Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NORMALINA

NIM : 2004111456
JURUSAN : PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
MATKUL : OSEANOGRAFI

1.PERMASALAHAN YANG TERJADI DI LAUT


INDONESIA.
KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara maritim. Karena sebagian besar wilayah
Indonesia merupakan perairan yang luas. Kondisi itu menjadikan Indonesia sebagai
salah satu negara yang memiliki potensi besar di bidang lautan. Dengan kondisi laut
yang begitu luas berpotensi juga timbulannya permasalahan yang terjadi di laut
Indonesia. Dalam buku Mewujudkan Poros Maritim Dunia (2015) karya Andi Iqbal
Burhanuddin, sejarah menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara maritim
dengan kekayaan sumber daya alam kelautan yang melimpah. Sehingga selama
beberapa abad lamanya, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan peradaban di
wilayah Nusantara memiliki kekuatan ekonomi dan politik dengan berbasis pada
sumber daya kelautan. Baca juga: Indonesia sebagai Negara Maritim, Apa
Maksudnya? Oleh karena itu penguatan Indonesia menuju negara maritim yang kuat
diperlukan berbagai terobosan untuk mendayagunakan sumber daya kelautan secara
optimal. Namun, harus disadari bahwa mengelola sumber daya kelautan memang
tidak semudah membalikan telapak tangan. Permasalahan kelautan di Indonesia Isu
dan masalah yang harus dikelola sangat kompleks, sehingga membutuhkan
pengelolaan terhadap dinamika yang ada. Berikut beberapa permasalahan laut di
Indonesia: Ilegal fishing Ilegal fishing atau penangkapan atau mencuri ikan secara
ilegal (melanggar hukum) marak terjadi di wilayah kelautan Indonesia. Baca juga: 13
Desember 1957, Deklarasi Juanda Jadi Titik Balik Kelautan Indonesia Di mana
dilakukan oleh nelayan negara lain yang masuk ke wilayah kelautan Indonesia untuk
menangkap ikan secara ilegal. Itu menjadi ancaman bagi kelautan Indonesia, adanya
ilegal fishing jelas merugikan bagi bangsa Indonesia. Penangkapan ikan secara ilegal
tidak hanya terjadi laut Indonesia, tapi juga menjadi masalah besar yang dihadapi
banyak negara. Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) terus berusah mencegah masuknya kapal-kapal asing ke wilayah laut Indonesia
untuk mencuri ikan. Bahkan ketika ada yang tertangkap, kapal ditenggelamkan dan
orangnya diproses hukum. Masalah sampah Indonesia merupakan salah satu negara
penyumbang sampah terbesar di laut. Dikutip situs Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP), sampah plastik menjadi komponen terbesar sampah laut. Baca juga:
3 Pembagian Wilayah Laut Indonesia Sampah laut terdapat di semua habitan laut,
mulai kawasan-kawasan padat penduduk hingga lokasi-lokasi terpencil yang tidak
terjamah manusia. Dari pesisir dan kawasan air dangkal hingga palung-palung laut
dalam. Kepadatan sampah laut beragam dari satu lokasi ke lokasi lain dipengaruhi
oleh kegiatan-kegiatan manusia, kondisi perairan atau cuaca, struktur dan perilaku
permukaan bumi. Sampah yang masuk ke laut umumnya mengandung banyak
plastik dan logam yang mengalami proses pelapukan dan penguraian yang cukup
lama yaitu 50 – 400 tahun. Secara umum sampah laut berdampak sektor ekonomi
dan pariwisata, mengganggu kehidupan biota laut dan ekosistem pesisir dan
kesehatan manusia. Banyak biota yang memakan plastik (entangled) dan terjerat
plastik (ingestion).
https://nodc.id/artikel/17/permasalahan-yang-terjadi-di-laut-indonesia

2.Identifikasi Kondisi Kesehatan Ekosistem


Terumbu Karang di Pulau Sepa, Kepulauan
Seribu.
Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau di perairan utara Jakarta yang memiliki
daya tarik wisata terutama untuk snorkeling dan diving dengan adanya terumbu karang,
salah satunya adalah Pulau Sepa. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem
yang rentan mengalami degradasi oleh berbagai faktor. Kegiatan snorkeling menjadi
salah satu  ancaman yang terjadi pada terumbu karang, oleh karena itu diperlukan
pengukuran mengenai kondisi kesehatan ekosistem terumbu karang, khususnya Pulau
Sepa kepulauan Seribu, sebagai bentuk integrasi konservasi ekosistem dan
pengelolaan wisata. Riset ini dilakukan di Pulau Sepa, Taman Nasional Kepulauan
Seribu pada Bulan Maret-Agustus 2020. Wilayah yang diamati merupakan spot
snorkeling pada kedalaman 1-5 m pada 10 stasiun penelitian  , dengan
mengklasifikasikan warna kesehatan dan juga tipe karang menggunakan klasifikasi dari
Coral Watch.  Skor warna kesehatan terumbu karang pada zona snorkeling Pulau Sepa,
didominasi dengan kondisi kurang sehat pada skor warna 4, dengan dominasi tipe
karang branching dan boulder dan sedikit tipe pertumbuhan plate dan soft. Kriteria
kesehatan terumbu karang mayoritas berada pada kurang sehat, sedikit sehat dan tidak
ditemukan yang tidak sehat. Rincian kriteria kesehatan terumbu karang kurang sehat di
temui pada stasiun 1-10 dengan masing masing persentase 92%, 72%, 100%, 94%,
78%, 94%, 100%, 100%, 67%, dan 89%, untuk rincian kriteria kesehatan terumbu
karang sehat pada stasiun 1-10 dengan masing-masing persentase 8%, 28%, 0%, 6%,
22%, 6%, 0%, 0%, 33%, 11%. Faktor lingkungan seperti kecerahan yang dipengaruhi
oleh sedimentasi serta tekanan antropogenik dari aktivitas manusia mempengaruhi
kondisi tutupan karang di pulau ini.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/32169

3.STUDI TENTANG JENIS PENYU YANG BERTELUR


DALAM KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD)DI
PULAU PENYU KABUPATEN PESISIR SELATAN
SUMATERA BARAT.
02
Al-Hamis, 30 Rabi Al-Awwal 1433 H - 06:54:00
oleh: SUBETA ARWAN, HARFIANDRI DAMANHURI, YEMPITA EFENDI

Telah dilakukan penelitian tenatng JENIS PENYU (Sea Turtle) YANG BERTELUR DALAM KAWASAN KONSERVASI LAUT
DAERAH (KKLD) DI PULAU PENYU KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Januari 2011 di Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) di Pulau Penyu, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera
Barat. Objek Penelitian adalah jenis penyu yang bertelur dan parameter yang diamati adalah mengidentifikasi jenis
penyu, ukuran panjang dan lebar karapas penyu, keadaan cuaca, kelandaian pantai, pasang surut air laut, suhu dan
salinitas perairan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif. Data dikumpulkan dengan
cara survey dan observasi, pengamatan dilakukan terhadap penyu yang melakukan pendaratan dan bertelur, mulai
dan saat penyu mendekati pantai, sampai penyu kembali ke laut pada masing-masing zona. Zona I bagian
(Timur),Zona II bagian (Selatan), Zona III bagian (Barat), Zona IV bagian (Utara).

Pulau Penyu adalah salah satu dari beberapa pulau-pulau kecil yang terdapat di sepanjang pesisir
pantai Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Sesuai dengan penamaan pulau oleh
masyarakat setempat, karena pulau ini merupakan lokasi persinggahan penyu untuk bertelur,
terutama jenis Penyu Hijau. Secara administratif  Pulau Penyu dan sekitarnya terdapat di
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Pulau Penyu terletak di perairan laut Samudera
Hindia, tepatnya di bagian Barat Kabupaten Pesisir SelatanPantai Pulau Penyu cocok untuk penyu
bertelur karena pantai yang landai, berpasir halus, mempunyai hamparan yang ditumbuhi rumput
laut dengan rata-rata kemiringan di bawah 30°. Suhu air di Pulau Penyu pada saat pengukuran
berkisar antara 27°C-32°C, sedangkan suhu udara berkisar antara 27°C-30°C. Kondisi suhu ini
sangat mendukung penyu berada di sekitar pulau.     Jumlah penyu yang bertelur di Pulau Penyu
selama penelitian adalah sebanyak 5 (lima) ekor Penyu Hijau dengan rata-rata panjang standar
kerapas 100,0 cm, rata-rata panjang minimal kerapas 93,0 cm dan rata-rata lebar kerapas 83,6 cm.
http://fpik.bunghatta.ac.id/tulisan.php?dw.19
RESUME OSEANOGRAFI

NAMA : NORMALINA
NIM : 2004111456
JURUSAN : PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
MATKUL : OSEANOGRAFI

1.Permasalahan yang Terjadi di Laut Indonesia


Indonesia merupakan negara maritim. Karena sebagian besar wilayah Indonesia
merupakan perairan yang luas. Kondisi itu menjadikan Indonesia sebagai salah satu
negara yang memiliki potensi besar di bidang lautan. Dengan kondisi laut yang
begitu luas berpotensi juga timbulannya permasalahan yang terjadi di laut Indonesia.
Berikut beberapa permasalahan laut di Indonesia: Ilegal fishing Ilegal fishing atau
penangkapan atau mencuri ikan secara ilegal (melanggar hukum) marak terjadi di
wilayah kelautan Indonesia. Baca juga: 13 Desember 1957, Deklarasi Juanda Jadi Titik
Balik Kelautan Indonesia Di mana dilakukan oleh nelayan negara lain yang masuk ke
wilayah kelautan Indonesia untuk menangkap ikan secara ilegal. Itu menjadi
ancaman bagi kelautan Indonesia, adanya ilegal fishing jelas merugikan bagi bangsa
Indonesia. Penangkapan ikan secara ilegal tidak hanya terjadi laut Indonesia, tapi
juga menjadi masalah besar yang dihadapi banyak negara. Pemerintah Indonesia
lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berusah mencegah masuknya
kapal-kapal asing ke wilayah laut Indonesia untuk mencuri ikan.

2.Identifikasi Kondisi Kesehatan Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Sepa ,Kepulauan


Seribu.
Kepulauan Seribu merupakan gugusan pulau di perairan utara Jakarta yang memiliki
daya tarik wisata terutama untuk snorkeling dan diving dengan adanya terumbu karang,
salah satunya adalah Pulau Sepa. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem
yang rentan mengalami degradasi oleh berbagai faktor. Kegiatan snorkeling menjadi
salah satu  ancaman yang terjadi pada terumbu karang. Kriteria kesehatan terumbu
karang mayoritas berada pada kurang sehat, sedikit sehat dan tidak ditemukan yang
tidak sehat. Rincian kriteria kesehatan terumbu karang kurang sehat di temui pada
stasiun 1-10 dengan masing masing persentase 92%, 72%, 100%, 94%, 78%, 94%,
100%, 100%, 67%, dan 89%, untuk rincian kriteria kesehatan terumbu.

3.Studi Tentang Jenis Penyu Yang Bertelur Dalam Kawasan Konservasi Laut Daerah
(KKLD) di Pulau Penyu Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat.
Pulau Penyu adalah salah satu dari beberapa pulau-pulau kecil yang terdapat di sepanjang
pesisir pantai Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. . Pulau Penyu terletak di
perairan laut Samudera Hindia, tepatnya di bagian Barat Kabupaten Pesisir SelatanPantai Pulau
Penyu cocok untuk penyu bertelur karena pantai yang landai, berpasir halus, mempunyai hamparan
yang ditumbuhi rumput laut dengan rata-rata kemiringan di bawah 30°. Suhu air di Pulau Penyu
pada saat pengukuran berkisar antara 27°C-32°C, sedangkan suhu udara berkisar antara 27°C-30°C.
Kondisi suhu ini sangat mendukung penyu berada di sekitar pulau.

Anda mungkin juga menyukai