Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Perkerasan Jalan Tgl Edisi : Agustus 30, 2019

Prodi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

PEMERIKSAAN (A-1)
PENETRASI BAHAN-BAHAN BITUMEN
( SNI 2432:2011 )
( AASHTO T-49-68 )
( ASTM D-5-71 )

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN


1.1.1. Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan
pengujian untuk menentukan penetrasi aspal keras atau lembek (solid
atau semi solid).
1.1.2. Tujuan metode ini adalah agar mahasiswa mampu melakukan pengujian
penetrasi aspal.

1.2. PENGERTIAN
1.2.1. Penetrasi adalah kekerasan yang dinyatakan sebagai kedalaman
masuknya jarum penetrasi standar secara vertikal yang dinyatakan dalam
satuan 0.1 mm pada kondisi beban, waktu dan temperatur tertentu;
1.2.2. Aspal adalah bitumen yang diperoleh dari residu hasil destilasi minyak
bumi pada keadaan hampa udara.

2.1. PERALATAN
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum secara vertikal
tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm;
b. Pemegang jarum seberat (47,5±0,05) gram yang dapat dilepas
dengan
mudah dari alat penetrasi untuk peneraan;
c. Pemberat dari (50±0,05) gram atau (100+0,05) gram masing-masing
dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100 gram dan 200
gram;
d. Jarum pentrasi dibuat dari stainless steel, grade 440-C atau HRC 54 sampai
60. Ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung dengan berat jarum 2,5
± 0,05 gram;
e. Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar
yang rata berukuran sebagai berikut :
Penetrasi
Tinggi
Diameter
Permukaan
(mm) (mm) dibawah 55 35
200 200 – 55 – 45 –
350 350 – 75 70
55 70

f. Bak perendam terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang dari 10 liter dan
dapat menahan suhu 25°C dengan ketelitian lebih kurang 0,1C°; bejana
dilengkapi dengan pelat dasar berlubang-lubang terletak 50 mm di atas dasar
bejana dan tidak kurang dari 100 mm di bawah permukaan air dalam bejana;

1
Laboratorium Perkerasan Jalan Tgl Edisi : Agustus 30, 2019
Prodi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

g. Wadah air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi; tempat
tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml dan tinggi yang cukup untuk
merendam benda uji tanpa bergerak;
h. Pengatur waktu untuk pengukuran penetrasi dengan tangan
(manual)
diperlukan stop watch dengan skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang
dan kesaiahan tertinggi per 60 detik; untuk pengukuran penetrasi dengan alat
otomatis, kesalahan alat tersebut tidak boleh melebihi 0,1 detik;
i. Termometer harus dikalibrasi dengan maksimum kesalahan skala tidak
melebihi 0,1°C atau juga dapat digunakan pembagian skal thermometer lain
yang sama ketelitian dan kepekaannya.

3.1. BENDA UJI


Benda uji adalah aspal keras atau ter sebanyak ± 100 gram yang dipersiapkan
dengan cara sebagai berikut :
1) Panaskan contoh perlahan-lahan serta aduklah hingga cukup cair untuk dapat
dituangkan; pemanasan contoh untuk ter tidak lebih dari 60°C di atas titik
lembek dan untuk aspal tidak lebih dari 90°C di atas titik lembek;
2) Waktu pemanasan tidak boleh melebihi 30 menit; aduklah perlahan-lahan
agar udara tidak masuk ke dalam contoh;
3) Setelah contoh cair merata tuangkan ke dalam tempat contoh dan diamkan
hingga dingin; tinggi contoh dalam tempat tersebut tidak kurang dari angka
penetrasi ditambah 10 mm; buatlah beberapa benda uji;
4) Tutup benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu ruang selama 1
sampai 1,5 jam untuk benda uji berukuran kecil, dan 1,5 sampai 2 jam untuk
benda uji berukuran besar.

4.1. CARA PENGUJIAN


1) Letakkan benda uji dalam wadah air yang telah disiapkan dan masukkan ke
dalam bak perendam yang bersuhu 25°C; diamkan dalam bak tersebut selama
1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil, dan 1,5 sampai 2 jam untuk benda uji
besar;
2) Periksalah pemegang jarum agar jarum dapat dipasang dengan baik dan
bersihkan jarum penetrasi dengan toluen atau pelarut lain kemudian
keringkan jarum tersebut dengan lap bersih dan pasanglah jarum
pada pemegang jarum;
3) Letakkan pemberat 50 gram di atas jarum untuk memperoleh beban sebesar
(100 ± 0,1) gram;
4) Pindahkan wadah air berikut benda uji dari bak perendam ke bawah alat
penetrasi;
5) Turunkan jarum perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh
permukaan benda uji; kemudian aturlah angka 0 di arloji penetrometer
sehingga jarum penunjuk berimpit dengannya;
6) Lepaskan pemegang jarum dan serentak jalankan stop watch selama (5±0,1)
detik; apabila pembacaan stopwatch lebih dari (5±1) detik, maka
hasil tersebut tidak berlaku;

2
Laboratorium Perkerasan Jalan Tgl Edisi : Agustus 30, 2019
Prodi Teknik Sipil Universitas Mercu Buana

7)
Putarlah arloji penetrometer dan bacalah angka penetrasi yang berimpit
8) dengan jarum penunjuk; bulatkan hingga angka 0,1 mm terdekat;
Lepaskan jarum dari pemegang jarum dan siapkan alat penetrasi untuk
9) pekerjaan berikutnya;
Lakukan pekerjaan 1) sampai 8) di atas tidak kurang dari 3 kali untuk benda
uji yang sama, dengan ketentuan setiap titik pemeriksaan berjarak satu sama
lain dan dari tepi dinding lebih dari 1 cm.

5.1. LAPORAN
Laporkan angka penetrasi rata-rata dalam bilangan bulat sekurang-kurangnya
tiga kali pembacaan dengan ketentuan di bawah ini :
Tabel 1 Toleransi hasil penetrasi
Hasil Penetrasi
150-249
50-149
0-49
> 250 Toleransi atau
maksimum
perbedaan nilai 2,0 4,0 12 20
penetrasi antara
yang tertinggi dengan

Catatan: Apabila perbedaan antara masing-masing pembacaan melebihi toleransi,


pemeriksaan harus diulang.

5.2. KETERANGAN LAIN


Aspal dengan penetrasi kurang dari 350 dapat diuji dengan alat-alat dan cara
pemeriksaan ini, sedangkan aspal dengan penetrasi antara 350-500
perlu dilakukan dengan alat-alat lain.

5.3. PERHITUNGAN
Hasil penetrasi rata-rata dari kedua benda uji :
𝑨+𝑨+𝑨
𝑷𝒆𝒏𝒆𝒕𝒓𝒂𝒔𝒊= 𝟏 𝟐 𝒊

, dalam satuan mm
𝒏
Keterangan :
Ai = Penetrasi benda uji ke i
n = Jumlah benda uji

6.1. PENANGGUNG JAWAB


1. Instruktur : ...........................
2. Asisten : ...........................
3. Teknisi Laboratorium : ...........................

3
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN
No. Form : F-A1 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Kelompok : ............ Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816

Subjek :

FORMULIR
PENGUJIAN
PENETRASI ASPAL
A. DASAR TEORI
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

Uraian
432No.
: Kondisi 11 Jenis contoh benda
lingkungan
Tgl.-Pengujian
Temperatur Hasiluji
pengujian
2 :
3
:
5 - Kelembaban

Mulai : pk. Temp. Pemanasan


Contoh di panaskan
……… : ...................°C
Selesai : pk.
………
Didiamkan pada temperatur
ruang
Mulai : pk.
………
Di rendam pada temperatur 25°C
Selesai : pk. Temp. Bak perendam
……… : ...................°C
Pemeriksaan penetrasi pada
Temp. Alat
suhu 25°C
Mulai : pk. : ...................°C
………
Benda Uji
Pemeriksaan penetrasi pada
25°C 100 gram 5 detik 1 2 3 4

Rata rata

B. ANALISIS KESIMPULAN
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

Diperiksa Oleh: Mengetahui :


Asisten
Dosen MK Dosen Petugas Laboratorium
(...............................................
(..............................................
)(...............................................
Tgl.
) .) Tgl. Tgl.
F-A1

Anda mungkin juga menyukai