Anda di halaman 1dari 14

CATATAN RUMUS MATEMATIKA

Rumus Kecepatan Rumus Debit

Rumus Skala

Rumus Barisan dan Deret Aritmatika


keterangan :

a= suku pertama

b = beda atau selisih antar suku

n = banyaknya suku

Un = suku ke-n

Sn = jumlah suku pertama sampai suku ke-n

Rumus Barisan dan Deret Geometri


keterangan :

r : rasio antar suku

n : banyaknya suku

Un : suku ke-n

Sn : jumlah suku pertama sampai suku ke-n


Rumus Peluang
Peluang Suatu Kejadian Keterangan: 

P(A) = peluang dari kejadian A

n(A) = banyak anggota A

n(S) = banyak anggota ruang sampel

Peluang Gabungan Dua Kejadian

Jika diketahui A dan B merupakan dua kejadian yang berbeda, sehingga peluang kejadian A∪B dapat dihitung

menggunakan rumus:

P(A∪B)=P(A)+P(B)-P(A∩B)

Peluang Kejadian Saling Lepas

Dua kejadian dikatakan saling lepas jika kedua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama sehingga PA∩B=0,

yang dirumuskan sebagai berikut:

P(A∪B)=P(A) X P(B)

Peluang Kejadian Saling Bebas

Dua kejadian dikatakan saling bebas jika terjadinya kejadian A tidak mempengaruhi terjadinya kejadian B  begitu juga

sebaliknya, yang dirumuskan sebagai berikut:

P(A∩B)=P(A) X P(B)

Peluang Kejadian Bersyarat

Peluang terjadinya kejadian A dengan syarat kejadian B telah terjadi dapat dihitung menggunakan rumus:
Mean (Nilai Rata-Rata)

Median (Nilai Tengah)

Modus (Nilai yang sering muncul)

Rumus Fungsi Kuadrat


Fungsi Kuadrat memiliki suatu Grafik yang seperti Koordinat Kartesius tetapi pada bentuknya berupa Parabola terbuka

ke atas (a ˃ 0) & terbuka ke bawah (a ˂ 0).

Berikut ini adalah Grafik Fungsi Kuadrat :

 Tentukan nilai y = f(x)= ax²+bx²+c kepada sumbu x, apabila y = 0


 Tentukan nilai titik potong, apabila x = 0
 Tentukan sumbu simetri menggunakan rumus


 Kemudian, tentukan titik puncak y = f (x) menggunakan rumus.

Rumus Bangun Tabung

Rumus Bangun Kerucut


GRADIEN
gradien suatu garis adalah ukuran kemiringan atau kecondongan suatu garis. 
Gradien adalah nilai kemiringan / kecondongan suatu garis yang membandingkan antara komponen Y (ordinat) dengan
Komponen X (absis).

- Rumus :
1. Gradien Garis yang Melalui Titik Pusat (0,0) dan Titik (x, y)
y = mx

2. Gradien Garis yang Melalui Dua Buah Titik (x1, y1) dan (x2, y2)

3. Gradien Garis Yang Sejajar Sumbu-x dan Sumbu-y

4. Gradien Garis Yang Saling Sejajar

Carilah gradien ruas garis AB, PQ, MN, dan RS pada gambar di atas dengan melengkapi titik-titik berikut ini!

• Titik A (1, 4) ; B (6, 11)


Gradien AB = (11 – 4):(6 – 1) = 7/5

• Titik P (2,2) ; Q (7,9)


Gradien PQ = (9 – 2):(7 – 2) = 7/5

• Titik M (6,3); N (11,10)


Gradien MN = (10 – 3):(11–6) = 7/5

• Titik R (1,4); S (6,11)


Gradien RS = (11 – 7):(6 – 1) = 7/5

Jadi gradien garis AB = PQ = MN = RS = 7/5 .


5. Gradien Garis yang Saling Tegak Lurus
Gradien dua buah garis yang saling tegak lurus apabila dikalikan hasilnya sama dengan –1. Jadi, jika l adalah sebuah
garis yang tegak lurus dengan garis p maka berlaku ml × mp = –1.

A. Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)

Persamaan linear dua variabel ialah persamaan yang mengandung dua variabel dimana pangkat/derajat tiap-tiap

variabelnya sama dengan satu.


Bentuk Umum PLDV :
ax + by = c
x dan y disebut variabel

B. Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Sistem persamaan linear dua variable adalah dua persamaan linear dua variable yang mempunyai hubungan diantara

keduanya dan mempunyai satu penyelesaian.


Bentuk umum SPLDV :
ax + by = c
px + qy = r
dengan :
x , y disebut variabel
a, b, p, q disebut keifisien
c , r disebut konstanta

C. Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)

Cara penyelesaian SPLDV dapat dilakukan dengan cara :


1. Substitusi
Menggantikan satu variable dengan variable dari persamaan yang lain

contoh :

jawab :
Kita ambil persamaan pertama yang akan disubstitusikan yaitu x + 2y = 8
Kemudian persamaan tersebut kita ubah menjadi x = 8 – 2y,

Kemudian persamaan yang diubah tersebut disubstitusikan ke persamaan


2x – y = 6 menjadi :
2 (8 – 2y) – y = 6  (x persamaan kedua menjadi x = 8 – 2y)
16 – 4y – y = 6
16 – 5y = 6
-5y = 6 – 16
-5y = -10
5y = 10
y = 10/5 = 2
masukkan nilai y=2 ke dalam salah satu persamaan :
x + 2y = 8
x + 2. 2 = 8
x+4=8
x=8-4
x=4

2. Eliminasi
Dengan cara menghilangkan salah satu variable x atau y
contoh :
Selesaikan soal di atas dengan cara eliminasi:
Jawab ;
x + 2y = 8
2x – y = 6
(i) mengeliminasi variable x

5y = 10
y = 10/5
y=2
masukkan nilai y = 2 ke dalam salah satu persamaan
x+2y=8
x + 2. 2 = 8
x+4=8
x=8–4
x=4

(ii) mengeliminasi variable y

x = 20/5
x=4
masukkan nilai x = 4 ke dalam salah satu persamaan
x+2y=8
4 + 2y = 8
2y = 8 – 4
2y = 4
y = 4/2
y=2

* catatan
nilai + atau – digunakan untuk menghilangkan/eliminasi salah satu variable agar
menjadi 0
Contoh di atas:
(i) yang dieliminasi adalah x :
x dalam persamaan satu + dan persamaan dua + , untuk eliminasi digunakan tanda (–)
(ii) yang dieliminasi adalah y :
y dalam persamaan satu +, persamaan dua - , untuk eliminasi digunakan tanda (+)
3. Grafik
Dengan menggambarkan persamaan linearnya pada koordinat Cartesius, titik potong dari kedua persamaan linier
tersebut merupakan penyelesaiannya.
Contoh:
Carilah penyelesaian dari:

Jawab:

 Tentukan titik potong garis x + y = 8 dengan sumbu x dan sumbu y


 titik potong dengan sumbu y jika x = 0
 jika x = 0  maka y = 8 – x = 8 – 0 = 8
 titik potong dengan sumbu x jika y = 0
 jika y = 0  x = 8 – y = 8 – 0 = 8
 Maka persamaan garis x + y = 8 adalah melalui titik (0.8) dan (8,0)

 Tentukan titik potong garis 2x – y = 4 dengan sumbu x dan sumbu y


 titik potong dengan sumbu y jika x = 0
 jika x = 0  maka y = 2x – 4 = 2.0 – 4 = - 4
 titik potong dengan sumbu x jika y = 0
 jika y = 0 2 x = y + 4 = 0 + 4 = 4, maka x = = 2
 Maka persamaan garis 2x – y = 4 adalah melalui titik (0, -4) dan (2,0)

 dari gambar grafik terlihat titik potong garis x + y = 8 dan 2x – y = 4 adalah (4,4).


Persamaan Linier

Suatu persamaan yang setiap sukunya mengandung konstanta dengan variabelnya berderajat satu ( tunggal ) dan

persamaan ini, dapat digambarkan dalam sebuah grafik dalam sistem koordinat kartesius .

Suatu persamaan akan tetap bernilai benar atau EKUIVALENT (< = >), apabila ruas kiri dan ruas kanan ditambah atau

dikurangi dengan bilangan yang sama.

Bentuk umum persamaan linier:

y = mx + b

Contoh bentuk persamaan linier:

y = -x + 5

y = -05x + 2

Metode Penyelesaian Persamaan Linier

1. Metode Substitusi

Metode atau cara menyelesaikan persamaan linier dengan mengganti salah satu peubah dari suatu persamaan dengan

peubah yang diperoleh dari persamaan linier yang lainnya.

2. Metode Eliminasi

Metode penyelesaian sistem persamaan linir dengan cara mengeliminasi atau menghilangkan salah satu peubah, dengan

menambahkan atau mengurangkan dengan menyamakan koefisien yang akan dihilangkan tanpa memperhatikan nilai

positif atau negatif .

Apabila peubah yang akan dihilangkan bertanda sama, maka untuk mengeliminasi menggunakan sistem operasi

pengurangan. Dan sebaliknya, apabila peubah yang akan dihilangkan bertanda berbeda, maka untuk mengaliminasi

menggunakan operasi penjumlahan.

3. Metode Campuran (eliminasi dan substitusi)

Mencari himpunan penyelesaian menggunakan dua metode boleh gunakan eliminasi terlebih dahulu setelah diketahui

salah satu nilai peubah, baik itu x atau y maka selanjutnya masukkan ke dalam metode substitusi atau sebaliknya.

4. Metode Grafik

Menggambarkan dua persamaan pada grafik kartesius, dan himpunan penyelesaiannya dihasilkan dari titik potong dari

kedua garis tersebut. Yang perlu diperhatikan, yaitu ketika menggambar titik sumbu kartesiusnya harus sama dan
konsisten.
Pertidaksamaan Linear

Menemukan Konsep Pertidaksamaan Linear

Misal a, b adalah bilangan real, dengan a ≠ 0. Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV) adalah kalimat terbuka

yang memiliki sebuah variabel yang dinyatakan dengan bentuk ax + b < 0 atau ax + b ≤ 0 atau ax + b ≥ 0.

Sifat-sifat Pertidaksamaan

Jika kedua ruas pertidaksamaan ditambah atau dikurang dengan sebuah bilangan, maka tanda pertidaksamaan tetap.

Jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan sebuah bilangan negatif, maka tanda pertidaksamaan harus

diubah (< menjadi >, ≤ menjadi ≥, dan sebaliknya).

Contoh:

3x + 6 ≥ 2x – 5

5q – 1 < 0

x dan q disebut variabel

Menyelesaikan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

1. Menambah atau mengurangi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama.

Contoh:

Carilah penyelesaian x + 6 ≥ 8 jawab:

x+6–6≥8–6

x≥2

2. Mengalikan atau membagi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang, jika dikalikan atau dibagi bilangan negatif,

maka tanda pertidaksamaannya dibalik.

Contoh:

Carilah penyelesaian 2x – 4 < 10 jawab:

2x – 4 + 4 < 10 + 4

2x < 14

x<7

Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan lambang <, >, ≥, dan ≤.

Contoh bentuk pertidaksamaan: y + 7 < 7 dan 2y + 1 > y + 4


Pertidaksamaan linier dengan satu variabel adalah suatu kalimat terbuka yang hanya memuat satu variabel dengan

derajat satu, yang dihubungkan oleh lambang <, >, ≥, dan ≤. Variabelnya hanya satu yaitu y dan berderajat satu.

Pertidaksamaan yang demikian disebut pertidaksamaan linier dengan satu variabel (peubah).

Menentukan Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Linier Satu Variabel

Sifat-sifat pertidaksamaan adalah:                                                                     

1.Jika pada suatu pertidaksamaan kedua ruasnya ditambah atau dikurang dengan bilangan yang sama, maka akan

diperoleh pertidaksamaan baru yang ekuivalen dengan pertidaksamaan semula.

2. Jika pada suatu pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan positif, maka akan diperoleh pertidaksamaan baru yang

ekuivalen dengan pertidaksamaan semula.

3. Jika pada suatu pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan negatif, maka akan diperoleh pertidaksamaan baru yang

ekuivalen dengan pertidaksamaan semula bila arah dari tanda ketidaksamaan dibalik.

4. Jika pertidaksamaannya mengandung pecahan, cara menyelesaikannya adalah mengalikan kedua ruasnya dengan KPK

penyebut-penyebutnya, sehingga penyebutnya hilang.

Anda mungkin juga menyukai