SADRYANI M. SAID
K 111 15 702
ii
KATA PENGANTAR
iii
memberikan masukan, saran, serta arahan guna menyempurnakan penulisan
skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. drg. H. Andi Zulkifli Abdullah, M.Kes selaku dekan, Ibu Dr.
Ida Leida Maria, SKM, M.KM, M.Sc, Ph.D selaku wakil dekan I, Ibu Dr. dr.
Andi Indahwaty Sidin, MHSM selaku wakil dekan II dan Bapak Sukri
Palutturi, SKM, M.Kes, M.Sc, Ph.D selaku wakil dekan III beserta seluruh
tata usaha, kemahasiswaan, akademik, asisten laboratorium FKM Unhas atas
bantuannya selama penulis mengikuti pendidikan di Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unhas.
3. Para dosen pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan
ilmu selama menempuh studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat.
4. Bapak Nur Alam (Alm.), Bapak Rahmat dan Ibu Fatmah selaku staf
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang membantu penulis
selama pengurusan administatif.
5. Pemerintah Kota Bontang yang telah memberikan kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan Strata Satu. Terimakasih banyak.
6. Terimakasih kepada RSUD Taman Husada Bontang, Direktur, Manajemen
dan seluruh karyawan, yang bersedia menjadi responden dan juga
kerjasamanya dalam penelitian ini.
7. Terimakasih sebesar-besarnya kepada dr. H. Bahauddin M.Mars, yang tellah
memberikan kepercayaan dan dukungan kepada penulis.
8. Terimakasih kepada seniorku kak Tommy, Kak Jhon, Kak Eni, Kak Ophi,
Kak Djus, Kak Hendra, Kak Ibrahim Saleh, Prof. Muin, Kak Asrar, Kak Aziz,
kak lias, kak dedi, kak Ari, Kak Usman, Kak Yusma dan teman-teman Star 4
yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.
9. Sahabat-sahabat lettingku Nova, mboe Riski, Riska, Arul, Yun, Eda, Jufri,
Kiki, Amma, Rudi, dan Mega. Terimakasih persaudaraan selama ini.
10. Adik-adikku OHSS 2012, 2013,2014, Serta adik-adik S2,KU Rekar, Yasmin,
Januar, Grace, Nirwana, Ade, dan Jumhur yang telah memberikan
memotivasi kepada penulis.
iv
11. Untuk adik-adikku, Afifah, Sukma, dan Lisa yang telah memeberikan
dukungan, dan doa kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
Terimakasih kebersamaan dua tahun ini, terimakasih kegila-gilaan, dan yang
paling penting jangan lupa mie pengubah semangat dan emosi menjadi lebih
baik, one and only Mie Anto
12. Sahabat sekaligus saudara angkatku Endah, mba Kokom, dan Mas Wawan,
yang selalu mendoakan dan memberi motivasi serta semangat kepada penulis.
13. Semua pihak Saudara, sahabat yang mungkin penulis tidak sebut namanya
satu persatu yang telah membantu penyusunan skripsi ini. juga terimakasih
telah diberi kesempatan bertemu kembali dengan teman-teman lama dan baru
di komunitas IKA SMAPAT, IKA SMEPLIM 95, IKA AKPER DEPKES
Banta-Bantaeng 98, BBC RUN BONTANG, K3 SULSEL, PAKI SULSEL,
AK3U13MAP Jogja, DAN Riset UH. Terimakasih banyak dan see u next
time.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dan kritik sangat dibutuhkan demi kesempurnaan penulisan
skripsi yang kelak dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya dan sebagai
informasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. i
RINGKASAN .....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................11
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................12
D. Manfaat Penelitian .................................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit...........................................................................................14
B. Tinjauan Umum Penerapan/Pelaksanaan K3RS....................................27
C. Tinjauan Umum Tentang Rumah Sakit .................................................44
D. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan..................................................56
E. Tinjauan Umum Tentang Sikap.............................................................59
F. Kerangka Teori ......................................................................................65
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti.................................................66
B. Kerangka Konsep...................................................................................71
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif............................................71
D. Hipotesis Penelitian ...............................................................................75
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................................77
B. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................77
vi
C. Populasi dan Sampel..............................................................................77
D. Metode Pengumpulan Data....................................................................81
E. Pengolahan dan Penyajian Data.............................................................81
F. Analisis Data..........................................................................................82
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi......................................................................84
B. Hasil Penelitian .....................................................................................85
C. Pembahasan...........................................................................................96
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................104
B. Saran ....................................................................................................104
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
Dokumentasi Penelitian
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2006).
masalah kesehatan dan keselamatan kerja menjadi isu global dan sangat
masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dikaitkan dengan isu
perlindungan tenaga kerja dan hak asasi manusia serta kepedulian terhadap
dibutuhkan, guna meningkatkan daya saing. Saat ini, seluruh dunia sudah
Bukan hanya pada satu sektor dunia kerja, tetapi berlaku untuk semua
1
sektor kerja baik dalam skala besar atapun skala kecil pekerjaan itu.
(Alowie,2006).
produktivitas kerja yang optimal serta melindungi tenaga kerja dari risiko
sedikit 10 orang.
fasilitas kesehatan merupakan tempat kerja yang padat tenaga kerja. Dan
risiko terkena penyakit akibat kerja bahkan kecelakan akibat kerja sesuai
2
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS). Upaya
sarana kesehatan.
bentuk usaha atau jasa tetapi secara langsung kepada tenaga kerja untuk
kerja, dan lainnya. K3 juga merupakan hak dasar dari setiap tenaga kerja,
3
Penerapan SMK3 yang terintegrasi, bukan hanya menjadi tuntutan
penjualan produk barang saja, tetapi juga terhadap jasa. Salah satu bentuk
Internasional yaitu sejak akhir abad 18, kecuali di sektor kesehatan. Hal
kuratif, bukan pada preventif. Focus pada kualitas pelayanan bagi pasien,
4
Dalam Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan,
maka pengelola tempat kerja di rumah sakit baik rumah sakit swasta
wajib melaksanakan SMK3, hal ini juga berlaku di Rumah Sakit dengan
5
dapat menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisiensi guna
khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM Rumah Sakit,
undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40 ayat 1 yakni :
atau tidak diperpanjang izin operasional Rumah Sakit (Pasal 17). Adapun
6
Gun (1983) dalam Kemenkes (2010) memberikan catatan bahwa
terdapat beberapa kasus penyakit kronis yang diderita petugas RS, yaitu
wanita), dermatitis dan ultikaria (57% wanita) serta nyeri tulang belakang
berisiko 1,5 kali lebih besar dari golongan pekerja lain. Probabilitas
penularan HIV setelah luka tusuk jarum suntik yang terkontaminasi HIV
4:1000. Risiko penularan HBV setelah luka tusuk jarum suntik yang
pekerja di industri lain. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum,
7
positif 47 petugas, 600.000-1.000.000 kasus luka tusuk jarum yang
Sakit lebih tinggi 41% dibanding pekerja lain dengan angka KAK terbesar
tahun 1981-1985 terhadap 8.032 orang staf wanita Rumah Sakit yang
mengalami fluktuasi, yaitu pada tahun 2011 berjumlah 9.891 kasus, tahun
yaitu 24.910. Jumlah kasus penyakit akibat kerja tahun 2011-2014 juga
signifikan yaitu 97.144, dan mengalami penurunan pada tahun 2014 yaitu
8
karyawan di rumah sakit Kalimantan Timur sendiri belum terlaporkan
kesehatan kerja di rumah sakit sampai saat ini belum menjadi prioritas
9
melaksanakan kegiatan promotif dan preventif dibidang kesehatan.
sakit, tetapi juga bagi tenaga kesehatan di rumah sakit. Oleh karena itu
rumah sakit.
saat ini RSUD Taman Husada Bontang belum mempunyai panitia atau
instalasi ataupun unit kerja K3RS. Terdapat tim kerja persiapan akreditasi
rumah sakit yaitu tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang
K3, lemahnya data dan informasi yang berkaitan dengan K3, distribusi
10
optimalnya law enforcement terhadap pelanggaran K3 yang ada serta
jiwa dan kehidupan para karyawan RS, para pasien dan pengunjung juga
B. Rumusan Masalah
11
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
12
2. Manfaat Praktis
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kondisi rumah sakit yang sehat, aman, selamat dan nyaman bagi sumber
SMK3 Rumah Sakit. SMK3 Rumah Sakit merupakan bagian dari sistem
Sakit meliputi :
K3RS yang baik. Rumah Sakit harus mematuhi hukum, peraturan, dan
14
a. Penetapan Kebijakan dan Tujuan dari Program K3RS Secara
Tertulis
pengantar pasien, tamu serta pihak lain yang terkait dengan tata
15
manusia di dalamnya (sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien,
16
kepada unit-unit kerja, sehingga dapat dilaksnakan dengan baik.
1) Komite K3RS :
2) Instalasi K3RS :
direktur teknis.
17
b) Instalasi minimal melaksanakan 3 fungsi yang terdiri
dari:
kerja.
mengendalikan risiko.
K3RS.
18
pedoman, petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan
tindakan korektif.
perundang-undangan.
19
1) Komite :
tertinggi RS.
2) Instalasi:
Teknis.
dari:
kerja.
20
3) Tugas Instalasi :
K3RS.
di bidang K3RS.
21
j) Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan
tindakan korektif.
peraturan perundang-undangan.
sangat besar.
2. Perencanaan K3RS
22
jelas dan dapat diukur. Perencanaan K3RS dilakukan untuk
Kerja.
3. Pelaksanaan K3RS
Kesehatan Kerja;
23
g. Pengelolaan peralatan medis dari Aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
24
Sakit yang telah memperoleh orientasi dan/atau workshop
pemeriksaan/inspeksi.
kinerja yang akan dicapai dalam setiap tahun. Indikator kinerja K3RS
25
d. Meningkatkan produktivitas kerja Rumah Sakit.
masalah K3.
pengawasan di lapangan.
yang ada.
lapangan.
26
a. Telah diterapkannya beberapa sistem manajemen yang
pelaksanaan K3.
pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit termasuk ke dalam kriteria
bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung RS. Sehingga
27
meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS. Adapun manfaat yang
c. Meningkatkan citra RS
2. Bagi Karyawan
28
1. Tahap Persiapan
a. Menyatakan komitmen.
29
2. Tahap Pelaksanaan
diantaranya :
Darurat
Kesehatan
30
K3RS itu berjalan, dan mempertanyakan efektifitas dan efisiensi
Biologis).
31
manajemen secara berkesinambungan untuk menjamin kesesuaian
fasilitas yang aman, nyaman dan sehat bagi sumber daya manusia Rumah
meliputi :
32
keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia Rumah Sakit,
Sakit.
a. Persiapan/Penentuan Konteks
c. Analisis risiko
33
perlu diperhatikan juga adalah perilaku bekerja, higiene
d. Evaluasi risiko
digunakan. Pada tahapan ini, tingkat risiko yang telah diukur pada
e. Pengendalian risiko
34
internal; investigasi kecelakaan; program pencegahan kebakaran;
keputusan.
dengan optimal.
35
2. Keselamatan dan keamanan di rumah sakit.
lain)
36
b. Pemetaan area berisiko terjadinya gangguan keselamatan dan
37
3. Pelayanan kesehatan kerja
kesehatan kerja di rumah sakit yang ditujukan bagi SDM rumah sakit
Rumah Sakit. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi,
38
membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk
Beracun (B3).
39
kebakaran adalah upaya yang dilakukan untuk memadamkan api pada
aman dan selamat dari api dan asap. Adapun kegiatan yang dilakukan
yang aman. Sistem ini mencakup distribusi listrik, air, ventilasi dan
aliran udara, gas medis, pipa air, pemanasan, limbah, dan sistem
40
kunci, seperti listrik, air, lift, limbah, ventilasi, dan gas medis dan lain
dari potensi bahaya peralatan medis baik saat digunakan maupun saat
41
8. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana
yang dapat terjadi setiap saat dan dimana saja (internal dan eksternal).
atau bencana.
42
Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu kegiatan dalam rangka
43
Rumah Sakit, ergonomi, kedisplinan penggunaan alat pelindung
diri.
bencana.
kesehatan dan fungsi suatu rumah sakit maka semakin kompleks pula
44
SK Menteri Kesehatan RI No. 983/Menkes/SK/XI/1992
lain :
terapeutiknya.
latihan.
kesehatan.
sekitarnya.
45
Selain lima fungsi tersebut, menurut Wijono (2007) pelayanan
a. Kamar operasi.
b. Pelayanan radiologi.
d. Pelayanan laboratorium.
f. Pelayanan sterilisasi.
profesional.
pimpinan perusahaan.
46
g. Pelayanan rumah sakit sifatnya sangat individualistik. Setiap
”kodian”.
47
l. Latar belakang pendidikan tenaga rumah sakit yang beragam
baik.
sakit.
jenis, yaitu :
a. Menurut pemilik
48
Sakit pemerintah di Indonesia dibedakan atas dua macam yaitu
Rumah Sakit jika ditinjau dari filosofi yang dianut dibedakan atas
(profit hospital).
49
a. Berdasarkan kepemilikannya, dibedakan menjadi tiga macam
yaitu:
(PMA).
kanker, dsb).
50
a. Rumah sakit kelas A
pusat.
51
d. Rumah sakit kelas D
karena pada satu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas
misalnya rumah sakit jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit paru,
rumah sakit kanker, rumah sakit jantung, serta rumah sakit ibu
dan anak.
52
Sakit. Sesuai dengan namanya, maka tugas utama Dewan
1996).
53
yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan
Rumah Sakit.
a. Pelayanan Medis
d. Pelayanan Rujukan
54
4) Memberikan pertolongan emergency tanpa mengharuskan
55
3) Mengawasi agar segala sesuatu dilakukan berdasarkan
1. Definisi Pengetahuan
56
melalui pancaindra yang ia miliki. Hasil penglihatan dan pendengaran
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
57
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
dalam stuktur yang sama dan berkaitan satu sama lain. Ia mampu
sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
58
3. Jenis Pengetahuan
a. Pengetahuan Implisit
b. Pengetahuan Eksplisit
1. Definisi Sikap
Azwar, 2012).
59
kepada orang tersebut sehingga timbul respon untuk berperilaku
tak suka atau setuju sampai tidak setuju pada sesuatu objek (Azwar,
2012)
2. Komponen Sikap
a. Komponen kognitif
berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Sekali kepercayaan
b. Komponen afektif
60
dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai
c. Komponen konatif
3. Tingkatan Sikap
a. Menerima (Receiving)
b. Merespon (Responding)
61
c. Menghargai (Valuting)
a. Lingkungan
1) Rumah
62
hubungan dengan orang-orang di luar rumah. Dalam hal ini,
(Singgih, 2004). Dalam hal ini, orang tua dan orang sekitar
2) Sekolah
3) Pekerjaan
63
sikap. Kenyamanan pada lingkungan kerja, akan membawa
b. Pengalaman
c. Pendidikan
dan minat.
64
F. Kerangka Teori Penelitian
Penerapan SMK3
2. Perencanaan K3RS
Penerapan SMK3 dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan
karyawan dalam penerapan K3, apa yang dipahami oleh karyawan serta pelatihan
akan terkait K3 yang pernah didapatkannya. Faktor internal sendiri yaitu sikap
karyawan dalam bekerja apakah sesuai dengan budaya K3, dimana keselamatan
dan kesehatan serta sesuai aturan yang berlaku akan membawa dalam peningkatan
65