Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DISTRIBUSI MDT

A. Pendahuluan
Distribusi MDT merupakan kegiatan pengambilan MDT ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Jombang untuk menghindari kekurangan stok MDT yang ada di Puskesmas.

B. Latar Belakang
Dalam program nasional Penanggulangan Kusta, dilakukan upaya secara
berkesinambungan untuk menurunkan beban Kusta. Sejak Multi Drug Therapy (MDT)
diperkenalkan 3 dekade yang lalu, masalah Kusta turun secara signifikan, perkampungan
Kusta di hampir seluruh tempat ditutup dan Kusta bisa diobati di rumah sakit dan
Puskesmas.
Penderita Kusta yang sudah minum obat Multi Drugs Therapy (MDT) tidak menjadi
sumber penularan kepada orang lain.

C. Tujuan
1. Mengobati penderita kusta
2. Menghentikan penularan penyakit kusta

D. Kegiatan
Pengambilan MDT ke Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
E. Sasaran
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang

Waktu : Sebulan sekali


Rencana evaluasI : Tahunan
Pencatatn Pelaporan : Tahunan
Dokumen terkait : Panduan nasional pemberantasan penyakit kusta .

Sumobito, 02 Januari 2019


Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Sumobito Penanggung Jawab Program Kusta

dr. Wibowo Sulistyowati


NIP. 19610403 198902 1 004 NIP. 19660520 199812 2 002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PERTEMUAN PERSIAPAN ICF DI DESA

A. Pendahuluan
Pertemuan Persiapan ICF di desa adalah pertemuan dengan tokoh agama, tokoh
masyarakat, dan kader untuk menjelaskan tentang alur pelaksanaan ICF.

B. Latar Belakang
Kegiatan penanggulangan kusta dengan pendekatan partisipasi masyarakat melibatkan
petugas kesehatan di desa, tokoh masyarakat/agama, kader kesehatan dan organisasi
kemasyarakatan lainnya yang berada di lokasi tempat tinggal penderita kusta.

C. Tujuan
1. Meningkatkan penjaringan penyakit kusta lebih luas
2. Mengetahui tanda-tanda dini penyakit kusta

D. Kegiatan
Pertemuan ICF di desa dilakukan setahun sekali pada bulan September

E. Sasaran
1. Tokoh Agama
2. Tokoh Masyarakat
3. Kader

Waktu : setahun sekali pada bulan September


Rencana evaluasi : Tahunan
Pencatatan : Bulanan
Pelaporan : Triwulan
Dokumen terkait : Panduan nasional pemberantasan penyakit kusta.

Sumobito, 02 Januari 2019


Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Sumobito Penanggung Jawab Program Kusta

dr. Wibowo Sulistyowati


NIP. 19610403 198902 1 004 NIP. 19660520 199812 2 002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
ICF (INTENSIF CASE FINDING)

A. Pendahuluan
Suatu kegiatan penjaringan suspek yang bersifat aktif dilakukan ke rumah pasien
dengan meyebarkan SSF (Self Screning Format) pada semua warga yang harus diisi keadaan
kesehatan kulit semua anggota keluarganya

B. Latar Belakang
Kegiatan penanggulgan kusta dengan pendekatan partisipasi masyarakat melibatkan
petugas kesehatan di desa, tokoh masyarakat/agama, kader kesehatan dan organisasi
kemasyarakatan lainnya yang berada di lokasi tempat tinggal penderita kusta.
Melalui pemberdayaan masyarakat, khususnya anggota keluarga dapat melakukan
pemeriksaan diri (self screening) secara dini berdasarkan informasi yang tercantum dalam
alat bantu format pemeriksaan Kusta (self screening format/SSF).
Masyarakat diberi waktu untuk melihat format serta melakukan pemeriksaan diri dan
melaporkan saat petugas datang berkunjung untuk tindak lanjut pada waktu yang telah
ditentukan.

C. Tujuan
1. Meningkatkan penjaringan penyakit kusta lebih luas
2. Mengetahui tanda-tanda dini penyakit kusta

D. Kegiatan
ICF dilakukan setahun sekali pada bulan September

E. Sasaran
1. Individu
2. Keluarga
3. Kelompok
4. Masyarakat

Waktu : setahun sekali


Rencana evaluasi : Tahunan
Pencatatan : Bulanan
Pelaporan : Tahunan
Dokumen terkait : Panduan nasional pemberantasan penyakit kusta .
Sumobito, 02 Januari 2019
Mengetahui,
Plt. Kepala Puskesmas Sumobito Penanggung Jawab Program Kusta

dr. Wibowo Sulistyowati


NIP. 19610403 198902 1 004 NIP. 19660520 199812 2 002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYULUHAN KUSTA

Pendahuluan
Penyuluhan merupakan gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip
belajar untuk mencapai suatu keadaan dimana individu, kelompok,dan masyarakat ingin hidup
sehat.

Latar Belakang
Kusta merupakan masalah di negara kita karena banyak penderita kusta yang malu untuk
berobat .Penularan penyakit kusta yaitu kontak lama dengan penderita yang belum berobat dan
masa inkubasinya cukup lama.

Tujuan
1. Memahami pengertian penyakit kusta
2. Mengetahui cara penularan penyakit kusta
3. Mengetahui pencegahan penyakit kusta
4. Mengetahui komplikasi penyakit kusta
5.
Kegiatan
Penyuluhan sebulan sekali
Sasaran
- Individu
- Keluarga
- Kelompok
- Masyarakat

Waktu : Sebulan sekali


Rencana evaluasI : Tahunan
Pencatatn Pelaporan : Tahunan
Dokumen terkait : Panduan nasional pemberantasan penyakit kusta .
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pendahuluan
Kegiatan pencatatan dan pelaporan atas seluruh kegiatan pelayanan pasien kusta , dengan
mengunakan form baku pencatatan dan pelaporan kasus kusta .
Latar Belakang
Dalam pelaksanan monitoring dan evaluasi kegiatan survelain diperlukan sistem pencatatan dan
pelaporan yang dilaksanakan dengan baik dan benar dengan maksud mendapatkan data yang
valid untuk dianalisis ,diolah,diinterpretasi untuk di manfaatkan sebagai dasar perbaikan program
.
Tujuan
- Monitoring dan evaluasi
- Menilai keberhasilan program penanggulangan kusta
Kegiatan
Mencatat kegiatan dari awal pasien datang sampai akhir pengobatan dan pasien di nyatakan
sembuh.
Sasaran : semua pasien kusta
Waktu : Setiap bulan
Rencana Evaluasi : Setiap 3 bulan sekali sampai dengan 1 tahun
Pencatatan dan pelaporan : bulanan , tribulan
Dokumen terkait : Pedoman nasional pemberantasan penyakit kusta

Kabuh, 02 Januari 2021


Mengetahui,
Kepala BLUD Puskesmas kabuh Penanggung Jawab Program Kusta

dr.SRI MUSTIKANING BATIN S Wahyu Wijayanti, AMd. Kep.


NIP.196907142002122003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGOBATAN PASIEN KUSTA

Pendahuluan
Pengobatan kusta adalah suatu upaya untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari kuman kusta .
Latar Belakang
Kusta adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycrobactrium lepra , sumber
penularan adalah pasien kusta tipe MB kepada orang lain dengan cara penularan langsung , cara
penularan belum pasti diketahui ,tetapi sebagian besar para ahli berpendapat bahwa penyakit
kusta dapat di tularkan melalui saluran pernafasan dan kulit.
Tujuan
- Menyembuhkan pasien
- Mencegah terjadinya kecacatan oleh karena kusta atau dampak buruk selanjutnya
- Mencegah terjadinya kekambuhan penyakit kusta
- Menurunkan penularan kusta
Kegiatan
Kusta PB : pengobatan di berikan setiap hari seama 6 bulan – 9 bulan
Kusta MB : pengobatan di berikan setiap hari selama 12 bulan - 18 bulan
Sasaran : Pasien yang sudah di diagnosa kusta oleh tim medis melalui
Pemeriksaan fisik , laboratorium, dan penunjang lainnya .
Waktu : setiap hari kerja
Rencana Evaluasi : Tahunan
Pencatatan dan pelaporan : bulanan , tribulan
Dokumen terkait : Pedoman nasional pemberantasan penyakit kusta

Kabuh, 02 Januari 2021


Mengetahui,
Kepala BLUD Puskesmas kabuh Penanggung Jawab Program Kusta

dr.SRI MUSTIKANING BATIN S Wahyu Wijayanti, AMd. Kep.


NIP.196907142002122003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENEMUAN PENDERITA BARU

A. Pendahuluan
Penemuan penderitan kusta baru adalah suatu kegiatan untuk mendeteksi penderita
kusta.

B. Latar Belakang
Penemuan pasien baru merupakan langka pertama dalam kegiatan tata laksana pasien
kusta. Penemuan dan penyembuhan pasien kusta dapat menurunkan angka kesakitan dan
kecacatan akibat kusta serta merupakan kegiatan pencegahan penularan kusta.
Penemuan secara pasif adalah pengumpulan data berdasarkan kedatangan Penderita
Kusta ke Puskesmas/sarana kesehatan lainnya atas kemauan sendiri karena mengenali tanda
Kusta atau datang untuk konsultasi permasalahan kesehatan lainnya.

C. Tujuan
Untuk mendapatkan kasus kusta melalui serangkaian kegiatan mulai dari suspek kusta,
pemeriksaan fisik dan laboratorium, menentukan diagnosa dan menentukan klasifikasi
penyakit kusta dan tipe pasien kusta.

D. Kegiatan
1. Anamnesa pasien
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium

Sasaran : Semua pasien rawat jalan yang mempunyai tanda dan gejala dari
penyakit kusta
Waktu : setiap hari kerja
Rencana evaluasi : tahunan
Pencatatan : bulanan
Pelaporan : tahunan
Kabuh, 02 Januari 2021
Mengetahui,
Kepala BLUD Puskesmas kabuh Penanggung Jawab Program Kusta

dr.SRI MUSTIKANING BATIN S Wahyu Wijayanti, AMd. Kep.


NIP.196907142002122003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PELACAKAN KASUS MANGKIR PASIEN PENDERITA KUSTA

A. Pendahuluan
Pasien kusta mangkir adalah pasien kusta yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan
atau lebih

B. Latar Belakang
Penderita Kusta yang sudah minum obat Multi Drugs Therapy (MDT) tidak menjadi
sumber penularan kepada orang lain. Pasien kadang memilih mangkir tidak berobat
dikarenakan beberapa alasan di antaranya kendala ekonomi dimana sebagai tulang punggung
keluarga, ataupun masalah efek samping minum obat.

C. Tujuan
1. Mencegah terjadinya resisten MDT
2. Mencegah terjadinya drop out
3. Meningkatkan keteraturan dan kepatuhan menelan obat
4. Menurunkan resiko penularan
5. Membantu kesembuhan pasien

D. Kegiatan
1. Melakukan kunjungan rumah
2. Melakukan komunikasi dua arah dengan pasien dan PMO (pengawas minum obat)

Sasaran : Pasien yang sudah di diagnosis kusta oleh tim medis, telah berobat dan
putus berobat 2 bulan atau lebih
Waktu : bulan Agustus
Rencana evaluasi : tahuanan
Pencatatan : bulanan
Pelaporan : triwulan
Kabuh, 02 Januari 2021

Mengetahui,
Kepala BLUD Puskesmas kabuh Penanggung Jawab Program Kusta

dr.SRI MUSTIKANING BATIN S Wahyu Wijayanti, AMd. Kep.


NIP.196907142002122003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SCHOOL SURVEY

Pendahuluan
School survey merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada murid SD / MI kelas 1 sampai
kelas VI .
Latar Belakang
Penemuan penderita kusta secara garis besar terbagi dua yaitu secara pasif dan aktif . Karena di
indonesia masih di temukan kasus kusta anak tinggi maka di lakukan pemeriksaan pada anak
sekolah .
Tujuan
- Mendapatkan kasus baru
- Memberikan penyuluhan kepada murid dan guru
Kegiatan : Pemeriksaan murid SD / MI dilaksanakan dengan pelaksanaan UKS
Sasaran : Anak SD / MI
Waktu : Setahun sekali
Rencana evaluasi : Tahunan
Pencatatan pelaporan : Tahunan
Dokumen terkait : Pedoman nasional pemberantasan penyakit kusta .

Kabuh, 02 Januari 2021


Mengetahui,
Kepala BLUD Puskesmas kabuh Penanggung Jawab Program Kusta

dr.SRI MUSTIKANING BATIN S Wahyu Wijayanti, AMd. Kep.


NIP.196907142002122003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KONTAK INTENSIF KUSTA

A. Pendahuluan
Pemeriksaan kontak intensif dilakukan jika ada anggota keluarga dinyatakan sakit kusta.
tidak hanya dilakukan pemeriksaan kontak intensif saja tetapi juga memberikan penyuluhan
kepada penderita dan semua anggota keluarga.

B. Latar Belakang
Penemuan penderita secara aktif dapat dilaksanakan melalui kegiatan kontak intensif.
Kontak intensif dilakukan pada semua anggota keluarga penderita yang tercatat pada kartu
penderita. Pemeriksaan juga dilakukan pada tetangga di sekitar rumah penderita .

C. Tujuan
1. Mencari penderita baru yang mungkin sudah lama ada dan belum ditemukan dan diobati
2. Mencari penderita baru yang mungkin ada diantara penderita kusta yang sudah RFT .

D. Kegiatan
Dalam 1 bulan seluruh anggota keluarga harus diperiksa

E. Sasaran
Pemeriksaan di tujukan pada semua anggota keluarga yang tinggal serumah dengan
penderita dan tetangga sekitar penderita kusta yang sudah RFT.
Waktu : 1 tahun sekali (bulan Juli)
Rencana evaluasi : Tahunan
Pencatatan : bulanan
Pelaporan : Tribulan
Dokumen terkait : Pedoman nasional pemberantasan penyakit kusta

Kabuh, 02 Januari 2021

Mengetahui,
Kepala BLUD Puskesmas kabuh Penanggung Jawab Program Kusta

dr.SRI MUSTIKANING BATIN S Wahyu Wijayanti, AMd. Kep.


NIP.196907142002122003

Anda mungkin juga menyukai