Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN PELATIHAN

“PELAKSANAAN PELATIHAN”

Dosen Pengampu:
Nurul Aisyah M.Psi

Oleh:

Raja Alamsah Harahap

NIM: 20180720013

Disusun Oleh:

Isna Annisa Rohmah 20180720008

Ahmad Furqon Ma’ruf 20180720010

Raja Alamsah Harahap 20180720013

Dea Andini 20180720024

Zaki Afnan Salmadatu 20180720036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan meruapakan suatu usaha mencerdaskan kehidupan manusia supaya
mendaptakan ilmu tambahan serta pengalaman dari sebuah pembelajaran. Indonesia
merupakan negara yang menerapkan pendidikan nasional yang dimana dapat merubah
karakter manusianya.
Seperti kita ketahui bahwa dalam pendidikan nasional ini ada berbagai komponen
supaya dalam pemebelajaran bisa tercapai cita – cita dari pendidikan tersebut.
Manajemen perlu dalam dunia pendidikan sebab pendidikan yang baik perlu ada
manajemen yang baik. Manjamen pada pendidikan sangat menjadi peran penting, sebab
itu maka manajamen harus ada di dunia pendidikan. Perlu kita ketahui bahwa semua ini
bisa tercipta bila ada sdm (seumber daya manusia) yang dapat bekerja untuk
melaksanakan manajemen.
Pendidikan Nasional memiliki 3 subsistem diantaranya subsistem formal,
informal, dan non formal. pendidikan formal adalah pelatihan. pelatihan merupakan salah
satu kegiatan yang sangat bermanfaat apabila dikelola dengan baik. dalam kegiatan
pelatihan banyak yang telah mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut untuk
melakukan berbagai kegiatan kehidupan, pada dasarnya pelatihan membuat pengalaman
pada setiap individu dalam mengembangkan perilaku dan skill yang dimiliki orang
seseorang tersebut.
Dalam kegiatan pelatihan siapapun bisa melaksanakan atau menyelenggarakan
pelatihan baik dari Lembaga pemerintahan ataupun dari Lembaga non pemerintahan.
dalam era sekarang terdapat banyak persaingan yang semakin ketat dalam bidang
ketenagakerjaan dan tentunya harus memenuhi standar kebutuhan yang ditetapkan oleh
bidang usaha ataupun bidang pendidikan. untuk itu dalam memenuhi standar kebutuhan
yang ditetapkan oleh instansi diperlukan tenaga kerja yang berkualitas yaitu melalui
pembinaan, pelaksanaan, pelatihan, dan pendidikan.
B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Dalam Pelaksanaan Pelatihan?


2. Bagaimana Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Pelatihan?
3. Apa Saja Masalah Dalam Pelaksanaan Pelatihan?
4. Bagaimana Solusi Dari Permasalahan Dalam Pelaksanaan Pelatihan?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dalam Pelaksanaan Pelatihan.


2. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Pelatihan.
3. Untuk Mengetahui Masalah Dalam Pelaksanaan Pelatihan.
4. Untuk Mengetahui Solusi Dari Permasalahan Dalam Pelaksanaan Pelatihan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelaksanaan Pelatihan

1. Pelaksanaan
Menurut Nurdin Usman(2014:70) mendefinisikan pelaksanaa sebagai suatu
tindakan yang matang dan terperinci dari sebuah rencana, dan implementasinya di
laksankan setelah perencanaan nya dianggap telah siap. Wahab (2014:65) juga
mengartikan pelaksanaan sebagai suatu tindakan-tindakan yang di lakukan oleh individu,
pejabat-pejabat yaitu kelompok pemerintah pemerintah ataupun swasta yang nantinya di
arahkan agar terciptanya tujuan-tujuan yang sudah di tuliskan dalam keputusan
kebijakan-kebijakan. Sedangkan Jejen musfah (2015:4) mengatakan pelaksanaan adalah
program yang terganting pada standar operasional pekerja (SOP) di mana SOP tersebut
merupakan factor penentu kelancaran dari sebuat program
Kesimpulan dari pendapat para ahli di atas adalah bahwa pelaksanaan merupakan
sebuah tindakan yang di kerjakan menurut SOP dan rencana yang telah di susun supaya
tujuan yang di inginkanya dapat tercapai. (Karomah & Ainun, 2020)
2. Pelatihan
Jika di lihat secara umum pelatihan adalah sebuah proses yang dimana terdiri dari
rangkaian upaya dan tindakan yang di laksanakan secara sengaja sebagai suatu fasilitas
ataupun bantuan yang di berikan kepada tenaga kerja oleh tenaga kerja professional
dalam kurun waktu tertentu dengan tujuan dapat meningkatkan keahlian kerja agar
meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam sebuah organisasi, perusahaan ataupun
Lembaga Pendidikan menurut Hamali (2001:10). (Efendi, 2017)
Pelatihan memang sudah tidak asing lagi dalam sebuat organisasi , perusahaan
ataupun dalam Lembaga Pendidikan, hal tersebut dapat di artikan bahwa pelatihan
memiliki perasan yang sangat penting dalam organisasi, perusahaan ataupun Lembaga
Pendidikan. Dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi tentunya akan terdapat sebuat
pelatihan yang akan di berikan kepada karyawan atau pekerjanya yang di mana Pelatihan
merupakan sebuah transfer ilmu dengan teknik ataupun metode tertentu dengan tujuan
memperbaiki dan meningkatkan suatu kinerja individu dalam suatu perusahaan ataupun
organisasi, dengan demikian yang mendorong sebuah organisasi, perusahaan ataupun
Lembaga Pendidikan untuk memberikan fasilitas pelatihan kepada para pekerja atau
keryawan nya agar kinerja nya yang di hasilkan lebih baik sehingga dapat efektif dan
efesien dalam pelaksanaan nya.
Menurut H. Hadari Nawawi menjelaskan pelatihan sebagai sebuah proses
memberikan bantuan kepada para pekerja untuk memperbaiki kekurangan ataupun
kesalahan dalam kinerjanya. Di mana kegiatan pelatihan ini berfokus dalam
meningkatkan keterampilan dan kinerja untuk memenuhi tuntatam dalam bekerja menjadi
efektif untuk masa sekarang.
Sedangkan menurut Gerhart & Wright, Noe, Hollenbeck mengartikan pelatihan
sebagai suatu usaha yag terencana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang di
berikan kepada pekerja dalam aspek keahlian, pengetahuan, dan perilaku para
pekerjanya. (Maiti & Bidinger, 1981)
Dari pendapat para ahli di atas di simpulkan bahwa pelatihan merupakan sebuah
proses pembelajaran yang di berikan kepada karyawan yang di mana kegiatanya itu
tersusun dan terencana yang bertujuan dalam meningkatkan keterampilan, kemampuan,
perilaku yang dapat membawa perubahan lebih baik untuk tenaga kerja atau karyawan
sehingga dapat mencapai tujuan yang di harapkan dari organisasi, perusahaan, atau
Lembaga Pendidikan.
Sehingga secara singkatnya kesimpulan dari Pelaksanaan Pelatihan tersebut di
artikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan kinerja di masa sekarang dan masa
mendatang yang menghasilkan tenaga kerja atau karyawan yang professional dan
terampil.
Dalam Pelaksanaan Pelatihan juga mempunyai tujuan dan manfaat pelatihan serta
terdapat komponen-komponen dalam pelaksanaan pelatihan antara lain:

1) Tujuan dan Manfaat Pelatihan


Pelatihan yang di laksanakan dalam sebuah organisasi, perusahaan ataupun
Lembaga Pendidikan tentunya memiliki sebuah manfaat dan tujuan, seperti dalam M.
Saleh Marzuki(1992:28) menurut Robinson manfaat pelatihan antara lain yaitu:
a. Dengan harapan dapat memperbaiki kemampuan individua atau kelompok
khususnya bagi kelangsungan sebuah organisasi, perusahaan ataupun Lembaga
Pendidikan.
b. Baik tenaga kerja ataupun karyawan dapat menjalankan dan ataupun mengerjakan
tugas-tugas yang di berikan sesuai standar yang di inginkan dari sebuah organisasi,
perusahaan ataupun Lembaga Pendidikan.
c. Dapat memperbaiki sikap dari karyawan atau tenaga kerjanya, baik dari tenaga
kerja terhadap pemimpin nya ataupun terhadap sesama tenaga kerja. (Maiti & Bidinger,
1981)
Sedangkan menurut sikula (2017:202) tujuan dari pelatihan antara lain:
a. Produktifitas (Produktivity)
Pelatihan dapat meningkatkan dalam aspek pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
ataupun perubahan tingkah laku.
b. Kualitas (Quality)
Yaitu dapat memperbaiki kualitas kinerja karyawan atau tenaga kerja sehingga
kemungkinan terjadinya kesalahan akan sangat kecil di lakukan oleh tenaga kerja atau
karyawan dalam mengemban pekerjaan nya.
c. Moral (Morale)
Pelatihan dapat meningkatkan prestasi kerja dari karyawan atau tenaga kerja yang
nantinya dapat menimbulkan peningkatan upah pegawai. (Karomah & Ainun, 2020)

2) Komponen Pelatihan
Komponen pelatihan merupakan unsur-unsur yang ada dalam setiap pelaksanaan
pelatihan antara lain
1. Program Pelatihan
Program pelatihan merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap, yang di mana pelaksanaan program-program
tersebut di laksanakan atas dasar kerjasama.
2. Tujuan program
Menurut Abdulhak (1986:33) mengatakan bahwa tujuan dari program
pelaksanaan pelatihan yaitu di sesuaikan dengan program yang di laksanakanyang pada
umumnya tujuan nya adalah meninkatkan taraf kemampuan pengetahuan, keterampilan,
sikap sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan partisipasi peserta pelatihan.
3. Waktu Program
Abdulhak (1986:38) mengatakan bahwa waktu pelaksanaan program yaitu si
sesuaikan dengan pelaksanaan program atau sesuai dengan yang di butuhkan peserta
pelatihan. Karena pelaksanaan progrsm banyak di pengaruhi oleh kondisi yang menuntut
untuk di adakanya pelatihan, sehingga dalam pelaksanaanya lebuh cenderung bervariasi,
baik dari segi program pelaksanaan nya ataupun dari segi waktu pelaksanaan nya.
4. Sasaran Program
Sasaran dalam pelatihan adalah masyarakat umum yaitu yang tersiri daru karyawan
lama ataupun karyawan baru.
5. Kurikulum program
Kurikulum merupakan sebuah unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan
pelatihan kurikulum tersebut merupakan sebuah pedoman dalam kegiatan pembelajaran
atau pelatihan yang di laksanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
6. Evaluasi
Sihombing (2001:124) mengatakan bahwa evaluasi sangat penting di lakukan
yang dimana evaluasi dapat mempengaruhi mutu atau kinerja peserta pelatihan. (Efendi,
2017). Karena evaluasi pelatihan merupakan bagian yang dapat memberi masukan
terhadap pelaksanaan pelatihan yang sudah di selenggarakan sehingga nanti dapat di
jadikan bahan pertimbangan apakah pelatihan tersebut dapat di teruskan atau di
berhentikan.(Aminah et al., n.d.)

B. Langakah-Langkah Pelaksanaan Pelatihan


Pelatihan dan pengembangan memiliki peran yang begitu penting, maka dari itu
sebagai seseorang yang memiliki peraan dalam menejer sumber daya manusia ditekankan
mampu mengembangkan suatu program pelatihan yang efektif. Dalam mencapai program
pelatihan yang efektif dapat melakukan beberapa upaya sebagai berikut :
1. Melakukan need analysis atau assessment, dalam hal ini kita menelaa kebutuhan
apa yang dibutuhkan dalam berlangsungnya pelatihan.
2. Melakukan penentuan objek mana yang dituju dan materi apa yang akan
disampaikan
3. Melakukan penentuan metode yang akan digunakan dalam pelatihan dan prinsip-
prinsip belajar yang digunakan
4. Melakukan evaluasi program pelatihan(Hariandja, 2002)

C. Masalah dalam Pelaksanaan Pelatihan


Pelaksanaan pelatihan merupakan sesuatu yang penting dilaksanakan oleh
Lembaga-lembaga pemerintahan ataupun Lembaga non pemerintahan. Dalam
pelaksanaan pelatihan tentunya ada sebuah hambatan atau masalah baik dari pelaksanaan
awal maupun akhir. Adapun masalah-maslah yang ada dalam pelaksanaan pelatihan:
a. Tidak siapnya tempat dan fasilitas yang ada.
b. Dalam melaksanakan pelatihan kurang tegasnya seorang pelaksana
c. Kurangnya motivasi dalam pelaksanaan pelatihan
d. Kurangs siapnya kepribadian sehingga melakukan Tindakan-tindakan yang
mengganggu
e. Rancangan pelaksanaan pelatihan kurang ideal

D. Solusi Dari Permasalahan Dalam Pelaksanaan Pelatihan


Dalam pelatihan pelaksanaan kita ketahui banyak tenaga kerja yang kurang
kreatif, inovatif dalam sebuah pekerjaan, sehingga tenaga kerja seperti ini sering
tertinggal jauh oleh sebab itu hadirnya pelaksanaan pelatihan ini harapan nya mampu
untuk meningktakan kemampuan setiap para tenaga kerja nya. Adapun solusi dalam
dunia kerja khususnya sebagai berikut :
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas.
b. Menggurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan agar mencapai standar-
standar kinerja yang dapat diterima.
c. Menciptakan sikap loyalitas, dan kerjasama yang lebih mengguntungkan.
d. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.
e. Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja.
Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Pelatihan merupakan sebuah proses pembelajaran yang diberikan kepada
karyawan dimana kegiatan tersebut tersusun dan terencana dengan bertujuan
meningkatkan suatu keterampilan, kemampuan, dan perilaku yang dapat membawa
perubahan ke ranah lebih baik. Kemudian secara singkatnya pelaksanaan pelatihan
diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan hasil produktivitas kerja dan dapat
meningkatkan profesionalitas kerja.
Dalam melaksanakan program pelatihan secara efektif dan dapat mencapai tujuan
dari pelatihan tersebut, maka dapat melakukan upaya-upaya seperti; melakukan
assessment dalam menelaah kebutuhan pelatihan, menentuka kebutuhan objek,
menentukan penentuan metode, dan melakukan evaluasi pelatihan yang telah dilakukan.
Namun dilain sisi, terdapat beberapa permasalahan dalam pelaksanaan pelatihan,
yang berdampak pada kurang efekifnya pelaksanaan pelatihan yang dilakukan, yaitu
seperti; kurang siapnya fasilitas, kurang motivasi dalam pelaksanaan pelatihan, adanya
tindakan-tindakan yang mengganggu, dan rancangan pelatihan yang kurang ideal
dilaksanakan.
Maka dalam menanggulangi permasalahan dalam pelaksanaan pelatihan dalam
dilakukan dengan mengembangkan potensi dan peroduktivitas tenaga kerja pada ranah
efisiensi waktu, pengembangan mutu kualitas kinerja, dan perencanaan program yang
terukur dan terarah.

B. Saran
Dalam pelaksanaan pelatihan dibutuhkan sistem pengelolaan yang terukur dan
terkonsep sesuai dengan ranah awal dilaksnakannya pelatihan, sehingga dapat mencapai
tujuan sesuai dengan perencanaan awal. Oleh sebab itu, dibutuhkan rancagan secara
sistematis sehingga dalam pelaksanaan pelatihan dapat berjalan sesuai dengan ranah yang
diharapkan.
Dalam hal ini, pelaksana pelatihan hendaknya menyusun anggaran pelaksanaan
yang akan dilakukan dalam pelatihan, seperti alokasi waktu, penyusunan konsep, dan
tujuan akhir dari pelaksanaan pelatihan tersebut. Maka tolak ukur efektivitas
pelaksanaan pelatihan dapat ditinjau dari segi pelaksanaan pelatihan yang dapat
menghasilkan produk sesuai dengan yang diharapkan.
Daftar Putaka

Aminah, H, Ekonomu, F & Jakarta, Model Evaluasi, Kirikpatrick dan Aplikasinya dalam
Pelaksanaan Pelatihan (Level Reaksi dan Pembelajaran) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Perum Jakarta, Hal. (376-394)

Karomah, N.G., & Ainun, N(2020). Safety Riding, Bentuk Pelaksanaan Pelatihan Pada
PT Sarana Aman Berkendara Jakarta Selatan. Jurnal Lentera Bisnis, Hal (68).

Maiti, & Bidinger. (1981). Pengaruh Orientasi Karyawan dan Pelatihan Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Lira Medika Karawang. Journal Of Chemical Information
and Modeling, 53(9), Hal, (1689-1699)

Efendi, Y.K ( 2017) Pelaksanaan Program Pendidikan Pelatihan di Dinas Tenaga Kerja
Transmigrasi dan Kependudukan Pemerintas Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Kependidikan
Hal (2)

Hariandja, M. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia (Yovita har). PT. Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai