Anda di halaman 1dari 3

Kerajaan Demak

Kerajaan Demak Membahas mengenai Kerajaan Demak tak bisa lepas dari peranan
kerajaan ini dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Kekuasaan Demak di tanah Jawa
tidak berlangsung lama, lebih kurang hanya selama lebih kurang 79 tahun dengan lima orang raja
memerintah.

Penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa yang diprakarsai pada masa kekuasaan Demak
dilakukan oleh sembilan orang wali yang lebih dikenal dengan sebutan Wali Sanga. Para wali
dikirimkan ke daerah-daerah yang masih berada dalam sisa kekuasaan kerajaan Hindu dan
Budha di tanah Jawa. Tugas mereka ialah mengislamkan Pulau Jawa dan menjadikan daerah
tersebut masuk ke dalam wilayah Demak. Kerajaan yang didirikan oleh Raden Patah ini
mengalami puncak kejayaan di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana, putra Raden Patah, dan
berakhir pada masa kekuasaan Arya Penangsang. Masa kejayaan ditandai dengan perebutan
Sunda Kelapa dari tangan Portugis, sedangkan masa keterpurukan dimulai dengan adanya
perebutan kekuasaan dan pemberontakan.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kerajaan Demak telah menjadi salah satu pelabuhan terbesar yang ada di Nusantara,
Demak memegang peran yang sangat penting dalam aktivitas perekonomian antar pulau.

Demak memiliki peran yang penting karena memiliki daerah pertanian yang lumayan
luas dan menjadi penghasil bahan makanan seperti beras. Selain itu, perdagangannya juga
semakin meningkat. Barang yang banyak diekspor yaitu Lilin, Madu dan Beras.

Barang-barang tersebut lalu diekspor ke Malaka melalui Pelabuhan Jepara. Aktivitas


perdagangan Maritim tersebut telah menyebabkan kerajaan demak mendapat keuntungan sangat
besar. Banyak kapal yang melewati kawasan laut jawa dalam memasarkan barang dagangan
tersebut.
Kehidupan Sosial dan Budaya

Dalam kehidupan sosial dan budaya, rakyat kerajaan Demak sudah hidup dengan teratur.
Roda kehidupan budaya dan sosial masyarakat Kerajaan Demak sudah diatur dengan hukum
Islam sebab pada dasarnya Demak ialah tempat berkumpulnya para Wali Sanga yang
menyebarkan islam di pulau Jawa.

Adapun sisa peradaban dari kerajaan Demak yang berhubungan dengan Islam dan sampai
saat ini masih dapat kita lihat ialah Masjid Agung Demak. Masjid tersebut merupakan lambang
kebesaran kerajaan Demak yang menjadi kerajaan Islam Indonesia di masa lalu.

Selain memiliki banyak ukiran islam (kaligrafi), Masjid Agung Demak juga memiliki
keistimewan, yaitu salah satu tiangnya terbuat dari sisa sisa kayu bekas pembangunan masjid
yang disatukan.

Selain Masjid Agung Demak, Sunan Kalijaga adalah yang mempelopori dasar-dasar
perayaan Sekaten yang ada dimasa Kerajaan Demak. Perayaan tersebut diadakan oleh Sunan
Kalijaga dalam untuk menarik minat masyarakat agar tertarik untuk memeluk Islam.

Perayaan Sekaten tersebut lalu menjadi sebuah tradisi atau kebudayaan terus menerus
dipelihara sampai saat ini, terutama yang berada didaerah Cirebon, Yogyakarta dan Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai