Jsasi2011 17 3 7 Latupono
Jsasi2011 17 3 7 Latupono
59
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011
ABSTRACT
outsourcing sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa yang juga memiliki hak asasi. Salah satu
bentuk hak asasi pekerja kontrak adalah mendapatkan jaminan untuk dilindungi sesuai dengan
nilai-nilai agama dan kemanusiaan serta pancasila dan tujuan Negara yang tercantum dalam
UUD 1945. Perlindungan terhadap pekerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar
pekerja dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas apapun
untuk mewujudkan kesejatraan pekerja dan keluarganya dengan tetap memperhatikan
perkembangan kemajuan dunia usaha dan kepentingan pengusaha. Peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan perlindungan bagi pekerja yakni Undang-Undang no 13 Tahun
2003 tentang ketenaga kerjaan dan peraturan pelaksana dari perundang-undangan dibidang
ketenagakerjaan.
Keyword: Outsourcing
dari suatu usaha baru, produk baru atau karyawan tetap, maka masa kontrak tidak
kegiatan baru, serta pekerjaan yang sifatnya dihitung sebagai masa kerja.
tidak teratur (pekerja lepas). Perbedaan pokok antara karyawan
Ketentuan yang berlaku untuk tetap dan kontrak terletak pada batas masa
karyawan kontrak adalah sebagai berikut: berlakunya hubungan kerja dan hak
1. Karyawan kontrak dipekerjakan oleh pesangon apabila hubungan kerja terputus.
perusahaan untuk jangka waktu tertentu Artinya karyawan yang selesai kontrak tidak
saja, waktunya terbatas maksimal hanya 3 berhak atas pesangon, sedangkan karyawan
tahun. tetap yang di-PHK yang memenuhi syarat
2. Hubungan kerja antara perusahaan dan dan ketentuan tertentu berhak atas pesangon.
karyawan kontrak dituangkan dalam
“Perjanjian Kerja Untuk Waktu
Tertentu”. 2. Harkat dan Martabat Pekerja
3. Perusahaan tidak dapat mensyaratkan Kontrak
adanya masa percobaan. Berbicara tentang harkat dan
4. Status karyawan kontrak hanya dapat martabat pekerja kontrak maka tidak dapat
diterapkan untuk pekerjaan tertentu yang dilepaskan sebagai harkat dan martabat
menurut jenis dan sifat atau kegiatan manusia, dimana pekerja kontrak sebagai
pekerjaannya akan selesai dalam waktu seorang manusia mempunyai harkat dan
tertentu, yaitu : martabat yang sama dengan manusia
a. Pekerjaan yang sekali selesai atau lainnya. Hak-hak pekerja kontrak
yang sementara sifatnya merupakan hak asasi manusia telah
b. Pekerjaan yang diperkirakan disepakati untuk dijunjung tinggi dan
penyelesaiannya dalam waktu yang dihormati harkat dan martabatnya baik
tidak terlalu lama dan paling lama 3 dalam bidang privat maupun publik , pekerja
(tiga) tahun ; kontrak menjadi bagian dari pelaku sejarah
c. Pekerjaan yang bersifat musiman; atau peradaban manusia atau warga bangsa yang
d. Pekerjaan yang berhubungan dengan tidak dapat diingkari oleh siapapun.
produk baru, kegiatan baru, atau Hampir semua masyarakat di dunia
produk tambahan yang masih dalam masih ditandai sikap yang menganggap
percobaan atau penjajakan. bahwa pekerja kontrak lebih rendah
e. Untuk pekerjaan yang bersifat tetap, kedudukan dan nilainya dibandingkan
tidak dapat diberlakukan status dengan pekerja tetap. Sumbangan pekerja
karyawan kontrak. kontrak bagi kehidupan keluarga dan
5. Apabila salah satu pihak mengakhiri masyarakat, maupun sumbangan di dunia
hubungan kerja sebelum berakhirnya kerja atau bagi pertumbuhan ekonomi masih
jangka waktu yang ditetapkan dalam sangat kurang diakui dan dihargai. Hal ini
perjanjian kerja waktu tertentu, atau menyebabkan pekerja kontrak pada
berakhirnya hubungan kerja bukan karena umumnya kurang atau sama sekali tidak
terjadinya pelanggaran terhadap berperan dalam proses pengambilan
ketentuan yang telah disepakati bersama, keputusan dalam suatu lapangan pekerjaan
maka pihak yang mengakhiri hubungan atau badan usaha yang digeluti.
kerja diwajibkan membayar ganti rugi Hal ini menjadi menarik karena
kepada pihak lainnya sebesar gaji sudah sejak dari dahulu kita ingin
karyawan sampai batas waktu mengangkat harkat dan martabat tenaga
berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja Indonesia. Pada masa lalu kita sering
kerja. melakukan promosi investasi ke luar negeri
6. Jika setelah kontrak kemudian dengan dua keunggulan komparatif, pertama
perusahaan menetapkan ybs menjadi bahwa peluang pasar di dalam negeri sangat
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 63
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011
besar dan yang kedua biaya tenaga kerja menafkahi keluarganya secara tergesa-gesa
Indonesia adalah murah. Keunggulan kondisi ini mengakibatkan seorang pekerja
komparatif kedua ini seharusnya di ubah kontrak bekerja tanpa menandatangani
dan tidak digunakan lagi. Sungguh kurang kontrak kerja atau pekerja yang sudah
manusiawi kalau kita tetap mempertahankan menandatangani kontrak kerja tapi tidak bisa
satu citra bahwa tenaga kerja kita murah. melamar menjadi PNS di tempat lain
Oleh sebab itu, kita telah memiliki undang- sebelum habisnya masa kontrak.
undang tersendiri mengenai Sedangkan di tempat bekerjanya
ketenagakerjaan. Undang-undang ini tidak diangkat menjadi pegawai tetap, lalu
mengatur segala sesuatu yang bersangkutan tiba-tiba dia dinon aktifkan, dia tidak pernah
dengan hak dan kewajiban para pekerja, diberikan uang pesangon atau ganti rugi
termasuk hak dan kewajiban perusahaan lainnya padahal sudah puluhan tahun dia
tempat mereka bekerja. Tampaknya bekerja diperusahaan tersebut. Ini berarti
berbagai pengaturan yang diterapkan di bahwa pemerintah telah melakukan tindakan
dalam dunia kerja ini masih dirasa berat bagi kekerasan terhadap pekerja kontrak dengan
para calon investor dari luar. Salah satu cara membiarkan para pengusaha atau pemilik
yang dikembangkan untuk mengatasi usaha melakukan tindakan sewenang-
permasalahan ini adalah dengan wenang kepada pekerjanya tanpa bisa
mengembangkan sistem tenaga kerja melakukan apa-apa. Untuk itu pemerintah
kontrak. harus membuat kebijakan-kebijakan yang
Berbicara tentang harkat dan berpihak kepada pekerja kontrak agar tidak
martabat pekerja kontrak maka berdasarkan lagi direndahkan harkat dan martabatnya
hasil penelitian tergambar bahwa para sebagai manusia.
pekerja kontrak yang berada di Kota Ambon Pemahaman hukum bagi pekerja
tidak mempunyai harkat dan martabat, kontrak dan pihak yang terlibat di dalamnya
padahal dalam HAM setiap orang itu yang juga termasuk pemerintah sangat
mempunyai harkat dan martabat yang harus penting agar supaya akan tercapai kepastian,
dijunjung tinggi oleh dirinya pribadi penegakkan dan perlindungan hukum seperti
maupun oleh orang lain. Karena dengan yang diinginkan kepada para pekerja
membiarkan seorang pekerja kontrak yang kontrak. Pemahaman hukum ini terkait
bekerja untuk kemajuan tempat usahanya dengan tingkat pendidikan yang dimiliki
dengan tidak diperhatika hak-haknya seperti yang dijelaskan didepan bahwa
merupakan pelanggaran terhadap harkat dan pemahaman hukum dari para pihak tentang
martabat pekerja kontrak selaku manusia, perlindungan hukum terhadap pekerja
selain itu perbuatan ini juga bertentangan kontrak itu sangat kurang hal ini terkait
dengan falsafah kehidupan bangsa Indonesia dengan tingkat pendidikan dan kurangnya
serta melanggar aturan hukum kitab undang- sosialisasi yang diberikan oleh pemerintah
undang hukum pidana dan perbuatan tentang peraturan tersebut.
semacam ini terjadi di Kota Ambon, dimana Penegakkan hukum merupakan
pekerja kontrak dieksploitasi sebagai upaya untuk melakukan perlindungan
Pekerja tanpa mempedulikan hak-haknya hukum yang dimaksudkan di sini adalah
tapi karena untuk memenuhi kebutuhan perlindungan hukum (law protection) yang
ekonominya, maka mereka tidak bisa memberikan rasa aman dan pasti, atau rasa
berbuat banyak. Untuk itu pemerintah selaku terlindungi oleh peraturan prundang-
pihak yang bertanggung jawab terhadap undangan (perlindungan terhadap hak asasi
pemenuhan hak asasi manusia harus berani manusia) dari perbuatan-perbuatan yang
mengambil langkah demi untuk menegakkan tidak bertanggung jawab dan bersifat
harkat dan martabat pekerja kontrak di Kota merendahkan harkat dan martabat pekerja
Ambon, karena apabila dengan alasan untuk kontrak.
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 64
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011
pelaksana dari peraturan undang-undang itu pelaksanaannya tidak dilakukan secara rutin
dituntut untuk terlebih dahulu mengetahui tergantung kepada ada atau tidaknya
secara baik tujuan dan kegunaan peraturan anggaran untuk sosialisasi, menurut beliau
perundang-undangan tersebut, sehingga materi sosialisasinya kerap menyangkut hak-
sekaligus dapat mengimformasikan atau hak pekerja dan serta kewajiban melapor
mensosialisasikan kepada masyarakat. dari pemilik usaha tentang jumlah tenaga
Selama ini masalah pekerja kontrak yang kerja yang dipekerjakan.
ada di Kota Ambon telah diupayakan Sosialisasi yang dilakukan
penanggulangannya oleh pemerintah daerah pemerintah tidak rutin setiap waktu
setempat dengan jalan memberikan mengakibatkan tidak adanya pemahaman
sosialisasi yang diupayakan untuk diadakan hukum bagi mereka-mereka terutama terkait
perlindungan kepada pekerja kontrak ini. dengan pekerja
Dari hasil penelitian tergambar ada beberapa Berdasarkan data yang didapatkan di
kebijakan dan hambatan terkait dengan lapangan maka terlihat ada faktor-faktor
perlindungan hukum bagi pekerja kontrak. yang menghambat penegakan hak asasi
Kebijakan yang diambil terkait manusia pekerja kontrak ini, terutama
dengan perlindungan hukum bagi pekerja berasal dari pemilik usaha yang sebenarnya
kontrak yang ada di di Kota Ambon seperti sudah ada aturan yang diatur dalam undang-
terlihat pada hasil penelitian di beberapa undang tenagakerjaan dan UU HAM tentang
instansi. Konfederasi serikat buruh perlindungan kepada para pekerja kontrak
sejahterah Indonesia (KSBSI) kordinator terutama mengenai hak-hak mereka apabila
wilayah Propinsi Maluku Yaheskel Haurissa terjadi pemutusan hubungan kerja, namun
mengatakan bahwa Sebenarnya setiap kadang pemilik itu pura-pura tidak tahu
perusahaan harus memberikan upah tentang hak-hak mereka. Yang kedua dari
minimum proponsi (UMP) sesuai dengan pekerja kontrak itu sendiri dimana di dapati
SK Gubernur, dan ada kedapatan bahwa di ada pekerja kontrak yang dipekerjakan di
Kota maupun kabupaten belum ada PT. Telkom yang bekerja tanpa adanya
anggaran untuk mengawasi dan kurangnya penandatanganan kontrak terlebih dahulu
tenaga pengawas untuk mengawasi setiap hanya karena terpaksa untuk mendapatkan
proyek pemerintah tapi sangat berdosa jika uang untuk menyambung hidup dan
dikatakan bahwa tidak ada anggaran untuk keluarga langsung menerima tawaran yang
mengawasi pekerja yang ada di Kota ambon. diberikan tanpa melalui suatu
Beliau juga mengatakan bahwa terjadinya penandatangan kontrak kerja.
pelanggaran upah di Maluku khusus kota Hambatan yang ketiga datangnya
Ambon karena kurangnya pemahaman dari pemerintah khususnya pemerintah Kota
pimpinan perusahaan atau buruh tentang hak Ambon adalah perpanjangan tangan dari
dan kewajiban mereka yang diatur dalam pemerintah pusat, jadi setiap produk UU
ketentuan UU terkait dengan atau instrument HAM yang telah dibuat oleh
penyelenggaraan upah karena kurangnya pemerintah pusat itu implementasinya harus
sosialisasi baik oleh pemerintah, pengusaha dilakukan oleh pemerintah kota karena
dan serikat buruh dan masih kurang sekaligus melaksanakan kewajiban dan
pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah tanggungjawab pemerintah untuk memenuhi
kepada pekerja kontrak terutama dari Dinas dan meningkatkan hak asasi manusia di
Nakertrans. daerah.
Wawancara juga dilakukan dengan Bagi manusia yang beradab,siapa
Sekretaris Dinas Nakertrans Kota Ambon, saja, dimana saja pasti mengakui bahwa hak
hasil wawancara diperoleh penjelasan asasi manusia (HAM) merupakan hak yang
bahwa mereka sering melakukan sosialisasi secara kodrati melekat pada diri manusia
terkait dengan hak-hak pekerja tetapi baik sebagai individu, anggota keluarga,
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 66
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011
yang mengatakan bahwa: (1) Setiap warga represif bertujuan untuk menyelesaikan
negara, sesuai dengan bakat, kecakapan, sangketa. Perlindungan hukum yang
kemampuan, berhak atas pekerjaan yang preventif sangat besar artinya bagi tindakan
layak, (2) Setiap orang berrhak dengan pemerintah yang didasarkan pada kebebasan
bebas memilih pekerjaan yang disukainya bertindak, karena dengan adanya
dan berhak pula atas syarat-syarat perlindungan hukum yang preventif
ketenagakerjaan yang adil, (3) Setiap orang, pemerintah terdorong untuk bersikap hati-
baik pria maupun wanita yang melakukan hati dalam mengambil keputusan yang
pekerjaan yang sama, sebanding, setara, dan didasarkan kepada diskresi. Dengan
serupa, berhak atas upah serta syarat-syarat pengertian yang demikian, penangan
perjanjian kerja yang sama, (4) Setiap orang, perlindungan hukum bagi rakyat oleh
baik pria maupun wanita, dalam melakukan pemerintah dan masyarakat termasuk
pekerjaan yang sepadan dengan martabat katagori perlindungan hukum preventif dan
kemanusiaannya berhak atas upah yang adil represif.
sesuai dengan prestasinya dan dapat Sarana perlindungan hukum yang
menjamin kelangsungan kehidupan represif bagi pekerja kontrak dimaksudkan
keluarganya. adalah pemberian perlindungan hukum
Negara wajib melindungi dia sebagai dalam hal mendapatkan pekerjaan yang
seorang pekerja kontrak dalam melakukan layak, sesuai dengan harkat dan martabatnya
pekerjaannya. Dan negara juga harus sebagai manusia.
melindungi dia dari perbuatan-perbuatan Bertolak dari apa yang dikemukakan
yang merendahkan harkat dan martabatnya di atas, maka sebenarnya jelas bahwa
selaku pekerja kontrak. perlindungan terhadap pekerja kontrak
Hak adalah kepentingan yang adalah upaya pemenuhan hak-hak asasi
dilindungi, sedangkan kepentingan adalah manusia , dimana salah satu aspek penting
tuntutan perorangan atau kelompok yang penerapan dari suatu kaidah hukum adalah
diharapkan untuk dipenuhi. Kepentingan penegakkan hukum (law inforcement). Suatu
pada hakekatnya, mengandung kekuasaan perangkat hukum baru dikatakan efektif
yang dijamin dan dilindungi oleh hukum apabila hukum tersebut dapat
dalam melaksanakannya. Apa yang diimplementasikan sanksinya dan dapat
dinamakan hak itu sah, karena dilindungi ditegakkan apabila hukum tersebut ada
oleh sistim hukum (Sudikno Mertokusuma, yang melanggarnya.
1996:41). Pengakuan dan perlindungan hak
Seperti yang telah diuraikan dalam asasi manusia yang dijadikan sebagai unsur
bab-bab terdahulu mengenai perlindungan utama negara hukum merupakan jabaran
hukum yang dikemukakan oleh Philipus dari konstitusi, bahwa negara ini
M. Hadjon (1987:2) bahwa: perlindungan berdasarkan atas hukum dan tidak
hukum bagi rakyat dibedakan atas dua berdasarkan atas kekuasaan maka
macam yaitu: (1) perlindungan hukum perlindungan merupakan jaminan kalau
preventif dan (2) perlindungan hukum harkat dan martabat manusia memperoleh
represif. Pada perlindungan hukum tempat yang layak di depan hukum dan
preventif, kepada rakyat diberikan pemerintah, dan dalam posisi ini manusia
kesempatan untuk mengajukan keberatan manusia merupakan subjek yang mendapat
(inspraak) atau pendapatnya sebelum jaminan perlindungan hak-hak
sesuatu keputusan pemerintah mendapat kemanusiannya.
bentuk yang defenitif. Dengan demikian Hak asasi manusia adalah hak dasar
perlindungan hukum yang preventif atas hak pokok yang dibawa manusia sejak
bertujuan untuk mencegah terjadi sangketa, lahir sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa
sebaliknya perlindungan hukum yang dan hak asasi ini menjadi dasar hak dan
Barzah Latupono, Perlindungan Hukum dan Hak…………………. 68
Jurnal Sasi Vol. 17 No. 3 Bulan Juli-September 2011
Lain-lain