Anda di halaman 1dari 11

Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak………………….

59
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

PERLINDUNGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP


PEKERJA KONTRAK (OUTSOURCING) DI KOTA AMBON

Oleh: Barzah Latupono

ABSTRACT

outsourcing sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa yang juga memiliki hak asasi. Salah satu
bentuk hak asasi pekerja kontrak adalah mendapatkan jaminan untuk dilindungi sesuai dengan
nilai-nilai agama dan kemanusiaan serta pancasila dan tujuan Negara yang tercantum dalam
UUD 1945. Perlindungan terhadap pekerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar
pekerja dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas apapun
untuk mewujudkan kesejatraan pekerja dan keluarganya dengan tetap memperhatikan
perkembangan kemajuan dunia usaha dan kepentingan pengusaha. Peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan perlindungan bagi pekerja yakni Undang-Undang no 13 Tahun
2003 tentang ketenaga kerjaan dan peraturan pelaksana dari perundang-undangan dibidang
ketenagakerjaan.

Keyword: Outsourcing

A. LATAR BELAKANG. tahun1945 yang berbunyi “ Tiap-tiap warga


negara berhak atas pekerjaan dan
Pembangunan nasional dilaksanakan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”,
dalam rangka pembangunan manusia Pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa”
Indonesia seutuhnya dan pembangunan Pereknomian disusun sebagai usaha bersama
masyarakat indonesia seluruhnya untuk atas kekeluargaan”, dengan demikian
mewujudkan masyarakat yang sejaterah, adil pelanggaran terhadap hak dasar yang
dan makmur yang merata baik materil dilindungi oleh konstitusi merupakan
maupun spiritual berdasarkan pancasila dan pelanggaran hak asasi manusia.
Undand-Undang Dasar Negara repoblik Perlindungan terhadap pekerja
Indonesia Tahun 1945. Di dalam dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar
pembangunan nasional, pekerja mempunyai pekerja dan menjamin kesamaan
peranan dan kedudukan yang sangat penting kesempatan serta perlakuan tanpa
sebagai pelaku dan tujuan pembangunan. diskriminasi atas apapun untuk mewujudkan
Sesuai dengan peranan dan kedu hukum dan kesejatraan pekerja dan keluarganya dengan
hak asasi manusia terhadap pekerja dan tetap memperhatikan perkembangan
keluarganya sesuai dengan harkat dan kemajuan dunia usaha dan kepentingan
martabat kemanusiaaan. pengusaha. Peraturan perundang-undangan
Perlindungan hukum dan hak asasi yang terkait dengan perlindungan bagi
manusia terhadap pekerja merupakan pekerja yakni Undang-Undang no 13 Tahun
pemenuhan hak dasar yang melekat dan 2003 tentang ketenaga kerjaan dan peraturan
dilindungi oleh konstitusi sebagaimana yang pelaksana dari perundang-undangan
diatur dalam pasall 27 ayat (2) Undang- dibidang ketenagakerjaan.
Undang dasar negara republik Indonesia
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 60
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

Permasalahan ketenagakerjaan di jastifikasi dari pemerintah melalui


indonesia saat ini terkait dengan hubungan undang_undang ketenagakerjaan yang
kerja tidak seimbang antara pengusaha mengijinkan sistim penyerahan sebagian
dangan pekerja dalam pembuatan perjanjian pekerja pada pihak lain (outsourcing), ini
kerja. Selain itu adanya perkembangan sangat bertentangan dengan jiwa dan
ekonomi global dan kemajuan teknologi semangat dari Pembukaan UUD Negara
yang demikian cepat membawa dampak repoblik Indonesia Tahun 1945 dan pasal 27
timbulnya persaingan usaha yang begitu ayat (2) UUD 1945, dan UU No 13 Tahun
ketat yang menyebabkan perusahaan 2003 tentang Ketenagakerjaan, dimana
melakukan proses efisiensi dan efektivitas pembukaan UUD Negara repoblik Indonesia
perusahaan, salah satunya dengan Tahun 1945 menyatakan bahwa: “Negara
mengurangi jumlah sumber daya manusia Indonesia melindungi segenap bangsa
dalam hal ini pekerja yang ada. Salah satu Indonesia dan seluruh tumpah darah
cara untuk melakukan perampingan sumber indonesia, memajukan kesejatraan umum,
daya manusia tersebut, perusahaan mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
umumnya menggunakan sistim kontrak melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
(outsourcing). kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan
Sistim kontrak (outsourcing) sosial berdasarkan pancasila.
diartikan sebagai pemindahan atau Dalam pasal 27 ayat(2) UUD Negara
pendelegasian beberapa proses bisnis kepada Repoblik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
suatu badan penyedia jasa, dimana badan bahwa: Setiap warga negara berhak atas
penyedia jasa tersebut melakukan proses pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
administrasi dan manajemen berdasarkan kemanusiaan. Dari amanat pembukaan UUD
defenisi serta kriteria yang telah disepakati Negara Repoblik Indonesia Tahun 1945
oleh para pihak. Dalam hukum dapat kita pahami bahwa tujuan
ketenagakerjaan di Indonesia (pasal 64 pembangunan ketenagakerjaan adalah
Undang-undang nomor 13 Tahun 2003 menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga
tentang ketenagakerjaan), sistim kontrak negara untuk mendapatkan penghidupan
(outsourcing) diartikan sebagai yang layak.
pemborongan pekerjaan dan penyedia jasa Dalam UU No 13 Tahun 2003
tenaga kerja. tentang ketenagakerjaan telah mengatur
Dalam perkembangannya, perlindungan terhadap hak-hak pekerja
perusahaan yang menggunakan sistim antara lain:
outsourcing akan menyebabkan kedudukan 1. Hak atas upah yang layak.
dan hubungan kerja antara pekerja dan 2. Hak perlindungan atas keselamatan dan
pengusaha menjadi tidak seimbang. Hal ini kesehatan kerja, termasuk hak istirahat
berdampak pada posisi tawar pekerja dan cuti.
menjadi semakin lemah karena tidak ada 3. Hak atas PHK.
kepastian kerja, kepastian upah,, jaminan 4. Hak untuk mogok kerja dan sebagainya.
sosial, jaminan kesehatan, pesangon jika di Dalam praktek penyerahan sebagian
PHK, tunjangan-tunjangan dan kepastian pekerja pada pihak lain (outsourcing), hak-
lain. Selain itu akan memberi kesempatan hak tersebut merupakan sesuatu yang
yang lebih mudah bagi perusahaan yang sangatlah sulit untuk di dapat oleh para
bersangkutan untuk menambah atau pekerja kontrak (outsourcing).
mengurangi kesempatan kerja pada pekerja Berdasarkan uraian latarbelakang
sehingga dapat merugikan pekerja tersebut. tersebut, maka permasalahan yang dapat
Keadaan pekerja yang hak-haknya dikemukakan adalah:
diabaikan oleh pengusaha tersebut seolah-
olah mendapatkan pembenaran dan
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 61
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

1. Bagaimana perlindungan hukum terhadap 4. Pekerjaan yang berkaitan dengan produk


hak-hak pekerja kontrak(outsourcing) baru, kegiatan baru atau produk tambahan
sebagai hak asasi manusia? yang masih dalam percobaan atau
2. Bagaimana implementasi perlindungan penjajakan.
hukum dan hak asasi manusia terhadap Karyawan kontrak adalah karyawan
pekerja kontrak (outsourcing) di Kota yang diperbantukan untuk menyelesaikan
Ambon? pekerjaan-pekerjaan rutin perusahaan, dan
tidak ada jaminan kelangsungan masa
kerjanya. Dalam hal ini kelangsungan masa
B. PEMBAHASAN kerja karyawan kontrak ditentukan oleh
prestasi kerjanya. Apabila prestasi kerjanya
1. Pengertian Pekerja Kontrak baik, akan diperpanjang kontrak kerjanya.
Menurut ketentuan Undang-undang Dampak psikis dari ketentuan yang
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan masa kerja karyawan kontrak
di dalamnya diberikan batasan tentang tergantung pada prestasi kerjanya adalah
pengertian ketenagakerjaaan sebagai karyawan kontrak menjadi mempunyai
berikut: motivasi berprestasi yang tinggi. Hal ini
1. Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu dikarenakan karyawan menginginkan untuk
yang berhubungan dengan tenaga kerja dapat terus bekerja dan mendapatkan
pada waktu sebelum, dan setelah penghasilan dari pekerjaannya. Penghasilan
selesainya masa hubungan kerja. tersebut dipergunakan karyawan untuk
2. Tenaga kerja adalah objek, yaitu setiap mencukupi kebutuhan hidupnya dan
orang yang mampu melakukan pekerjaan keluarganya.
untuk menghasilkan barang atau jasa Seseorang yang dikontrak biasanya
untuk kebutuhan sendiri dan orang lain. beban kerjanya hampir sama atau bahkan
3. Pekerja atau buruh adalah setiap orang lebih berat dari pada pegawai tetap, namun
yang bekerja untuk orang lain dengan dari segi gaji atau fasilitas lainnya tentu saja
menerima upah berupa uang atau imbalan sangat berbeda. Bayangkan saja berapa
dalam bentuk lain. keuntungan perusahaan dari segi
4. Pemberi kerja adalah orang-orang produktifitas misalnya, termasuk tidak
perseorangan atau badan hukum yang adanya ketentuan pesangon yang jelas
mempekerjakan orang lain dengan apabila perusahaan tidak lagi menggunakan
membayar upah atau imbalan dalam jasa si tenaga kerja kontrak. Banyak
bentuk lain. perusahaan outsourcing (penyedia tenaga
Karyawan kontrak dalam perarturan kontrak) yang melihat peluang ini. Sehingga
ketenagakerjaan di Indonesia memang perusahaan yang membutuhkan pegawai
diperbolehkan dan sudah diatur. Kontrak kontrak tinggal memesan sesuai kualifikasi
kerja untuk karyawan sejatinya yang diinginkan. Namun persoalan yang
dimaksudkan untuk diberlakukan kepada ditimbulkan akibat sistem kontrak ini seakan
pekerjaan-pekerjaan yang memiliki tak berkesudahan. Mulai dari PHK sepihak,
karekteristik tertentu, yaitu : tidak adanya pesangon yang memadai, dan
1. Pekerjaan yang selesai atau sementara terlebih lagi tidak adanya perlindungan
sifatnya. hukum bagi karyawan kontrak yang akan
2. Pekerjaan yang diperkirakan menuntut haknya di pengadilan.
penyelesaiannya dalam waktu yang tidak Bila merujuk kepada aturan yang
terlalu lama dan paling lama 3 (tiga) berlaku, jenis hubungan kerja PKWT hanya
tahun. dapat diterapkan untuk 4 jenis pekerjaan,
3. Pekerjaan yang bersifat musiman. yaitu pekerjaan yang sekali selesai,
pekerjaan yang bersifat musiman, pekerjaan
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 62
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

dari suatu usaha baru, produk baru atau karyawan tetap, maka masa kontrak tidak
kegiatan baru, serta pekerjaan yang sifatnya dihitung sebagai masa kerja.
tidak teratur (pekerja lepas). Perbedaan pokok antara karyawan
Ketentuan yang berlaku untuk tetap dan kontrak terletak pada batas masa
karyawan kontrak adalah sebagai berikut: berlakunya hubungan kerja dan hak
1. Karyawan kontrak dipekerjakan oleh pesangon apabila hubungan kerja terputus.
perusahaan untuk jangka waktu tertentu Artinya karyawan yang selesai kontrak tidak
saja, waktunya terbatas maksimal hanya 3 berhak atas pesangon, sedangkan karyawan
tahun. tetap yang di-PHK yang memenuhi syarat
2. Hubungan kerja antara perusahaan dan dan ketentuan tertentu berhak atas pesangon.
karyawan kontrak dituangkan dalam
“Perjanjian Kerja Untuk Waktu
Tertentu”. 2. Harkat dan Martabat Pekerja
3. Perusahaan tidak dapat mensyaratkan Kontrak
adanya masa percobaan. Berbicara tentang harkat dan
4. Status karyawan kontrak hanya dapat martabat pekerja kontrak maka tidak dapat
diterapkan untuk pekerjaan tertentu yang dilepaskan sebagai harkat dan martabat
menurut jenis dan sifat atau kegiatan manusia, dimana pekerja kontrak sebagai
pekerjaannya akan selesai dalam waktu seorang manusia mempunyai harkat dan
tertentu, yaitu : martabat yang sama dengan manusia
a. Pekerjaan yang sekali selesai atau lainnya. Hak-hak pekerja kontrak
yang sementara sifatnya merupakan hak asasi manusia telah
b. Pekerjaan yang diperkirakan disepakati untuk dijunjung tinggi dan
penyelesaiannya dalam waktu yang dihormati harkat dan martabatnya baik
tidak terlalu lama dan paling lama 3 dalam bidang privat maupun publik , pekerja
(tiga) tahun ; kontrak menjadi bagian dari pelaku sejarah
c. Pekerjaan yang bersifat musiman; atau peradaban manusia atau warga bangsa yang
d. Pekerjaan yang berhubungan dengan tidak dapat diingkari oleh siapapun.
produk baru, kegiatan baru, atau Hampir semua masyarakat di dunia
produk tambahan yang masih dalam masih ditandai sikap yang menganggap
percobaan atau penjajakan. bahwa pekerja kontrak lebih rendah
e. Untuk pekerjaan yang bersifat tetap, kedudukan dan nilainya dibandingkan
tidak dapat diberlakukan status dengan pekerja tetap. Sumbangan pekerja
karyawan kontrak. kontrak bagi kehidupan keluarga dan
5. Apabila salah satu pihak mengakhiri masyarakat, maupun sumbangan di dunia
hubungan kerja sebelum berakhirnya kerja atau bagi pertumbuhan ekonomi masih
jangka waktu yang ditetapkan dalam sangat kurang diakui dan dihargai. Hal ini
perjanjian kerja waktu tertentu, atau menyebabkan pekerja kontrak pada
berakhirnya hubungan kerja bukan karena umumnya kurang atau sama sekali tidak
terjadinya pelanggaran terhadap berperan dalam proses pengambilan
ketentuan yang telah disepakati bersama, keputusan dalam suatu lapangan pekerjaan
maka pihak yang mengakhiri hubungan atau badan usaha yang digeluti.
kerja diwajibkan membayar ganti rugi Hal ini menjadi menarik karena
kepada pihak lainnya sebesar gaji sudah sejak dari dahulu kita ingin
karyawan sampai batas waktu mengangkat harkat dan martabat tenaga
berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja Indonesia. Pada masa lalu kita sering
kerja. melakukan promosi investasi ke luar negeri
6. Jika setelah kontrak kemudian dengan dua keunggulan komparatif, pertama
perusahaan menetapkan ybs menjadi bahwa peluang pasar di dalam negeri sangat
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 63
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

besar dan yang kedua biaya tenaga kerja menafkahi keluarganya secara tergesa-gesa
Indonesia adalah murah. Keunggulan kondisi ini mengakibatkan seorang pekerja
komparatif kedua ini seharusnya di ubah kontrak bekerja tanpa menandatangani
dan tidak digunakan lagi. Sungguh kurang kontrak kerja atau pekerja yang sudah
manusiawi kalau kita tetap mempertahankan menandatangani kontrak kerja tapi tidak bisa
satu citra bahwa tenaga kerja kita murah. melamar menjadi PNS di tempat lain
Oleh sebab itu, kita telah memiliki undang- sebelum habisnya masa kontrak.
undang tersendiri mengenai Sedangkan di tempat bekerjanya
ketenagakerjaan. Undang-undang ini tidak diangkat menjadi pegawai tetap, lalu
mengatur segala sesuatu yang bersangkutan tiba-tiba dia dinon aktifkan, dia tidak pernah
dengan hak dan kewajiban para pekerja, diberikan uang pesangon atau ganti rugi
termasuk hak dan kewajiban perusahaan lainnya padahal sudah puluhan tahun dia
tempat mereka bekerja. Tampaknya bekerja diperusahaan tersebut. Ini berarti
berbagai pengaturan yang diterapkan di bahwa pemerintah telah melakukan tindakan
dalam dunia kerja ini masih dirasa berat bagi kekerasan terhadap pekerja kontrak dengan
para calon investor dari luar. Salah satu cara membiarkan para pengusaha atau pemilik
yang dikembangkan untuk mengatasi usaha melakukan tindakan sewenang-
permasalahan ini adalah dengan wenang kepada pekerjanya tanpa bisa
mengembangkan sistem tenaga kerja melakukan apa-apa. Untuk itu pemerintah
kontrak. harus membuat kebijakan-kebijakan yang
Berbicara tentang harkat dan berpihak kepada pekerja kontrak agar tidak
martabat pekerja kontrak maka berdasarkan lagi direndahkan harkat dan martabatnya
hasil penelitian tergambar bahwa para sebagai manusia.
pekerja kontrak yang berada di Kota Ambon Pemahaman hukum bagi pekerja
tidak mempunyai harkat dan martabat, kontrak dan pihak yang terlibat di dalamnya
padahal dalam HAM setiap orang itu yang juga termasuk pemerintah sangat
mempunyai harkat dan martabat yang harus penting agar supaya akan tercapai kepastian,
dijunjung tinggi oleh dirinya pribadi penegakkan dan perlindungan hukum seperti
maupun oleh orang lain. Karena dengan yang diinginkan kepada para pekerja
membiarkan seorang pekerja kontrak yang kontrak. Pemahaman hukum ini terkait
bekerja untuk kemajuan tempat usahanya dengan tingkat pendidikan yang dimiliki
dengan tidak diperhatika hak-haknya seperti yang dijelaskan didepan bahwa
merupakan pelanggaran terhadap harkat dan pemahaman hukum dari para pihak tentang
martabat pekerja kontrak selaku manusia, perlindungan hukum terhadap pekerja
selain itu perbuatan ini juga bertentangan kontrak itu sangat kurang hal ini terkait
dengan falsafah kehidupan bangsa Indonesia dengan tingkat pendidikan dan kurangnya
serta melanggar aturan hukum kitab undang- sosialisasi yang diberikan oleh pemerintah
undang hukum pidana dan perbuatan tentang peraturan tersebut.
semacam ini terjadi di Kota Ambon, dimana Penegakkan hukum merupakan
pekerja kontrak dieksploitasi sebagai upaya untuk melakukan perlindungan
Pekerja tanpa mempedulikan hak-haknya hukum yang dimaksudkan di sini adalah
tapi karena untuk memenuhi kebutuhan perlindungan hukum (law protection) yang
ekonominya, maka mereka tidak bisa memberikan rasa aman dan pasti, atau rasa
berbuat banyak. Untuk itu pemerintah selaku terlindungi oleh peraturan prundang-
pihak yang bertanggung jawab terhadap undangan (perlindungan terhadap hak asasi
pemenuhan hak asasi manusia harus berani manusia) dari perbuatan-perbuatan yang
mengambil langkah demi untuk menegakkan tidak bertanggung jawab dan bersifat
harkat dan martabat pekerja kontrak di Kota merendahkan harkat dan martabat pekerja
Ambon, karena apabila dengan alasan untuk kontrak.
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 64
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

Sehingga perlu diadakan sosialisasi peraturan-peraturan tertulis yang mencakup


hukum secara intensif dan berkelanjutan ruang lingkup tugas-tugasnya tersebut.”
agar masyarakat dapat memahami tentang Dilihat dari pandangan ini maka dapat
undang-undang perlindungan hukum dikatakan bahwa aparat pemerintah sebagai
terhadap pekerja kontrak, supaya para pihak petugas penegak hukum dalam rangka
dalam Pelaksanaan pekerja kontrak dapat melaksanakan peraturan perundang-
mengetahui tentang arti pentingnya hukum undangan tentang perlindungan terhadap
yang melindungi mereka selaku pekerja. pekerja kontrak sangat menduduki tempat
Menurut Soerjono Soekamto dan yang strategis. Seperti yang dikatakan oleh
Muatafa Abdullah (1987: 229) pemahaman Sorjono Soekamto (1986:56) bahwa faktor
hukum adalah seorang warga masyarakat petugas memainkan peran penting dalam
mempunyai pengetahuan dan pemahaman berfungsinya hukum. Kalau peraturannya
mengenai aturan-aturan tertentu, terutama sudah baik, akan tetapi kualitas petugas
dari segi isinya. Pendapat ini dipertegas lagi kurang baik, maka akan terjadi masalah.
oleh Otje salman (1969:57), bahwa Demikian pula, apabila peraturannya buruk,
pemahaman hukum adalah sejumlah sedangkan kualitas petugasnya baik,
informasi yang dimiliki seseorang mengenai kemungkinan pula akan timbul masalah-
isi peraturan dari suatu hukum tertentu. masalah.
Dengan lain perkataan, pemahaman hukum Sehubungan dengan kepastian
adalah suatu pengertian terhadap isi dan hukum dan penegakkan hukum, maka
tujuan dari suatu peraturan hukum tertentu, apabila kita menelaah lebih jauh hasil , maka
tertulis maupun tidak tertulis, serta dapat dikatakan bahwa kepastian hukum dan
mempunyai manfaat bagi pihak-pihak yang penegakkan hukum bagi para pekerja
kehidupannya diatur oleh peraturan tersebut. kontrak di daerah penelitian tidak ada,
Peraturan perundang-undangan yang karena banyak sekali pelanggaran-
dimaksudkan disini adalah perangkat aturan pelanggaran yang didapat di lapangan tidak
yang mengatur perlindungan tentang hak dapat diselesaikan secara hukum dan tidak
asasi manusia pekerja yang dituangkan memberikan perlindungan kepada pekerja
dalam undang-undang No 39 Tahun 1999 selaku manusia yang mempunyai harkat dan
dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 martabat. Padahal tujuan negara adalah
tentang tenagakerjaan yang di dalamnya untuk memelihara ketertiban umum untuk
termuat pasal-pasal tentang hak asasi itu negara membutuhkan hukum dan
seorang pekerja. sebaliknya juga hukum dijalankan dan
Pemahaman tentang peraturan ditegakan melalui otoritas negara.
perundang-undangan yang mengatur tentang
pekerja kontrak ini yang diutamakan adalah
pemahaman yang baik dan benar dari aparat 3. Kebijakan Pemerintah Dalam Rangka
pemerintah, karena mereka merupakan salah Perlindungan Hukum Bagi Pekerja
satu penentu berfungsinya hukum atau kontrak yang di PHK
undang-undang tersebut. Keberhasilan pelaksanaan
Dalam hubungannya dengan perlindungan hukum kepada pekerja kontrak
berfungsinya hukum maka, Soerjono atau outsourcing di Kota Ambon tergantung
Soekamto (1986:55) menjelaskan bahwa: kepada faktor kebijakan dan penghambat
“Petugas penegak hukum mencakup ruang pemerintah dalam pelaksanaan tugasnya.
lingkup yang sangat luas pada strata atas, Mengingat bahwa suatu peraturan
menengah, dan bawah. Yang jelas adalah, perundang-undangan mempunyai sasaran
bahwa di dalam melaksanakan tugas- berlaku dan efektifitas berlakunya
tugasnya, maka petugas seyogyanya harus ditentukan pula oleh pelaksanaanya, maka
mempunyai suatu pedoman, antara lain kalangan aparat pemerintah sebagai
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 65
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

pelaksana dari peraturan undang-undang itu pelaksanaannya tidak dilakukan secara rutin
dituntut untuk terlebih dahulu mengetahui tergantung kepada ada atau tidaknya
secara baik tujuan dan kegunaan peraturan anggaran untuk sosialisasi, menurut beliau
perundang-undangan tersebut, sehingga materi sosialisasinya kerap menyangkut hak-
sekaligus dapat mengimformasikan atau hak pekerja dan serta kewajiban melapor
mensosialisasikan kepada masyarakat. dari pemilik usaha tentang jumlah tenaga
Selama ini masalah pekerja kontrak yang kerja yang dipekerjakan.
ada di Kota Ambon telah diupayakan Sosialisasi yang dilakukan
penanggulangannya oleh pemerintah daerah pemerintah tidak rutin setiap waktu
setempat dengan jalan memberikan mengakibatkan tidak adanya pemahaman
sosialisasi yang diupayakan untuk diadakan hukum bagi mereka-mereka terutama terkait
perlindungan kepada pekerja kontrak ini. dengan pekerja
Dari hasil penelitian tergambar ada beberapa Berdasarkan data yang didapatkan di
kebijakan dan hambatan terkait dengan lapangan maka terlihat ada faktor-faktor
perlindungan hukum bagi pekerja kontrak. yang menghambat penegakan hak asasi
Kebijakan yang diambil terkait manusia pekerja kontrak ini, terutama
dengan perlindungan hukum bagi pekerja berasal dari pemilik usaha yang sebenarnya
kontrak yang ada di di Kota Ambon seperti sudah ada aturan yang diatur dalam undang-
terlihat pada hasil penelitian di beberapa undang tenagakerjaan dan UU HAM tentang
instansi. Konfederasi serikat buruh perlindungan kepada para pekerja kontrak
sejahterah Indonesia (KSBSI) kordinator terutama mengenai hak-hak mereka apabila
wilayah Propinsi Maluku Yaheskel Haurissa terjadi pemutusan hubungan kerja, namun
mengatakan bahwa Sebenarnya setiap kadang pemilik itu pura-pura tidak tahu
perusahaan harus memberikan upah tentang hak-hak mereka. Yang kedua dari
minimum proponsi (UMP) sesuai dengan pekerja kontrak itu sendiri dimana di dapati
SK Gubernur, dan ada kedapatan bahwa di ada pekerja kontrak yang dipekerjakan di
Kota maupun kabupaten belum ada PT. Telkom yang bekerja tanpa adanya
anggaran untuk mengawasi dan kurangnya penandatanganan kontrak terlebih dahulu
tenaga pengawas untuk mengawasi setiap hanya karena terpaksa untuk mendapatkan
proyek pemerintah tapi sangat berdosa jika uang untuk menyambung hidup dan
dikatakan bahwa tidak ada anggaran untuk keluarga langsung menerima tawaran yang
mengawasi pekerja yang ada di Kota ambon. diberikan tanpa melalui suatu
Beliau juga mengatakan bahwa terjadinya penandatangan kontrak kerja.
pelanggaran upah di Maluku khusus kota Hambatan yang ketiga datangnya
Ambon karena kurangnya pemahaman dari pemerintah khususnya pemerintah Kota
pimpinan perusahaan atau buruh tentang hak Ambon adalah perpanjangan tangan dari
dan kewajiban mereka yang diatur dalam pemerintah pusat, jadi setiap produk UU
ketentuan UU terkait dengan atau instrument HAM yang telah dibuat oleh
penyelenggaraan upah karena kurangnya pemerintah pusat itu implementasinya harus
sosialisasi baik oleh pemerintah, pengusaha dilakukan oleh pemerintah kota karena
dan serikat buruh dan masih kurang sekaligus melaksanakan kewajiban dan
pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah tanggungjawab pemerintah untuk memenuhi
kepada pekerja kontrak terutama dari Dinas dan meningkatkan hak asasi manusia di
Nakertrans. daerah.
Wawancara juga dilakukan dengan Bagi manusia yang beradab,siapa
Sekretaris Dinas Nakertrans Kota Ambon, saja, dimana saja pasti mengakui bahwa hak
hasil wawancara diperoleh penjelasan asasi manusia (HAM) merupakan hak yang
bahwa mereka sering melakukan sosialisasi secara kodrati melekat pada diri manusia
terkait dengan hak-hak pekerja tetapi baik sebagai individu, anggota keluarga,
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 66
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

ataupun anggota masyarakat internasional penyiksaan atau perlakuan yang


dan hak asasi manusia yang bermakna merendahkan derajat martabat manusia dan
kebebasan dasar tidak dapat diingkari, berhak memperoleh suaka politik dari
karena pengingkaran terhadap hak asasi negara lain.
manusia berarti pengingkaran terhadap Pasal 28 H ayat (3) Undang-Undang
harkat dan martabat kemanusiaan. Dasar 1945 menyebutkan bahwa Setiap
Hak asasi manusia dianggap sebagai orang berhak atas jaminan sosial yang
etika politik modern dengan gagasan inti memungkinkan pengembangan dirinya
adanya tuntutan moral yang menyangkut secara utuh sebagai manusia yang
bagaimana manusia wajib memperlakukan bermartabat.
manusia, sehingga secara potensial amat Pasal 28 I ayat (2) Undang-Undang
kuat untuk dilindungi orang dan kelompok Dasar 1945 menyebutkan bahwa Setiap
yang lemah terhadap kewenangan mereka orang berhak bebas dari perlakuan yang
yang kuat karena kedudukan, usia, status bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
dan lainnya. berhak mendapatkan perlindungan terhadap
Menurut Saparinah Sadli, defenisi perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
hak asasi manusia yang dianut dalam Sedangkan dalam ayat (4) disebutkan bahwa
piagam hak asasi manusia secara kodrati Perlindungan, pemajuan, penegakan dan
universal dan abadi sebagai anugrah Tuhan pemenuhan hak asasi manusia adalah
Yang Maha Esa, meliputi hak untuk hidup, tanggung jawab negara, terutama
hak berkeluarga, hak mengembangkan diri pemerintah. Pasal 28 J ayat (1) Undang-
hak keamanan dan hak kesejatraan, yang Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa
oleh karena itu tidak boleh diabaikan atau Setiap orang wajib menghormati hak asasi
dirampas oleh siapapun (Saprinah Sadli, manusia orang lain dalam tertib kehidupan
2000:82). bermasyarakat, dan bernegara. Sedangkan
Hak asasi manusia yang dituangkan ayat (2) menyebutkan bahwa Dalam
dalam ketentuan Undang-Undang Dasar menjalankan hak dan kebebasannya, setiap
1945 terdapat dalam pasal 28. Dalam Pasal orang wajib tunduk kepada pembatasan
28 A Undang-Undang Dasar 1945 yang di tetapkan dengan Undang-
menyebutkan bahwa “Setiap orang berhak Undangdengan maksud semata-mata untuk
untuk hidup serta berhak mempertahankan menjamin pengakuan serta penghormatan
hidup dan kehidupannya”. Pasal 28 D atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
bahwa (1). Setiap orang berhak atas pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
pengakuan, jaminan, perlindungan dan keamanan dan ketertiban umum dalam suatu
kepastian hukum yang adil serta perlakuan masyarakat demokratis.
yang sama dihadapan hukum. Ayat (2) Pasal 1 ayat (1) dari Undang-Undang
menyebutkan bahwa Setiap orang berhak Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
untuk bekerja serta mendapat imbalan dan Manusia mendefenisikan hak asasi manusia
perlakuan yang adil dan layak dalam sebagai seperangkat hak yang melekat pada
hubungan kerja. Pasal 28 G Undang-Undang hakekat keberadaan manusia sebagai mahluk
Dasar 1945 menyebutkan bahwa (1) Setiap Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan
orang berhak atas perlindungan diri pribadi, anugrahNYA yang wajib dihormati,
keluarga, kehormatan, martabat dan harta dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara,
benda yang dibawah kekuasaannya, serta hukum, pemerintah dan setiap orang demi
berhak atas rasa aman dan perlindungan dari kehormatan serta perlindungan harkat dan
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak martabat manusia yang selanjutnya ada juga
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. dalam pasal 38 Undang-Undang Nomor 39
(2). Setiap orang berhak untuk bebas dari Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 67
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

yang mengatakan bahwa: (1) Setiap warga represif bertujuan untuk menyelesaikan
negara, sesuai dengan bakat, kecakapan, sangketa. Perlindungan hukum yang
kemampuan, berhak atas pekerjaan yang preventif sangat besar artinya bagi tindakan
layak, (2) Setiap orang berrhak dengan pemerintah yang didasarkan pada kebebasan
bebas memilih pekerjaan yang disukainya bertindak, karena dengan adanya
dan berhak pula atas syarat-syarat perlindungan hukum yang preventif
ketenagakerjaan yang adil, (3) Setiap orang, pemerintah terdorong untuk bersikap hati-
baik pria maupun wanita yang melakukan hati dalam mengambil keputusan yang
pekerjaan yang sama, sebanding, setara, dan didasarkan kepada diskresi. Dengan
serupa, berhak atas upah serta syarat-syarat pengertian yang demikian, penangan
perjanjian kerja yang sama, (4) Setiap orang, perlindungan hukum bagi rakyat oleh
baik pria maupun wanita, dalam melakukan pemerintah dan masyarakat termasuk
pekerjaan yang sepadan dengan martabat katagori perlindungan hukum preventif dan
kemanusiaannya berhak atas upah yang adil represif.
sesuai dengan prestasinya dan dapat Sarana perlindungan hukum yang
menjamin kelangsungan kehidupan represif bagi pekerja kontrak dimaksudkan
keluarganya. adalah pemberian perlindungan hukum
Negara wajib melindungi dia sebagai dalam hal mendapatkan pekerjaan yang
seorang pekerja kontrak dalam melakukan layak, sesuai dengan harkat dan martabatnya
pekerjaannya. Dan negara juga harus sebagai manusia.
melindungi dia dari perbuatan-perbuatan Bertolak dari apa yang dikemukakan
yang merendahkan harkat dan martabatnya di atas, maka sebenarnya jelas bahwa
selaku pekerja kontrak. perlindungan terhadap pekerja kontrak
Hak adalah kepentingan yang adalah upaya pemenuhan hak-hak asasi
dilindungi, sedangkan kepentingan adalah manusia , dimana salah satu aspek penting
tuntutan perorangan atau kelompok yang penerapan dari suatu kaidah hukum adalah
diharapkan untuk dipenuhi. Kepentingan penegakkan hukum (law inforcement). Suatu
pada hakekatnya, mengandung kekuasaan perangkat hukum baru dikatakan efektif
yang dijamin dan dilindungi oleh hukum apabila hukum tersebut dapat
dalam melaksanakannya. Apa yang diimplementasikan sanksinya dan dapat
dinamakan hak itu sah, karena dilindungi ditegakkan apabila hukum tersebut ada
oleh sistim hukum (Sudikno Mertokusuma, yang melanggarnya.
1996:41). Pengakuan dan perlindungan hak
Seperti yang telah diuraikan dalam asasi manusia yang dijadikan sebagai unsur
bab-bab terdahulu mengenai perlindungan utama negara hukum merupakan jabaran
hukum yang dikemukakan oleh Philipus dari konstitusi, bahwa negara ini
M. Hadjon (1987:2) bahwa: perlindungan berdasarkan atas hukum dan tidak
hukum bagi rakyat dibedakan atas dua berdasarkan atas kekuasaan maka
macam yaitu: (1) perlindungan hukum perlindungan merupakan jaminan kalau
preventif dan (2) perlindungan hukum harkat dan martabat manusia memperoleh
represif. Pada perlindungan hukum tempat yang layak di depan hukum dan
preventif, kepada rakyat diberikan pemerintah, dan dalam posisi ini manusia
kesempatan untuk mengajukan keberatan manusia merupakan subjek yang mendapat
(inspraak) atau pendapatnya sebelum jaminan perlindungan hak-hak
sesuatu keputusan pemerintah mendapat kemanusiannya.
bentuk yang defenitif. Dengan demikian Hak asasi manusia adalah hak dasar
perlindungan hukum yang preventif atas hak pokok yang dibawa manusia sejak
bertujuan untuk mencegah terjadi sangketa, lahir sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa
sebaliknya perlindungan hukum yang dan hak asasi ini menjadi dasar hak dan
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 68
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

kewajiban yang lain (Darji Darmodiharjo pekerja kontrak dengan kesengguhan


dan Sidharta, 2002). menerapkan penegakan sanksi terhadap
Negara dalam hal ini mempunyai para pengusaha.
kewajiban melindungi seluruh
masyarakatnya dengan aturan-aturan atau
undang-undang yang mewadahi tingkah laku
mereka dalam hal mendapatkan, pelayanan
kesehatan, pekerjaan dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Achmad, 2002. Menguak Tabir Hukum


(Suatu Kajian Filosofis dan
C. P E N U T U P Sosiologis), PT Toko Agung
Tbk. Jakarta.
Kesimpulan Aswanto,1999, Jaminan perlindungan Ham
Berdasarkan apa yang telah dalam KUHAP dan peranan
diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan bantuan Hukum Dalam
bahwa Pekerja kontrak atau outsourcing Penegakan HAM di Indonesia.
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa C.,de Rover, tanpa tahun, To Serve And To
memiliki hak asasi sejak dilahirkan, Protect, Acuan universal
sehingga tidak ada manusia atau pihak lain penegakan HAM, Terjemahan
boleh merampas hak tersebut dan hak asasi oleh Supardan Mansur, 2002.
pekerja kontrak ini diakui secara universal PT Raja Grafindo Persada,
sesuai yang tercantum dalam Piagam Jakarta.
bangsa-Bangsa tahun 1984 tentang Hak Dadang Juliantara, 1999. Jalan
Asasi Manusia (HAM). Secara moral semua Kemanusiaan, Panduan Untuk
Negara dituntut untuk menghormati, Memperkuat Hak Asasi
menegakan dan melindungi hak pekerja Manusia, Lapera Pustaka Utama
kontrak. Salah satu bentuk hak asasi pekerja Yogyakarta.
kontrak adalah jaminan untuk melindungi Darmawan Arif Danang, 2008. Mengikat
sesuai dengan nilai-nilai agama dan Tali Komunitas Memutus Rantai
kemanusiaan serta pancasila dan tujuan Kekerasan Terhadap
Negara yang tercantum dalam UUD 1945. Perempuan, Media Wacana,
Tetapi sampai detik ini hak-hak asasi Yogyakarta.
pekerja khusus pekerja kontrak yang sudah Daud Ali, Muhammad, 2004, Hukum Islam,
ada dalam peraturan perUndang-Undangdi Jakarta, PT. Radja Grafindo
Negara kita belum bisa diterapkan terhadap Persada.
kasus-kasus yang terjadi pada pekerja Hadjon P.M. 1987, Perlindungan Hukum
kontrak khususnya di Maluku. bagi rakyat di Indonesia, Bina
Ilmu Surabaya.
Saran Mahfud MD,Moh. 1998, Politik Hukum di
Berdasarkan apa yang disimpulkan Indonesia, Pustaka LP3ES
diatas, maka akan dikemukakan beberapa Indonesia, Jakarta.
saran sebagai berikut: Peter Baehr,et.al,2001, Instrumen
1. Sebaiknya dibuat perlindungan hukum Internasional Pokok-Pokok
kepada pekerja khusus pekerja kontrak Haka Asasi Manusia, terjemahan
untuk menangani pelanggaran hak asasi Oleh Yayasan Obor, Jakarta
manusia pekerja Philippe Nonet dan Philippe Selznick, 1978,
2. Perlu diadakan penegakan hak asasi Hukum Responsif, Pilihan di
manusia terhadap pekerja khusus Masa Transisi, terjemahan Oleh
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 69
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011

Rafael Edy Bosco, 2003, Huma,


Jakarta
Scott Davidson, 1994, Hak Asasi Manusia
Terjemahan oleh A.Hadyana
Pudjoatmaka, 1994, PT Pustaka
utama Grafiti, Jakarta
Saraswati LG. DKK, 2006, Hak Asasi
Manusia Teori, Hukum, Kasus.
Satjipto Rahardjo, 1983. Masaalah
Penegakan Hukum, Suatu
Tinjauan Sosiologi Hukum,
Sinar Baru Bandung.
------------------------, 2009. Sisi Lain Dari
Hukum di Indonesia, Kompas
Jakarta
Sudikno Mertokusuma, 1996, Mengenal
Hukum Suatu Pengantar,
Liberty Yogyakarta

Lain-lain

Undang-Undang Dasar 1945 (sesudah


amandemen)
Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan
Undang-UndangNo. 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia.
Kepmenakertrans 220/MEN/X/2004 tentang
syarat-syarat penyerahan
sebagian pelaksanaan pekerjaan
kepada perusahaan
Kepmenakertrans No. 100/2004 tentang
ketentuan pelaksanaan perjanjian
kerja waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai