Anda di halaman 1dari 2

GREENPEACE Sebagai Usaha Penyelamatan Hutan Di Indonesia

Oleh : Faizzatuz Zuhroh


Unversitas Darussalam Gontor

Permasalahan lingkungan sudah bukan merupakan hal yang aneh bagi negara
Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah hutan yang terbilang cukup
banyak. Dilansir dari Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merilis laporan
dalam publikasi Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015
tentang luas kawasan hutan di Indonesia. Pada kawasan hutan konservasi
(Kowasan Hutan Suaka Alam-Kawasan Hutan Pelestarian Alam) memiliki luas
27,4 juta ha. Hutan lindung seluas 29,7 juta ha. Hutan produksi terbatas 26,8 juta
ha. Hutan produksi 29,3 juta ha. Dan luas hutan yang bisa dikonversi 12,9 juta ha.
Total luas hutan di Indonesia sebanyak 128 juta ha.1
Jika dilihat lagi, dengan jumlah luas hutan yang besar seperti itu tidak
memungkiri terjadinya kebakaran hutan baik dikarenan oleh ketidak sengajaan
ataupun hal lain. Laporan terbaru Greenpeace Asia Tenggara ‘Karhutla Dalam
Lima Tahun Terakhir’ mengungkap kegagalan total pemerintah Indonesia dalam
melindungi hutan dan lahan gambut dari pembakaran. Terungkap sekitar 4,4 juta
hektar lahan atau setara 8 kali luas pulau Bali terbakar antara tahun 2015-2019.
Laporan tersebut menyoroti sejumlah perusahaan perkebunan paling merusak
yang beroperasi di negara ini, kemudian Undang-Undang Cipta Kerja yang baru
disahkan demi kepentingan bisnis yang mengancam aturan  perlindungan
lingkungan dan memperburuk risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).2
Dalam hal ini, Greenpeace yang merupakan sebuah lembaga swadaya
masyarakat, organisasi lingkungan global, yang memiliki cabang di lebih dari 40 negara
dengan kantor pusat di Amsterdam, Belanda.3 Greenpeace didirikan di Vancouver, British
Columbia, Kanada pada 1971 dengan latar belakang penghentian percobaan nuklir yang
dilakukan pemerintah Amerika Serikat di Amchitka, Alaska. Para aktivis mengirimkan kapal
sewaan, Phyllis Cormack, yang diubah namanya menjadi Greenpeace, ke lokasi pengujian
nuklir. Mereka lalu mengadopsi nama Greenpeace menjadi nama organisasi. 4 Greenpeace
dikenal menggunakan aksi langsung tanpa kekerasan, konfrontasi damai dalam melakukan

1
https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/luas-hutan-di-indonesia-
1482633530#:~:text=Hutan%20produksi%2029%2C3%20jut.a,Indonesia%20sebanyak
%20128%20juta%20ha. Diakses pada 27 Maret 2021. Pukul 5:49 PM
2
https://www.greenpeace.org/indonesia/publikasi/44219/karhutla-dalam-lima-tahun-terakhir/?
utm_campaign=forests&utm_source=google&utm_medium=cpc&utm_content=forestfiresreport
2020&utm_term=forestcondition&gclid=CjwKCAjwr_uCBhAFEiwAX8YJga2gtjikx2rpoXUxhtEvIPYqf
MgjqYBwCxJtld6-bowdhFCS1dQ5bRoCmj0QAvD_BwE. Diakses pada 27 Maret 2021. Pukul 5:50
PM
3
Background – January 7, 2010 (2010-01-07). "Greenpeace International: Greenpeace
worldwide". Greenpeace.org. Diakses tanggal 27 Maret 2021. Pukul 5:54 PM
4
Robert Hunter: Greenpeace to Amchitka, An Environmental Odyssey
kampanye untuk menghentikan berbagai aksi perusakan lingkungan seperti pengujian
nuklir, penangkapan paus besar-besaran, deforestasi, dan sebagainya.

Dalam hal ini, Greenpeace menjadi sangat penting dan menjadi harapan bangsa Indonesia
dalam menanganin kasus kebakaran hutan yang tiada hentinya. Harapannya, dengan
bergabungnya Indonesia dengan organisasi ini, bisa membantu untuk menghapus besarnya
jumlah hutan yang terbakar dan tentunya akan berimbas pada negara lain jika hal itu terjadi.

Anda mungkin juga menyukai