
bahwa pendapatan diakui pada saat hak kesatuan timbul lantaran penyerahan barang atau jasa
ke pihak luar dan biaya diakui pada saat kewajiban timbul dikarenakan penggunan sumber
ekonomi yang melekat pada barang dan jasa yang diserahkan tersebut.
Konservatisme adalah sikap atau aliran dalam menghadapi ketidakpastian untuk
mengambil tindakan atau keputusan atas dasar munculan yang terjelek dari ketidakpastian
tersebut. Sikap konservatif mengandung makna sikap berhati-hati dalam menghadapi risiko
dengan cara mengorbankan sesuatu untuk mengurangi atau menghilangkan risiko.
Manfaat Konsep Dasar yaitu (1) Sebagai landasan penalaran pada tingkat perekayasaan,
dan (2) Untuk menentukan konsep, prinsip, metode, atau teknik untuk dijadikan standar.

Anda mungkin juga menyukai