DOSEN PEMBIMBING :
Ira Titisari,S.SiT,M.Kes
DISUSUN OLEH :
III. MATERI
Lampiran 1
2
IV. INSTRUMEN EVALUASI
Lampiran 2
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Spanduk
3. Video dan Powerpoint
Lampiran 3
Moderator
(Kader) Penyuluh/Penyaji
(Kader)
Audien Audien
3
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
NO Tahapan Kegiatan Penyaji Waktu Keterangan
4
diajukan peserta Bidan
3. Post tes
4. Menyimpulkan hasil kegiatan
5. Mengucapkan terimakasih atas Moderator
partisipasi peserta (Kader)
6. Mengucapkan salam penutup
IX. EVALUASI
Respon/tingkah laku Peserta saat diberi pertanyaan : Apakah mereka diam atau
menjawab (benar atau kurang tepat).
Peserta antusias atau tidak saat sosialisasi
Peserta mengajukan pertanyaan atau tidak.
5
Lampiran 1
A. Pengertian
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia)
adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja seseorang sudah menikah,
maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah
bukan lagi remaja tetapi masih tergantung pada orang tua (tidak mandiri), maka
dimasukkan ke dalam kelompok remaja.
Yang dimaksud dengan Reproduksi Secara sederhana reproduksi berasal dari kata
re = kembali dan produksi = membuat atau menghasilkan, jadi reproduksi
mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi
kelestarian hidup.
Kesehatan Reproduksi adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang
utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem reproduksi
(Konferensi International Kependudukan dan Pembangunan, 1994). Cakupan
pelayanan kesehatan reproduksi:
konseling dan informasi Keluarga Berencana (KB)
pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang aman,
pelayanan bayi baru lahir/neonatal)
pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual
(PMS), termasuk pencegahan kemandulan
Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kespro
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem,
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak
semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat
secara mental serta sosial kultural.
6
1) Perubahan Psikologis
Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan
fisik, yang meliputi :
1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi :
a. Sensitive (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa)
b. Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang
berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi.
2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi :
a. Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik
b. Ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin
mencoba-coba.
Perilaku ingin mencoba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh
rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks
pranikah dengan segala akibatnya, antara lain akibat kematangan organ seks
maka dapat terjadi kehamilan remaja puteri di luar nikah, upaya abortus, dan
penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin mencoba-
coba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAPZA
(narkotik, psikotropik, dan zat adiktif lainnya, termasuk rokok dan alkohol).
2) Perubahan Fisik
Terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan
organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga
mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan
munculnya tanda-tanda sebagai berikut :
1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ
seks yaitu Terjadinya haid pada remaja puteri (menarche)
2. Tanda-tanda seks sekunder
Pada remaja puteri yaitu : pinggul melebar, tumbuhnya rambut di ketiak
dan sekitar kemaluan (pubis), suara menjadi lebih tinggi.
7
Struktur alat reproduksi wanita bagian luar meliputi bagian-bagian berikut:
a. Labia mayora
Labia mayora 'membungkus' dan melindungi alat reproduksi luar lainnya.
Bentuk labia mayora relatif besar, berambut dan memiliki kelenjar keringat.
Sementara itu, bagian dalamnya tidak berambut dan memiliki kelenjar lemak.
Labia mayora bagian dalam terdiri dari banyak ujung saraf, sehingga cukup
sensitive.
b. Labia minora
Lipatan kecil di dalam labia mayora disebut sebagai labia minora. Bentuknya
mengelilingi bukaan ke vagina (saluran yang menghubungkan bagian bawah
rahim ke luar tubuh) dan uretra (saluran yang membawa urine dari kandung
kemih ke luar tubuh).
c. Kelenjar Bartholin
Kelenjar ini terletak di samping lubang vagina dan menghasilkan sekresi cairan
(lendir).
d. Klitoris
Kedua labia minora 'bertemu' pada bagian kecil yang disebut sebagai klitoris.
Meski kecil, tonjolan ini sangat sensitif, bahkan sebanding dengan penis pada
pria. Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit bernama preputium, yang mirip dengan
kulup di ujung penis. Seperti halnya penis, klitoris sangat sensitif terhadap
rangsangan dan juga bisa ereksi.
e. Vagina
Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim) ke
luar tubuh. Ini juga dikenal sebagai jalan lahir dan saluran untuk mengalirkan
darah menstruasi.
f. Uterus (rahim)
Rahim adalah organ berongga berbentuk seperti buah pir yang merupakan rumah
bagi janin saat sedang berkembang. Rahim terbagi menjadi dua bagian yaitu
serviks korpus.
g. Serviks
8
Yaitu bagian bawah yang membuka ke dalam vagina. Sementara korpus yang
merupakan bagian utama rahim, merupakan bagian yang dapat sebagai tempat
tinggal janin.
h. Ovarium
Ovarium adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di kedua sisi rahim.
Bagian ini memiliki fungsi penting untuk menghasilkan sel telur dan hormon.
i. Saluran tuba (tuba fallopi)
Saluran tuba adalah saluran sempit yang melekat pada bagian atas rahim dan
berfungsi sebagai jalan untuk sel telur yang melakukan perjalanan dari ovarium
ke rahim. Proses pembuahan sel telur sperma umumnya terjadi di saluran tuba.
9
E. Seks dan kehamilan pada remaja
Kesehatan reproduksi remaja sulit dipisahkan dari kesehatan remaja secara
keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pula
pada sistem reproduksi. Berikut adalah beberapa keadaan yang berpengaruh buruk
terhadap kesehatan remaja termasuk kesehatan reproduksi remaja :
1. Masalah gizi, yang meliputi antara lain :
a. Anemia dan kurang energi kronis
b. Pertumbuhan yang terhambat pada remaja puteri, sehingga mengakibatkan
panggul sempit dan risiko untuk melahirkan bayi berta lahir rendah di
kemudian hari.
2. Masalah pendidikan, yang meliputi antara lain :
a. Buta huruf, yang mengakibatkan remaja tidak mempunyai akses terhadap
informasi yang dibutuhkannya, serta mungkin kurang mampu mengambil
keputusan yang terbaik unutk kesehatan dirinya
b. Pendidikan rendah dapat mengakibatkan remaja kurang mampu memenuhi
kebutuhan fisik dasar ketika berkeluarga, dan hal ini akan berpengaruh
buruk terhadap derajat kesehatan diri dan keluarganya
3. Masalah lingkungan dan pekerjaan, yang meliputi antara lain :
a. Lingkungan dan suasana kerja yang kurang memperhatikan kesehatan
remaja yang bekerja akan mengganggu kesehatan remaja
b. Lingkungan social yang kurang sehat dapat menghambat, bahkan merusak
kesehatan fisik, mental dan emosional remaja
4. Masalah seks dan seksualitas, yang meliputi antara lain :
a. Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentang masalah seksualitas,
misalnya mitos yang tak benar
b. Kurangnya bimbingan unutk bersikap positifdalam hal yang berkaitan
dengan seksualitas
c. Penyalahgunaan dan ketergsntungan napza, yag mengarah kepada penularan
HIV/AIDS melalui jarum suntik dan melalui hubungan seks bebas. Masalah
ini semakin mengkhawatirkan dewasa ini
10
d. Penyalahgunaan seksual
e. Kehamilan remaja
f. Kehamilan pranikah/di luar ikatan pernikahan
Kematangan organ seks dapat berpengaruh buruk bila remaja tak mampu
mengendalikan ragsangan seksualnya, sehingga tergoda untuk melakukan
hubungan seks pranikah. Hal ini akan menimbulkan akibat yang dapat dirasakan
bukan saja oleh pasangan, khususnya remaja puteri, tetapi juga orang tua,
keluarga, bahkan masyarakat. Akibat hubungan seks pranikah :
1. Bagi remaja :
a. Remaja wanita tidak perawan
b. Menambah risiko tertular penyakit menular seksual (PMS), seperti :
gonore (GO), sifilis, herpes simpleks (genitalis), clamidia, kondiloma
akuminata, HIV/AIDS
c. Remaja puteri terancam kehamilan yang tidak diinginkan, pengguguran
kandungan yang tidak aman, infeksi organ-organ reproduksi, anemia,
kemandulan dan kematian karena perdarahan atau keracunan kehamilan
d. Trauma kejiwaan (depresi, rendah diri, rasa berdosa, hilang harapan masa
depan)
e. Kemungkinan hilangnya kesempatan unutk melanjutkan pendidikan dan
kesempatan bekerja
f. Melahirkan bayi yang kurang atau tidak sehat
2. Bagi keluarga :
a. Menimbulkan aib keluarga
b. Menambah beban ekonomi keluarga
c. Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat
di lingkungannya (ejekan)
3. Bagi masyarakat :
a. Meningkatnya remaja putus sekolah, sehingga kualitas masyarakat
menurun
b. Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi
11
c. Menambah beban ekonomi masyarakat, sehingga derajat kesejahteraan
masyarakat menurun.
12
4. KANDIDIASIS VAGINA
A. Penyebab : jamur candida albikans
B. Gejala :
- Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
- Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar
5. TRIKOMONIASIS
A. Penyebab : parasit trichomonas vaginalis
B. Gejalanya :
- Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau
busuk
- Gatal pada kemaluan
- Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil
6. HIV / AIDS
A. Penyebab :
virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus). AIDS (Acquired Immuno
Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagai penyakit akibat turunya
kekebalan tubuh akibat HIV.
B. Cara penularannya :
- Darah ,bisa berbentuk luka
- Cairan sperma
- Cairan vagina
C. AIDS tidak ditularkan melalui :
- Hidup serumah dengan penderita AIDS
- Berjabat tangan atau cium pipi
- Berenang dikolam renang
- Menggunakan fasilitas bersama
- Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
- Bersin
D. Pencegahannya
- No free Sex
- Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
13
- Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
14
Lampiran 2
INSTRUMEN EVALUASI
1. Evaluasi lisan :
a. Apa yang dimaksud dengan remaja?
b. Sebutkan perubahan psikologi pada masa remaja dan perubahan fisik pada masa
remaja!
c. Sebutkan fungsi alat reproduksi remaja putri!
d. Sebutkan cara menjaga kebersihan organ reproduksi remaja!
e. Jelaskan pengaruh buruk seks dan kehamilan remaja, serta jelaskan akibat hubungan
seks pranikah!
f. Apa saja jenis penyakit menular seksual?
1. Evaluasi tertulis :
Penggunaan media post tes berupa soal dengan jumlah 20 soal dengan tujuan untuk
mengetahui seberapa dalam pengetahuan audiens dalam memahami penyuluhan yang
telah disampaikan
2. Evaluasi struktur :
a. Persiapan media yang akan digunakan
Kelengkapan media SAP tersedia dan siap digunakan :Video,Leaflet, dan spanduk
b. Persiapan tempat yang akan di gunakan
Tempat dilakukan SAP : Balai Desa Kedung Waru
c. Persiapan Materi
Materi SAP berisi : pengertian remaja, perubahan pada masa remaja, fungsi alat
reproduksi remaja putri, cara menjaga kebersihan organ reproduksi remaja, seks dan
kehamilan remaja, penyakit menular seksual.
3. Evaluasi Proses :
Kegiatan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja berjalan pada pukul 08.30
WIB. Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan adalah sebanyak 20 orang
a. Selama penyuluhan, audiens memperhatikan penjelasan yang di sampaikan
Yang sudah dicapai : audiens tampak focus memperhatikan penjelasan materi yang
diberikan oleh penyaji
b. Selama penyuluhan audiens aktif bertanya tentang penjelasan yang disampaikan
15
Yang sudah dicapai : audiens aktif mengajukan pertanyaan selama sesi tanya jawab
berlangsung
c. Selama penyuluhan audiens aktif menjawab pertanyaan yang diajukan secara lisan
Yang sudah dicapai: saat diajukan pertanyaan, sebagian audiens menjawab benar
secara bersamaan
d. Selama pemberian post test audiens bersedia untuk mengisi lembar post test yang
telah diberikan
Yang sudah tercapai : Audiens mampu menjawab lembar post test yang diberikan
e. Selama penyuluhan berjalan dengan tertib dan tidak ada audiens penyuluhan yang
meninggalkan kegiatan penyuluhan
4. Evaluasi Hasil :
a. Audiens paham dan dapat menjelaskan kembali pengertian remaja
b. Audiens mampu menyebutkan 1 dari 2 perubahan psikologi pada masa remaja dan 1
dari 2 perubahan fisik pada masa remaja
c. Audiens mampu menyebutkan 7 dari 9 fungsi alat reproduksi remaja putri
d. Audiens paham dan mampu menyebutkan semua cara menjaga kebersihan organ
reproduksi remaja
e. Audiens mampu menyebutkan 3 dari 4 pengaruh buruk seks dan kehamilan remaja,
selain itu peserta mampu menyebutkan akibat hubungan seks pranikah
f. Audiens mampu menyeutkan 5 dari 6 penyakit menular seksual
g. Hasil post test dari penyuluhan yang telah di berikan 10 audiens mendapatkan nilai
100 , 8 audiens mendapatkan nilai 85 dan 2 audiens mendapatkan nilai 80 dari 20 soal
16
SOAL POST TEST
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
NAMA :
ALAMAT :
1. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 6. Bagian alat reproduksi berfungsi menghasilkan
a. 12 – 24 tahun sel telur dan hormone adalah
b. 15 – 25 tahun a. Uterus
c. 12 – 25 tahun b. Serviks
d. 15 – 24 tahun c. Ovarium
2. Yang dimaksud kesehatan reproduksi d. Saluran tuba
adalah 7. Pada saat haid, mengganti pembalut dapat
a. Keadaan kesejahteraan fisik dilakukan setiap … jam sekali
b. Keadaan kesejahteraan mental a. 3 jam sekali
c. Keadaan kesejahteraan fisik dan b. 5 jam sekali
mental c. 6 jam sekali
d. Keadaan kesejateraan fisik, mental d. 4 jam sekali
dan social yang utuh 8. Setelah buang air kecil seharusnya
e. Keadaan kesejateraan fisik dan membersihkan alat kelamin dari
mental secara utuh a. Depan ke belakang
3. Perubahan psikologis emosi yang terjadi b. Samping ke depan
pada remaja kecuali c. Belakang ke samping
a. Cemas d. Belakang ke depan
b. Frustasi 9. Akibat dari hubungan seks di luar nikah bagi
c. Tidak mudah menangis remaja, kecuali
d. Tertawa a. Kehilangan kesempatan belajar atau
4. Tanda tanda perubahan seks primer pada bekerja
remaja putri adalah b. Melahirkan bayi kurang sehat atau tidak
a. Terjadi haid sehat
b. Pinggul melebar c. Kehamilan tidak diinginkan
c. Tumbuhnya rambut di ketiak dan d. Senang nikah muda
sekitar kemaluan 10. Yang termasuk penyakit menular seksual
d. Suara menjadi leih tinggi a. Tipes
5. Lipatan kecil di dalam labia mayora b. Diabetes mellitus
disebut c. Gonore
a. Kelenjar Bartholin d. Stroke
b. Labia minora
c. Klitoris
17
d. Vagina c. Trikomoniasis
d. Gonore
11. Cara penularan AIDS adalah 18. Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi adalah
a. Berjaat tangan Kecuali
b. Memakai alat makan secara a. Konseling dan informasi KB
bergantian b. Konseling dan pelayanan KKR
c. Memakai pakaian penderita AIDS c. Konseling, informasi dan edukasi (KIE)
d. Darah d. Pelayanan ginekologi
12. Pencegahan AIDS dapat dilakukakan, 19. Trauma kejiawaan yang terjadi akibat seks diluar
kecuali nikah adalah
a. No free sex a. Rasa senang
b. Hubungan seksual yang aman b. Bangga
(gunakan kondom) c. Masa depan cerah
c. Hindari kontak langsung dengan d. Depresi
produk darah penderita aids 20. HIV kepanjangan dari
d. Berhubungan seksual sesukanya a. Human Immuno Deficiency Virus
13. Rahim terbagi menjadi dua bagian yaitu b. Human Imnusiasi Virus
a. Serviks c. Human Deficiency Virus
b. Tuba fallopi d. Immuno Deficiency Virus
c. Serviks korpus
d. Ovarium
14. Kelenjar yang terletak di samping lubang
vagina dan menghasilkan sekresi cairan
disebut
a. Kelenjar Bartholin
b. Klitoris
c. Ovarium
d. Serviks
15. Tanda – tanda seks sekunder yaitu
a. Terjadi haid
b. Suara menjadi berat
c. Pinggul menjadi sempit
d. Tumbuh rambut di pubis dan ketiak
16. Masalah seks tumbuh disebabkan oleh
kecuali
a. Pengetahuan tidak jelas dan tidak
lengkap
b. Kurangnya pendidikan kesehatan
reproduksi SELAMAT MENGERJAKAN !!!
c. Penyalahgunaan seksual
d. Mendapatkan pendidikan seks yang
lengkap
17. Penyakit menular seksual yang memiliki
gejala gatal pada kemaluan dan nyeri saat
berhubungan seks adalah
a. Sifilis
18
b. HIV
19
Lampiran 3
Media Penyuluhan
1. Spanduk
2. Leaflet
20
3. Video
21
https://www.youtube.com/watch?v=gUXcFI0PRas
22
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem,
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak
semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara
mental serta sosial kultural. Kesehatan reproduksi remaja sangat penting terutama pada
perempuan untuk menyiapkan kehamilan dan kelahiran nantinya. Pada fase remaja
banyak perubahan – perubahan yang terjadi seperti perubahan psikologis dan fisik.
Perubahan emosi dan keingintahuan yang meningkat dan jika didorong oleh rangsangan
seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala
akibatnya, antara lain akibat kematangan organ seks maka dapat terjadi kehamilan remaja
puteri di luar nikah, upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin, termasuk
HIV/AIDS. Sedangkan perubahan fisik selama pubertas harus dikuti dengan perawatan,
kebersihan dan kesehatan fisik, terutama alat-alat reproduksi. Kesehatan reproduksi
remaja sulit dipisahkan dari kesehatan remaja secara keseluruhan, karena gangguan
kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pula pada sistem reproduksi.
B. SARAN
Diharapkan agar seluruh tenaga kesehatan untuk semakin aktif dan peduli
terhadap kesehatan reproduksi remaja sehingga akan meningkatkan derajat kesehatan
para remaja di lingkungan masyarakat secara dini dengan pelayanan yang bermutu dan
komprehensif.
23
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu atikah. 2017.Buku Ajar Kesehatan Reproduksi remaja dan lansia. Surabaya.
Airlangga University Press
24