Makalah Acara 10 - PIP H - Kel2
Makalah Acara 10 - PIP H - Kel2
MAKALAH
diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Pertanian pada Fakultas Pertanian
Universitas Jember
Dosen Pengampu:
Julian Adam Ridjal, SP., MP.
NIP : 198106132014042001
Oleh:
Faisep Ratna Sari
NIM: 201510101075
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dengan adanya makalah ini, dimaksudkan agar dapat lebih memahami,
mempelajari serta menganalisi aspek panen dan pascapanen pada budidaya
buah naga.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.2 Pascapanen
Penanganan pascapanen merupakan pintu terakhir dari produksi.
Penanganan pascapanen yang baik akan mengurangi persentase kerusakan
atau kehilangan setelah panen. Petani pun mampu memilah-milah atau
mengelaskan (grading) produksinya sesuai target pasar yang dituju.
Dengan demikian, penentuan harga buah naga tetap bisa bersaing
(kompetitif).
Setelah buah naga dipanen, tentu perlu dilakukan penanganan lebih
lanjut agar buah tetap dalam kondisi baik ketika sampai di tangan
konsumen. Teknologi pascapanen sangat penting diperhatikan buah yang
bermutu tinggi, terutama bila tujuannya adalah ekspor. Teknolgi tersebut
meliputi pengemasan, pengepakan, penyimpanan dingin, dan pengiriman.
Namun, bila tujuannya hanya untk pasar lokal, teknologi pascapanen
cenderung tidak terlalu diperhatikan. Buah naga biasanya hanya
dikumpulkan, disimpan sementara, dikirim ke pengumpulan atau
pengecer, lalu dipasarkan oleh pedagang. Secara umum, kegiatan
pascapanen buah naga meliputi beberapa meliputi beberapa proses, yaitu:
2.2.3 Pengkelasan
Pengkelasan adalah kegiatan untuk memisahkan kualitas produk
berdasarkan grade yang ditetapkan. Pengkelasan ini disesuaikan
berdasarkan ukuran, bentuk, tingkat kemasakan buah, dan
keseragaman warna. Berdasarkan pengkelasan bobotnya, buah naga
dibedakan menjadi 4 kelompok, yakni sebagai berikut.
1. Super, bobot buah > 500 gram
2. Kelas A, bobot buah antara 400-500 gram.
3. Kelas B, bobot buah antara 300-400 gram
4. Kelas C, bobot buah < 300 gram
2.2.4 Pelabelan
Pelabelan adalah kegiatan untuk memberikan informasi kepada
konsumen tentang jenis dan identitas buah.
2.2.5 Pengemasan
Pengemasan adalah kegiatan untuk mengemas atau membungkus
buah sebelum pengiriman untuk melindungi buah dari ancaman
benturan dan kotoran dari luar sebelum sampai ke konsumen.
Pengemasan dapat berupa kemasan box atau kardus berbentuk kotak
berwarna coklat muda dan memiliki beberapa informasi yang
penting dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada
konsumen. Pengemasan biasanya dilakukan dengan memasukan
buah sebanyak 5 atau 6 buah per kemasan secara tersusun rapih
dengan berat 5.5 kg
2.2.6 Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan untuk mengamankan buah naga
sebelum proses pengiriman dengan kondisi tempat penyimpanan
sesuai dan mampu melindungi buah naga dari berbagai macam
kerusakan. Penyimpanan yang dilakukan biasanya menyimpan buah
yang sudah dikemas didalam gudang atau tempat penyimpanan
sebelum buah dikirim kepada konsumen, kemasan yang disimpan
disusun bertindihan sebanyak 5 kardus dan diberikan alas karton dan
potongan kardus yang telah rusak. Penyusunan di penyimpanan
dilakukan secara manual oleh tenaga kerja. Penyimpanan dilakukan
tidak melebihi 3 hari sebelum pengiriman dilakukan, hal ini
bertujuan untuk mengurangi pembusukan didalam kemasan akibat
penguapan buah.
2.2.7 Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan untuk mengirimkan produk menuju
pasar atau kepada konsumen langsung.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam masa panen dan pascapanen, buah naga menempuh beberapa
tahap mulai dari pemilihan buah yang siap dipanen, pemetikan ,
penyotiran, pembersihan, hingga pendistribusian. Dalam tahapan-tahapan
tersebut dapat dipasarkan dengan harga yang berbeda beda tergantung oleh
kesegaran, bentuk, warna serta bobot buah naga sendiri. Sebelum ke tahap
pendistribusian, buah naga menempuh tahap pengemasan dan
penyimpanan, guna untuk melindungi ataupun guna untuk meminimalisir
buah naga agar terhindar dari kerusakan saat proses pengiriman.
3.2 Saran
Adapun saran dari penulis yang disampaikan yaitu petani sebaiknya
menggunakan teknologi dalam budidaya buah naga guna untuk
mempercepat serta meningkatkan kualitas dan kuantitas buah naga.
DAFTAR PUSTAKA
Andri Setiawan. 2019. Pengendalian Panen Dan Pascapanen Buah Naga Putih
Menggunakan Standar Ooperasional Prosedur Di Ud Sabila Farm. Karya
Ilmiah Mahasiswa Agribisnis
Novita Renasari. 2010. Budidaya Tanaman Buah Naga Super Red di Wana
Bekti Handayani. [skripsi], Universitas Sebelas Maret Surakarta