Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ASSESSMEN PSIKOLOGI TEKNIK NON TES

“DAFTAR CEK MASALAH (DCM)”

Disusun Oleh Kelompok 3 :

NAMA ANGGOTA : NIM:


Patahillah 193010216004
Hanikhatul Munawarah 193010216008
Pransiska Pirmasari 193010216009
Ary Saputra 193020216017
Afdi Nugroho 193020216023

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Herda Fitri Br. Ginting, M.Pd
NIP.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap
semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi.

Palangka Raya, 12 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

A. Pengertian DCM................................................................................................................................4
B. Fungsi dan Kegunaan DCM :...........................................................................................................4
C. Kekurangan dan Kelebihan DCM....................................................................................................4
D. Kosep Dasar Inventori Daftar Cek Masalah...................................................................................5
Contoh DCM :............................................................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Daftar cek masalah (DCM) merupakan daftar cek yang khusus disusun
untuk merangsang atau memancing pengutaran masalah-masalah atau
problem-problem yang pernah atau sering dialami seseorang individu. Daftar
cek masalah (DCM ) dikembangkan oleh Ross L.Mooney berisi 330 butir
pernyataan masalah yang terbagi dalam 11 bidang masalah, dimana setiap
bidang masalah berisi 30 butir pernyataan masalah dan ditambah satu bidang
masalah lain-lain yang berisi 3 butir pernyataan terbuka.10 Sedangkan
menurut Anwar Sutoyo, daftar cek masalah adalah daftar yang berisi
sejumlah kemungkinan masalah yang pernah atau sedang dihadapi oleh
individu atau sekelompok individu.
DCM ini berfungsi untuk (a) memudahkan individu mengemukakan
masalah yang pernah dan sedang dialami, (b) mensistematisasi jenis masalah
yang ada pada konseli agar memudahkan analisis dan sintesis dengan
cara/alat lain, (c) menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan
dan konseling sesuai dengan masalah konseli.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian DCM
2. Apa fungsi dan kegunaan DCM?
3. Apa kekurangan dan kelebihan DCM?
4. Bagaimana konsep dasar inventori DCM?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa aitu DCM
2. Agar mengetahui fungsi dan kegunaan DCM
3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan DCM
4. Agar mengetahui konsep dasar inventori DCM
DAFTAR CEK MASALAH (DCM)

A. Pengertian DCM
Daftar cek masalah (DCM) merupakan daftar cek yang khusus disusun
untuk merangsang atau memancing pengutaraan masalah-masalah atau problem-
problem yang pernah atau sedang dialami seseorang. Masalah siswa merupakan
suatu hal yang penting diketahui olehkonselor, sebab masalah inilah yang
mungkin menjadi sebab-sebab terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Dan
masalah merupakan starting point di dalam kita memberikan layanan bimbingan
konseling. Pada prinsipnya masalah yang menimpa diri individu harus segera
dipecahkan (diatasi) agar tidak mengganggu kehidupan individu yang
bersangkutan, dan mungkin pula individu-individu lainnya.

B. Fungsi dan Kegunaan DCM :


a. Fungsi DCM
Sebagai salah satu cara untuk memahami individu dalam pelayanan
bimbingan dan konseling, DCM mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Untuk memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah
dan sedang dialami. Dengan DCM memungkinkan individu
mengingat kembali masalah-masalah yang pernah dialaminya.
2) Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar
memudahkan analisis dan sintesis dengan cara/alat lain.
3) Untuk menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan
dan konseling sesuai dengan masalah individu atau kelompok pada
saat itu.

b. Kegunaan DCM
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan DCM,
yaitu:
1) Untuk melengkapi data individu yang sudah ada
2) Untuk mengenal individu yang perlu segera mendapat bimbingan
khusus
3) Sebagai pedoman penyusunan program bimbingan klasikal dan
bimbingan kelompok pada umumnya
4) Untuk mendalami masalah individu maupun kelompok

C. Kekurangan dan Kelebihan DCM


Penggunaan DCM dalam proses assessment dalam layanan bimbingan
dan konseling memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

a. Kelebihan Daftar Cek Masalah (DCM)


Pada proses pelaksanaan bersifat efisien karena pelaksana DCM dapat di
lakukan secara klasikal, sehingga guru pembimbing dalam waktu singkat
dapat memperoleh data yang banyak. Pada akurasai data yang diperoleh
melalui DCM memiliki validitas dan realibilitas tinggi mengingat peserta
didik yang mengisi dapat langsung melakukan pengecekan sendiri,
kesesuaian masalah yang di rasakan atau dialami. Selain itu karena
penyediaan butir permasalahan cukup banyak, maka memberi peluang data
masalah yang di ungkapkan melalui DCM bersifat teliti mendalam dan
meluas. Dari segi fungsinya, penggunaan DCM memudahkan peserta didik
mengemukakan masalah mengingat penyediaan butir permasalahan yang
banyak memudahkan peserta didik untuk mengenali permasalahan yang
sedang atau pernah di alaminya. Sistemasi jenis masalah yang
dikelompokkan dalam berbagai bidang mempermudah guru pembimbing
untuk melakukan analisis dan sintesa data serta merumuskan kesimpulan
masalah yang dialami peserta didik. Penggunaan DCM memiliki banyak
manfaat antara lain konselor lebih mengenal peserta didiknya yang
membutuhkan bantuan segera, konselor memiliki peta masalah individu
maupun kelompok, hasil DCM dapat di gunakan sebagai landasan penetapan
layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
peserta didik dan yang lebih penting lagi peserta didik dpat memahami
masalah yang dialami dan memahami apakah dirinya memerlukan bantuan
atau tidak.

b. Kekurangan Daftar Cek Masalah (DCM)


Sebagai suatu metode assessment tentu saja DCM juga memiliki kelemahan
antara lain :
1) Membutuhkan waktu yang banyak untuk mengolah hasil sebagai
konsekuensi dari banyaknya jumlah bidang masalah dan jumlah butir
pernyataan masalah yang tersedia
2) Data yang diungkapkan melalui DCM masih bersifat umum berbentuk
peta masalah dan banyaknya masalah yang dialami pada setiap bidang,
sehingga untuk mendalami pemahaman terhadap masalah peserta didik,
guru pembimbing perlu mengkombinasi dengan metode assessment lain
seperti wawancara.

D. Kosep Dasar Inventori Daftar Cek Masalah


a. Definisi Inventori
Inventory (inventaris, im’entarisasi) adalah suatu alat untuk menaksir dan
menilai ada atau tidak adanya tingkah laku, minat, sikap tertentu, dan
seterusnya biasanya inventaris ini berbentuk daftar pertanyaan yang harus
dijawab (Chaplin, 2004: 260).
Dari pengertian ini bisa diidentifikasi bahwa inventori pada dasarnya:
1) Suatu alat untuk rnenaksir dan menilai
2) Yang ditaksir dan dinilai adalah ada atau tidak adanya tingkah laku,
minal, sikap tertentu, dan seterusnya
3) Alat yang disebut inventory ini berbentuk daftar pertanyaan yang
harus dijawab responden.
4) Jawaban responden yang diperoleh pengumpul data selanjutnya
digunakan untuk menaksir dan rnenilai tingkah laku responden yang
bersangkutan.
5) Instrumen Inventori

Jenis data yang cocok dikumpulkan dengan metode inventori adalah data
tentang: temperamen, karakter, penyesuaian din, sikap, minat, kebiasaan
belajar, gambaran diri jenis masalah, inventori tugas perkembangan, ungkap
masalah, dan sebagainya.
Inventori dimasukkan dalam pemahaman individu dengan pendekatan
responden. Inventori mengemukakan intrumen inventori yang menggunakan
pendekatan nonresponden yaitu Daftar Cek Masalah (DCM), Alat Ungkap
Masalah (AUM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP).

Contoh DCM :

DAFTAR CEK MASALAH


PETUNJUK : Isilah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom ya atau tidak dalam kolom
jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda.
JAWABAN
NO MASALAH
YA TIDAK
1 Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu kurus
2 Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu gemuk
3 Sering sakit
4 Mudah lelah
5 Sering sakit kepala/ pusing
6 Mengalami gangguan mata
7 Sering kurang nafsu makan
8 Merasa kurang tidur
9 Kerongkongan sering serak.
10 Kadang-kadang saya merasa malu dengan keadaan kulit saya
11 Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu pendek
12 Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu tinggi
13 Mengalami gangguan pada pendengaran
14 Mengalami gangguan dalam berbicara (misalnya gagap)
15 Suka alergi (demam, asma, gatal-gatal, kulit, dsb)
16 Keadaan gigi kurang memuaskan
17 Sering ingusan atau mengalami gangguan hidung
18 Suka merokok
19 Mengalami gangguan pada kaki
20 Keluarga saya sering mengeluh tentang masalah keuangan
21 Tampaknya saya harus berhenti sekolah dan mencari pekerjaan
Ingin mendapatkan pekerjaan sambilan yang dapat saya lakukan
22 sekarang
23 Ingin bekerja pada waktu libur untuk mengatasi beban keuangan
24 Tempat tinggal terlalu jauh dari sekolah
25 Merasa canggung di rumah karena ada famili yang tinggal bersama kami
26 Di rumah tidak punya kamar sendiri
27 Merasa tidak betah tinggal di rumah
Kadang-kadang terpaksa meminjam uang kepada teman untuk
28 memenuhi kebutuhan hidup
29 Sekarang saya bekerja demi mencukupi sebagian keperluan saya
30 Lambat berkenalan dengan orang lain
31 Canggung bila berhadapan dengan orang lain
32 Tidak diperbolehkan memakai kendaraan yang ada di rumah
33 Tidak diperbolehkan pergi kemana saja dengan teman yang saya sukai
Sangat jarang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh siswa
34 (OSIS)
35 Tidak lancar bergaul dengan lawan jenis
36 Merasa kurang menarik bagi lawan jenis
37 Dilarang pacaran oleh orang tua
38 Tidak tahu bagaimana seharusnya bergaul dengan lawan jenis
39 Pernah mengalami kekecewaan dalam berpacaran
40 Tidak punya kawan akrab
41 Dalam menjalin persahabatan tidak bisa bertahan lama
42 Menyukai seseorang, tapi orang itu tidak menyukai saya
43 Saya bergaul dengan teman yang tidak disukai oleh keluarga saya
44 Takut ditinggalkan oleh kawan yang sangat saya sayangi
45 Merasa suka dibicarakan (digosipkan) orang lain

Anda mungkin juga menyukai