5 Surat Gugatan Wanprestasi
5 Surat Gugatan Wanprestasi
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Suparmo, lahir di Purworejo, 20 Mei 1975 / 45 Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Warga Negara
Indonesia, Agama Islam, beralamat di Dusun III RT 02/ RW 05, Jrakah, Bayan, Purworejo,
Pekerjaan Pengusaha. Yang selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;
Sangidun, lahir di Kediri, 1 Januari 1970 / 50 Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Warga Negara
Indonesia, Agama Kristen, beralamat di Jrakah RT 01/ RW 05, Bayan, Purworejo, Kontraktor.
Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT;
DALAM POSITA
1. Bahwa, pada tanggal tanggal 3 Maret 2020 Suparmo yang beralamat di Dusun III RT 02/
RW 05, Jrakah, Bayan, Purworejo, selanjutnya disebut PENGGUGAT dengan Sangidun
yang beralamat di Jrakah RT 01/ RW 05, Bayan, Purworejo, selanjutnya disebut
TENGGUGAT, telah mengadakan perjanjian pembangunan rumah berdasarkan Akta
Perjanjian Kerja Sama No. 01/SPK/III/2020 yang dibuat dan ditandatangani oleh dan
diantara keduanya, (selanjutnya disebut “Perjanjian”). Perjanjian mana telah menempatkan
PENGGUGAT sebagai Pemilik Rumah dan TERGUGAT sebagai Kontraktor (Bukti P-1);
2. Bahwa, berdasarkan Pasal 2 Surat Perjanjian Pembangunan Rumah, TERGUGAT
sebagai Kontraktor memiliki kewajiban untuk melakukan pekerjaan berupa Pembangunan
Rumah di jalan Raya Jrakah KM. 03 Bayan, Kec. Bayan, Kab. Purworejo.
3. Bahwa berdasarkan Pasal 3 Surat Perjanjian Pembangunan Rumah, nilai kotrak
TERGUGAT dari PENGGUGAT untuk menyelesaikan pekerjaan sebesar Rp.
100.000.000,00 ( seratus juta rupiah) dan sudah terbayar lunas oleh PENGGUGAT.
4. Bahwa berdasarkan Pasal 6 ayat (1), Surat Perjanjian Pembangunan Rumah, masa
penyelesaian pekerjaan pembangunan oleh TERGUGAT yaitu : maksimal tanggal 2 Juni
2020 ( 3 bulan atau 90 hari kalender).
5. Bahwa perkembangan pekerjaan pembangunan yang dilakukan oleh TERGUGAT tidak
sesuai dengan tahapan dan jangka waktu yang telah ditentukan, berdasarkan pasal 8 ayat (2)
Surat Perjanjian Pembangunan Rumah, PENGGUGAT berhak untuk memutus kontrak
secara sepihak, mengambil alih, dan menunjuk pihak ketiga.
6. Bahwa, pada tanggal 1 juni 2020, TERGUGAT mengajukan permohonan
perpanjangan waktu kerja kepada PENGGUGAT berdasarkan Surat Pernyataan
Nomor 02/SPK-SP/VI/2020 perihal “Perpanjangan waktu kerja”, tertanggal sampai 30
Agustus 2020 yang pada intinya berisi (Bukti P-2):
a. Pengakuan TERGUGAT bahwa TERGUGAT telah melanggar pasal 6 ayat (1)
Surat Perjanjian Pembangunan Rumah yaitu melewati batas waktu penyelesaian
pekerjaan pembangunan.
b. Janji TERGUGAT untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan kepada
PENGGUGAT sesuai dengan Surat Pernyataan (SP).
7. Bahwa sampai dengan jangka waktu Perpanjangan Waktu kerja, yang telah diberikan
PENGGUGAT kepada TERGUGAT, namun TERGUGAT tetap tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan pembangunan sesuai dengan Surat Perjanjian
Pembangunan Rumah, dan Surat Peryataan (SP) tertanggal 1 Juni 2020, yang berarti telah
melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi).
8. Bahwa, karena belum diselesaikannya pekerjaan pembangunan oleh TERGUGAT tersebut,
maka pada tanggal 20 Agustus 2020 PENGGUGAT mengirim Surat Peringatan Pertama
kepada TERGUGAT untuk segera melaksanakan seluruh kewajibannya. (Buki P-3);
10. Dengan tidak adanya itikad baik TERGUGAT setelah diberikan Surat
Peringatan, dengan ini TERGUGAT telah berusaha menghindari kewajibannya kepada
PENGGUGAT.
11. Bahwa sesuai dengan pasal 1267 KUHPerdata, dan pasal 8 ayat (2), pada tanggal 15
Oktober PENGGUGAT memutuskan untuk melakukan Pemutusan Kontrak Kerja kepada
PENGGUGAT melalui surat No. 665/CMP/XI/2020.
12. Bahwa, dengan tidak dilaksanakannya kewajiban TERGUGAT tersebut, maka TERGUGAT
telah melakukan ingkar janji (wanprestasi) terhadap Perjanjian, yaitu dengan tidak
terlaksananya penyelesaian Pekerjaan Pembangunan Rumah, yang seharusnya sudah
selesai paling lambat tanggal 2 Juni 2020 sehingga dengan demikian wanprestasi tersebut
telah mengakibatkan kerugian bagi PENGGUGAT atas Pembangunan Rumah yang
seharusnya sudah selesai dan bisa ditempati juga kerugian materil uang sebagai biaya
pembayaran Pembangunan Rumah Sebesar Rp.100.000.000,00 ( seratus juta rupiah).
13. Bahwa, terhadap wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERGUGAT tersebut, dan untuk
menjaga kepentingan hukum PENGGUGAT, maka dengan ini PENGGUGAT
memohon: agar Ketua Pengadilan Negeri Purworejo menyatakan bahwa TERGUGAT
telah melakukan wanprestasi.
14. Bahwa, berdasarkan pasal 1239 KUHPerdata, agar gugatan ini tidak illusoir, kabur dan
tidak bernilai, dan demi menghindari usaha TERGUGAT untuk mengalihkan harta
kekayaannya kepada pihak lain, maka PENGGUGAT mohon agar dapat diletakan sita
jaminan (Conservatoir Beslag) : sebidang tanah luas 900 m2 yang terletak di jalan Hj.
Said, Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Asri, Purworejo, dan bangunan kantor 2
Lantai Luas 100m2 yang terletak di jalan Jati Padang Raya, Kelurahan Jati Padang,
Kecamatan Asri, Purworejo yang merupakan milik TERGUGAT;
15. Bahwa PENGGUGAT juga mohon agar putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu
(iut voerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya banding, kasasi maupun verzet;
16. Bahwa untuk menjamin pelaksanaan putusan, maka wajar jika PENGGUGAT mohon
kepada Ketua Pengadilan Negeri Purworejo untuk menetapkan uang paksa (dwangsom)
sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) perhari yang harus dibayar TERGUGAT
bila lalai dalam melaksanakan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap;
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Purworejo agar berkenan untuk memutuskan:
DALAM PETITUM
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Purworejo yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).
Hormat Saya,
Pihak Penggugat
SUPARMO