Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN COVID-19

Di Susun Oleh :

Nama : Anisya Eka Aprilina

NPM : 920173049

Prodi : S1 Ilmu Keperawatan

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AJARAN 2020/2021


SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENCEGAHAN COVID-19

Pokok bahasan : Covid-19


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya mengetahui penyakit Covid-19 dan gejala serta cara pencegahannya.
Sasaran : Ibu-ibu yang hadir di posyandu
Hari/Tanggal : Jumat, 20 November 2020
Tempat : Balai Desa Gembong
Waktu : 30 Menit
Penyuluh : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus

1. Latar Belakang
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-
CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan
MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19
ini sampai saat ini masih belum diketahui.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari
dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam,
dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan
infiltrat pneumonia luas di kedua paru.
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Offce melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada
tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifkasi pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (novel coronavirus). Pada awal tahun
2020 NCP mulai menjadi pendemi global dan menjadi masalah kesehatan di beberapa
negara di luar RRC. Berdasarkan World Health Organization (WHO) kasus kluster
pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di Kota Wuhan telah menjadi permasalahan
kesehatan di seluruh dunia. Penyebaran epidemi ini terus berkembang hingga akhirnya
diketahui bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah Novel Coronavirus. Pandemi ini
terus berkembang hingga adanya laporan kematian dan kasus-kasus baru di luar China.
Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang
Meresahkan Dunia (KKMMD).
Pada tanggal 12 Februari 2020, WHO resmi menetapkan penyakit novel
coronavirus pada manusia ini dengan sebutan Coronavirus Disease (COVID-19).
COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar
coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis
virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih
tinggi dibanding COVID-19 (saat ini kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-
19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran yang lebih
luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS.
2. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diadakan penyuluhan tentang Covid-19 pada Ibu-ibu di balai desa Gembong,
diharapkan dapat memberikan edukasi tentang  bahaya Covid-19 dan pencegahannya.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan :
1. Mengetahui tentang Covid-19.
2. Mengetahui cara penularan Covid-19
3. Mengetahui tanda dan gejala Covid-19
4. Mengetahui cara pencegahan Covid-19
5. Mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar
6. Mengetahui etika batuk dan bersin
3. Pokok Materi
(Terlampir)
4. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Role play
b. Pengorganisasian :
1. Pembawa Materi : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus
2. Kegiatan Penyuluhan :

No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audien Waktu


1. Pendahuluan : a. Mendengarkan 5 Menit
a. Menyampaikan salam dengan aktif
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan dan
memberi respon
2. Penjelasan materi : a. Mendengarkan dan 15 Menit
memperhatikan
a. Definisi Covid-19. b. Menanyakan hal-hal
b. Cara penularan Covid-19 yang belum jelas
c. Tanda dan gejala Covid-19
d. Cara pencegahan Covid-19
e. Cara mencuci tangan yang
baik dan benar
f. Etika batuk dan bersin
3. Evaluasi : Menjawab pertanyaan 5 Menit
Memberikan pertanyaan lisan
4. Penutup 5 Menit
a. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
b. Memberikan salam
c. Aktif bersama dalam
menyimpulkan
d. Membalas salam

5. Setting Tempat

PENYULUH

PESERTA PENYULUHAN
6. Media
a. Leaflet
7. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Proposal pendidikan kesehatan yang berisi satuan acara penyuluhan telah siap
sebelum kegiatan dimulai
2) Kontrak waktu, tempat dan topic dengan peserta
3) Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai
4) Penyaji materi telah siap memberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan
5) Waktu dan tempat sesuai yang telah ditentukan
6) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi Proses
1) Penyuluh berperan sesuai dengan perannya
2) Kegiatan berlangsung sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
3) Adanya Tanya jawab dan feed back
4) Media dapat digunakan secara efektif
5) Penyuluh mampu melakukan evaluasi sesuai tujuan yang ingin di capai
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta mampu menjelaskan pengertian Covid-19 dengan presentase 85%
2) Peserta mampu menjelaskan bagaimana cara penularan Covid-19 dengan
presentase 80%
3) Peserta mampu menjelaskan bagaimana Tanda dan gejala Covid-19 dengan
presentase 80%
4) Peserta mampu menjelaskan Cara pencegahan Covid-19 dengan presentase
85%
5) Peserta mampu menjelaskan Cara mencuci tangan yang baik dan benar
dengan presentase 90%
6) Peserta mampu menjelaskan Etika batuk dan bersin dengan presentase 85%
8. Daftar Pertanyaan
a. Apa pengertian Covid-19?
b. Bagaimana Cara penularan Covid-19?
c. Apakah Tanda dan gejala Covid-19?
d. Bagaimana Cara pencegahan Covid-19?
e. Bagaimana Cara mencuci tangan yang baik dan benar?

Lampiran Materi

A. Pengertian Covid 19
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona virus 2 (SARS-CoV-2).
SARS-CoV-2 merupakan corona virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan
akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan
masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian (WHO,2019).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh Corona virus jenis baru. Penyakit ini diawali dengan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Wuhan, China pada akhir 20
Desember 2019 (Li dkk, 2020).
B. Penularan Covid 19
Berdasarkan studi epidemiologi dan virologi saat ini membuktikan bahwa
COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang
lain yang berada jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan partikel berisi air
dengan diameter >5-10 μm. Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada pada
jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala pernapasan
(misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai mukosa (mulut dan
hidung) atau konjungtiva (mata). Penularan juga dapat terjadi melalui benda dan
permukaan yang terkontaminasi droplet di sekitar orang yang terinfeksi. Oleh karena
itu, penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang
yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan permukaan atau benda yang
digunakan pada orang yang terinfeksi (misalnya, stetoskop atau termometer)
(KEMENKES RI, 2020).
C. Tanda dan Gejala
Menurut (KEMENKES RI, 2020) Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat
ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak
menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang paling
umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin
mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis,
sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6
hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian (WHO,2019).
D. Pencegahan Covid 19
Beberapa contoh protokol kesehatan tentu sangat perlu untuk diterapkan
masyarakat selama masa pandemi Corona virus. Bahkan protokol social distancing
seperti isolasi diri telah diumumkan pemerintah melalui surat edaran Nomor
H.K.02.01/MENKES/202/2020. Selain agar terhindar dari infeksi Corona virus,
proses pencegahan penyebaran dan infeksi Corona virus dapat dilakukan. Beberapa
contoh protokol kesehatan yang telah diterbitkan pemerintah Indonesia selama masa
pandemi Corona virus yaitu :
1. Menggunakan masker
Masker pelindung wajah merupakan salah satu bentuk self protection
selama masa pandemi Corona virus. Pernyataan tersebut juga telah diperkuat
oleh World Health Organization (WHO) melalui panduan sementara yang
diumumkan pada tanggal 06 April 2020 mengenai anjuran mengenaikan
masker (World Health Organization, 2020). Masker pelindung wajah sangat
penting digunakan karena tidak hanya berfungsi sebagai pelindung, tapi juga
sebagai pencegah penyebaran infeksi Corona virus (Shen dkk, 2020). Melalui
penggunaan masker pelindung wajah, proses penyebaran Corona virus juga
dapat dikendalikan (Cheng dkk, 2020). Masker pelindung wajah terdiri atas
beberapa jenis yaitu ; masker medis dan masker respirator. Masker medis
merupakan masker sekali pakai yang waktu pakainya maksimal ±4 jam dan
tidak dapat digunakan kembali ketika basah (Lepelletier dkk, 2020). Masker
medis memiliki tingkat penetrasi partikel 44%, sehingga mampu melindungi
diri dari virus dan tidak beresiko memunculkan penyakit lain (Szarpak dkk,
2020). Masker respiratori merupakan salah satu media penyaring dalam bentuk
topeng. Masker respiratori berfungsi sebagai salah satu alat pelindung petugas
kesehatan yang terpapar virus (Ippolito dkk, 2020). Pada masa pandemi
COVID 19 ini jumah masker medis maupun masker respirator sangatlah
terbatas. Menanggapi hal tersebut, masyarakat mulai menggunakan masker
kain sebagai bentuk self protection. Melalui panduan interm 05 Juni 2020,
World Health Organization (WHO) juga telah menghimbau penggunaan
masker medis maupun non-medis bagi masyarakat umum (World Health
Organization, 2020). Keriteria masker kain sendiri menurut dr. Reisa Broto
agar dapat mencegah penyebaran infeksi Corona virus adalah sebagai berikut ;
a) Masker terdiri atas 3 lapis b) Kain pertama adalah kain katun, kain kedua
adalah kain yang bisa mendukung viltrasi optimal (katun atau polyester) dan
kain ketiga adalah lapisan hidrofobik atau anti air (polypropylene)
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
2. Mencuci Tangan
Menjaga kebersihan diri selama masa pandemi Corona virus seperti
mencuci tangan merupakan salah satu langkah atau cara yang perlu dilakukan
masyarakat. World Health Organization (WHO) juga telah menjelaskan
bahwa menjaga kebersihan tangan telah mampu menyelamatkan nyawa
manusia dari infeksi Corona virus (World Health Organization, 2020). Meski
demikian, mencuci tangan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan oleh
masyarakat. Mencuci tangan dengan benar dalam waktu 20 detik atau lebih
menggunakan air mengalir dan sabun cair merupakan cara efektif yang
dianjurkan dan sangat perlu masyarakat terapkan (Khedmat, 2020). Melalui
tindakan mencuci tangan siklus transmisi dan resiko penyebaran Corona virus
antara 6% dan 44% dapat berkurang (Chen dkk, 2020).
3. Menggunakan Handsanitizer
Menggunakan handsanitizer merupakan cara lain untuk menjaga
kebersihan tangan selain mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir. Hal tersebut dikarenakan handsanitizer mampu mencegah
terjadinya infeksi mikroba pada manusia (Dewi dkk, 2016). Pada
handsanitizer atau antiseptic yang mengandung sebanyak 62%-95% alkohol
mampu melakukan denaturasi protein mikroba dan mampu menonaktifkan
virus (Lee dkk ,2020). Melihat hal tersebut, maka proses penyebaran dan
infeksi Corona virus pada masyarakat tentu dapat diminimalisir. Namun
pemakaian handsanitizer secara terus-menerus juga sangat tidak dianjurkan
karena dapat menyebabkan iritasi dan luka bakar pada kulit (Asngad A.,
Bagas A.R, 2018). Sehingga penggunaan handsanitizer lebih baik dilakukan
saat berada di luar rumah atau saat tidak ada fasilitas mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir.
4. Social Distancing
Social distancing merupakan salah satu kebijakan yang kini diterapkan
masyarakat dunia selama masa pandemi Corona virus. Selama menjalankan
kebijakan Social distancing pemerintah Indonesia telah menerapkan beberapa
kegiatan seperti : a) Belajar dan bekerja dari rumah b) Tinggal di rumah c)
Melarang kegiatan dikermaian d) Membatasi jam operasional di tempat
umum (Yanti dkk, 2020). Tujuan kegiatan Social distancing atau physical
distancing adalah meminimalisir atau mengurangi interaksi antar masyarakat
yang kemungkinan terdapat beberapa warga terinfeksi namun tidak
melakukan self isolation (Suppawittaya dkk, 2020). Selain itu kegiatan social
distancing juga memiliki dampak signifikan dalam meminimalisir atau
mengurangi tingkat kejahatan akibat adanya krisis ekonomi selama masa
pandemi Corona virus (Ippolito dkk, 2020). Menurut Wold Health
Organization (WHO) proses social distancing dapat dilakuan dengan
menjaga jarak sejauh 1 meter atau 3 kaki dengan orang lain (World Health
Organization, 2020).
5. Etika Batuk dan Bersin
Penyebaran Corona virus di dunia ini telah berlangsung dengan cepat
dengan jutaan jumlah pasien terinfeksi. Salah satu proses penyebarannya
dapat melalui inhalasi kontak secara langsung dengan tetesan droplet pasien
terinfeksi virus corona (Singhal, 2020). Masalah yang kini muncul adalah
adanya pasien terinfeksi yang tidak menunjukkan gejala sehingga proses
penyebaran Corona virus sulit diidentifikasi (Nishiura dkk, 2020).
Menindaklanjuti hal tersebut maka World Health Organization (WHO)
menerapkan etika batuk dan bersin sebagai berikut : a) Menutup hidung dan
mulut b) Segera membuang tissue yang telah dipakai untuk menutup mulut
ketika batuk atau bersin c) Membersihkan tangan atau mencuci tangan dengan
sabun dan air yang mengalir (World Health Organization, 2008). Etika batuk
dan bersin tersebut perlu diterapkan oleh masyarakat sebagai bentuk self
protection agar terhindar dari infeksi Corona virus.
E. Cara Mencuci Tangan Yang Baik dan Benar

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bersihkan
kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian
diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir
lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
9. Daftar Pustaka
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. 2019
Novel Coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020.
Frequently Asked Questions About SARS.
IDI - Siaran Pers Ikatan Dokter Indonesia. Diakses pada 2020. Outbereak
Pneumonia Virus Wuhan.
Medscape. Diakses pada 2020. What is the role of coronavirus in the etiology of
viral pneumonia?
US National Library of Medicine National Institutes of Health - Medlineplus.
Diakses pada 2020. Coronavirus Infections
Web MD. Diakses pada 2020. Coronavirus.
WHO. Diakses pada 2020. Coronavirus.

Anda mungkin juga menyukai