Anda di halaman 1dari 32

SOAL

1. Bagaimanakah karakteristik proses produksi yang cocok menerapkan sistem biaya proses?
Jawab : Sistem akumulaasi biaya proses cocok diterapkan jika produk yang dihasilkan oleh
perusahaan bersifat homogen. Produk bersifat homogen apabila bentuk fisik dan
sumber daya yang dibutuhkan oleh setiap unit sepenuhnya sama. Produk homogen
dihasilkan melalu proses produksi berkelanjutan (metode produki massal). Contoh
perusahaan yang cocok menerapkan sistem penentuan biaya proses adalah
perusahaan kertas, plastik, bahan bakar, semen, gula, sabun, radio komputer, telepon
genggam, air dan listrik.

2. Dalam sistem biaya pesanan, biaya produksi diakumulasi menurut pesanan. Bagaimanakah
biaya produksi diakumulasi dalam sistem biaya proses?
Jawab : Dalam sistem biaya akumuasi proses, biaya produksi yang terjadi pertama-tama
diakumulasi menurut departemennya. Jumlah biaya yang diakumulasi dalam
suatudepartemen merupakan biaya yang harus diertanggungjawabkan oleh
departemen tersebut. Untuk menghitung biaya produk, biaya produksi yang
diakumulasi dalam sebuah departemen kemudian dibebankan ke unit produk yang
dihasilkan oleh departemen yang bersangkutan. Biaya per unit produk dihitung
secara periodik, misalnya setiap akhir bulan, dengan cara membagi jumlah biaya yang
diakumulasi ke dalam sebuah departemen selama satu periode dengan jumlah unit
yang diproduksi oleh departemen tersebut dalam periode yang sama.

3. Apakah tujuan utama dari sistem biaya proses?


Jawab : Menyediakan informasi bagi para manajer untuk menganalisi produk dan
profitabilitas pelanggan serta menentukan harga, bauran produk, dan keputusan
untuk perbaikan proses.

4. Jelaskan tiga kemungkinan produk mengalir dalam proses produksi.


Jawab :
a. Aliran Produk Berurutan. Dalam aliran produk berurutan, setiap unit produksi
diproses melalui serangkaian tahap pemrosesan yang sama. Dalam sebuah
perusahaan dengan aliran produk berurutan da mempunyai 2 departemen,
misalnya Departemen Pemotongan dan Departemen Perakitan.
b. Aliran Produk Paralel. Dalam alian produk paralel, komponen-komponen produk
dikerjakan oleh departemen yang berbeda secara simultan. Setelah komponen-
komponen poduk tersebut selesai dikerjakan oleh masing-masing departemen,
kemudian ditransfer ke departemen berikutnya untuk disatukan menjadi barang
jadi dan akhirnya ditransfer ke persediaan barang jadi.
c. Aliran Produk Selektif. Dalam aliran produk selektif, unit produk diproses di
departemen yang berbeda tergantung jenis produk jadi yang akan dihasilkan
oleh perusahaan. Misalnya terjadi dalam perusahaan daging. Setelah proses
pemotongan hewan di Departemen Pemotongan selesai, sejumlah unit produk
langsung ditransfer ke Departemen Pengemasan dan akhirnya ke persediaan
barang jadi; sejimlah unit produk ditransfer ke Departemen Pengasapan,
kemudian ke Departemen Pengemasan dan akhirnya ke persediaan barang jadi;
sejumlah unit produk ditransfer ke Departemen Penggilingan, kemudian ke
Departemen Pengemasan dan ke persedaan barang jadi.

5. Jelaskan perbedaan cara pencatatan biaya tenaga kerja langsung dalam sistem biaya proses
dengan sistem biaya pesanan!
Jawab :
a. Sistem Biaya Pesanan. Umumnya pembayaran gaji dan upah karyawan
didasarkan pada asumsi upah karyawan dihitung per jam. Lamanya waktu yang
digunakan seorang karyawan untuk mengerjaka suatu produk dijadikan dasar
dalam penentuan gaji. Pembayaran gaji dan upah secara tunai bisa saja berbeda
waktunya dengan saat pencatatan untuk gaji dan upah. Jika terjadi perbedaan
waktu pencatatan dan pembayaran, akun Gaji dan Upah akan didebit dan akun
Utang Gaji akan dikredit. Akun Gaji dan Upah merupakan akun sementara
sampai dengan gaji dan upah tersebut didistribusikan berdasarkan golongan
biayanya.
b. Sistem Biaya Proses. Dalam penentuan biaya proses, biaya tenaga kerja hanya
ditelusur ke departemen sehingga tidak perlu pencatatan secara rinci seperti
dalam penentuan biaya pesanan. berdasarkan daftar gaji dan upah karyawan
produksi, dibuat jurnal untuk mendistribusi biaya tenaga kerja ke setiap
departemen.

6. Jelakan secara singkat dua metode yang dapat digunakan untuk membebankan overhead
pabrik ke persediaan barang dalam proses. Dalam kondisi seperti apa setiap metode tersebut
diterapkan?
Jawab :
a. Mencatat biaya overhead pabrik sesungguhnya. Jumlah biaya overhead pabrik
sesungguhnya dapat berbeda tiap bulan. Salah satu penyebabnya adalah biaya
overhead pabrik yang tidak rutin terjadi, misalnya biaya reparasi mesin pabrik.
Jika jumlah unit produk yang dihasilkan oleh perusahaan setiap bulan tidak
sama, tidak adil apabila produk dibebani biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi dalam satu bulan. Biaya per unit produksi yang dihasilkan
pada bulan ketika volume produksi rendah atau pada bulan terjadinya overhead
pabrik yang tidak rutin akan lebih tinggi dibanding unit produk yang diproduksi
pada bulan lainnya.
b. Pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan tarif. Pembebanan biaya
overhead pabrik dengan tarif ke setiap departemen pada setiap akhir periode.
Jumlah biaya overhead pabrik yang dibebankan ke sebuah departemen dihitung
dengan cara mengalikan tarif yang telah ditetapkan dimuka dengan jumlah dasar
pembebanan yang sesungguhnya digunakan oleh departemen yang
bersangkutan. Dasar pembebanan overhead yang dapat digunakan adalah
jumlah unit, jam kerja langsung, jam kerja mesin, biaya bahan baku, atau biaya
tenaga kerja. Dasar pembebanan yang digunakan harus dipilih yang dapat
membebankan biaya overhead pabrik secara adil di setiap departemen.
7. Jelaskan bagian-bagian yang ada dalam sebuah laporan biaya produksi.
Jawab :
a. Biaya total dan per unit produk yang diterima dari satu atau lebih departemen
lainnya,
b. Biaya total dan per unit bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik yang
ditambahkan oleh departemen yang bersangkutan,
c. Biaya persediaan produk dalam proses awal dan akhir,
d. Biaya yang ditansfer ke departemen berikutnya atau ke persediaan barang jadi.

8. Jelaskan pengertian ekuivalen produksi. Mengapa hal tersebut diperlukan?


Jawab : Unit ekuivalen ( ekuivalen produksi) merupakan jumlah unit selesai yang sama atau
serupa yang sudah dapat dihasilkan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar
dilakukan atas unit-unit produk yang telah selesai maupun yang selesai sebagian.
Unit ekuivalen tidak sama dengan unit-unit secara fisik. Pada sistem perhitungan
biaya berdasarkan proses, biaya produk untuk unit produk yang selesai sebagian
tidak tersedia. Denga memperhitungkan unit yang telah selesai sebagian, dibutuhkan
xara untuk mengukur jumlah pekerjaan produksi secara tepat yang dilakukan selama
periode tersebut. Unit ekuivalen merupakan ukuran yang bisa digunakan.
Unit ekuivalen harus dikalkulasikan secara terpisah untuk bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik karena proporsi total pekerjaan yang
dilakukan pada unit-unit produk pada persediaan barang dalam proses tidak selalu
sama untuk setiap elemen biaya.

9. Apakah pengaruh penentuan secara berlebihan persentase penyelesaian unit dalam proses
akhir terhadap biaya per unit periode tersebut?
Jawab : produk dalam proses awal periode ini akan membawa harga pokok persatuan yang
berasal dari periode sebelumnya, yang kemungkinan akan berbeda dengan harga
pokok per satuan yang dikeluarkan oleh departemen produksi yang bersangkutan
dalam peridoe sekarang. Dengan demikian, jika dalam periode sekarang dihasilkan
produk selesai yang ditransfer ke gudang atau ke departemen berikutnya, harga
pokok yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal akan menimbulkan
masalah dalam penentuan harga pokok produk selesai tersebut.

10. Apakah yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan penerapan sistem biaya proses?
Jawab :
a. Suatu unit bisnis benar-benar di produksi satu jenis produk setiap kalinya.
b. Kondisi produk, karena pada sistem ini hanya produk yang dihasilkan dalam
kondisi kontinu.
c. Sifat produk, karena pada sistem biaya proses produk harus bersifat homogen
yaitu bentuk fisik dan sumber daya yang dibutuhkan oleh setiap unit sepenuhnya
sama.
11. Sebuah konsep penting dalam penentuan biaya proses adalah unit ekuivalen.
a. Jelaskan perbedaan antara unit masuk proses dalam satu periode dan unit ekuivalen
dalam satu periode apabila tidak ada persediaan barang dalam proses awal periode dan
persediaan barang dalam proses akhir periode sudah 50% selesai.
b. Jelaskan perbedaan antara unit selesai selama satu periode dan unit ekuivalen selama
satu periode apabila tidak ada persediaan barang dalam proses awal periode dan
persediaan barang dalam proses akhir periode sudah 50% selesai.
c. Jelaskan bagaimana unit ekuivalen selama satu periode digunakan untuk menghitung
biaya persediaan barang dalam prose akhir periode.

Jawab :Persediaan barang dalam proses awal dimasukkan ke dalam unit ekuivalen sebesar
yang diperlukan untuk menyelesaikan unit tersebut pada periode yang bersangkutan,
kemudian biaya persediaan barang dalam proses awal disendirikan dan tidak dimasukkan
dalam perhitungan biaya per unit ekuivalen.
PILIHAN GANDA
1. Berikut ini karakteristik system biaya proses, kecuali?
a. Biaya persatuan di hitung pada saat produksi selesai agar jika dijual dapat segera
ditentukan harga pokok penjualannya
b. Produk yang dihasilkan bersifat homogeny
c. Kegiatan produksi berdasarkan anggaran produksi
d. Tujuan produksi untuk persediaan yang kemudian dijual

2. Karakteristik system biaya proses sangat berbeda dengan karakteristik system biaya pesanan
sehingga penerapannya dalam perusahaan manufaktur?
a. Lebih sederhana
b. Lebih sesuai dengan perusahan kecil
c. Harus dipilih yang sesuai
d. Lebih cocok dengan perusahaan besar

3. Sistem biaya proses digunakan oleh perusahaan yang memiliki karakteristik pengolahan
produk berikut ini?
a. Produk yang dihasilkan unik dan mahal
b. Unit produk homogenya diproduksi secara berkelanjutan dalam jumlah yang banyak
c. Dalam perusahaan kecil yang hanya memerlukan informasi pada akhir tahun
d. Semua jawaban diatas benar

4. Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan karakteristik system akumulasi system
biaya?
a. Biaya produksi dibebankan kepada akun persediaan Barang Dalam Proses Departemen
b. Unit yang belum selesai harus dinyatakan dalam ekuivalen barang jasa
c. Biaya perunit hanya dihitung pada proses pengolahan terakhir
d. Unit selesai dan biayanya ditransfer kedepartemen berikutnya atau persediaan barang
jadi

5. Aliran produk selektif adalah…..


a. Unit-unit barang mengalir melewati semua departemen dengan urutan yang sama
b. Bahan mula-mula diproses dalam departeman yang berbeda-beda kemudian
dikombinasikan dalam departemen final
c. Dihasilkan unit-unit produk homogen
d. Bahan digunakan untuk memproduksi beberapa jenis produk dan jenis barang yang
dihasilkan tergantung pada departemen yang dilewati

6. Bagian dari laporan biaya produksi yang memuat informasi mengenai biaya dari departemen
sebelumnya dan biaya yang ditambahkan oleh departemen yang bersangkutan adalah
a. Data produksi
b. Unit ekuivalen
c. Biaya dibebankan (biaya yang harus dipertanggungjawabkan)
d. Perhitungan biaya (pertanggungjawaban biaya)

7. Berikut ini adalah perbedaan antara system biaya pesanan dan system biaya proses,
kecuali……
a. Saat perhitungan biaya
b. Objek pembebanan biaya produksi
c. Pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan yang sesungguhnya terjadi
d. Jenis biaya produksi

8. Sistem biaya proses cocok digunakan oleh perusahaan……


a. Percetakan
b. Pabrik pupuk
c. Kontraktor bangunan
d. a, b, dan c benar

9. Manakah yang benar?


a. Pada system biaya proses, biaya bahan baku tidak harus dipisahkan dengan bahan
penolong
b. Pada system biaya proses, pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar tarif tidak
merupakan keharusan
c. Pada system biaya proses, kalkulasi biaya produksi dilakukan pada akhir periode
d. Jawaban a, b, dan c benar
10. Laporan biaya produksi per departemen merupakan laporan yang dihasilkan pada
perusahaan yang menerapkan……
a. Sistem biaya proses
b. Sistem biaya pesanan
c. Sistem biaya standar
d. Sistem biaya estimasi

11. Judul-judul informasi yang dapat digunakan dan tercantum dalam laporan biaya produksi
perusahaan yang menerapkan system biaya proses adalah tersebut dibawah ini, kecuali……
a. Data kuantitas produksi
b. Biaya yang dibebankan (pertanggungjawaban biaya)
c. Biaya yang dibayarkan
d. Perhitungan biaya per unit (biaya yang harus dipertanggungjawabkan)

12. Biaya bahan atau konversi per unit ekuivalen adalah sama dengan……
a. Jumlah biaya bahan atau konversi yang diperlukan untuk menyelesaikan satu satuan
produksi
b. Satu unit persediaan barang dalam proses
c. Jumlah biaya bahan atau konversi yang diperlukan untuk memulai unit produksi
menjadi persediaan barang dalam proses
d. Lima puluh persen biaya bahan dan konversi dari satu unit persediaan barang jadi
(dengan asumsi pola produksi linear)

13. Manakah dari kegiatan produksi berikut ini yang paling mungkin untuk menerapkan system
biaya proses?
a. Pembuatan kapal
b. Produksi pesawat terbang
c. Penggilingan minyak
d. Pembuatan rumah

14. Dalam laporan biaya produksi, biaya persediaan barang dalam proses akhir dihitung di
bagian…..
a. Perhitungan kuantitas
b. Perhitungan ekuivalen produksi
c. Perhitungan biaya total yang harus dipertanggungjawabkan
d. Perhitungan pertanggungjawaban biaya

15. Sistem aliran produksi yang di dalamnya bahan baku dimasukkan kedalam proses di
depatemen pertama dan mengalir melalui setiap departemen di pabrik disebut……
a. Aliran produ kberurutan
b. Aliran produk parallel
c. Aliran produk selektif
d. Aliran produk seragam

16. Analisis aktivitas dalam suatu departemen atau pusat biaya dalam satu periode disebut.....

a. Laporan kuantitas.
b. Laporan Biaya Produksi.
c. Laporan biaya barang yang dihasilkan.
d. Laporan ekuivalen produksi.

17. Aliran fisik unit yang masuk dan keluar dari suatu departemen disajikan oleh.....

a. Perhitungan Kuantitas.
b. Perhitungan ekuivalen produksi.
c. Perhitungan biaya yang harus dipertanggungjawabkan.
d. Perhitungan pertanggungjawaban biaya.

18. Jumlah total biaya yang harus dipertanggungjawabkan harus sama dengan jumlah.....

a. Perhitungan kuantitas.
b. Perhitungan ekuivalen produksi.
c. Biaya yang ditambahkan dalam satu periode.
d. Pertanggungjawaban biaya.

19. Penyetaraan unit yang belum selesai menjadi unit selesai disebut.....

a. Kuantitas diproduksi.
b. Total produksi.
c. Ekuivalen produksi.
d. Perkiraan produksi.

20. PT Merah memiliki 6.000 unit dalam proses pada awal bulan di Departemen A. Selama
sebulan, tambahan 14.000 unit dimasukkan ke dalam proses. Jika PT Merah memiliki 4.200
unit dalam proses pada akhir bulan, berapakah jumlah unit ditransfer ke Departemen
B,dengan asumsi semua unit yang selesai di Departemen A ditransfer ke Departemen B?

a. 15.800.
b. 18.200.
c. 20.000.
d. 24.200.

21. PT Komputech memproduksi komputer. Setiap sirkuit komputer dibuat secara tersendiri dan
akan mencapai tahap dimana semua akan disatukan dalam kabinet komputer. Perusahaan
tersebut menggunakan.....

a. Sistem aliran produksi selektif.


b. Sistem aliran produksi pararel.
c. Sistem aliran produksi berurutan.
d. Sistem aliran produksi dua tingkat.

22. Manakah dari pernyataan berikut ini yang tidak benar?


a. Penerapan sistem biaya proses tidak mengubah cara mengakumulasi biaya bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik
b. Pengakumulasian biaya bahan baku jauh lebih sederhana alam sistem biaya proses
dibandingkan sistem biaya pesanan
c. Sistem biaya proses dapat mengakumulasi biaya diserap normal maupun biaya diserap
standar
d. Biaya overhead sesungguhnya dalam sistem biaya proses harus dibebankan ke barang
dalam proses untuk menghindari fluktuasi biaya perunit bulanan

23. Pada sistem biaya proses, biaya tenaga kerja untuk departemen pembantu (jasa) didebit ke
akun.....
a. Barang Dalam Proses
b. Biaya Overhead pabrik sesungguhnya
c. Biaya tenaga kerja langsung
d. Biaya tenaga kerja tidak langsung

Data untuk No. 24 dan 25.


PT MC memiliki dua departemen produksi, yaitu: Depatemen A dan Departemen B. Departemen
A mengelola bahan XYZ kemudian mentransfernya ke Departemen B. Setelah Departemen B
menyelesaikannya, unit ditransfer ke persediaan barang jadi. Perusahaan mulai beroperasi
periode ini.
24. Departemen Amemasukkan 95.000 unit ke dalam proses selama satu periode dan memiliki
barang dalam proses akhir 21.000. Berapakah jumlah unit yang ditransfer ke persediaan
barang jadi jika persediaan akhir barang dalam proses Departemen B sebanyak 12.000?
a. 104.000 unit
b. 83.000 unit
c. 74.000 unit
d. 62.000 unit
25. Bahan baku PT MC ditambahkan di awal proses produksi di Departemen A. Jika unit dalam
proses akhir Departemen A sudah 60% selesai untuk biaya konversi., berapakah unit
ekuivalen biaya konversi Departemen A ?
a. 80.000 unit
b. 86.600 unit
c. 74.000 unit
d. 62.000 unit

Data untuk No. 26 dan 27.


PT Malioboro memproduksi air mineral dalam kemasan. Air disaring di Departemen 1 kemudian
dialirkan ke Departemen 2 untuk dimasukkan dalam kemasan. (Biaya bahan baku di perusahaan
tersebut hanya terjadi di tahap pengemasan). Data kuantitas perusahaan adalah sebagai
berikut.
Departemen 1
Unit masuk proses 110.000 unit
Unit ditransfer ke Departemen 2 83.000 unit
Unit dalam proses akhir 30.000 unit 110.000 unit
Departemen 2
Unit diterima dari Departemen 1 80.000 unit
Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 61.400 unit
Unit dalam proses akhir 18.600 unit 80.000 unit
Unit dalam proses pada kedua Departemen sudah 72% selesai untuk biaya konversi.
26. Unit produksi ekuivalen untuk bahan baku Departemen 1 adalah.....
a. 0 liter
b. 80.000 liter
c. 101.600 liter
d. 110.000 liter
27. Berapa unit produksi ekuivalen yang akan dimiliki Departemen 2 untuk biaya konversi?
a. 61.400 liter
b. 68.929 liter
c. 74.792 liter
d. 80.000 liter
28. informasi yang diambil dari perhitungan baiya yang harus dipertanggungjawabkan sebauh
perusahaan yang memiliki dua departemen produksi adalah sebagai berikut.....

Departemen A sebagai Departemen Pengelola Pertama


Biaya Per Unit
Ekuivalen
Biaya ditambahkan oleh departemen:
Bahan baku Rp429
Tenaga kerja langsung Rp293
Overhead pabrik Rp117

Departemen A sebagai Departemen Pengelola Terakhir


Ekuivalen Biaya Per Unit
Produksi Ekuivalen
Biaya ditambah oleh departemen:
Tenaga kerja langsung 20.000 unit Rp319
Overhead pabrik 20.000 unit Rp120
Apabila Departemen A mentransfer 32.000 unit ke Departemen B, berapakah jumlah biaya
Departemen B yang harus dipertanggungjawabkan?
a. Rp. 35.628.000
b. Rp. 25.560.000
c. Rp. 41.971.600
d. Rp. 8.780.000
Latihan 4.1

Perusahaan manufaktur ABC memiliki lima departemen pemroresan. Hasil pemeriksaan terhadap
laporan produksi diperoleh informasi yang tidak lengkap sebagai berikut.

Departemen (dalam unit)

1 2 3 4 5

Kuantitas :

Unit masuk proses 10.000

Unit diterima dari departemen sebelumnya - B 3.000 E G

Unit ditransfer ke departemen berikutnya A 3.000 D F

Unit ditransfer ke persediaan barang jadi - - - - H

Unit dalam proses pada akhir periode 6.000 C 600 300 500

Diminta :

Lengkapilah data kuantitas tersebut dengan mengganti huruf dengan jumlah unit yang benar.
Dimisalkan proses produksi berurutan (yaitu output Departemen 1 adalah input bagi Departemen 2,
dan seterusnya) dan tidak ada persediaan barang dalam proses pada awal periode.

Latihan 4.2

PT. Sinar Plastik memproduksi bermacam-macam boneka plastik. Semua bahan baku digunakan di
awal proses produksi Departemen A. Departemen A,B, dan C menambahkan biaya tenaga kerja
langsung dan overhead pablik secara merata sepanjang proses produksi. Data kuantitas pada Januari
2011 adalah sebagai berikut.

Departemen Departemen
Departemen B
A C

Masukan :

Unit mulai diproses 25.000 unit


Unit diterima dari departemen sebelumnya - 15.000 unit 12.000 unit
Keluaran :

Unit ditransfer ke departemen berikutnya 15.000 unit 12.000 unit 9.000 unit
Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 10.000 unit 3.000 unit (50% 3.000 unit
Unit dalam proses pada akhir periode (75% selesai) selesai) (30% selesai)
25.000 unit 15.000 unit 12.000 unit

Diminta :

Hitunglah unit produksi ekuivalen untuk biaya bahan baku dan biaya konversi di setiap departemen.
Catatan : tidak terdapat persediaan barang dalam proses pada awal periode.

Latihan 4.3

Departemen 102 sebuah perusahaan manufaktur melakukan transaksi berikut ini selama bulan Mei.

1. Meminta bahan baku Rp. 24.300.000 dari gudang bahan

2. Mendistribusikan gaji dan upah selama sebulan. Empat karyawan pabrik sudah bekerja
selama 160 jam per orang di departemen 102. Semua karyawan pabrik diupah dengan tarif
Rp. 9.000 per jam.

3. Overhead pabrik dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka berdasarkan biaya
tenaga kerja langsung. Taksiran biaya overhead pabrik total setahun adalah sebesar
Rp110.880.000 dan taksiran biaya tenaga kerja langsung total setahun adalah sebesar
Rp52.800.000.

4. Persediaan barang dalam proses pada akhir periode sebesar Rp9.254.000. Unit yang selesai
diproses ditransfer ke Departemen 103. Tidak terdapat persediaan barang dalam proses
pada awal periode.

Diminta :

Buatlah penjurnalan terhadap transaksi yang terjadi di Departemen 102 di atas apabila diterapkan
sistemn biaya proses.

Latihan 4.4

Di bawah ini data kuantitas Departemen 2 perusahaan manufaktur yang menerapkan sistem biaya
proses.

Unit yang akan dipertanggungjawabkan :

Unit diterima dari Departemen 1 : 37.000 unit

Unit yang dipertanggungjawabkan :

Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 28.000 unit


Unit dalam proses pada akhir periode (35% 9.000 unit 37.000 unit
selesai untuk biaya konversi)

Berikut merupakan informasi tambahan :


Biaya ditransfer masuk Rp. 24.050.000

Biaya ditambahkan peride ini :

Tenaga kerja langsung Rp. 7.476.000


Overhead pabrik (dibebankan) Rp. 11.214.000
Rp. 18.690.000

Diminta :
Buatlah perhitungan biaya yang harus dipertanggungjawabkan (perhitungan biaya per unit).

Latihan 4.5
Untuk membuat barang jadi, PT. KYZ menggunakan bahan baku pada interval yang tidak merata
sepanjang proses produksi. Bahan baku hanya digunakan di Departemen A adalah sebagai berikut.
Tahap Produksi, Persentase Penyelesaian Persentase Bahan Baku yang Digunakan
10% 20%
40% 30%
75% 30%
90% 20%
100%

Biaya konversi digunakan secara merata sepanjang proses produksi. Berikut ini adalah data
Departemen A bulan Agustus.
1. Tidak ada unit dalam proses pada awal periode
2. Terdapat 50.000 unit masuk proses
3. Terdapat 10.000 unit masih dalam proses pada akhir periode (25% sudah 35% selesai, 30%
sudah 55% selesai, 25% sudah 80% selesai, dan 20% sudah 95% selesai).
Diminta :
Hitunglah unit produksi ekuivalen Departemen A untuk bahan baku dan biaya konversi pada bulan
Agustus.

LATIHAN 4.6

PT. Sinar Plastik memiliki dua departemen pengolahan. Semua bahan digunakan di Departemen 1
pada awal proses. Biaya konversi terjadi secara merata sepanjang proses di kedua departemen. Data
bulan Januari 2011 adalah sebagai berikut. Catatan: tida ada persediaan unit dalam proses pada awal
priode.

Keterangan Departemen 1 Departemen 2


Unit masuk proses 75.000 unit
Unit di transfer ke departemen 60.000 unit
berikutnya
Unit di transfer ke barang jadi 55.000 unit
Unit dalam proses pada akhir 15.000 unit (60% selesaai) 5.000 unit (80% selesai)
priode
Biaya ditambahkan oleh
departemen
- Bahan baku Rp. 300.000.000
- Tenaga kerja langsung Rp. 172.500.000 Rp. 162.250.000
- Overhead pabrik Rp. 86.250.000 Rp 81.125.000

DIMINTA : Buatlah laporan biaya produksi untuk kedua departemen.

LATIHAN 4.7

PT Sabun Mandi menggunakan tiga departemen pengolahan untuk memproduksi sabun. Semua
bahan baku digunakan untuk memproduksi pada awal pemrosesan Departemen 1. Departemen 1
sampai 3 menambahkan biaya konversi secara merata sepanjang proses. Berikut ini informasi untuk
biaya bulan Desember 2010.

Keterangan Departemen 1 Departemen 2 Departemen 3


Unit masuk proses 150.000 unit
Unit di transfer ke departemen 125.000 unit 115.000 unit
berikutnya
Unit di transfer ke barang jadi 112.000 unit
Unit dalam proses pada akhir 40% 10% 90 %
priode
Biaya ditambahkan oleh
departemen
- Bahan baku Rp. 21.000.000
- Tenaga kerja langsung Rp. 8.100.000 Rp. 11.600.000 Rp. 8.029.000
- Overhead pabrik Rp. 16.200.000 Rp .23.200.000 Rp. 16.058.000

DIMINTA : Buatlah laporan biaya produksi untuk kedua departemen.

LATIHAN 4.8

Data bulan Oktober sebuah perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut

Keterangan Departemen 1 Departemen 2


Unit masuk proses 25.000 unit
Unit di transfer ke departemen 15.000 unit
sebelumnya
Unit di transfer ke barang jadi 7.000 unit
Unit selesai tetapi belum 1.000 unit
ditransfer
unit 10.000 unit (bahan baku 80%), 7.000 unit (konversi 5% )
biaya konversi 65%
Biaya ditambahkan oleh
departemen
- Bahan baku Rp. 12.650.000
- Tenaga kerja langsung Rp. 13.545.000 Rp. 12.650.000
- Overhead pabrik Rp. 5.160.000 Rp 6.625.000
LATIHAN 4.9

PT. Medika memproduksi sebuah kapsul. Empat jenis bahan digunakan untuk produksi di
departemen A. Departemen B memasukkan kapsul yang diterima dari departemen A ke dalam
kemasan. Bahan mentah (semuanya bahan baku) digunakan untuk proses produksi di departemen A
sebagai berikut

1. Bahan 101 (aspirin): awal proses


2. Bahan 102 (caffein): ketika unit sudah 40% selesai
3. Bahan 103 (decongestant): ketika unit sudah 60 % selesai
4. Bahan 104 (muscle relaxer): ketika unit 95% selesai

Data departemen A bulan Juli

Unit ditransfer keluar 250.000 unit


Unit dalam proses pada akhir 50.000 unit (30% sudah 45% selesai,
priode 35% sudah 50% selesai,
15% sudah 65% selesai,
20% sudah 98% selesai.)
Biaya yang terjadi:
Bahan baku:
101 Rp. 6.000.000
102 Rp. 3.000.000
103 Rp. 9.362.500
104 Rp. 13.000.000
Bahan Konversi:
Tenaga kerja langsung Rp. 81.250.750
Overhead pabrik Rp. 36.422.750

LATIHAN 4.10

PT naga Raksa baru saja memulai beroprasi. Perusahaan menggunakan tiga departemen pengolahan.
Bahan baku digunakan diawal proses Departemen A dan B, sedangkan Departemen C tidak
menambahkan bahan. Biaya knveksi ditambahkan secara merata sepanjang proses produksi diketiga
departemen. Berikut ini informasi operasi pada ulan pertama

Unit masuk proses 89.000


Unit diterima dari departemen 70.000 64.000
sebelumnya
Unit ditransfer ke persediaan 60.000
barang jadi
Unit dalam proses, persediaan 70% 25% 60%
akhir- presentase penyelesaian
Biaya:
Departemen A
Bahan baku Rp. 5.000 per unit
Tenaga kerja langsung Rp. 50.813.000
Overhead pabrik 150% dari biaya tenaga
kerja langsung

Departemen B
Bahan baku Rp. 2.000 per unit
Tenaga kerja langsung Rp. 35.370.000
Overhead pabrik 150% dari biaya tenaga
kerja langsung

Departemen c
Tenaga kerja langsung Rp. 48.672.000
Overhead pabrik 150% dari biaya tenaga
kerja langsung
JAWABAN

LATIHAN 4.1

a. Data Kuantitas Departemen 1 (Huruf A,B)

Masukan Keluaran

Unit dalam proses awal 0 Unit selesai dan ditransfer (4.000)

+ = +

Unit masuk proses 10.000 Unit dalam proses akhir 6.000

10.000 10.000

b. Data Kuantitas Departemen 2 (Huruf C)

Masukan Keluaran

Unit dalam proses awal 0 Unit selesai dan ditransfer 3.000

+ = +

Unit masuk proses 4.000 Unit dalam proses akhir (1.000)

4.000 4.000

c. Data Kuantitas Departemen 3 (Huruf D,E)

Masukan Keluaran

Unit dalam proses awal 0 Unit selesai dan ditransfer (2400)


+ = +

Unit masuk proses 3.000 Unit dalam proses akhir 600

3.000 3.000

d. Data Kuantitas Departemen 4 (Huruf F,G)

Masukan Keluaran

Unit dalam proses awal 0 Unit selesai dan ditranfer (2.100)

+ = +

Unit masuk proses 2.400 Unit dalam proses akhir 300

2.400 2.400

Data Kuantitas Departemen 5 (Huruf H)

Masukan Keluaran

Unit dalam proses awal 0 Unit selesai dan ditransfer (1.600)

+ = +

Unit masuk proses 2.100 Unit dalam proses akhir 500

2.100 2.100

Departemen (dalam unit)

1 2 3 4 5

Kuantitas :

Unit masuk proses 10.000

Unit diterima dari departemen sebelumnya - 4.000 3.000 2.40 2.10


0 0
Unit ditransfer ke departemen berikutnya 4.000 3.000 2.400
2.10
Unit ditransfer ke persediaan barang jadi - - - 0
1.60
Unit dalam proses pada akhir periode 6.000 1.000 600 - 0

300 500

LATIHAN 4.2

Departemen A:

Bahan Tenaga kerja Overhead Pabrik


Unit selesai dan di transfer 15.000 unit 15.000 unit 15.000 unit
ke Departemen berikutnya
Unit dalam proses,
persediaan akhir:
Bahan : (10.000 x 100%) 10.000 unit
Tenaga Kerja : (10.000 x 75%) 7.500 unit
Overhead Pabrik: (10.000 x 75%) 7.500 unit
JUMLAH UNIT EKUIVALEN 25.000 unit 22.500 unit 22.500 unit

Departemen B:

Bahan Tenaga kerja Overhead Pabrik


Unit selesai dan di transfer 12.000 unit 12.000 unit 12.000 unit
ke Departemen berikutnya
Unit dalam proses,
persediaan akhir:
Dari dep. A : (3.000 x 100%) 3.000 unit
Tenaga Kerja : (3.000 x 50%) 1.500 unit
Overhead Pabrik: (3.000 x 50%) 1.500 unit
JUMLAH UNIT EKUIVALEN 15.000 unit 13.500 unit 13.500 unit

Departemen C:

Bahan Tenaga kerja Overhead Pabrik


Unit di transfer ke 9.000 unit 9.000 unit 9.000 unit
persediaan barang jadi
Unit dalam proses,
persediaan akhir:
Dari Dep. B : (3.000 x 100%) 3.000 unit
Tenaga Kerja : (3.000 x 30%) 900 unit
Overhead Pabrik: (3.000 x 30%) 900 unit
JUMLAH UNIT EKUIVALEN 12.000 unit 9.900 unit 9.900 unit

LATIHAN 4.3

Penjurnalan transaksi pada departemen 102:

1. Biaya bahan baku yang dipakai untuk proses produksi.


Barang Dalam Proses Rp. 24.300.000
Bahan Rp. 24.300.000
2. Distribusi biaya tenaga kerja produksi.
4 x 160 jam x Rp. 9.000 = Rp. 5.760.000
Barang dalam proses Rp. 5.750.000
Gaji dan upah Rp. 5.750.000
3. Biaya Overhead Pabrik dibebankan.
Rp. 110.880.000 : 12 bulan = Rp. 9.240.000
Rp. 52.800.000 : 12 bulan = Rp. 4.400.000
Rp.13.640.000
Barang dalam proses Rp.13.640.000
Biaya overhead pabrik dibebankan Rp.13.640.000
4. Biaya unit selesai dan di transfer ke persediaan barang jadi.
Barang jadi Rp. 9.254.000
Barang dalam proses Rp. 9.254.000

LATIHAN 4.4

Perhitungan biaya per. Unit yang harus dipertanggungjawabkan:

DATA KUANTITAS

Dari dep. 1 Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

Unit masuk dari dep. 1 37.000 unit


37.000 unit

Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 28.000 unit


Unit dalam proses pada akhir priode 9.000 unit
37.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan

Jumlah biaya Jumlah Biaya


unit perunit
ekuivalen
Biaya ditambahkan bulan ini:
Biaya dari departemen sebelumnya
Ditransfer dari departemen 1 Rp.24.050.000 37.000 unit Rp. 650
Tenaga kerja Rp. 7.476.000 31.150 unit Rp. 240
Overhead pabrik Rp.11.214.000 31.150 unit Rp. 360
Rp.42.740.000 Rp.1.250
Jadi biara perunit perusahaan manufaturnya yaitu Rp. 1.250

LATIHAN 4.5

Bahan Tenaga kerja Overhead Pabrik


Unit selesai dan di transfer 40.000 unit 40.000 unit 40.000 unit
ke Departemen berikutnya
Unit dalam proses,
persediaan akhir:
Bahan : (10.000 x 95%) 10.000 unit
Tenaga Kerja : (10.000 x 20%) 2.000 unit
Overhead Pabrik: (10.000 x 20%) 2.000 unit
JUMLAH UNIT EKUIVALEN 50.000 unit 42.000 unit 42.000 unit
LATIHAN 4.6

LAPORAN BIAYA PRODUKSI


PT.SINAR PLASTIK
DEPARTEMEN 1
Bulan Januari 2011
DATA KUANTITAS
Bahan Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

DATA PRODUKSI:
Unit dalam proses persediaan awal 0 unit
Unit masuk proses 75.000 unit
75.000 unit

Unit ditransfer ke departemen berikutnya 60.000 unit


Unit dalam proses pada akhir priode 15.000 unit
75.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan


Jumlah biaya Jumlah unit Biaya
ekuivalen perunit

Biaya ditambahkan bulaan ini:


Bahan Rp. 300.000.000
75.000 unit Rp. 4.000
Rp. 172.500.00
Tenaga kerja Rp. 86.250.000
69.000 Unit Rp. 2.500
Overhead pabrik 69.000 Unit Rp. 1.250
Rp.558.750.000
Rp. 7.750

Pertanggungjawaban biaya
Biaya ditransfer ke departemen 2 (60.000unit
x Rp. 7.750) Rp.465.000.000
Biaya unit dalam proses pada akhir priode
Bahan: (15.000 Rp.60.000.00
unit x 100% 0
x Rp.4.000)
Tenaga Kerja (15.000 x
60% x Rp. Rp.22.500.00
2.500) 0
Overhead Pabrik (15.000 x Rp. 93.750.000
60% x Rp.
1.250) Rp.11.250.00
0
Biaya yang dipertanggungjawabkan Rp.558.750.000
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
PT.SINAR PLASTIK
DEPARTEMEN 2
Bulan Januari 2011
DATA KUANTITAS
Dari dep. 1 Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

Unit masuk bulan ini 60.000 unit


60.000 unit

Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 55.000 unit


Unit dalam proses pada akhir priode 5.000 unit
60.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan


Jumlah biaya Jumlah unit Biaya
ekuivalen perunit

Biaya ditambahkan bulan ini:


Biaya dari departemen sebelumnya
Ditransfer dari departemen 1 Rp.465.000.000 60.000 unit Rp. 7.750
Tenaga kerja Rp.162.250.000 59.000Unit Rp. 2.750
Overhead pabrik Rp. 81.125.000 59.000Unit Rp. 1.375
Rp.708.375.000 Rp.11.875

Pertanggungjawaban biaya
Biaya ditransfer ke barang jadi (55.000unit
x Rp.11.875) Rp.653.125.000
Biaya unit dalam proses pada akhir priode
Dari departemen 1 (5.000 unit x Rp.38.750.00
100% x 0
Rp.7.750)
Tenaga Kerja (5.000 x 80%
x Rp. 2.750) Rp.11.000.00
(5.000 x 80% 0
Overhead Pabrik x Rp. 1.375) Rp. 55.250.000

Rp.5.500.000

Biaya yang dipertanggungjawabkan Rp.708.375.000

LATIHAN 4.7
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
PT. SABUN WANGI
DEPARTEMEN 1
Bulan Desember 2010

DATA KUANTITAS
Bahan Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

DATA PRODUKSI:
Unit dalam proses persediaan awal 0 unit
Unit masuk proses 150.000 unit
150.000 unit

Unit ditransfer ke departemen berikutnya 125.000 unit


Unit dalam proses pada akhir priode 25.000 unit
150.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan


Jumlah biaya Jumlah unit Biaya
ekuivalen perunit

Biaya ditambahkan bulaan ini:


Bahan Rp. 21.000.000
150.000 unit Rp. 140
Rp. 8.100.000
Tenaga kerja Rp. 16.200.000
135.000 Unit Rp. 60
Overhead pabrik 135.000 Unit Rp. 120
Rp. 45.300.000
Rp. 320

Pertanggungjawaban biaya
Biaya ditransfer ke departemen 2 (125.000unit
x Rp. 320) Rp.40.000.000
Biaya unit dalam proses pada akhir priode
Bahan: (25.000 unit Rp.3.500.000
x 100% x
Rp.140)
Tenaga Kerja (25.000 x Rp. 600.000
40%x Rp.60)
(25.000 x
Overhead Pabrik 40%xRp.120) Rp.1.200.000 Rp. 5.300.000

Biaya yang dipertanggungjawabkan Rp.45.300.000


LAPORAN BIAYA PRODUKSI
PT. SABUN WANGI
DEPARTEMEN 2
Bulan Desember 2010
DATA KUANTITAS
Dari dep. 1 Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

Unit masuk bulan ini 125.000 unit


125.000 unit

Unit ditransfer ke departemen berikutnya 115.000 unit


Unit dalam proses pada akhir priode 10.000 unit
125.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan


Jumlah biaya Jumlah unit Biaya
ekuivalen perunit

Biaya ditambahkan bulan ini:


Biaya dari departemen sebelumnya
Ditranfer dari departemen 1 Rp.40.000.000 125.000 unit Rp. 320
Tenaga kerja Rp.11.600.000 116.000 unit Rp. 100
Overhead pabrik Rp.23.200.000 116.000 unit Rp. 200
Rp.74.800.000 Rp. 620

Pertanggungjawaban biaya
Biaya ditransfer ke departemen berikutnya (115.000unit
x Rp.620) Rp.71.300.000
Biaya unit dalam proses pada akhir priode
Dari departemen 1 (10.000 unit Rp.3.200.000
x 100% x
Rp.320)
Tenaga Kerja (10.000 x Rp. 100.000
10%xRp.100)
Overhead Pabrik (10.000 x
10%xRp.200) Rp. 200.000 Rp. 3.500.000

Biaya yang dipertanggungjawabkan Rp.74.800.000


LAPORAN BIAYA PRODUKSI
PT. SABUN WANGI
DEPARTEMEN 3
Bulan Desember 2010
DATA KUANTITAS
Dari dep. 2 Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

Unit masuk bulan ini 115.000 unit


115.000 unit

Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 112.000 unit


Unit dalam proses pada akhir priode 3.000 unit
115.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan


Jumlah biaya Jumlah unit Biaya
ekuivalen perunit

Biaya ditambahkan bulan ini:


Biaya dari departemen sebelumnya
Ditransfer dari departemen 2 Rp.71.300.000 115.000 unit Rp. 620
Tenaga kerja Rp. 8.029.000 114.700 unit Rp. 70
Overhead pabrik Rp.16.058.000 114.700 unit Rp. 140
Rp.95.387.000 Rp. 830

Pertanggungjawaban biaya
Biaya ditransfer ke persediaan barang jadi (112.000unit
x Rp.830) Rp.92.960.000
Biaya unit dalam proses pada akhir priode
Dari departemen 2 (3.000 unit x Rp.1.860.000
100% x
Rp.620)
Tenaga Kerja (3.000 x Rp. 189.000
90%xRp.70)
Overhead Pabrik (3.000 x
90%xRp.140) Rp. 378.000 Rp. 2.427.000

Biaya yang dipertanggungjawabkan Rp.95.387.000


LATIHAN 4.8

LAPORAN BIAYA PRODUKSI


PT.ASIAN
DEPARTEMEN 1
Bulan Oktober 2018
DATA KUANTITAS
Bahan Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

DATA PRODUKSI:
Unit dalam proses persediaan awal 0 unit
Unit masuk proses 25.000 unit
25.000 unit

Unit ditransfer ke departemen berikutnya 15.000 unit


Unit dalam proses pada akhir priode 10.000 unit
25.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan


Jumlah biaya Jumlah unit Biaya
ekuivalen perunit

Biaya ditambahkan bulaan ini:


Bahan Rp. 12.650.000 23.000 unit Rp. 550
Tenaga kerja Rp. 13.545.000 21.500 unit Rp. 630
Overhead pabrik Rp. 5.160.000 21.500 unit Rp. 240
Rp.31.355.0000 Rp.1.420

Pertanggungjawaban biaya
Biaya ditransfer ke departemen 2 (15.000unit
x Rp. 1.420) Rp.21.300.000
Biaya unit dalam proses pada akhir priode
Bahan: (10.000 Rp.4.400.000
unit x 80%
x Rp.550)
Tenaga Kerja (10.000 x Rp.4.095.000
65% x Rp.
630)
Overhead Pabrik (10.000 x Rp.1.560.000 Rp.10.055.000
65% x Rp.
240)

Biaya yang dipertanggungjawabkan Rp.31.350.000


LAPORAN BIAYA PRODUKSI
PT.ASIAN
DEPARTEMEN 2
Bulan Oktober 2018
DATA KUANTITAS
Dari dep. 1 Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

Unit masuk bulan ini 15.000 unit


15.000 unit

Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 7.000 unit


Unit selesai tetapi belum di transfer 1.000 unit
Unit dalam proses pada akhir priode 7.000 unit
15.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan


Jumlah biaya Jumlah Biaya
unit perunit
ekuivalen
Biaya ditambahkan bulan ini:
Biaya dari departemen sebelumnya
Ditransfer dari departemen 1
Tenaga kerja Rp.21.300.000 15.000 unit Rp.1.420
Overhead pabrik Rp.12.650.000 8.350 unit Rp.1.515
Rp. 6.625.000 8.350 unit Rp.793,39
Rp.40.575.000 Rp.3.728,39

Pertanggungjawaban biaya
Biaya ditransfer ke persediaan barang jadi (7.000unit x
Rp.3.728,39) Rp.26.098.730
Unit selesai tetapi belum di transfer (1.000unit x Rp. 3.728.390
Rp. 3.728,39)
Biaya unit dalam proses pada akhir priode
Dari departemen 1 (7.000 unit x Rp.9.940.000
100% x
Rp.1.420)
Tenaga Kerja (7.000 x Rp. 530.250
5%xRp. 1.515)

Overhead Pabrik (7.000 x Rp. 277.686


5%xRp.793,39
) Rp. 10.747.936

Biaya yang dipertanggungjawabkan Rp.40.575.056

b. HPP = biaya produksi + saldo awal – saldo akhir

=RP. 40.575.056 + Rp.25.000.000 - Rp. 13.300.000


= Rp. 52.275.056

LATIHAN 4.9

A. Unit produksi ekuivalen :

Bahan Tenaga kerja Overhead Pabrik


Unit selesai dan di transfer 250.000 unit 250.000 unit 250.000 unit
ke Departemen berikutnya
Unit dalam proses,
persediaan akhir:
Bahan : (50.000 x 98%) 49.000 unit
Tenaga Kerja : (50.000 x 20%) 10.000 unit
Overhead Pabrik: (50.000 x 20%) 10.000 unit
JUMLAH UNIT EKUIVALEN 299.000 unit 260.000 unit 260.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan

Jumlah biaya Jumlah unit Biaya


ekuivalen perunit

Biaya ditambahkan bulaan ini:


Bahan Rp. 31.362.500 299.000 unit Rp. 104,89
Tenaga kerja Rp. 81.250.750 260.000 unit Rp. 312,50
Overhead pabrik Rp. 36.422.750 260.000 unit Rp. 140,08
Rp.149.036.0000 Rp.557,47

Pertanggungjawaban biaya

Biaya ditransfer ke departemen 2 (250.000unit


x Rp. 557,47) Rp.139.367.50
Biaya unit dalam proses pada akhir priode 0
Bahan baku: (50.000 unit x Rp.5.139.61
98% x 0
Rp.104,89)
Tenaga Kerja (50.000 x 20%
x Rp. 312,50) Rp.3.125.00
(50.000 x 20% 0
Overhead Pabrik x Rp. 140,08)

Rp.1.400.80 Rp.9.665.410
0
Biaya yang dipertanggungjawabkan
Rp.149.032.91
0

B. Biaya persediaan barang dalam proses pada akhir priode adalah Rp.9.665.410
LATIHAN 4.10

LAPORAN BIAYA PRODUKSI


PT. NAGA RAKSA
DEPARTEMEN A
Bulan Desember 2010

DATA KUANTITAS
Bahan Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

DATA PRODUKSI:
Unit dalam proses persediaan awal 0 unit
Unit masuk proses 89.000 unit
89.000 unit

Unit ditransfer ke departemen berikutnya 70.000 unit


Unit dalam proses pada akhir priode 19.000 unit
89.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan


Jumlah biaya Jumlah unit Biaya
ekuivalen perunit

Biaya ditambahkan bulaan ini:


Bahan Rp.445.000.000
89.000 unit Rp. 5.000
Rp. 50.813.000
Tenaga kerja Rp. 79.219.500
83.300 Unit Rp. 610
Overhead pabrik 83.300 Unit Rp. 951
Rp.575.032.500
Rp. 6.561

Pertanggungjawaban biaya
Biaya ditransfer ke departemen b (70.000unit
x Rp. 6.561) Rp.459.270.000
Biaya unit dalam proses pada akhir priode
Bahan: (19.000 unit Rp.95.000.00
x 100% x 0
Rp.5.000)
Tenaga Kerja (19.000 x
70%x Rp. 8.113.000
Rp.610)
Overhead Pabrik (19.000 x
70%xRp.951) Rp.12.648.30
0
Rp.115.761.300
Biaya yang dipertanggungjawabkan Rp.575.031.300
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
PT. NAGA RAKSA
DEPARTEMEN B
Bulan Desember 2010
DATA KUANTITAS
Dari dep. 1 Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

Unit masuk bulan ini 70.000 unit


70.000 unit

Unit ditransfer ke departemen berikutnya 60.000 unit


Unit dalam proses pada akhir priode 10.000 unit
70.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan


Jumlah biaya Jumlah unit Biaya
ekuivalen perunit

Biaya ditambahkan bulan ini:


Biaya dari departemen sebelumnya
Ditransfer dari departemen a Rp.459.270.000 70.000 unit Rp.6.561
Bahan Baku Rp.140.000.000 70.000 unit Rp.2.000
Tenaga kerja Rp.35.370.000 62.500 unit Rp.565,92
Overhead pabrik Rp.53.055.000 62.500 unit Rp.848,88
Rp.687.695.000 Rp.9.975,8

Pertanggungjawaban biaya
Biaya ditransfer ke departemen berikutnya (60.000unit x
Rp.9.975,8) Rp.598.548.000
Biaya unit dalam proses pada akhir priode
Dari departemen a (10.000 unit x Rp.65.610.00
100% x 0
Rp.6.561)
Bahan baku (10.000 unit x
100 % x 2.000) Rp.20.000.00
Tenaga Kerja (10.000 x 0
25%xRp.565,92)
Overhead Pabrik (10.000 x Rp. 1.414.800
25%xRp.848,88) Rp. 89.147.000

Rp. 2.122.200
Rp.687.695.000
Biaya yang dipertanggungjawabkan
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
PT. NAGA RAKSA
DEPARTEMEN C
Bulan Desember 2010
DATA KUANTITAS
Dari dep. 2 Tenaga Kerja Overhead Kuantitas

Unit masuk bulan ini 64.000 unit


64.000 unit

Unit ditransfer ke persediaan barang jadi 60.000 unit


Unit dalam proses pada akhir priode 4.000 unit
64.000 unit

Biaya yang harus dipertanggung jawabkan


Jumlah biaya Jumlah unit Biaya perunit
ekuivalen

Biaya ditambahkan bulan ini:


Biaya dari departemen sebelumnya
Ditransfer dari departemen b Rp.598.548.000 64.000 unit Rp.9.352,31
Tenaga kerja Rp. 48.672.000 62.400 unit Rp. 780
Overhead pabrik Rp. 73.008.000 62.400 unit Rp. 1.170
Rp.720.228.000 Rp.11.302,31

Pertanggungjawaban biaya
Biaya ditransfer ke persediaan barang jadi (60.000unit x
Rp.11.302,31) Rp.678.138.600
Biaya unit dalam proses pada akhir priode
Dari departemen b (4.000 unit x Rp.37.409.24
100% x 0
Rp.9.352,31)
Tenaga Kerja (4.000 x
60%xRp.780) Rp. 1.872.000
Overhead Pabrik (4.000 x
60%xRp.1.170) Rp.42.089.240
Rp. 2.808.000

Biaya yang dipertanggungjawabkan Rp.720.227.840


TUGAS AKUNTANSI BIAYA
BAB 4: PENENTUAN BIAYA PROSES: PENGANTAR

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Adinda Permata Yuva C1C017072

Inel Pramita C1C017020

Nisa Zella Anzira C1C017133

Zerini Venisa C1C017092

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BENGKULU

Anda mungkin juga menyukai