Perkembangan Ilmu Dan Teknologi Kesehatan Dari Masa Ke Masa
Perkembangan Ilmu Dan Teknologi Kesehatan Dari Masa Ke Masa
Tugas Artikel
Oleh
2006581035
Depok
2020
BAB I
Pendahuluan
Manusia merupakan makhluk yang dikaruniai dengan akal dan budi. Karunia yang
dimiliki ini membuat manusia selalu penasaran dan berusaha untuk menciptakan ataupun
mengembangkan sesuatu demi memperbaiki nasibnya. Atas dorongan ini, perkembangan cara
berpikir manusia semakin maju setiap harinya. Hal-hal yang dilakukan manusia untuk
mengembangkan kemampuannya yang didorong oleh rasa keingintahuan yang tinggi, manusia
selalu menggunakan rangkaian metode untuk memahami sesuatunya. Disampaikan oleh
Harsono dan Djojosoewarno (2008), cara-cara yang dilakukan yakni seperti mengumpulkan
informasi, membandingkan keberhasilan dan kegagalannya dan mengolah data tersebut
sehingga didapat sebuah kesimpulan atau pengetahuan baru atas ilmu yang dipelajarinya.
Catatan sejarah mengatakan bahwa awal mula dari perkembangan nalar manusia
didapat dari berkembangnya cara berpikir dan asumsi manusia terhadap sesuatu.
Ketidaktahuan akan membuat manusia menjadi berasumsi mengenai hal-hal yang
melatarbelakangi adanya suatu fenomena, hal ini mengakibatkan manusia menyimpulkan
sesuatu tanpa dasar yang jelas. Seiring dengan perkembangan zaman, asumsi yang telah
berkembang turun-temurun berusaha untuk dipecahkan secara ilmiah oleh para cendekiawan,
sehingga didapati sebuah fakta baru.
Dari sekian banyak ilmu yang telah berkembang dalam kehidupan manusia, teknologi
di bidang kesehatan adalah salah satunya. Berkembangnya teknologi kesehatan ini dilatar
belakangi oleh keinginan manusia seperti mempercepat kesembuhannya, meningkatkan
harapan hidup dan memperpanjang umur seseorang. Atas keinginan inilah manusia terus
menerus mengembangkan teknologi dan pengetahuan dibidang teknologi kesehatan agar
keinginan tersebut bisa tercapai. Perkembangan teknologi kesehatan diawali dengan adanya
ilmu kedokteran yang telah dipelajari dan dikembangkan sejak ribuan tahun. Menurut Sari
(2016), dalam dunia kedokteran, hal yang menjadi fokus utama dari ilmu ini adalah
pembelajaran tentang penyakit dan cara penyembuhannya. Selain itu juga dipelajari mengenai
cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia menjadi sehat kembali
dengan cara memberikan pengobatan yang tepat atas penyakit tertentu.
Teknologi kesehatan di abad 21 ini tentulah sudah baik jika dibandingkan dengan
teknologi pada abad-abad sebelumnya. Pada abad 21 ini, berbagai teknologi canggih yang
tentunya bermanfaat dalam dunia kesehatan sudah ditemukan. Sebagai contoh, ditemukannya
kemoterapi dan terapi radiasi yang dapat membantu pembunuhan sel-sel kanker. Contoh
lainnya adalah konsultasi online, dimana pasien bisa berkonsultasi dengan dokter tanpa
melakukan tatap muka, namun cukup dengan temu janji melalui media internet seperti website
dan aplikasi kesehatan. Penjabaran mengenai sejarah perkembangan, dasar hukum, dan
perkembangan teknologi mendatang akan disampaikan melalu paragraf-paragraf selanjutnya.
Dalam penyusunan artikel ini, terdapat beberapa masalah yang akan dibahas. Rumusan
masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
MASALAH
A. Pendahuluan Permasalahan
Pengobatan tertua yang pernah didokumentasikan terjadi dimasa Mesir Kuno pada
sekitar akhir milenium keempat SM hingga sekitar 525 M. Disampaikan oleh Dr. Jim Paul
(2019) "Praktik medis Mesir sebagian besar tidak berubah tetapi sangat maju untuk zamannya,
termasuk operasi non-invasif sederhana, pengaturan tulang, gigi, dan luas mengatur farmakope.
Pemikiran medis Mesir mempengaruhi tradisi selanjutnya, termasuk Yunani," Pengobatan
yang dilakukan masa Mesir Kuno didasari dengan ramuan herbal, teknik terapi, dan mantra-
mantra. Didalam pengobatan Mesir Kuno terdapat sebuah teori yang bernama Teori Saluran.
Dalam teori ini banyak dijabarkan mengenai hubungan dan fungsi organ tubuh, sebagai
contoh, “Ketika orang bernapas melalui hidung, udara masuk ke jantung, paru-paru, dan
kemudian perutnya,” “Semua penyakit mata berasal dari empat pembuluh di dahi, yang
memasok darah ke mata,” dan “Lubang hidung memiliki empat pembuluh, dua di antaranya
menyediakan lendir dan dua menyediakan darah”. Selanjutnya dunia kedokteran Mesir Kuno
juga mempercayai bahwa setiap penyakit dapat diobati, sehingga banyak bermunculan dokter
yang berspesialisasi pada penyakit tertentu, dan kebersihan juga harus diutamakan saat
merawat pasien. Pada pengobatan Mesir Kuno sudah didapati 2 cara peyembuhan penyakit
yaitu refleksi (pijatan) dan pembedahan.
Pengobatan Mesir Kuno sangat bergantung dengan obat herbal seperti opium, ganja,
mur, kemenyan, adas, cassia, senna, thyme, pacar, juniper, lidah buaya, biji rami, minyak jarak,
dan lain sebagainya. Penggunaan obat herbal ini dipercaya dapat membantu penyembuhan
berbagai penyakit, seperti contoh, penyakit cacing perut yang ditangani dengan infus akar
delima yang disaring dan diminum. Terdapat pula metode mumifikasi yang dapat
mengawetkan jasad hingga ribuan tahun lamanya. Teknologi kesehatan yang ada pada masa
Mesir Kuno memanglah tradisional jika dibandingkan pada era modern sekarang, tetapi
teknologi yang ada pada masa itu sangat maju dan mengilhami dunia kesehatan pada masa
setelahnya seperti Yunani Kuno, dunia kedokteran Arab (Islam), dan pengobatan Eropa
Modern.
Pengobatan masa Cina Kuno banyak yang didasari dengan ilmu fisiologis yang dibantu
dengan pengobatan herbal. Pengobatan Cina Kuno telah hadir kurang lebih selama 2000 tahun
yang lalu. Obat tradisional Cina sendiri berbeda daripada pengobatan umumnya, pengobatan
yang dilakukan dalam Cina Kuno lebih mendekat kearah keterkaitan antara tubuh, jiwa, dan
pikiran, tidak melihatnya pada suatu gejala saja. Perkembangan teknologi dan konsep
pengobatan Cina Kuno sendiri cukup banyak, seperti menggunakan prinsip keseimbangan,
diagnonis, lima elemen, qiqong, herbal, dan akupuntur.
Prinsip keseimbangan didasari atas dua prinsip yang selalu berlawanan, yaitu yin yang
dan 12 qi. Masyarakat Cina Kuno meyakini bahwa ketidakseimbangan merupakan salah satu
aspek dari sekian banyak penyebab penyakit, sehingga apabila salah satu dari yin dan yang
maupun 12 qi tubuh tidak seimbang, dapat menyebabkan seseorang sakit. Selain itu, metode
diagnosis dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik seperti nadi dan lidah sang pasien, serta
pola hidup pasien seperti tidur, mimpi, dan makanan sehari-harinya. Selanjutnya metode 5
elemen didasari atas tubuh manusia yang terdiri dari 5 elemen, yaitu kayu, tanah, api, air, dan
logam. Apabila salah satu dari elemen tersebut tidak seimbang, dapat menyebabkan timbulnya
sakit dalam tubuh.
Sebagai contoh teknik akupuntur, teknik pengobatan akupuntur yang sampai saat ini
masih dilakukan dengan menusukkan jarum kecil kedalam serabut saraf besar yang dapat
menghambat atau memperlancar aliran darah. Hal ini pun telah dibuktikan pada penelitian
medis modern yang dilakukan oleh dr. Mathew pada tahun 2010 yang mengatakan bahwa
akupuntur memperlancar aliran darah dan merangsang hormon endorfin yang dapat
menurunkan rasa sakit pasien. Penggunaan teknologi kesehatan pada masa Cina Kuno juga
masih tradisional, tetapi sudah ditemukan berbagai alat yang berguna untuk kesehatan seperti
jarum akupuntur.
Beralih ke masa Arab Kuno, pengobatan Arab Kuno dikenal akan kecanggihannya
berupa penggunaan alat-alat untuk melakukan berbagai tindakan operasi yang ada pada sekitar
700 M. Tetapi sebelum itu, pada masa awal berdirinya Islam (1M), sudah banyak dikenal
tentang pengobatan melalui Terapi, Bekam, dan Pengobatan dengan sengatan api. Kembali
kepada masa keemasan Islam, diawali dengan beralihnya dinasti Umayyah kepada dinasti
Abbasiyah pada sekitar 750 M. Pada pemerintahan dinasti Abassiyah ilmu pengetahuan
berkembang pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Khalifah Harun al Rasyid yang
sangat mengutamakan ilmu pengetahuan. Seperti dikatakan Agung (2019), perkembangan ini
didasari atas pengumpulan manuskrip ilmu pengetahuan dari Yunani maupun daerah lainnya
dan diterjemahkan kedalam bahasa Arab.
Terjemahan dari manuskrip ini tersebar luas dipenjuru negeri, termasuk manuskrip
kedokteran. Salah satu contohnya adalah teori-teori dokter Yunani bernama Galen yang hidup
pada abad 2 M. Setelah teori-teori ilmu kedokteran pada masa Arab Kuno semakin
berkembang, ditemukanlah suatu pusat tempat pengobatan cikal bakal Rumah Sakit yang
dinamakan “Maristan”. Tempat ini dibuka khusus untuk merawat orang-orang yang sakit.
Selanjutnya, telah dipisahkan pula bagian-bagian khusus untuk penyembuhan suatu penyakit,
seperti bagian untuk penyembuhan pasien sakit jiwa. Konsep “Maristan” pun diadopsi pada
masa setelahnya dan hingga dunia modern sekarang. Selanjutnya atas perkembangan keilmuan
dan teknologi kesehatan inilah dapat dibedakan antara penyakit cacar dan measles dan
ditemukannya prinsip Seton dalam operasi.
Selain itu, pada masa ini juga didirikan sekolah kedokteran pertama di dunia Islam/Arab
Kuno yang bernama Jindi Shapur di Baghdad, juga dilakukan berbagai kodifikasi atau
pembukuan mengenai ilmu kedokteran yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan
ilmu kesehatan dunia modern. Tokoh-tokohnya antara lain adalah Ar-Razi dengan bukunya Al-
Hawi, Al-Zahrawi dengan bukunya Ensiklopedia Kedokteran (al-Tasrif li-Man ‘Ajaza’ al-
Ta’lif), Ibnu-Sina dengan Aturan Pengobatan (Qanun fi Thib), Juga dokter lainnya seperti Ibnu
Rusyd, Ibnu al-Nafis, dan Ibnu Maimun.
Pada abad 20 perkembangan teknologi dan ilmu kesehatan sudah amat baik. Perang
dunia 2 yang terjadi pada 1938 hingga 1945 juga memiliki dampak baik dibidang teknologi
kesehatan seperti diberkembangnya biochemistry, phisycology, serta obat penyembuhan seperti
peninsilin. Pada 1901, indikator harapan hidup seseorang di Inggris tergolong rendah, yaitu 48
tahun untuk pria dan 51,6 untuk wanita, sedangkan pada 1980 harapan hidup di Inggris telah
meningkat pesat menjadi 71,4 untuk pria dan 77,2 untuk wanita. Setelah itu, ilmu dan teknologi
kedokteran semakin berkembang dan maju, seperti ditemukannya antibiotik, vaksin
peningkatan imun, vitamin, dan teknologi Chemotherapy untuk pembunuhan sel kanker.
F. Dasar Hukum
Setelah berbagai perkembangan yang terjadi dalam ilmu dan teknologi kesehatan,
didirikan pula suatu institusi internasional untuk menjamin hak kesehatan manusia diberbagai
belahan dunia, yang bernama World Health Organization (WHO) yang dibawahi langsung oleh
United Nation (UN).
Beberapa peraturan yang ditetapkan adalah Pasal 12 ayat (1) Kovenan Internasional
tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (International Covenant on Economic, Social
and Cultural Rights) tahun 1966, “setiap orang mempunyai hak untuk menikmati standar
tertinggi yang dapat dicapai atas kesehatan fisik dan mental”. Dan juga International Health
Regulation (IHR) tahun 2005 yang memiliki tujuan untuk mencegah, melindungi, dan
mengendalikan penyakit.
2.2 Analisis
1. Mesir Kuno
Pengobatan Mesir Kuno dilakukan dengan cara tradisional dan menggunakan berbagai
obat herbal, serta melantunkan doa-doa yang dipercaya untuk menyembuhkan penyakit.
Teknologi yang digunakan cenderung terbatas mengingat rentang waktu peristiwa yang terjadi
sekitar 4 SM hingga sekitar 525 M, tetapi sudah maju karena dapat menggunakan berbagai
pengobatan herbal dan berbagai metode yang maju pada masanya.
2. Cina Kuno
Berbeda dengan pengobatan Mesir Kuno yang berdoa kepada roh, pengobatan Cina
Kuno menggunakan berbagai metode yang terbilang canggih. Penggunaan metode
keseimbangan tubuh, pengobatan herbal, dan terapinya yang mujarab masih banyak digunakan
hingga saat ini.
3. Arab Kuno
Pengobatan masa periode Arab Kuno didasari atas berbagai ilmu pengetahuan yang ada
pada masa Yunani Kuno. Akibat dari penerjemahan dan mudahnya akses informasi kesehatan
menyebabkan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan. Perkembangan yang
dihasilkan dari masa ini adalah didirikannya rumah sakit pertama di Baghdad, pendirian
sekolah kedokteran dan pembukuan ilmu kedokteran.
4. Eropa Modern
Pengobatan masa Eropa Modern banyak dipengaruhi dari ilmu pengobatan Yunani
Kuno dan Arab Kuno. Ilmu-ilmu tersebut dipelajari lagi kemudian dikembangkan dan
dikoreksi. Pada masa ini juga didirikan berbagai sekolah kedokteran, rumah sakit, serta jurnal
kesehatan. Berbagai peristiwa seperti wabah penyakit, dan perang dunia turut mempercepat
perkembangan teknologi dan ilmu kesehatan di Eropa. Perkembangan kesehatan Eropa
Modern terus berjalan hingga saat ini dan telah banyak hal-hal baru yang ditemukan seperti
vaksinasi, metode operasi, pentingnya sterilisasi, dan pengobatan berbagai penyakit seperti
kanker, dan penyakit berat lainnya.
5. Dasar Hukum
Pada akhir abad 20 juga telah didirikan institusi kesehatan dunia yang bertugas untuk menjamin
hak fundamental manusia, mendapatkan akses dan pemecahan masalah kesehatan. Berbagai
hukum positif yang telah dirumuskan banyak diadopsi oleh negara-negara yang dibawahi PBB
untuk menjamin kesehatan masyarakatnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
JURNAL
Muksin, Mochamad, Islam Dan Perkembangan Sains & Teknologi (Studi Perkembangan Sains
dan Teknologi Dinasti Abbasiyah), Jurnal Teknologi & Manajemen Informatika, Vol.
2 No. 4, (Juni 2016), Hlm. 16-17.
INTERNET
Hadi, Abdul, (Februari 2021), Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Masa Dinasti
Abbasiyah, tirto.id, diakses pada 25 Maret 2021 melalui, https://tirto.id/sejarah-
perkembangan-ilmu-pengetahuan-islam-masa-dinasti-abbasiyah-gaso.
Ibrahim, (2017), Filsafat Islam Klasik dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Modern di Eropa,
Jurnal Aqidah-Ta Vol. 3 No. 1, (2017), Hlm. 17-24.
Karisma, Nada, (September 2020), Apa Saja Manfaat Teknologi di Bidang Kesehatan?,
lifepack.id, diakses pada 25 Maret 2021 melalui, https://lifepack.id/apa-saja-manfaat-
teknologi-di-bidang-kesehatan/.
Sasongko, Agung, (Agustus 2019), Periode Pertama Perkembangan Ilmu Kedokteran Dunia
Islam, republika.co.id, diakses pada 25 Maret 2021 melalui
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/19/08/27/pwwh9d313-periode-
pertama-perkembangan-ilmu-kedokteran-dunia-islam.
Sasongko, Agung, (Juli 2019), Kunci Geliatnya Ilmu Kedokteran Masa Peradaban Islam,
republika.co.id, diakses pada 25 Maret 2021 melalui,
https://www.republika.co.id/berita/pv68qy313/kunci-geliatnya-ilmu-kedokteran-
masa-peradaban-islam.
Tim Penulis Herba Indonesia, (Januari 2019), Membedah Sejarah dan Konsep Pengobatan
Mesir Kuno, herba-indonesia.com, diakses pada 25 Maret 2021 melalui
http://www.herba-
indonesia.com/berita?id=Membedah_Sejarah_dan_Konsep_Pengobatan_Mesir_Kuno
.
Tim Penulis Tes Bakat Indonesia, (2019), Sejarah Ilmu Kedokteran, tesbakatindonesia.com,
diakses pada 25 Maret 2021 melalui, https://tesbakatindonesia.com/sejarah-ilmu-
kedokteran/.
Tim Penulis RSUD Kertosono, (April 2020), Sejarah Kedokteran Islam dan Pengobatan di
Dunia, rsudkertosono.nganjukkab.go.id, diakses pada 25 Maret 2021 melalui,
https://rsudkertosono.nganjukkab.go.id/web2/artikel/sejarah-kedokteran-islam-dan-
pengobatan-di-dunia.