Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL OBSERVASI ONLINE

Dampak Ekonomi dari Pandemi Covid - 19 pada petani buah naga

Desa air sulau, Kecamatan kedurang ilir, bengkulu.

Disusun Oleh :

JATMIKO PRAYETNO (200510235)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI 3
I PENDAHULUAN 4
II PEMBAHASAN 5
A.PEKERJAAN 6
B.SISTEM PRODUKSI 6

C. PENGHASILAN 7

D.BIAYA PRODUKSI 7
E. PENGELUARAN RUMAH TANGGA 8

III ANALISIS SEBAB PERMASALAHAN 8

IV HASIL–HASIL PRESENTASI KE NARASUMBER DAN PRESENTASI VIRTUAL 9

V SOLUSI PERMASALAHAN DAN GAGASAN KREATIF/INOVATIF 10

VI KESIMPULAN 12

ILUSTRASI GAMBAR DAN FOTO 13


I. PENDAHULUAN

Masalah yang meliputi penjualan buah naga ialah Berbagai permasalahan ini meliputi
masalah penjualan seperti keterbatasan penjualan dikit pembeli, penjualan yang tidak
maksimal, hingga penurunan penghasilan yang terbatas.. , permasalahan tersebut meliputi
keterbatasan modal, minimnya informasi seputar pasar, yang jelas bagi perlingdungan para
pelaku pengusaha buah naga terutama pelaku kecil saat ini seperti petani dan pengusaha buah
naga. Keadaan ini berbanding terbalik dengan pendapatan negara yang fantastis darai sektor
industry yang lainnya.

. Pertimbangan utamanya adalah nasib para petani buah naga yang akan mengalami kesulitan
lebih besar lagi jika kerangka kerja itu disetujui, meski secara faktual praktek pengendalian
buah naga di Indonesia telah banyak . Posisi petani buah naga yang penting disadari
sepenuhnya oleh industri buah, sehingga kepentingan petani itulah yang selalu
dikedepankan.Ditengah berbagai usaha pembatasan konsumsi buah naga ternyata khusus nya
di desa air sulau, bengkulu tidak menurun Kadar tingkat produksi (dan penjualan) buah naga
pada bulan januar 2021 mencapai 46 kg dalam perminggunya Pertumbuhan produksi
membutuhkan peningkatan. Artinya pertanamanan buah naga harus dikembangkan. Input
pertanian yang lebih baik, terutama bibit dan pengelolaan usahatani yang lebih produktif,
perlu diterapkan. Kesejahteraan petani harus ditingkatkan melalui usaha buah naga
sebagau usahatani yang menguntungkan. Produktivitas petani harus ditingkatkan, kualitas
harus diperbaiki, identitas geografis dan jenis buah naga berkualitas tinggi harus
dikembangkan, produksi dan nilai buah meningkat. Disamping itu perlu peningkatan
serapan. Dan juga harus diusahakan agar bagian petani buah naga. dalam rantai nilai
buah dapat diposisikan secara lebih adil dan proporsional.

Beberapa permasalahan lain yang dihadapi pelaku ekonomi petani buah naga :

1. penurunan nya harga buah

2. jeleknya cuaca pada musim hujan

3. Kenaikan tarif harga pupuk terus-menerus sekalipun volume konsumsi turun.


4. Lalu ada beberapa masalah tambahan yang dialami pelaku ekonomi tembakau selama
pandemic covid 19 adalah :

keuangan.

1. Para pelaku ekonomi tidak bisa bekerja sendiri dan harus berhubungan dengan jenis-jenis
pekerjaan lainnya.

2. Pembatasan dalam bekerja

II. PEMBAHASAN

Menanam buah naga bagi para petani di Kabupaten bengkulu selatan khususnya pada salah satu
desa yang akan saya lakukan observasi online yaitu di Desa airsulau Kecamatan kedurang ilir,
Kabupaten bengkulu selatan, Namun disini saya akan hanya membahas tentang para petani buah
naga dengan segala pekerjaan pengolahan penanam buah naga , khususnya dalam masa pandemi
covid-19 sekarang ini.Terdapat beberapa temuan studi kasus pada observasi online yang saya
lakukan. Dalam tahapan awal yang dapat diperoleh yakni mengenai keadaan pelaku ekonomi itu
sendiri, bagaimana pekerjaan yang selama ini sudah dijalankan, sistem produksi, penghasilan yang
didapat, biaya produksi yang dikeluarkan, serta besar pengeluaran untuk biaya rumah tangga pelaku
ekonomi itu sendiri.

Berikut penjabaran dari keadaan pelaku ekonomi,yakni petani buah naga di Desa airsulau,

Kecamatan kedurang ilir, Kab bengkulu selatan:

● Pekerjaan

Memilih bibit buah naga

Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif yaitu
memperbanyak tanaman dari biji. Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga
terpilih. Cara ini sedikit sulit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman.

Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah. Budidaya buah naga dengan cara
vegetatif lebih cepat menghasilkan buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan
menurun pada anaknya. Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:
Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya
3-4 kali. Hal ini berguna agar hasil setek bisa berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah
ketahuan dari hasil buah terdahulu.

Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat.
Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang
utama tanaman.

Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong
semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.

Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong
rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing. Gunanya
untuk merangsang pertumbuhan akar.

Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek bisa lebih pendek namun
konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.

● Sistem Produksi

Setelah selesai masa panen,barulah buah-buah naga di panen dapat di petik buahnya untuk di
jual ke pasar dan di warga sekitar. satu keluarga sendiri dengan bantuan beberapa tenaga dari
tetangga dekat saja..

● Penghasilan

Dari segi penghasilan terdapat perbedaan yang sangat signifikan yaitu harga jual yang
cenderung menurun drastis dan harga penghasilan pun juga menurun, dari yang perkilonya 25
ribu. menjadi 15ribu dalam perkilonya.

● Biaya Produksi

Untuk besar biaya produksi sendiri,dari segi jumlah modal yang dikeluarkan untuk produktifitas
masih sama dengan tahun sebelumnya,akan tetapi dibanding dengan hasil yang didapat
terhitung mengalami penurunan drastis dari segi keuntungan yang didapat.

● Pengeluaran Rumah Tangga

● Dikarenakan harga jual yang menurun pada masa pandemi ini,untuk produktifitas sendiri tidak
dengan membayar tenaga dari luar seperti tahun-tahun sebelumnya akan tetapi dilakukan
lingkup keluarga sendiri sudah cukup. dengan tujuan untuk memangkas pengeluaran rumah
tangga pembayaran tenaga itu sendiri. Pengeluaran rutin yang masih dilakukan adalah
pengeluaran untuk pembeli.
● Diagnolis permaslahan yang di hadapi pelaku ekonomi.

III. Analisis sebab permasalahan.

Beberapa permasalahan lain yang dihadapi pelaku ekonomi buah naga :

● Kesenjangan antara permintaan dan pasokan.

● Rantai pasok (supply chain) yang panjang sehingga petani kehilangan potensi pendapatan.

● Regulasi, baik di tingkat nasional maupun daerah.

● Kenaikan tarif cukai terus-menerus sekalipun volume konsumsi turun.

Produksi buah naga yang kapasitasnya sama dengan tahun lalu sebelum pandemi ,akan tetapi
tidak tidak di imbangi dengan permintaan pembeli yang kurang potensial pada tahun ini.
Harga yang cenderung menurun drastis hingga 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya
ini nanti ada rincian dari harga jual paling rendah dan paling tinggi.

Untuk besar biaya produksi sendiri,dari segi jumlah modal yang dikeluarkan untuk
produktifitas masih sama dengan tahun sebelumnya,akan tetapi dibanding dengan hasil yang
didapat terhitung mengalami penurunan drastis dari segi keuntungan yang didapat.

Dikarenakan harga jual yang menurut pada masa pandemi ini produktifikasi sendiri tidak
dengan membayar tenaga dari luar tahun-tahun akan tetapi dilakukan lingkungan keluarga
sendiri.

Pengeluaran Rumah Tangga juga masuk dalam sebab permasalahan. Dikarenakan harga jual
yang menurun pada masa pandemi ini,untuk produktifitas sendiri tidak dengan membayar
tenaga dari luar. akan tetapi dilakukan lingkup keluarga sendiri,dengan tujuan untuk
memangkas pengeluaran rumah tangga pembayaran tenaga itu sendiri

Penelitian ini juga masih memilih keterbatasan-keterbatasan dengan keterbatasan


ini,diharapkan dengan dilakukan perbaikan untuk penelitian yang akan datang. Adapun
keterbatasan dalam penelitian ini, penulisan hanya memilih beberapa variabel untuk
dijadikan penelitan mengenai buah naga, variabel-variabelnya antara lain: pupuk
pestisida,tenaga kerja,serta daya jual buah naga.

Mengharapkan bahwa variabel tersebut akan mempengaruhi produksi buah naga secara
obtimal. Sehingga keadaan ini petani dihadapkan untuk di tuntut menerapkan upaya dalam
usaha petani yang menguntungkan.

Dalam pelaksanaan observasi, penulis juga memiliki keterbatasan waktu dalam melakukan
penelitian karena masih dalam masa pandemi covid-19. Sehingga tidak dapat dilakukan
observasi langsung dan hanya dapat dilakukan melalui daring atau online,ini yang
kemugkinan dalam penulisan penelitian kurang maksimal serta hal lain juga pada penelitian.

IV. HASIL-HASIL PRESENTASI KE NARASUMBER DAN PRESENTASI VIRTUAL.

Hasil presentasi ke narasumber dari studi kasus adalah sebagai berikut :

1. saya melakukan pesentasi via videdengan narasumber yang diwakilkan oleh bapaknya
langsung.

2. saya menyampaikan seluruh permasalahan yang menjadi temuan dalam observasi


kami,yang sebelumnya sudah dilakukan wawancara saya terlebih dahulu. Dengan rincian
permasalahan :

a) Bahwa sudah sesuai antara hasil observasi dan presentasi, dari sektor produksi buah naga
sendiri sama dengan tahun sebelum masa pandemi.

b) Untuk harga jual sendiri terjadi penurunan hi7ngga 50% dsri tahun lalu sebelum pandemi.

c) Penghasilan yang didapat sendiri sampai tidak menutup untuk balik modal, sehingga bisa
dikata untuk buah naga musim ini merugi.

3.Penyampaian dari seluruh permasalahan sampai temuan solusi dapat diterima dengan baik
oleh narasumber.

V. SOLUSI PERMASALAHAN DAN GAGASAN KREATIF/INOVASI


.Dengan adanya penurunan harga jual buah naga yang hampir mencapai 50% dari tahun
sebelumnya atau adanya pandemi covid 19, untuk tetap menjaga stabilitas modal yang sudah
dikeluarkan untuk proses produksi dan setelah habis bahan baku maka dilakukan pembelian
bahan baku untuk diproses produksi ke jenis buah naga. namun dijual ke perorangan
dikarenakan harga lebih tinggi dan kemungkinan modal kembali serta mendapatkan untung.

Sebagian para petani buah naga hanya bisa mengikuti alur yang sudah ada tanpa adanya
inovasi atau lebih mengembangkan produksi tembakau yang berkualitas, keterbatasan
pendidikan, teknologi dan finansial salah satu faktor utama menurunnya daya jual dan
produktifitas buah naga ditambah lagi dengan adanya pandemi covid 19 juga faktor lain para
pelaku ekonomi ini melemah.

Adapun solusi dari permasalahan yang di hadapi pelaku ekonomi buah naga adalah :

● Mampu menyediakan bibit unggul dengan cara pelatihan kepada petani buah naga
sehingga mampu bersaing dengan pasar dan kualitas buah naga juga terjamin
kedepannya para petani buah naga mampu menghasilkan buah yang berkualitas,

● Meningkatkan subsidi pupuk dan lahan agar membuat kualitas batang buah naga yang
baik, ini bisa dilakukan dengan bekerjasama dengan pemerintah agar bisa mensubsidi
kualitas pupuk yang baik untuk proses produksi buah yang berkualitas.

● Dalam sektor teknologi para petani buah naga harus dibekali dengan pendidikan dan
perkembangan teknologi yang semakin maju, pelatihan di bidang teknologi juga harus
dimaksimalkan kepada petani yang kurang menguasai teknologi yang ada. Dengan adanya
alat-alat pertanian yang semakin canggih dapat memaksimalkan produktifitas buah
dikalangan petani lokal

Gagasan kreatif/inovasi terkait permasalahan petani buah naga

● Membuat produk yang dapat memenangkan persaingan pasar.Ini juga bisa dilakukan oleh
para petani buah naga yang hanya memproduksi buah yang sudah ada, para petani tidak
mengetahui persaingan harga pasar, sehingga walaupun dengan buah yang berkualitas
tetapi tidak mengetahui harga persainga pasar para petani buah naga tidak akan
mendapatkan keuntungan sebagaimana mestinya.

● Membuat dan memanfaatkan sumber daya produksi.Misalnya untuk pelaku ekonomi


tembakau harus bisa memanfaatkan sumber daya produksi dalam segala bidang
contohnya dengan menggunakan teknologi yang canggih untuk menunjang kualitas buah
naga yang dihasilkan.

● Membuat sekolah/ wadah untuk para petani buah naga kecil untuk lebih bisa
meningkatkan kualitas dan produksi buah yang baik, sehingga para petani kecil dapat
mengikuti perkembangan harga jual, kualitas yang dihasilkan,serta bisa mengikuti
perkembangan teknologi yang semakin maju.

VI. SIMPULAN

Jadi untuk produksi buah naga para petani di desa airsulau, Kecamatan kedurang ilir, dalam masa
pandemi covid-19 ini sangatlah memberikan dampak pada keadaan ekonomi. Perbedaan daya jual ke
pembeli penerima serta hasil yang didapat dengan produksi yang dilakukan sangatlah berdampak
pada pertumbuhan para pelaku ekonomi itu sendiri. Dengan produsi buah naga yang terhitung tetap
sama dengan tahun lalu akan tetapi mendapat hasil jual yang menurun drastis hingga 50% dari harga
jual tahun lalu. Sehingga sangatlah berpengaruh pada kondisi modal, keuntungan serta biaya-biaya
pengeluaran untuk rumah tangga pelaku ekonomi.

ILUSTRASI GAMBAR/FOTO
SCREENSHOTS VIDEO PRESENTASI DI YOUTUBE
SCREENSHOT VIDEO PRESENTASI DENGAN NARASUMBER

Anda mungkin juga menyukai