Anda di halaman 1dari 12

Nama : Helmi Mutawalli

Kelas : VI/C
Nm : 180104060

PEMBELAJARAN 3
Nutrisidan Media KulturMikroba
A. TujuanPembelajaran
Melalui aktivitas belajar ini kalian akan dituntun untuk mampu menjelaskan fungsi,
syarat-syarat dan macam-macam medium. Selain itu juga, mampu menjelaskan pengaruh
lingkungan terhadap mikroba. Berdasarkan kegiatan belajar ini diharapkan kalian menjadi
mahasiswa yang terampil dalam membuat medium dan melakukan sterilisasi.
Media kultivasi mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Dengan media pertumbuhan maka dapat dilakukan isolat mikroorganisme
menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Hidayatdkk:
2006). Menurut Unus Surawiria (1986) media adalah susunan bahan baik bahn alami(seperti
tauge, kentang, daging, telur, wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan
(berbentuk senyawa kimia, organik ataupun anorganik) yang dipergunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Medium penumbuhan merupakan substrat
yang kaya akan nutrien yang selanjutnya digunakan untuk membiakkan mikrobia.
Nutrient dapat diartikan sebagai bahan-bahan organik dan atau bahan anorganik yang
berfungsi sebagai sumber energi atau penerima elektron bagi organisme (Suriawiria: 1986)
Agar mikroba dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam media diperlukan
persyaratan tertentu yakni bahwa:
1 Di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
2 Media harus memiliki tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai
dengan kebutuhan mikroba
3 Media harus dalam keadaan steril.
Fungsi-fungsi medium adalah sebagai berikut :
1 Media basal dapat mendukung pertumbuhan berbagai jenis spesies tanpa syarat nutrisi
2 Media penghambat merupakan medium yang memuat unsur pokok tertentu yang
menghambat pertumbuhan dari jenis mikroorganisme tertentu.
3 Medium pemeliharaan digunakan untuk pertumbuhan awal dan penyimpanan
selanjutnya,mempersiapkan kultur organisme yang disimpan baik pada suhu ruang atau
suhu dingin (Singleton, dkk, 2001)
B. Peta Konsep dan Aktivitas Belajar

Bioteknologi

Pengertian nutrisi Media kultur mikroba Peran mikroba


dan media kultur

1. jenis-jenis media
1. syarat-syarat 1. Bahan pangan
kultur
2. Kesehatan
2. fungsi-fungsi 2. metode media
3. Lingkungan
kultur

Berdasarkan
1. Bentuk-bentuknya
2. Susunannya
3. kegunaanya

C. Aktivitas Pembelajaran
Sebelum aktivitas belajar dimulai terlebih dahulu kita berdoa semoga kegiatan ini
menjadi sesuatu yang bermanfaat. Selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat
yang diberikan dan tetap semangat dalam belajar serta terapkan 3 M pada masa pandemic
sekarang yaitu mencuci tangan pakai sabun, mengenakan masker, dan menjaga jarak saat
bersama yang lain.Selanjutnya simaklah aktivitas belajar berikut ini.
1. Siapkan alat tulis untuk memulai kegiatan
2. Jelaskan jenis-jenis media berdasarkan bentuk, susunan, dan kegunaannya!
Jawaban :
a. Medium berdasarkan sifat fisiknya dibagi menjadi :
a) Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin
media menjadi padat.
b) Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga
menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semisolid dibuat dengan
tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media,
tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri
yang tumbuh pada media NfB ( Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan
membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair
maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk
mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi
anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat, tetapi bakteri ini juga
diharuskan tumbuh merata di seluruh media.
c) Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB
(Nutrient Broth), dan LB (Lactose Broth).
b. Medium berdasarkan komposisi
a) Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan
takarannya secara pasti, misalnya Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
b) .Medium semisintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti,
misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak
kentang. Untuk bahan ekstrak kentang, secara detail tidak dapat mengetahui tentang
komposisi senyawa penyusunnya.
c) Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang
tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan
dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic
Extract.
c. Medium berdasarkan tujuan
a) Media untuk isolasi Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk
pertumbuhan mikroba, misalnyaNutrient Broth,Blood Agar.
b) Media selektif/penghambat Media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah
suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan
mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan.
Contohnya adalah Luria Bertani medium yang ditambah Amphisilin untuk
merangsang E.coli resistenantibotik dan menghambat kontaminan yang peka,
Ampiciline. Salt broth yang ditambah NaCl 4% untuk membunuh Streptococcus
agalactiae yang toleran terhadap garam.
c) Media diperkaya (enrichment) Media diperkaya adalah media yang
mengandung komponen dasar untuk pertumbuhan mikroba dan ditambah
komponen kompleks seperti darah, serum, dan kuning telur. Media diperkaya juga
bersifat selektif untuk mikroba tertentu. Bakteri yang ditumbuhkan dalam media ini
tidak hanya membutuhkan nutrisi sederhana untuk berkembang biak, tetapi
membutuhkan komponen kompleks, misalnya Blood Tellurite Agar,Bile Agar,
Serum Agar, dan lain-lain.
d) Media untuk peremajaan kultur Media umum atau spesifik yang digunakan untuk
peremajaan kultur.
e) Media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik Media ini digunakan untuk
mendiagnosis atau menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah
Koser’s Citrate medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan
asam sitrat sebagai sumber karbon.
f) Media untuk karakterisasi bakteri Media yang digunakan untuk mengetahui
kemempuan spesifik suatu mikroba. Kadang-kadang indikator ditambahkan
untuk menunjukkan adanya perubahan kimia. Contohnya adalah Nitrate Broth,
Lactose Broth, Arginine Agar.
g) Media diferensial Media ini bertujuan untuk mengidentifikasi mikroba dari
campurannya berdasar karakter spesifik yang ditunjukkan pada media
diferensial, misalnya TSIA( Triple Sugar Iron Agar) yang mampu memilih
Enterobacteria berdasarkan bentuk, warna, ukuran koloni dan perubahan warna media
di sekeliling koloni.
d. Medium TA dan TC
Medium (Taoge Agar) berdasarkan susunannya merupakan medium organik semi
alamiah atau semi sintetis sebab terdiri dari bahan alamiah yang ditambah dengan
senyawa kimia; berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat karena
mengandung agar yang memadatkan medium; berdasarkan kegunaannya merupakan
medium umum yang dapat ditumbuhi oleh mikroorganisme secara umum yang
berfungsi untuk pertumbuhan bakteri dan jamur serta memiliki warna cream. Medium TA
terdiri dari tauge yang berfungsi sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan
vitamin, sukrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan pemadat medium dan
aquadest sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber O2.
3. Apa itu kultur murni! Mengapa kultur murni penting untuk di peroleh dan di simpan?
Jawaban :
Mendapatkan kultur murni berbagai mikroorganisme dikenal beberapa metode yang
digunakan, isolasi merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan sehingga diperoleh
kultur murni yang berasal dari satu koloni.
Kultur adalah organisme yang ditumbuhkan dalam kultur media didalam pertumbuhan
mikroorganisme dengna tekhnik kultur murni.
Karena dengan menggunakan kultur murni atau teknik inokulasi adalah teknik
pemindahan bakteri ke dalam media dengan perlahan. Khusus untuk mempertahankan
kemurnian biakan bakteri. Teknik inokulasi harus benar-benar aseptik atau setral supaya
tidak terjadi kontaminasi oleh mikroorganisme lain. Pertumbuhan mikroorganisme pada
metode-metode pada panjelesan ini, bisa saja terhambat atau tidak dapat busuk
dikarenakan beberapa paktor. 
4. Jelaskan teknik dan langkah-langkah dalam melakukan transfer secara aseptic! Mengapa
teknik tersebut di perlukan untuk bekerja mikrobiologi di laboratorium?
Teknik transfer aseptic adalah suatu metode atau teknik di dalam memindahkan
atau mentransfer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar tidak
terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur. Teknik transfer aseptis ini sangat
esensial dan kunci keberhasilan prosedur mikrobial yang harus diketahui oleh seorang
yang hendak melakukan analisis mikrobiologi. Teknik aseptis sangat penting dalam
pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping
kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari.
Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Beratus-ratus spesies
berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk
mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sekali bersin terdapat beribu-ribu mikroorganisme
sehingga diperlukan teknik yang dapat meminimalisirnya seperti pengisolasian
(Rachmawati, 2008).
Aseptik sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme dari
kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptis digunakan
sepanjang kegiatan berlangsung baik alat, bahan, lingkungan sekitar maupun
praktikannya, untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode sterilitas.
Penguasaan teknik aseptic ini sangat diperlukan dalam keberhasilan laboratorium
mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode permulaan yang dipelajari
oleh ahli mikrobiologi (Oram, 2001).
Langkah-langkah
1) Bakar jarum ose dari bagian pangkal dalam terus hingga kebagian lup (ujung) sampai
berpijar merah lalu biarkan beberapa detik samapi pijar menghilang segera ambil
tabung reaksi yang berisi tabung bakteri,buka penutupnya dengan ketiga jari
tengah,manis dan kelingking sedangkan jari telunjuk dan ibu jari memegang jarum
ose.
2) Bakar bibit tabung reaksi dengan cara memutar, sehingga semua bagian bibir tabung
terkena api.
3) Segera masukan jarum ose kedalam tabung reaksi, lalu segera keluarkan .usahakan
ketika memasukan jarum ose jangan sampai menyentuh dinding tabung dan lakukan
didekat pembakar busen.
4) Bakar kembali bibir tabung dan segra tutup,ingat jarum ose jangan dibakar kembali
karena akan membunuh bakteri yang akan diinokulasikan.
5) Bakar kembali jarum ose sebagaimana cara (1) lakukan kembali seperti cara yang
sama.
5. Jelaskan tiga metode dalam melakukan isolasi kultur murni!

Motedo Gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu,
tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan
yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di
permukaan media agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi).
Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat
tumbuh menjadi koloni.
Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila
dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang
berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat
goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan (Kusirianto, 2006).
Metode tebar
Metode tebar adalah metode yang menggunakan batang kaca yang bengkok dan
steril, setetes mokolum diletakkan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan petri.
Kultur ini disebarkan dalam medium batang yang sama yang dapat digunakan
menginokurasikan dua pinggan untuk penyebaran bakteri agar merata dengan baik pada
beberapa pinggan akan muncul koloni yang terpisah – pisah (wirami, 2007).

Metode Tuang
Isolasi menggunakan media cair dengna cara pengeceran dasar melakukan
pengeceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya
diemukan satu sel di dalam tabung (Winarni, 1997)

D. Sumber/Media/Alat
1. Sumber Cappucino, I.G.,and Sherman,N. 1982. Mikrobiology:A. LaboratoryManual.
Sydney:Addison-Wesley Publishing Company.
2. Dwidjoseputro. 1996. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Djambatan
3. Fardiaz, Srikandi. 1989. AnalisisMikrobiologiPangan.
DepartemenPendidikandanKebudayaan.IPB.
4. Kavanagh, Kevin. 2005. Fungi: Biology and Applications. England: Jhon Wiley and Sons
Ltd
5. Pelczardan Chan. 1994a. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid I. Alih Bahasa oleh Ratna Siri
Hadioetomo. Jakarta: Penerbit Erlangga

E. BahanBacaan
Silahkan menggunakan bahan referensi yg sudah tersedia di LMS dan sumber lainnya
untuk membuat bahan bacaan tentang nutrisi dan media kultur mikroba!
F. Refleksi
1. Apa yang sudah kalian pelajari?
Dari apan yang sudah saya pelajari Media kultivasi mikroorganisme adalah suatu bahan
yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme
untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan
maka dapat dilakukan isolsit mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga
memanipulasi komposisi media pertumbuhannya dengan beberapa metode dan langkah-
langkah yang sudah ada.
2. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?
Dari materi yang saya kuasai adalah media merupakan alat bantu untuk melakukan isolasi
pengamatan pada bakteri.
3. Bagianapa yang belum kalian kuasai?
Ada banyak hal yang belum saya kuasi salah satunya cara melakukan beberapa motode
aseptic dan langkah-langkahnya
4. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Upaya yang dapat saya lakukan adalah dengan melakukan banyak-banyak mencari
informasi dengan materi terkait nutrisi dan media kultur mikroba
5. Sebut kanhal yang menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan!
Berikan alasannya!
6. Sebutkanhal yang tidak menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan!
Berikan alasannya!
Hal yang menurut saya menarik adalah bagaimana melakukan motode aseptic tersebut
karena terlihat menarik jika bisa mengamati dan melakukan praktikum pada bakteri yang
dimana merupakan organism terkeci

G. LatihanSoal
Untuk mengukur pemahaman kalian, kerjakan latihansoal berikut.
1. Why are many types of microbiological media used in laboratories for culture of
microorganism?
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit
untuk menyusun komponen sel. Dalam pemeriksaan mikrobiologi, media menjadi suatu
hal yang penting agar mikroba yang dapat hidup dan menentukan bahwa mikroba yang
diperiksa adalah benar-benar mikroba yang dicari atau yang diharapkan
2. How are selective and differential media used in the clinical laboratory?
Media selektif merupakan media yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri –
bakteri tertentu saja oleh karena media ini mengandung zat inhibitor untuk menghambat
pertumbuhan bakteri lain. Contohnya media Mac Conkey agar plate (MCA).Pada media
MCA mengandung zaaat inhibitor garam empedu (bile salt) yang berfungsi untuk
menekan pertumbuhan bakteri Gram positif tetapi menumbuhkan Gram negatif kecuali
Pasteurella dan Haemophilus. Pada umumnya media selektif digunakan untuk
menumbuhkan bakteri Gram negatif yang tergolong dalam famili Enterobacteriaceae
yang merupakan flora normal dalam saluran pencernaan
Media diferensial merupakan media basal yang digunakan untuk menumbuhkan
bakteri serta bertujuan melihat sifat pertumbuhannya. Contohnya blood agar. Pada media
blood agar biasanya digunakan untuk menumbuhkan bakteri secara umum, tetapi sangat
ideal untuk menumbuhkan bakteri fastidious seperti bakteri kokus, Haemophilus dsb.
Disamping itu media blood agar juga digunakan untuk melihat sifat hemolitik bakteri
yang dikelompokan menjadi tiga 3 yaitu alfa hemolitik atau zona hemolitik tidak
sempurna, beta hemolitik atau zona hemolitik sempurna dan gama hemolitik atau tidak
terbentuk zona hemolitik.
3. Jelaskan factor fisika dan nutrisi yang berpengaruh terhadap mikroba!
a. Faktor Fisika
Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroba adalah mempengaruhi laju
reaksi enzimatis dan kimia di dalam sel.  Semakin meningkat suhu, maka laju reaksi
akan semakin cepat. Namun, pada taraf suhu tertentu, komponen sel akan mengalami
kerusakan.  Suhu akan meningkatkan metabolisme sampai pada titik terjadinya
denaturasi.  Ketika mencapai titik tersebut, fungsi sel akan menurun sampai ke titik
nol.  Berdasarkan  hal tersebut, ada tiga tingkatan suhu yang memengaruhi
mikroorganisme.  Suhu minimum adalah batas terendah bagi suatu mikroba masih
dapat hidup, suhu optimum adalah suhu optimal bagi suatu mikroba untuk melakukan
pertumbuhan, dan suhu maksimum adalah batas tertinggi bagi suatu mikroba untuk
dapat hidup (Madigan dkk. 2011). Berdasarkan bentuk adaptasi terhadap suhu,
mikroba diklasifikasikan ke dalam empat, yaitu:
a) Psikrofilik adalah mikroba yang menyukai kondisi dingin. 

b) Mesofilik adalah mikroba yang menyukai temperatur sedang. Contoh bakteri


mesofilik adalah Clostridium botulinum.

c) Termofilik adalah mikroba yang menyukai kondisi panas. Contoh bakteri


termofilik adalah Clostridium nigridicans dan Bacillus stearothermophilus.

d) Hipertermofilik adalah mikroba yang menyukai kondisi suhu sangat panas.

b. Nutrien atau zat makanan yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri harus
mengandung sumber karbon, sumber nitrogen, mineral (sulfur, fosfat) dan faktor-
faktor pertumbuhan yang meliputi asam amino, purin, pirimidin dan vitamin.
Persyaratan untuk pertumbuhan bakteri beraneka ragam sesuai dengan jenis
bakterinya. Beberapa bakteri dapat memperbanyak diri pada berbagai jenis nutrisi,
sedangkan yang lainmempunyai kekhususan dan hanya membutuhkan jenis nutrisi
tertentu untuk pertumbuhanya
H. Daftar Pustakal
Hidayat, Nur dkk. 2006.Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: Andi Offset.Jawet, Melnik dan
Adelberg. 1996.Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.Kusnadi, Peristiwati dkk.
2003.Mikrobiologi. JICA: Universitas Pendidikan Indonesia.Singleton, P., dan Sainbury, D.
2001.Dictionary of Microbiology and Molecular Biologi, 3 rd Edition. John Wisey & Sons,
LTD. New York.
Winarni, D. 1997 Diktat Teknik Fermentasi.  Program Studi D3 Teknik Kimia FTI- ITS : 
Surabaya..
Waluyo. L. 2005. Mikrobiologi Umum. MM. Press: Malang
Oram, R.F. S., Paul. J. Hummer, Jr.2001. Biology Living System. Glencoe Division Mc
Millan Company. Waterville
Rachmawati, 2008. Perbandingan Angka Kuman Pada Cuci Tangan dengan Beberapa Bahan
Sebagai Standarisasi Kerja di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengabdian. Vol. 1 (2). 23-24

Anda mungkin juga menyukai