Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MINYAK BUMI DAN KEGUNAANNYA

DISUSUN OLEH :
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :

SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGGUNG


Ds. Bantengan, Kec. Bandung, Telp. (0355) 531899 Fax. (0355) 534833
Web : www.smknbandung.sch.id Email : smknbandung@smknbandung.sch.id
TAHUN PELAJARAN 2020-2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Minyak Bumi dan
Kegunaannya.
Terima kasih saya ucapkan semua pihak yang telah membantu kami baik secara moral
maupun materi sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Tulungagung, 03 Maret 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penulisan


Sumber Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi . Penggunaan minyak
bumi sangat luas , terutama bahan bakar dan juga bahan baku di industri petrokimia .
Bagaimana sebenarnya proses pembentukan minyak dan gas alam serta pengolahan
sampai menjadi produk yang berguna ?
Oleh Karena itu , Penyusun memilih minyak dan gas bumi untuk dijadikan bahan
makalah ini. Di latarbelakangi dengan keinginan penyusun untuk lebih mendalami,
bukan saja hanya mengetahui. Karena di sekeliling kita telah banyak minyak bumi akan
tetapi kita tidak mengetahui sejarah dari minyak bumi itu sendiri.
Makalah ini berisikan hal-hal mengenai minyak bumi, dari mulai pembentukannya.,
kegunaannya , perkembangannya dan lain – lain.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam penyusunannya, makalah ini dibatasi dengan pertanyaan :
1. Bagaimana terbentuknya minyak numi ?
2. Bagaimana pengolahan minyak bumi ?
3. Apa saja kegunaan minyak bumi ?
4. Dimanakah daerah-daerah penambang minyak bumi di Indonesia ?
5. Apa dampak pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna terhadap lingkungan ?

1.3. Tujuan Penulisan


Makalah ini disusun bertujuan :
1. Untuk mengetahui terbentuknya minyak bumi.
2. Untuk mengetahui cara pengolahan minyak bumi.
3. Untuk mengetahui kegunaan minyak bumi.
4. Untuk mengetahui daerah-daerah penambangan minyak bumi di Indonesia.
5. Untuk mengetahui dampak pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna terhadap
lingkungan.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pembentukan Minyak Bumi


Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering menggunakan sumber energi sebagai
bahan bakar di antaranya: batu bara, bensin, minyak tanah, minyak diesel, solar LPG,
lilin dsb. Bahan-bahan tersebut diperoleh dari minyak bumi.
Berdasarkan teori, minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan jasad renik
(mikroorganisme) yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang lalu.
Dimana dua ratus juta yang lalu bumi lebih panas dibandingkan sekarang. Laut yang
didiami jasad renik berkulit keras sangat banyak jumlahnya jika jasad renik itu mati,
kemudian membusuk sehingga jumlahnya makin lama makin menumpuk, kemudian
tertutup oleh sedimen, endapan dari sungai, atau batuan-batuan yang berasal dari
pergeseran bumi. Di sini kemudian terjadi pembusukan oleh bakteri anaerob, dan akibat
pada tekanan tinggi sedimen, maka setelah berjuta-juta tahun terbentuklah minyak bumi
dan gas alam tersebut.
Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka
minyak bumi digunakan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(anrenewable).
Pada umumnya minyak bumi tampak hitam legam, pekat serta kurang menarik.
Minyak bumi baru dapat digunakan sebagai bahan bakar minyak (BBM) maupun
sebagai produk-produk lain setelah melalui proses pengolahan
Pada umunya minyak bumi terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori
dalam pergerakannya ke atas . Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga di sebut
Petroleum . (Petroleum berasal dari bahasa Latin ‘petrus’ artinya batu dan ‘oleum’
artinya minyak). Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum ini, dilakukan
pengeboran. Komponen minyak bumi (minyak mentah) antara lain 84% Karbon, 14%
Hidrogen, 1-3% Belerang. Cara para ahli menemukan lokasi minyak bumi :
● Awalnya, para ahli menggunakan petunjuk di permukaan bumi. Minyak bumi
biasanya di temukan di bawah permukaan yang berbentuk kubah. Lokasi bisa di
darat yang dulunya lautan dan di Lepas Pantai.
● Mereka kemudian melalukan survey seismic untuk menentukan struktur batuan di
bawah permukaan tersebut .

v
● Selanjutnya, mereka melalukan pengeboran kecil untuk menentukan ada tidaknya
minyak. Jika ada, maka di lakukan beberapa pengeboran untuk memperkirakan
apakah jumlah minyak bumi tersebut ekonomis untuk di ambil atau tidak .
Pengeboran untuk mengambil minyak bumi (dan gas alam) di lepas pantai dapat
di lakukan dengan dua cara, yaitu :
● Survei Seismic
Para ahli membuat ledakan kesil dipermukaan. Ledakan akan menimbulkan
gelombang sentakan , yang akan di pantulkan kembali oleh setiap lapisan bebatuan .
Pantulan tersebut di tangkap oleh sensor dan di analisis dengan bantuan di bawah
permukaan tersebut.
● Anjungan minyak lepas pantai untuk kegiatan eksplorasi minyak
Karena Migas tidak hanya terdapat di darat, tetapi juga di lautan yang bila dibor dari
darat tidak terjangkau, maka terpaksalah dibuat anjungan minyak lepas pantai
sebagai sarana pemboran dan produksi walaupun dengan resiko biaya yang relatip
mahal

2.2 Pengolahan Minyak Bumi


Minyak bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi yang
telah di pisahkan dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah
dapat di bedakan menjadi ; Minyak Mentah Ringan/light crude oil (mengandung kadar
logam dan belerang rendah , bewarna terang dan bersifat encer viskositas rendah). Dan
Minyak Mentah berat/heavy crude oil (mengandung kadar logam dan belerang tinggi,
memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar meleleh)
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama
alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa
anorganik. Meskipun kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan
komponen – komponennya , yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini
di sebut distilasi bertingkat . Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang
diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui
proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi.
a. Distilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi
komponen – komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni kelompok–
kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis
vi
komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer – isomer hidrokarbon mempunyai
titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :
● Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi
sampai suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di alirkan ke
bagian bawah menara distilasi
● Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat –
pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan tutup
gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
● Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian uap
akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk
zat cair . Zat cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut
fraksi
● Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-
senyawa dengan titik didih rendah terkondensasi di bagian atas menara. Sebagian
fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang minyak untuk
proses konversi. Untuk setip barel minyak mentah, kilang minyak dapat
menghasilkan sekitar 57% bensin; 38% bahan baker diesel; bahan bakar jet;
kerosin dan minyak baker; 4% LPG; dan sisanya residu padat.
b. Proses konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang
bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai
permintaan pasar . Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang
tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi
rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi
menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus. Beberapa
jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
● Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil.
Contohnya , perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas, bensin,
kerosin , dan minyak solar/diesel.
● Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai
bercabang / alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus (C3-C6)
dari fraksi bensin diubah menjadi aromatic.
vii
● Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar.Contohnya penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen
fraksi bensin .
● Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker dan
hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas
(coke). (Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk ekstraksi
logam Al).
c. Pemisahan Pengotor Dalam Fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic yang
mengandung S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di pisahkan
dengan cara melewatkan fraksi melalui :
● Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh,
senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
● Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
● Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.
d. Pencampuran Fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di
inginkan. Sebagai contoh :
● Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik /
aromatic dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
● Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu
● Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia.
Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat , seperti
pengisisan bahan baker dan industri petrokimia

2.3. Kegunaan Minyak Bumi


Kegunaan fraksi – fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat
fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifat kimianya.
a. Gas
Umumnya gas terdiri dari campuran metana, etana , propane atau isobutana,
campuran gas ini kemudian dicairkan pada tekanan tinggi dan diperdagangkan
viii
dengan nama LPG (Liquipied Petroleum Gas ). Gas yang terdapat dalam LPG
umumnya campuran propane, butana, dan isobutana. LPG biasanya dikemas dalam
botol-botol baja yang beratnya 15 kg,dan dipakai sebagai bahan bakar rumah tangga.
b. Bensin
Bensin diperoleh sebagai hasil destilasi pada suhu 70-140. bensin banyak digunakan
sebagai bahan bakar mobil dan motor
c. Napta
Napta dikenal sebagai bensin berat, dan diperoleh sebagai hasil destilasi yang
mempunyai trayek titik didih antara 140-180.
Napta digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa-senyawa kimia
yang lain misalnya :etilena dan senyawa aromatik yang sering digunakan untuk zat
aditif pada bensin.
d. Kerosin
Kerosin mempunyai trayek didih antara 180-250. dalam kehiduan sehari-hari,
kerosin diperdagangkan dengan nama minyak tanah.
e. Minyak Diesel
Minyakm diesel mempunyai trayek titik didih 25-350°C minyak diesel dipergunakan
sebagai bahan bakar pada motor-motor diesel.
f. Fraksi yang menghasilkan minyak pelumas
Paraffin cair dan padat, teristimewa terdapat di Sumatera dan Kalimantan, paraffin
dipergunakan sebagai bahan bakar
g. Residu
Residu yaitu zat-zat yang masih tertinggal dalam ketel. Menghasilkan
petroleumasfalt yang dipakai pada konstruksi jalan

2.4. Daerah – Daerah Penambangan Minyak Bumi Di Indonesia


Indonesia sebagai anggota OPEC merupakan salah satu negara pengekspor
minyak bumi ke negara-negara lain. Lapangan-lapangan minyak yang sudah lama di
antaranya Biruen (aceh Utara) sampai Tanjung Pura (Sumut) dengan tambang-
tambangnya di pase, peurelak dan pangkalan susu. Di Riau mulai dari sungai Rokan –
sungai Siak dengan pusatnya di Pekanbaru, Jambi (Sumsel). Dengan pusat-pusatnya si
Plaju dan sungai Gerong. Di Kalimantan terdapat di daerah Balikpapan. Di Maluku
terdapat di di pulau Seram, Irian Jaya di daerah Kepala Burung, sedangkan di jawa
terdapat di Kerawang – Surabaya dengan daerah penambangan di Cepu, Blora dan
Wonokromo. Lapangan-lapangan minyak baru dalam repelita satu adalah:
ix
● Lapangan minyak bumi Sinta terletak di lepas pantai lampung selatan. Pada tahun
1973 produksinya mencapai 13.684.228 barel
● Lapangan minyak bumi Arjuna, di lepas pantai utara pulau jawa, tahun 1973
produksinya mencapai 23.357.059 barel
● Lapangan minyak bumi Jatibarang. Tahun 1975 produksinya mencapai 7.285.265
barel
● Lapangan minyak bumi kasim 3 terletak di bagian barat semenanjung kepala Burung.
Pada tahun 1973 produksinya mencapai 3.425.062 barel
Kilang minyak bumi di Indonesia ada 8 yaitu; Pangkalan Brandan. Dumai, Sungai
Pakuning, Palju, sungai gerong, Wonokromo, Cepu dan Balikpapan, ke delapan kilang
minyak tersebut, tahun 1975 menghasilkan 120.198.00 barel pabrik pengilangan baru
terdapat di Cilacap.

2.5. Dampak Pembakaran Bahan Bakar Yang Tidak Sempurna Terhadap Lingkungan
Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-
senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang
mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh
manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan
darah mengikat oksigen menjadi menurun. Langkah – langkah mengatasi dampak dari
pembakaran bensin :
● Produksi bensin yang ramah lingkungan, seperti tanpa aditif Pb
● Penggunaan EFL (Electronic Fuel Injection) pada system bahan baker
● Penggunaan converter katalik pada system buangan kendaraan
● Pengijauan atau pembuatan taman dalam kota
● Penggunaan bahan baker alternative yang dapat di perbaharui dan yang lebih ramah
lingkungan , seperti tenaga surya dan sel bahan baker (fuel cell)

x
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Minyak bumi terbentuk berasal dari fosil yang mengalami pengendapan Berjuta-
juta tahun lalu. Kemudian dilakukan pengeboran dan diproses / dengan proses distilasi
hingga menghasilkan minyak bumi. Adapun kegunaan minyak bumi adalah sebagai
penghasil gas, bensin, napta, kerosin, minyak diesel, fraksi yang menghasilkan minyak
pelumas, Residu.
Pengusahaan dan pemanfaatan minyak serta sumber daya energi lainnya secara
tidak bertanggung jawab dan pembuangan Limbah secara sembarangan, akan
mengakibatkan pencemaran yang merupakan awal malapetaka yang dasyat, berupa
musnahnya semua bentuk kehidupan dari permukaan bumi

3.2. Saran
Karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat
dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin
/ bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam
sekitarnya.

xi

Anda mungkin juga menyukai