Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Bismillahi rohmani rohim


Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.
            Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas “Laporan
Praktikum Osmosis Pada Kentang” sebagai salah satu pesyaratan untuk menyelesaikan study
praktikum biologi.
            Dalam penyusunan tugas ini, kami mendapat bimbingan dan arahan serta petunjuk
dari Ibu Guru. Oleh karenanya, sepantasnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Silvia Uziati S.pd selaku salah satu guru Biologi SMAN 1 SEUNAGAN
KAB.NAGAN RAYA
            Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain
mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami tetap mengharapkan saran dan kritik
demi menyempurnakanlaporan ini.
Wassalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

Jeuram, 25 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................  i
DAFTAR ISI ............................................................................................................  ii
BAB  I   PENDAHULUAN .......................................................................................  1
              A.  Latar Belakang ....................................................................................  1
              B.  Tujuan .................................................................................................  2
BAB  II  TINJAUAN PUSTAKA................................................................................  3
              A.  Kajian Teori .........................................................................................  3
BAB  III METODE PENELITIAN .............................................................................  5
              A.  Judul Praktikum ................................................................................... 5
              B.  Waktu dan Tempat ..............................................................................  5
              C.  Alat dan Bahan ....................................................................................  5
              D.  Prosedur Kerja ....................................................................................  5
              E.  Pertanyaan ..........................................................................................  6
BAB  IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................  7
              A.  Hasil Pengamatan ...............................................................................  7
              B.  Jawaban dari Pertanyaan ...................................................................  7
              C.  Pembahasan .......................................................................................  9
BAB  V  PENUTUP .................................................................................................  12
              A.  Kesimpulan ..........................................................................................  12
              B.  Saran ...................................................................................................   12
DAFTAR PUSTAK
BAB 1
PENDAHULUAN
 A.      LATAR BELAKANG

Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energ dari lingkungannya
dan mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari sel-
sel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses
itu kepada lingkungannya.
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel  juga merupakan alat transportasi bagi
sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membram ialah dua lapis lipid (lipid blayer) dan memiliki  permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran plasma bersifat selektif permeabel (semi permeabel) yang artinya membran plasma
dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu, perpindahan molekul atau ion melewati membran
ada dua macam, yaitu : transpor pasif dan transpor aktif. Salah satu contoh dari trasnpor pasif
yaituOsmosi.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih
encer ke bagian yang lebih pekat. Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah :
1.      Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2.      Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang
terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis. Tekanan yang diberikan pada suatu
larutan akan meningkatkan energi bebas, sehingga PA meingkat dan juga meningkatkan
kemampuan difusi dalam larutan. Tekanan ang diberikan atau sering disebut PT yang disebut
juga tekanan turgor. Dari ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat
dituliskan rumus sebagai berikut :
PA  =  PO  +  PT
    Dari rumus tersebut terlihat, apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :
PA  =  PO
Keterangan :
-          PA  =  Potensial air
-          PO  =  Potensial osmotik
-          PT  =  Potensial tekanan

B.      TUJUAN

1.      Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonis dan
hipertonis.
2.      Menjelaskan transpor pasif
3.      Menjelaskan pengaruh kadar gula terhadap berat kentang
4.      Menghitung persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan
5.      Mendekskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang
6.      Membuktikan peristiwa osmosis
7.      Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antara
larutan air, larutan gula 10% dan larutan gula 20%
8.      Menyimpulkan hasil praktikum berdasarkan data yang diperoleh
9.      Mempediksi kejadian berdasarkan data yang diperoleh
10.  Membuat laporan praktikum dengan jelas
11.  Menunjukkan sikap ilmiah dalam pengamatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A.      KAJIAN  TEORI

            Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan
sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam
biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam
dan ke luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran. Air
selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut
paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah
garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Irisan-
irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai kadar air semula
ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui membran sel. Air
yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar garam dalam tiap
irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada dalam mangkuk
air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek, karena
kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang berasal dari
dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke dalam
mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.

Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah
sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan
mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran
“semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran
apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari
“solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi
membran.

jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan
glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan
konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari
larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari
larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah
melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan
larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui
membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi.
Perhatikan gambar berikut :

       

GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki
membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam
sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel
yang sebelah kiri.
GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran
semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah
adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:


1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
BAB 3
METODE PENELITIAN
A.      JUDUL PRAKTIKUM
“Proses Kerja Osmosis Pada Kentang”
B.      WAKTU DAN TEMPAT

-          Tanggal     :    26 Maret 2021


-          Waktu        :    Pukul 03.00 wib – 22.00 wib
-          Tempat      :   Lhok mesjid

C.      ALAT DAN BAHAN


-          Pisau
-          Timbangan (Neraca)
-          Gelas 3 buah
-          Mistar
-          Air
-          Kentang
-          Gula pasir
-          Tissue

D.     PROSEDUR KERJA
1.      Buatlah irisan kentang yang sudah dikupas, bentuk persegi panjang sebanyak 3 buah,
dengan ukuran, bentuk, dan berat yang sama.
2.      Buatlah larutan gula 10% = 10 gram gula pasir + 100 ml air
Buatlah larutan gula 20% = 20 gram gula pasir + 100 ml air
3.      Siapkan 3 gelas yang sudah diberi label A, B, dan C
4.      Gelas A = Diisi air 100 ml
Gelas B = Diisi larutan gula 10%
Gelas C = Diisi larutan gula 20%
5.      Maukkan masing-masing kentang ke dalam ke 3 gelas. Biarkan/diamkan selama 1 jam
(60 menit).
6.      Setelah 60 menit, angkatlah kentang tersebut satu persatu, lalu dilap pakai tissue dan
timbang kembali.
7.      Hasilnya masukkan kedalam tabel berikut :
Kentang Air 100 ml Larutan gula 10% Larutan gula 20%

Awal

Akhir
Selisih

E.      PERTANYAAN
1.      Bagaimana posisi awal kentang pada saat dimasukkan kedalam gelas?
2.      Bagaimana keadaan kentang sebelum dan sesudah percobaan
3.      Bagaimana posisi kentang setelah percobaan, bila posisinya berubah! Mengapa!
4.      Buatlah kesimpulan!

  
Keadaan Gelas A Gelas B Gelas C

Sebelum Keras Keras Keras

Sesudah Lebih keras Agak lembek Lebih lembek

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      HASIL PENGAMATAN

Kentang Air 100 ml Larutan gula 10% Larutan gula 20%

Awal 2.0 gr 2.0 gr 2.0 gr

Akhir 2.2 gr 1.7 gr 1.4 gr


Selisih (2.2 – 2.0) gr = 0.2 (1.7 - 2.0) gr = - 0.3 (1.4 - 2.0) gr = - 0.6
gr gr gr

B.      JAWABAN DARI PERTANYAAN


1.      Bagaimana posisi awal kentang pada saat dimasukkan ke dalam gelas?
Jawab :

Gelas A  =  Mendatar dan tenggelam


Gelas B  =  Miring dan tenggelam
Gelas C  =  Mendatar dan melayang

2.      Bagaimana keadaan kentang sebelum dan sesudah percobaan?


Jawab :
                              
3.      Bagaimana posisi kentang setelah percobaan, bila posisnya berubah! Mengapa!
Jawab :
Posisi kentang Gelas A Gelas B Gelas C
Sebelum Mendatar dan Miring dan Mendatar dan
tenggelam tenggelam mengapung
Sesudah Mendatar dan Mendatar dan Mendatar dan
tenggelam tenggelam tenggelam

            Setelah percobaan dilakukan, posisi gelas B dan Gelas C mengalami perubahan posisi
yaitu sama-sama mendatar dan tenggelam.
            saat kentang dimasukkan ke dalam larutan gula 10%, kentang berada dalam keadaan
miring dan tenggelam, dan kira-kira setelah kurang lebih 60 menit, kentang mulai tenggelam
dan mendatar. Dan dalam larutan gula 20%, kentang mengapung, setelah kurang lebih 60
menit, kentang tenggelam. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis larutan gula 10% dan
larutan gula 20% lebih besar daripada masa jenis kentang. Hal itu dikarenakan konsentrasi
gula yang tinggi dan membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya menambah massa
jenis larutan gula.
Peristiwa ini berakibat pada 3 hal :
1.      Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel) akibatnya terjadi plasmolisis yang
mengakibatkan penurunan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang
menjadi empuk dan lembek.
2.      Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
3.      Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan.
Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak
pengurangan beratnya.

4.         Buatlah kesimpulan!
Jawab :
            Osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui
membaran semipermeabel.
            Saat kentang direndam dalam larutan gula 10% dan 20% akan terjadi perpindahan air
secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi
karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.
            Untuk kentang yang direndam dalam air biasa, peristiwa yang berkebalikan terjadi.
Air dari larutan masuk kedalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis
dibandingkan air. Akibatnya ialah isi sel bertambah. Inilah yang menyebabkan kentang
menjadi kera dan beratnya bertambah.

C.      PEMBAHASAN
·         BERDASARKAN TEORI/LITERATUR
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan.
Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972
tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat struktur
seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi
lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu
lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
Transpor pasif adalah proses perpindahan molekul menuruni gradient konsentrasi secara
spontan tanpa memerlukan energi. Sedangkan transpor aktif adalah transpor yang
memerlukan energi untuk melawan gradien konsentrasi.
Osmosis merupakan salah satu contoh transpor pasif. Osmosis adalah proses perpindahan
molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih
rendah melalui membran selektif permeabel. Membran semipermiabel adalah selaput
pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Secara
umum, membrane tersebut permiabel terhadap air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan.
Misalnya molekul air dapat bergerak melewati dinding sel. Pelarut air yang dimaksud dalam
proses osmosis adalah air dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul yang
lain, seperti gula, protein, atau molekul yang lain.
Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor utama yang
menentukan kelangsungan osmosis. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua larutan
mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut isotonik. Suatu sel bisa mengalami kondisi
hipertonik ataupun hipotonik sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau plasmolisis karena
adanya osmosis tadi.
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan kedalam sel-sel
endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air
bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang
berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul
tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air
melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable
terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya
osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak
mempunyai dinding, sehingga bila timbul tekanan di dalamnya, sel tersebut sering pecah,
seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Prinsip osmosis: transfer
molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution menuju hypertonic solution,
melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat
berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis). Besarnya tekanan yang dibutuhkan
untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.
Osmosis memang merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan
dengan meningkatkan tekanan dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer. Gaya unit per luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan
sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010) dijelaskan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
·         Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi
dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat
yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
·         Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
·         Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.

·         BERDASARKAN PENGAMATAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil
pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada
yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya
sendiri. Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang.
Pada larutan gula kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini disebabkan
karena kentang yang hipotonis terhadap larutan gula. Sehingga air yang ada pada kentang
keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami
pengurangan ukuran.
Kentang yang telah dimasukkan ke dalam larutan gula mengalami penyusutan berat dari berat
semula karena air bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang
konsentrasinya tinggi. Dimana hasil dari praktik yang telah dilakukan bahwa air gula yang
terdapat di dalam gelas tersebut memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki
kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke dalam air gula selama kurang lebih
60 menit, kentang tersebut menjadi lebih ringan serta warnanyapun lebih kusam. Semakin
hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan
beratnya.
Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul air dari kerapatan
rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran semi permeabel, terjadi pada
kentang yang dimasukan ke dalam larutan garam.
Selain itu, kami juga melihat saat kentang kami masukkan ke dalam air gula 10%, kentang
berada dalam keadaan tenggelam dan miring, dan kira-kira setelah 60 menit, kentang mulai
tenggelam dan datar. Jika dalam air gula 20%, kentang mengapung, setelah 60 menit, kentang
tenggelam. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis air gula 10% dan air gula 20% lebih
besar daripada masa jenis kentang. Hal itu dikarenakan konsentrasi garam yang tinggi dan
membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya menambah massa jenis larutan gula. Ini
adalah peristiwa yang sama ketika perahu ataupun kapal laut dapat mengapung di atas air asin
yang tentu memiliki konsentrasi garam tinggi.
Pada pengamatan yang kita lakukan, dapat kita ketahui :
·         Pada kentang gelas A, B dan C terjadi peristiwa osmosis karena larutan pada A,B,C
konsentrasinya semakin pekat disebabkan oleh pemberian gula sehingga terjadi pepindahan
molekul pada kentang –kentang yang berbeda didalamnya gelas A,B,dan C. Perpindahan
molekul tersebut terjadi karena kerapatan kentang lebih rendah dari larutan gula ataupun
kerapatan molekul larutan gula lebih tinggi daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena
adanya kerapatan yang lebih rendah.
·         Peristiwa osmosis dapat terjadi pada suatu sel melalui membran sel. Membran sel
bersifat permeabel terhadap zat – zat yang mudah melewati membran. Peristiwa osmosis
terjadi karena perpindahan molekul ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melalui
suatu membran. Faktor – faktor yang mempengaruhi osmosis pada sel adalah tekanan tugor
sel, konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH larutan,suhu dan ukuran molekul.

  

BAB 5
PENUTUP
           A.      KESIMPULAN
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air
lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit .
Tekanan osmosis ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi zat terlarut,
konstanta ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut larutan. 
Dari data yang didapat, dapat  disimpulkan bahwa kentang yang mengalami penambahan
berat terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap kentang. Sedangkan jika terjadi
pengurangan berat karena larutan bersifat hipertonis terhadap kentang. Keras lunaknya
kentang bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin
lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.

           B.      SARAN

Untuk lebih menyempurnakan makalah ini ada baiknya jika para pembaca memberi masukan
dan kritikan perihal kekurangan dan ketidaksempurnaan makalah ini.
Dengan ini penulis dan pembaca bisa saling berbagi ilmu mengenai apa yang disampiakan
terkhusus pada materi inti pada makalah ini.
Diharapkan juga agar kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan dengan osmosis dapat
diperbanyak lagi,mengingat masih minimnya informasi mengenai proses osmosis tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://nanayliana.blogspot.com/2012/09/ada-contoh-laporan-praktikum-juga-lho.html

http://intanael.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-osmosis.html

http://novinurhayati141024.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-biologi-difusi-dan.html
Moeluzie.Thursday June 21 2012.LaporanPraktikum Osmosis.Bloger.com
Eksakta, Rizal Suhardi.November(2).Difusi Osmosis danPlasmolisis. Bloger.com
Gadget, CutekiWidget.Rabu, 11 April 2012. Praktikum Osmosis. Bloger.com
Falinda, Putri. Senin, 17 September 2012. LaporanPraktikumDifusidan Osmosis.Bloger.com
Hana.Sabtu, 12 Maret 2011. LaporanPraktikumDifusi. Bloger.com
Made, Anca.Kamis, 18 November 2010. LaporanPercobaan Osmosis. Bloger.com
S.P, Ayu Dkk.2011. PercayaDiriMeraihPrestasi.Nganjuk; PT Temprina Media Grafika
v

Anda mungkin juga menyukai