Anda di halaman 1dari 7

Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Kecemasan

Pada Pasien Preoperasi Kanker Payudara

Tri Wijayanto
Prodi Keperawatan STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Email : triwijayanto781@gmail.com

Abstract : Health Education On The Level Of Pre Operatif Anxiety In Patient With Breast
Cancer. Anxiety is a concern that is not clear is accompanied by feelings of fear, patients undergoing
surgery generally experience the thrill of from mild to severe. The purpose of this study was to determine
the effect of health education on preoperative anxiety in patients with breast cancer in hospitals
Pringsewu 2015. This type of research quasi quasi-experimental design with pre and post test without
control. The population in this study were preoperative anxiety in patients with breast cancer by 32
respondents. Data analysis was univariate and bivariate using paired t test. Research results obtained with
the univariate analysis preoperative breast cancer patients in hospitals Pringsewu before being given
health education experienced moderate anxiety (59.4%), and after a given health education experience
mild anxiety (40.6%), while bivariate analysis no significant effect of education health against breast
cancer preoperative patient anxiety with p value 0,001 <α = 0.05. It is recommended that nurses provide
health education to patients who will undergo surgery.

Keywords: Health education, preoperative, breast cancer, anxiety

Abstrak : Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Preoperasi Kanker
Payudara. Kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas disertai oleh perasaan takut, pasien
yang akan menjalani pembedahan pada umumnya mengalami cemas dari mulai ringan sampai berat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kecemasan pada pasien
preoperasi kanker payudara di RSUD Pringsewu tahun 2015. Desain penelitian ini menggunakan quasi
eksperimen semu dengan rancangan pre and post test without control. Populasi dalam penelitian ini
adalah pasien preoperasi kanker payudara yang mengalami kecemasan dan jumlah sampel sebanyak 32
responden. Uji statistik yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji
paired t test. Hasil penelitian analisis univariat didapatkan bahwa pasien preoperasi kanker payudara di
RSUD Pringsewu sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar mengalami cemas sedang
(59,4%), dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan paling banyak mengalami cemas ringan (40,6%),
sedangkan analisa bivariat didapatkan ada pengaruh signifikan pendidikan kesehatan terhadap
kecemasan pasien preoperasi kanker payudara dengan p value 0,001< α (0,05). Disarankan agar perawat
memberikan pendidikan kesehatan pada pasien-pasien yang akan menjalani pembedahan untuk
mengurangi kecemasan.

Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan Preoperatif, Kanker Payudara, Kecemasan.

PENDAHULUAN memperkirakan angka kejadian yang terkait


kanker payudara terdapat 11 juta dan tahun
Kanker payudara adalah suatu penyakit 2030 akan bertambah menjadi 27 juta kematian
seluler yang ditandai dengan pertumbuhan akibat kanker. Kanker payudara sering
sel/jaringan yang tidak terkendali pada jaringan ditemukan di seluruh dunia dengan insiden
payudara, dimana memperlihatkan proliferasi relatif tinggi yaitu 20 % dari seluruh
keganasan epitel terus bertumbuh immortal (tidak keganansan. Sebanyak 600.000 ribu kasus
dapat mati) yang mengakibatkan kegagalan untuk kanker payudara baru yang didiagnosis setiap
mengontrol proliferasi dan maturasi sel 1,2. WHO tahunnya. Sebanyak 350.000 di negara maju
(Word Health Organization) tahun 2010 dan 250.000 di negara berkembang 3.

13_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017


Hasil Riskesdas tahun 2007 di Indonesia patients menunjukan bahwa kecemasan pada
menunjukan angka prevalensi penyakit kanker pasien preoperasi kanker payudara didapatkan
hasil sebesar 8,7% pada T1, 7,8% pada T2 dan
sebesar (4,3 ), sedangkan tahun 2013 penyakit
5,4% pada T3 7. Menurut Puckett dalam
kanker sebesar (1,4%). Prevalensi penyakit kanker
Hartati, 2007 bagi wanita yang diagnosis
di Provinsi Lampung sebesar (3,6% ) sedangkan
kanker payudara bukan saja berdampak pada
berdasarkan Riskesdas tahun 2013 di Provinsi
fisiknya saja, tetapi juga pada emosi, dan
Lampung prevalensi kanker sebesar (0,7%). Hal ini
mentalnya, yang kemudian dapat berpengaruh
menunjukan bahwa prevalensi kanker dari tahun
terhadap hubungannya dengan orang lain.
2007 dengan 2013 mengalami penurunan sebesar
Selanjutnya Puckett menambahkan bahwa
(2,9%) 4, 5. Penyebab kanker payudara belum dapat
ketidakpastian dari penyakit itu sendiri
diketahui, namun terdapat beberapa factor resiko
memperparah dampak tersebut. Ketidaktahuan
yang telah ditetapkan yaitu : Riwayat pribadi
klien tentang penyakit kanker payudara akan
memiliki kanker payudara akan beresiko terkena
semakin meningkatkan emosionalitas penderita
payudara sebelahnya meningkat hampir 1% per
yang berkaitan dengan hubungannya dengan
tahun. Anak perempuan atau saudara perempuan
orang lain. Hal itu akan meningkatkan
dari wanita dengan kanker payudara resiko
kecemasan dan mengubah segalanya dalam
meningkat dua kali, jika ibu terkena kanker sebelum
kehidupannya Kecemasan adalah kekhawatiran
usia 60 tahun. Menarke dini memiliki resiko kanker
yang tidak jelas dan berkaitan dengan perasaan
payudara meningkat pada wanita yang mengalami
tidak pasti dan tidak berdaya 8, 9.
menstruasi sebelum usia 12 tahun. Nulipara dan
Penatalaksanaan kecemasaan dapat
usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama,
dilakukan dengan farmakologi dan non
wanita yang mempunyai anak pertama setelah usia
farmakologi. Kecemasan pada pasien
30 tahun mempunyai resiko dua kali lipat untuk
preoperasi dapat berkurang dengan dilakukan
nengalami kanker payudara dibanding dengan
beberapa intervensi non farmakologi yaitu
wanita yang mempunyai anak pertama pada usia 20
pendidikan kesehatan, relaksasi, imajinasi,
tahun. Menopouse pada usia lanjut, menopouse
pijatan punggung atau leher. Pendidikan
setelah usia 50 tahun meningakatkan resiko untuk
kesehatan merupakan salah satu intervensi
mengalami kanker payudara. Pemajanan terhadap
menurunkan kecemasan. Pendidikan kesehatan
radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum
adalah kegiatan untuk menyampaikan pesan
usia 30 tahun beresiko hamper dua kali lipat.
kesehatan pada masyarakat, kelompok dan
Obesitas, resiko terendah diantara wanita pasca
individu dengan harapan adanya perubahan
menopause.
perilaku yang lebih baik. Pendidikan kesehatan
Kontrasepsi oral, pemakaian pil KB bisa
klien meliputi banyak aspek, yakni upaya
sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker
promosi, perlindungan, dan pemeliharaan
payudara, yang tergantung usia dan lama
kesehatan. Hal tersebut meliputi penyuluhan
pemakaian. Penyinaran, pemaparan terhadap
tentang upaya mengurangi factor resiko,
penyinaran, terutama penyinaran pada dada 1,2 .
meningkatkan kesejahteraan individu, dan
Penatalaksanaan kanker payudara dapat
mengambil langkah-langkah pelindungaan
dilakukan dengan beberapa cara yaitu pembedahan,
kesehatan tertentu, akan membantu mengurangi
penyinaran, dan kemoterapi. Pembedahan
rasa takut akibat ketidaktahuan klien dan
merupakan cara dokter untuk mengobati kondisi
keluarga, pasca operatif, dan klien akan
yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya
mematuhi aturan pasca operatif 6, 10, 11.
dengan obat-obatan sederhana. Saat menghadapi
Hasil penelitian yang dilakukan Arifah &
pembedahan, klien akan mengalami berbagai
Trise (2011) dengan judul pengaruh pemberian
stressor. Pembedahan akan menyebabkan rasa takut
informasi tentang persiapan operasi dengan
dan cemas pada klien yang menghubungkan
pendekatan komunikasi teraupetik terhadap
pembedahan dengan rasa nyeri, kecacatan, menjadi
tingkat kecemasan pasien preoperasi di Rumah
bergantung pada orang lain dan mungkin kematian
2, 6 Sakit Umum Daerah Sleman, bahwa terdapat
. Hasil penelitian Bruggink (2010) dengan judul
pengaruh yang signifikan tindakan pemberian
improving preoperasi education in breast cancer
informasi terhadap penurunan kecemasan pada

14_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017


pasien preoperasi. Penelitian yang dilakukan Sawitri kesehatan terhadap tingkat kecemasan pada
& Sudaryanto (2008) dengan judul pengaruh pasien preoperatif kanker payudara 14, 15.
pemberian informasi pra bedah terhadap tingkat
kecemasan pada pasien pra bedah mayor RSUI HASIL
Kustati Surakarta, bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan tindakan pemberian informasi terhadap Analisis Univariat
penurunan kecemasan pada pasien preoperasi 12, 13. a. Karakteristik Responden
Pengalaman klinis menunjukkan bahwa pendidikan
kesehatan pada pasien yang akan menghadapi Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
operasi tidak terprogram dengan baik di klinik atau Responden Berdasarkan Usia
rumah sakit. Pasien yang akan menjalani operasi Pendidikan , Riwayat Operasi di
seyogyanya dilakukan dengan intervensi pendidikan RSUD Pringsewu Tahun 2015
kesehatan untuk mengurangi kecemasan. Oleh Karakteristik Frek. %
karena itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk Usia :
mengidentifikasi sejauh mana pengaruh pendidikan 17 - 25 (remaja) 10 31,3
kesehatan terhadap kecemasan preoperasi, 21 – 40 tahun (dewasa muda) 9 28,1
khususnya pasien kanker payudara. – 60 tahun (dewasa
41 madya) 9 28,1
METODE > 60 tahun (lansia) 4 12,5
Total 32 100
Desain penelitian ini menggunakan quasi
eksperimen semu dengan rancangan pre and post Pendidikan :
test without control, dimana penelitian ini menguji
coba suatu intervensi pada kelompok tertentu tanpa SD 15 46,9
kelompok pembanding, namun tidak dilakukan SMP 9 28,1
randomosasi untuk memasukan subjek kedalam SMA 3 9,4
kelompok perlakuan. Populasi dalam penelitian ini PT 5 15,6
adalah pasien preoperative kanker payudara yang Total 32 100
mengalami kecemasan dan jumlah sampel sebanyak Riwayat Operasi Sebelumnya
32 orang, dan teknik sampling yang digunakan :
adalah teknik accidental, tempat penelitian Tidak 29 90,6
dilakukan di di ruang Bedah Rumah Sakit Umum Ya 3 9,4
Daerah Pringsewu. Total 32 100
Uji statistik yang digunakan pada penelitian Pada tabel 1.1 didapatkan bahwa
ini adalah analisis univariat untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi paling banyak berusia 17-
distribusi frekuensi karakteristik responden meliputi 25 tahun (remaja) sebanyak 10 responden
usia, pendidikan, riwayat operasi sebelumnya, dan (31,3%), berpendidikan SD sebanyak 15
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan responden (46,9%), dan sebagian besar tidak
intervensi. Sedangkan analisis bivariat memiliki riwayat operasi sebelumnya sebanyak
menggunakan uji paired t test untuk mengetahui 29 responden (90,6%).
perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
intervensi. b. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan
Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan Sebelum Intervensi
statistik di gunakan batas kemaknaan 95%. Jika P
value < α (0,05), maka HO ditolak, maka ada Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat Kecemasan Sebelum Intervensi
kecemasan pada pasien preoperatif kanker Pendidikan Kesehatan di RSUD
payudara. Jika P value > α (0,05), maka Ho gagal Pringsewu Tahun 2015
ditolak, maka tidak ada pengaruh pendidikan

15_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017


Tingkat Kecemasan Frek. % Pada tabel 1.4 didapatkan bahwa rata-rata
Cemas Ringan 9 28,1 tingkat kecemasan sebelum pendidikan
Cemas Sedang 19 59,4 kesehatan 60,69 dengan standar deviasi 10,37
Cemas Berat 4 12,5 sedangkan rata-rata tingkat kecemasan sesudah
Total 32 100 pendidikan kesehatan 58,59 dengan standar
deviasi 10,0. Hasil uji statistik didapatkan nilai
p value 0,001 α (0,05), artinya ada
Pada tabel 2 didapatkan bahwa distribusi frekuensi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat
tingkat kecemasan sebelum intervensi pendidikan kecemasan pada pasien preoperative kanker
kesehatan sebagian besar responden mengalami payudara di RSUD Pringsewu Tahun 2015.
kecemasan sedang sebanyak 19 (59,4%).
PEMBAHASAN
Distribusi frekuensi Tingkat Kecemasan
Sesudah Intervensi Tingkat Kecemasan Pasien sebelum
Intervensi Pendidikan Kesehatan Hasil
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat penelitian didapatkan bahwa sebagian besar
Kecemasan Sesudah Intervensi di responden mengalami cemas sedang sebanyak
RSUD Pringsewu Tahun 2015 19 (59,4%). Menurut Potter & Perry (2010)
bahwa pembedahan akan menyebabkan rasa
Tingkat Kecemasan Frek. % takut dan cemas pada klien yang akan
Normal 7 21,9 melaksanakan pembedahan, adapun
Cemas Ringan 13 40,6 pengalaman bedah sebelumnya dapat
Cemas Sedang 12 37,5 mempengaruhi respon fisik dan psikologis
Cemas Berat 0 0 klien terhadap prosedur pembedahan.
Total 32 100 Pembedahan adalah peristiwa komplek yang
menegangkan, sehingga selain mengalami
Pada tabel 3 didapatkan bahwa distribusi gangguan fisik akan pula memunculkan
frekuensi tingkat kecemasan sesudah dilakukan gangguan psikologis. Prosedur pembedahan
intervensi pendidikan kesehatan paling banyak akan selalu didahului reaksi emosional pasien,
responden mengalami kecemasan ringan salah satunya adalah kecemasan 6, 16. Hasil
sebanyak 13 (40,6%). penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Virda dan Parka (2014),
Analisis Bivariat dengan judul pengaruh health education
dengan metode leaflet terhadap tingkat
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kecemasan pasien pre operasi di RSUD prof.
kecemasan pada pasien preoperasi kanker dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto, yang
payudara di Rumah Sakit Umum Pringsewu menunjukan bahwa sebelum dilakukan
Lampung Tahun 2015 pendidikan kesehatan didapatkan hasil yaitu
tingkat kecemasan sedang sebanyak 9 orang
Tabel 4. Distribusi Rata-Rata Tingkat (90,0%) dan tingkat kecemasan berat, 1 orang
Kecemasan Responden Sebelum (10,0%).
dan Sesudah Pendidikan Pada penelitian ini, peneliti berpendapat
Kesehatan di RSUD Pringsewu bahwa pasien kanker payudara yang akan
Tahun 2015 menjalani pembedahan sebagian besar
Tingkat P mengalami kecemasan sedang. Hal ini
Kecemasan Mean SD SE N value kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai
stressor, yaitu rasa takut adanya rasa nyeri,
Sebelum 60,69 10,37 1,8 32 0,001 menjadi cacat, ketergantungan dan bahkan
dapat terjadi kematian. Ketidakpastian dari
penyakit kanker payudaranya sendiri akan
Sesudah 58,59 10,0 1,7 32
memperparah kondisi psikologis dan social

16_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017


pasien, pengalaman pembedahan sebelumnya, oleh berbagai factor seperti pengetahuan. Salah
pendidikan, usia remaja. Selain itu, pengetahuan satu factor yang mempengaruhi pengetahuan
pasien mengenai prosedur operasi dapat juga seseorang adalah media massa dan informasi.
menyebabkan kecemasan, dimana informasi yang Informasi atau pendidikan kesehatan terstruktur
disajikan tidak lengkap menimbulkan pasien banyak yang diberikan oleh tenaga kesehatan terutama
bertanya dan tidak tahu bagaimana proses pada pasien yang akan menjalani pembedahan
pembedahan dan perawatan setelah post operasi. memberikan dampak terhadap peningkatan
Tingkat Kecemasan Pasien Sesudah pengetahuan sehingga dapat mengurangi
Intervensi Pendidikan Kesehatan Hasil penelitian kecemasan.
didapatkan bahwa tingkat kecemasan responden Pengaruh pendidikan kesehatan
sesudah dilakukan intervensi pendidikan kesehatan terhadap kecemasan pada pasien preoperasi
paling banyak mengalami cemas ringan sebanyak kanker payudara. Hasil penelitian didapatkan
13 (40,6%). bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan terhadap tingkat kecemasan pada pasien
untuk menyampaikan pesan kesehatan pada preoperative kanker payudara di RSUD
masyarakat, kelompok dan individu dengan harapan Pringsewu Tahun 2015 dengan p value 0.001 <
adanya perubahan perilaku yang lebih baik 16. α (0.005). Menurut Potter & Perry (2010)
Menurut Kozier, 2010 manfaat pendidikan kecemasan dapat muncul ketika pasien akan
preoperasi merupakan bagian terpenting asuhan menjalani operasi dimana pengetahuan pasien
keperawatan, penelitian telah membuktikan bahwa tentang pembedahan mempengaruhi respon
pendidikan preoperasi dapat menurunkan fisik dan psikologis saat prosedur pembedahan.
kecemasan dan kompilkasi pasca operasi serta Pasien yang belum pengalaman tentang
meningkatkan kepuasan pasien dalam pengalaman pembedahan kemungkinan untuk mengalami
pembedahan 11. Sedangkan Menurut Potter & Perry, kecemasan sangat tinggi dibandingkan dengan
2010 pendidikan preoperatif akan membantu pasien yang sudah menjalani operasi.
mengurangi kecemasan akibat ketidaktahuan klien, Kecemasan yang dialami oleh pasien
mengurangi penggunaan analgesik pascaoperatif 6. merupakan kekhawatiran terhadap operasi atau
Penelitian yang sama yang dilakukan oleh pembedahan (rasa sakit saat operasi, terhadap
Virda dan Parka (2014) dengan judul pengaruh kecacatan), kekhawatiran terhadap pembiusan
health education dengan metode leaflet terhadap atau anastesi 6.
tingkat kecemasan pasien pre operasi di RSUD Salah satu intervensi dari kecemasan
Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto, yang ialah pendidikan kesehatan, Pendidikan
menunjukan bahwa sesudah dilakukan pendidikan kesehatan merupakan kegiatan untuk
kesehatan didapatkan hasil yaitu tingkat menyampaikan pesan kesehatan pada
kecemasan ringan sebanyak 8 orang (80,0%) masyarakat, kelompok dan individu dengan
dan tingkat kecemasan sedang, 2 orang (20,0%) 16. harapan adanya perubahan perilaku yang lebih
baik. Penelitian telah membuktikan bahwa
Pada penelitian ini, peneliti berpendapat pendidikan kesehatan dapat menurunkan
bahwa responden paling banyak mengalami cemas kecemasan klien serta meningkatkan kepuasan
ringan sesudah diberikan pendidikan kesehatan 13 klien dalam pengalaman pembedahan 10.
orang (40.6%). Pemberian pendidikan kesehatan Disamping teori diatas ada beberapa
adalah kegiatan untuk menyampaikan pesan penelitian yang memperkuat bahwa kecemasan
kesehatan kepada individu dengan harapan terjadi pada pasien preoperasi bisa diatasi dengan
perubahan perilaku yang lebih baik. Pendidikan pendidikan kesehatan, penelitian yang
kesehatan merupakan salah satu intervensi non dilakukan Lukman (2010) dengan judul
farmakologi yang dapat menurunkan kecemasan. pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
Pada penelitian ini, peneliti berpendapat kecemasan pasien preoperasi di Rumah Sakit
bahwa paling banyak responden mengalami tingkat dr. Mohammad Hosein Pelembang. Penelitian
kecemasan ringan setelah diberikan intervensi ini diketahui bahwa kecemasan pasien
pendidikan kesehatan pada pasien preoperative preoperasi menurun setelah diberikan
kanker payudara. Hal ini kemungkinan dipengaruhi pendidikan kesehatan, jadi ada pengaruh

17_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017


signifikan pendidikan kesehatan terhadap kanker payudara di Rumah Sakit Umum
penurunan kecemasan pasien preoperasi dengan Daerah Pringsewu.
nilai p value 0,000 18.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Dwy, SARAN
(2009) dengan judul pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap tingkat kecemasan pasien pre 1. Bagi institusi rumah sakit Diharapkan
operasi di Ruang Mawar RSUD Sragen. Dari perawat ruangan agar dapat memberikan
penelitian ini diketahui bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan kepada pasien
signifikan antara sebelum pendidikan kesehatan preoperative khusus pasien dengan kanker
dan sesudah pendidikan kesehatan 19. payudara yang akan menjalani
Pada penelitian ini, peneliti berpendapat pembedahan untuk mengurangi tingkat
Bahwa pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap kecemasan.
tingkat kecemasan pada pasien preoperasi, 2. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan
Kecemasan pada pasien preoperasi kanker payudara penelitian ini dapat ditindak lanjuti oleh
dapat menimbulkan perubahan terhadap peneliti selanjutnya mengenai analisis
peningkatan tekanan darah yang pada akhirnya akan factor yang mempengaruhi tingkat
menghambat proses pembedahan. Kurangnya kecemasan pada pasien preoperasi kanker
pengetahuan pasien tentang prosedur pembedahan payudara.
akan menimbulkan pertanyaan seputar proses
pembedahan dan perawatan paska pembedahan, DAFTAR PUSTAKA
seperti mobilisasi dini (latihan napas dalam, batuk
efektif, latihan miring kanan dan kiri, serta latihan Smeltzer & bare. 2002. Medical surgical
ROM aktif). Pendidikan kesehatan tentang nursing. EGC: Jakarta.
persiapan operasi sangat dibutuhkan untuk Price & Wilson. 2006. Patofisiologi konsep
mengantisipasi tingkat kecemasan yang tidak klinik proses penyakit. EGC: Jakarta.
diinginkan. Jika pengetahuan pasien baik tentang Amier, H & Djawarut, H., 2014. Faktor-Faktor
persiapan operasi, maka pasien bisa memperbaiki Yang Berhubungan Dengan
kemampuan kopingnya terhadap cemas. Jadi Pemeriksaan Payudara Sendiri Pada
pendidikan kesehatan mempengaruhi penurunan Siswa Smk Pgri Kabupaten Pangkep.
tingkat kecemasan pada pasien preoperasi kanker Http:/library.stikesnh.ac.id. Diakses
payudara. tanggal 23 pebruari.
Riskesdas. 2007. Riset dasar kesehatan tahun
KESIMPULAN 2007.
https://www.k4health.org/sites/default/fil
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan es/laporanNasional%20R
didapatkan kesimpulan sebagai berikut : iskesdas%202007
1. Distribusi frekuensi responden paling banyak Riskesdas. 2013. Riset dasar kesehatan
berusia 17-25 tahun (remaja) sebanyak 31,3%, http://www.litbang.depkes.go.id/sites.Di
berpendidikan SD sebanyak 46,9%, dan akses tanggal 15 pebruari 2015.
sebagian besar tidak memiliki riwayat operasi Potter & Perry. 2010. Fundamental
sebelumnya sebanyak 90,6%. keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
2. Tingkat kecemasan responden sebelum Bruggink,L.,2010. Improving Preoperative
intervensi pendidikan kesehatan sebagian besar Education In Breast Cancer Patients:
mengalami cemas sedang sebanyak 59,4%. The Influence Of Monitoring And
3. Tingkat kecemasan responden sesudah Blunting Coping.
dilakukan intervensi pendidikan kesehatan Hartati, A.S., 2008. Konsep Diri Dan
paling banyak mengalami kecemasan ringan Kecemasan Wanita Penderita Kanker
sebanyak 40,6%. Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah
4. Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
tingkat kecemasan pada pasien preoperasi Medan. Fakultas kedokteran sumatera
utara: Medan.

18_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017


Stuart, G. W., 2006. Buku saku keperawatan Hastono, S.P. (2007). Analisis data kesehatan
jiwa.EGC: Jakarta. (Basic data analysis for health
Manurung, S., Tarwoto & Dinarti., 2006. research training). Depok: Fakultas
Pendidikan kesehatan dalam praktik Kesehatan Masyarakat Universitas
keperawatan maternitas. Cv. Tras info Indonesia.
media: Jakarta. Dharma, K. K.., 2011.Metodologi penelitian
Koziern, et. al., 2010. Fundamental keperawatan. CV Trans Info Media:
keperawatan.EGC: Jakarta. Jakarta.
Arifah, S & Trise, N., 2012. Pengaruh Asmadi, 2009. Teknik Prosedural
Pemberian Informasi Tentang Persiapan Keperawatan Konsep dan Aplikasi
Operasi Dengan Pendekatan Komunikasi Kebutuhan Dasar Klien. Salemba
Teraupetik Terhadap Tingkat Kecemasan Pre Medika: Jakarta.
Operasi Di Ruang Bougenville Rsud Sleman. Virda, E & Parka, PA., 2014. Pengaruh Health
http://journal.akbideub.ac.id/index.php Education Dengan Metode Leaflet
/jkeb/article/view/54. Diakses tanggal 12 Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre
pebruari 2015. Operasi Di RSUD Prof. Dr. Soekandar
Sawitri, E & Sudaryanto, A., 2004. Pengaruh Kabupaten Mojokerto.
Pemberian Informasi Pra Bedah Terhadap Lukman,2010.Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pra Terhadap Kecemasan Pasien Preoperasi
Bedah Mayor Rsui Kustati Surakarta DiRumah Sakit Dr. Mohammad Hosein
.http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/ Pelembang Tahun 2010.
handle/123456789/461/1c.pdf?sequence=1 Dwy, 2009. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Diakses tanggal 12 pebruari. Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Operasi Di Ruang Mawar Rsud Sragen
Tahun 2009.

19_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai