Anda di halaman 1dari 6

Karakteristik Neoplasma Jinak dan Ganas

Ada empat gambaran yang mendasar untuk membedakan tumor jinak dan ganas:
diferensiasi dan anaplasia, kecepatan pertumbuhan, invasi lokal, dan metastasis.

A. Diferensiasi dan Anaplasia

Diferensiasi dan anaplasia adalah tanda khas yang hanya dijumpai pada sel parenkim
yang elemen neoplasmanya mengalami tranformasi. Yang dimaksud dengan diferensiasi sel
parenkim ialah seberapa jauh kemiripan sel tumor itu secara morfologik dan fungsional
dengan sel aslinya.
 Neoplasma jinak terdiri dari sel yang berdiferensiasi baik yang sangat mirip dengan
sel normal. Lipoma terdiri atas sel lemak matur dengan vakuol lipid di sitoplasmanya,
dan kondroma terdiri atas tulang rawan matur yang mensintesa matriks tulang
rawan normal suatu tanda diferensiasi morfologik dan fungsional. Pada tumor jinak
dengan diferensiasi baik, mitosis jarang dijumpai dan konfigurasinya adalah normal.
 Neoplasma ganas ditandai dengan diferensiasi sel parenkim yang beragam, berkisar
dari diferensiasi baik hingga yang tidak berdiferensiasi.
1. Berdiferensi baik, mengandungi folikel yang tampak normal dan tumor tersebut
kadang-kadang sulit dibedakan dari suatu proliferasi jinak. Contohnya
adenokarsinoma.
2. Dan yang tidak berdiferensiasi disebut anaplastik. Tidak adanya diferensiasi, atau
anaplasia, merupakan tanda utama keganasan. Cirinya yaitu inti sel mempunyai
ukuran dan bentuk yang bervariasi, kromatin kasar dan padat,anak inti ukurannya
sangat besar, mitosis banyak ditemukan mulai berbentuk spindle menjadi tripolar
atau kuadri polar.
Displasia
Dysplasia merupakan suatu proliferasi yang tidak teratur tetapi bukan kelainan neoplasma.
Displasia dijumpai hanya pada lesi epitel. Sel pada kelainan ini tidak uniform lagi dan
orientasi arsitekturnya juga lain. Sel displastik menunjukkan pleiomorfisme dan sering
intinya hiperkromatik yang besarnya abnormal untuk ukuran sel tersebut. Dijumpai jumlah
mitosis yang lebih banyak dari yang biasa ditemukan pada lokasi abnormal dalam epitel.
Contoh maturasi progresif sel bentuk lonjong di lapisan basal menjadi sel-sel gepeng di
permukaan tidak terjadi lagi dan akan terlihat sel basal berwarna gelap dengan susunan
tidak teratur.

B. Kecepatan Tumbuh

Tumor dengan diferensiasi buruk akan tumbuh lebih cepat disbanding tumor yang
berdiferensiasi baik.

 Tumor jinak umumnya tumbuh lambat, Namun ada banyak perkecualian terhadap
keadaan umum ini, dan beberapa tumor jinak bisa tumbuh lebih cepat daripada
kanker. Contoh, kecepatan pertumbuhan leiomioma (tumor otot polos jinak) di
uterus dipengaruhi oleh kadar estrogen yang beredar. Tumor itu dapat membesar
dengan cepat saat kehamilan dan kemudian berhenti tumbuh, dijumpai fibro
kalsifikasi, setelah menopause.
 Tumor ganas dengan pertumbuhan cepat sering mempunyai nekrosis iskemik pada
daerah sentral, karena suplai darah untuk tumor, yang berasal dari pejamu, gagal
mengimbangi kebutuhan oksigen untuk massa sel yang membesar dengan cepat.

C. Invasi Lokal

Suatu tumor jinak akan tetap berada ditempat asalnya. Tumor tersebut tidak
mempunyai kemampuan untuk infiltrasi, invasi, atau metastasis ke tempat jauh, seperti
neoplasma ganas. Contohnya adenoma, akan membesar dengan lambat karena terjadinya
penekanan oleh tumor yang mengakibatkan sel parenkim atrofia dan terbentuknya stroma
jaringan sekitar, kemudian stroma akan membentuk kapsul fibrosa yang memishkan tumor
dengan jaringan sekitar. Tetapi tidak semua tumor jinak berkapsul, contoh tumor yang tidak
berkapsul adalah leimioma.
Sel tumor ganas atau kanker tumbuh dengan infiltrasi, invasi, destruksi, dan penetras
yang progresif ke jaringan sekitarnya. Cirinya tidak terbentuk kapsul yang jelas, namun
seolah olah dibatasi oleh stroma sekitar, dan menunjukan adanya penetrasi pertumbuhan
kecil pada tepi dan menginfiltrasi jaringan sekitar.

D. Metastasis

Metastasis merupakan tanda pasti bahwa suatu tumor bersifat ganas yang dijumpainya
suatu tumor sekunder yang terpisah dari tumor primer dan terletak di jaringan yang jauh.

Secara umum, semakin anaplastik dan semakin besar ukuran tumor primer, semakin besar
pula kemungkinan terjadinya metastasis, namun seperti juga rumus umum lainnya, selalu
ada perkecualian. Kanker yang amat kecil bisa sudah bermetastasis, sebaliknya lesi sangat
besar dan menakutkan bisa tidak bermetastasis. Penyebaran tumor mengakibatkan
buruknya hasil penyembuhan kanker, sehingga neoplasma ganas akan menyebar melalui
tiga cara:
(1) Mengalir melalui dinding rongga tubuh,
Penyebaran melalui dinding rongga tubuh terjadi apabila neoplasma menginvasi
rongga tubuh. Cara penyebaran ini merupakan cara khas kanker ovarium, yang
sering meliputi permukaan yang luas dari peritoneum. Sel tumor akan melapisi
seluruh permukaan peritoneum tetapi tidak menginvasi jaringan dibawahnya.
(2) penyebaran limfatik,
Penyebaran limfogen merupakan cara penyebaran yang lebih sering pada karsinoma,
sel kanker dapat menyebar melalui pembuluh limfe ke kelenjar getah bening
terdekat dan kemudian membentuk metastasis pada kelompok kelenjar berikutnya.
Contohnya kanker paru yang berasal dari saluran nafas mulai metastasis ke kelanjar
getah bening bronkial regional menuju kelenjar trakeobronkial lalu ke kelenjar hilus.
(3) penyebaran hematogen.
Penyebaran hematogen merupakan cara penyebaran yang paling dipilih pada
sarcoma. Dengan invasi pada vena, sel darah akan mengikuti aliran vena untuk
mendrainase / pengeluaran air daerah tumor dan sel tumor sering berhenti pada
kelompok kapiler yang dilalui. Metastasis ini sering terjadi pada paru dan hepar,
karena semua vena porta akan mengalir ke hati dan semua vena cava akan mengalir
ke paru.

Faktor tumbuh kanker

Pemahaman tentang penyebab kanker dapat diperoleh dari penelitian epidemiologi


yang dikaitkan dengan lingkungan tertentu, ras, (kemungkinan herediter) dan pengaruh
kultur.
1. Variabel Geografi dan Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan penyebab dominan pada kasus kanker sporadik yang
sering dijumpai. Hal ini ditunjang oleh perbedaan geografi angka kematian dari jenis
kanker tertentu. Sebagai contoh kematian akibat kanker payudara empat hingga lima
kali lebih tinggi di Amerika Serikat dan Eropa dibanding dengan Jepang. Sebaliknya
kematian karena kanker lambung pada laki-laki dan perempuan tujuh kali lebih tinggi di
Jepang dibandingkan dengan Amerika Serikat.

2. Insidens Kanker

Beberapa perspektif tentang kemungkinan timbulnya suatu jenis kanker dapat


diperoleh dari data insidens nasional dan data mortalitas. Dalam beberapa dekade,
angka kematian untuk beberapa jenis kanker telah berubah. Yang paling menarik
perhatian ialah tingginya angka kematian kanker pada laki-laki yang dulunya disebabkan
oleh kanker paru, tetapi sekarang mulai menurun. Sebaliknya, angka kematian pada
perempuan agak menurun, terutama karena penurunan angka kematian akibat kanker
leher rahim, lambung, dan usus besar.

3. Usia
Secara umum, frekuensi kanker meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Kematian akibat kanker tersering terjadi Antara usia 55 dan 75 tahun. Insidens yang
meningkat sesuai dengan meningkatnya usia dapat diterangkan dengan akumulasi
mutasi somatik yang dikaitkan dengan munculnya neoplasma ganas. Penurunan
kompetensi imun yang menyertai pertambahan usia juga merupakan faktor.

4. Keturunan

Bukti saat ini menunjukkan bahwa berbagai jenis kanker, termasuk yang paling
sering dijumpai, dipengaruhi tidak hanya oleh lingkungan tetapi juga oleh
kecenderungan keturunan dan factor herediter hanya ringan dan kadang-kadang tidak
langsung. Genotipe dapat mempengaruhi timbulnya kanker yang diinduksi oleh
pengaruh lingkungan. Jenis kanker keturunan dapat dibagi dalam tiga kelompok sesuai
dengan pola keturunan yaitu :

 Sindrom Kanker Autosom Dominan


Sindrom kanker autosom dominan meliputi beberapa kanker di mana pewarisan
(inheritans) satu gen mutan akan sangat meningkatkan risiko terbentuknya tumor.
Kecenderungan tumor ini menunjukkan bahwa penurunan terjadi dengan cara pola
autosom dominan. Contohnya Retinoblastoma pada anak.
 Sindrom Autosom Resesif pada DNA Perbaikan yang Cacat
Ciri sekelompok kelainan autosom resesif ialah kromosom atau DNA yang tidak stabil
dan terdapat banyak pada kasus kanker tertentu. Salah satu yang paling sering
dipelajari ialah xeroderma pigmentosum, di mana terjadi defek pada DNA repair.
 Kanker Familial dengan Sifat Penurunan Tidak Jelas
Gambaran yang dijumpai sebagai ciri kanker familial ialah timbul pada usia muda,
tumor dijumpai pada dua atau lebih anggota keluarga dekat, dan kadang-kadang
tumor multipel atau bilateral. Kanker familial tidak berhubungan dengan fenotipe
marker spesifik. Contoh ialah karsinoma usus besar, payudara, ovarium, dan otak.

5. Lesi Praneoplastik yang Didapat


Pada banyak keadaan, lesi prekursor terjadi pada cedera jaringan kronik atau radang,
yang mengakibatkan kemungkinan timbulnya keganasan melalui stimulasi proliferasi
regenerasi yang terus-menerus atau mengekspose sel pada hasil samping radang,
keduanya akan mengakibatkan mutasi somatic. Secara klinis, prekursor ini penting untuk
dikenal, karena pemusnahan dan perubahan ke asal dapat mencegah timbulnya kanker.
Daftar dari lesi prekursor yang penting adalah sbb:

 Metaplasia skuamosa dan displasia mukosa bronkus, dijumpai pada pecandu rokok -
merupakan faktor risiko kanker paru
 Hiperplasia endometrium dan displasia, dijumpai pada wanita dengan stimulasi
estrogen yang terus menerus - faktor risiko untuk kanker endometrium
 Leukoplakia rongga mulut, vulva, atau penis, yang dapat berkembang menjadi
karsinoma sel skuamosa
 Adenoma vilosum usus besar, dihubungkan dengan risiko tinggi untuk transformasi
menjadi karsinoma kolorektal

Anda mungkin juga menyukai