Anda di halaman 1dari 7

ISSN : 1829-9237

KONGRES BAHASA INDONESIA


DARI MASA KE MASA
Imran
Staf Teknis
Balai Bahasa Medan

ABSTRAK :
Salah satu butir Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 adalah
Bahasa Indonesia. Ikrar ini diteguhkan sebagai satu pilar kebanggaan nasional dalam
meraih kemerdekaan bangsa. Bahasa Indonesia benar-benar disadari sebagai lambang
jati diri bangsa dan menjadi alat pemersatu berbagai kelompok etnis ke dalam satu
kesatuan bangsa. Sejalan dengan fungsinya sebagai pemersatu, Bahasa Indonesia yang
dianggap belum teratur dan belum tersebar secara luas memerlukan pedoman yang
disepakati bersama oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai pemakai Bahasa Indonesia.
Kesepakatan itu kemudian diperbincangkan di dalam suatu Kongres Bahasa Indonesia.

Kongres Indonesia I Syah menghadirkan para pembicara yang


merupakan tokoh-tokoh nasional waktu itu,
Adalah Raden Mas Soedirdjo seperti Sanusi Pane, Ki Hadjar Dewantara,
Tjokrosisworo, seorang wartawan harian H.B. Perdi, Mr. Amir Syarifuddin, Mr. Muh.
Soeara Oemoem, Surabaya sebagai Yamin, Soekardjo Wirjopranoto, St. Takdir
pencetus pertama diselenggarakannya Alisyahbana, K. St. Pamoentjak, dan M.
Kongres Bahasa Indonesia I di Indonesia. Tabrani.
Kongres ini dilaksanakan di Solo pada
tanggal 25—27 Junii 1938, 10 tahun Kongres Indonesia II
setelah Sumpah Pemuda diikrarkan.
Gagasannya ini dilatarbelakangi oleh Berkobarnya semangat meraih
kenyataan bahwa waktu itu bahasa kemerdekaan dari bangsa penjajah dan
Indonesia belum dipakai secara luas dan usaha-usaha persiapan untuk
tidak adanya pedoman yang baik bagi para memproklamasikan kemerdekaan
pemakai bahasa. Bahasa Indonesia menyebabkan tidak terlaksananya kongres
dianggap masih belum teratur sehingga lanjutan.
perlu adanya satu forum yang mampu Bahkan, setelah Indonesia memper-
mengatur bahasa Indonesia atas dasar oleh kemerdekaannya pada tanggal 17
kesepakatan bersama. Agustus 1945 dan memosisikan bahasa
Kongres yang diketuai Prof. Dr. Indonesia pada kedudukan yang terhormat
Poerbatjaraka dan beberapa anggota yakni sebagai bahasa negara seperti yang
antara lain Mr. Amir Syariffudin, Katja termaktub dalam Undang-Undang Dasar
Sungkana Sumanang, dan Mr. Muhammad

8
Medan Makna No. 3/2006
ISSN : 1829-9237

1945, Bab XV, Pasal 36, kongres bahasa sebagai sarana pemerintahan dan
Indonesia lanjutan belum juga terlaksana. ketahanan nasional, sebagai unsur
Kurang lebih 9 tahun setelah pendidikan dan pengajaran, sebagai sarana
Proklamasi Kemerdekaan, pemerintah pendukung pengembangan ilmu
melalui Jawatan Kebudayaan, Kementrian pengetahuan dan teknologi, dan sebagai
Pendidikan dan Pengajaran dan sarana komunikasi, dan (c) pembinaan dan
Kebudayaan memrakarsai Kongres Bahasa pengembangan bahasa daerah.
Indonesia II, yang dilaksanakan di Medan Kongres Bahasa Indonesia III yang
pada 28 Oktober—2 November 1954. diketuai Amran Halim ini akhirnya
Pembukaan Kongres Bahasa merekomendasikan beberapa kesimpulan
Indonesia II ini diresmikan langsung oleh antara lain:
Presiden I Republik Indoensia Ir. Soekarno
dan dihadiri 302 peserta yang berasal dari (1) pembinaan dan pengembangan
berbagai daerah di Indonesia. Kongres ini bahasa Indoensia dalam kaitannya
juga dihadiri peserta yang berasal dari dengan kebijaksanaan kebudayaan,
negara asing seperti Tanah Semenanjung, keagamaan, sosial, politik, dan
Belanda, Perancis, dan India. ketahan nasional,
Pada Kongres II yang diketuai (2) pembinaan dan pengembangan
Sudarsana ini, para peserta dibagi atas 5 bahasa Indonesia dalam kaitannya
seksi yakni (1) Seksi A: Tata Bahasa dan dengan bidang pendidikan,
Ejaan, (2) Seksi B: Bahasa Indonesia (3) pembinaan dan pengembangan
dalam Perundang-undangan, (3) Seksi C: bahasa Indonesia dalam kaitannya
Bahasa Indonesia dalam Kuliah dan dengan bidang komonikasi,
Pengetahuan serta Kamus Etimologi (4) pembinaan dan pengembangan
Indonesia, (4) Seksi D: Bahasa Indonesia bahasa Indonesia dalam kaitannya
dalam Film, (5) Seksi E: Bahasa Indonesia dengan bidang kesenian,
dalam Pers. Materi diskusi yang diajukan (5) pembinaan dan pengembangan
juga lebih luas bahasa Indonesia dalam kaitannya
dengan bidang linguistik,
Kongres Bahasa Indonesia III (6) pembinaan dan pengembangan
bahasa Indoensia dalam kaitannya
Seiring peringatan Hari ke-50 Sumpah dengan bidang ilmu pengetahuan
Pemuda, Kongres Bahasa Indonesia dan teknologi.
digelar lagi di Jakarta pada 28 Oktober—3
November 1978. Kongres Bahasa Indonesia IV
Tujuan Kongres Bahasa Indonesia III
ini adalah untuk memantapkan kedudukan Kongres-kongres Bahasa Indonesia
dan fungsi bahasa Indonesia, baik sebagai selanjutnya dilaksanakan terencana setiap
bahasa nasional (sesuai dengan semangat 5 tahun sekali. Pada Kongres Bahasa
dan isi Sumpah Pemuda tahun 1928) Indonesia IV yang diselenggarakan di
maupun sebagai bahasa negara (sesuai Jakarta pada 21—26 November 1983,
dengan UUD 1945, Bab V, Pasal 36). jumlah peserta mencapai 485 orang yang
Pada kongres kali ini, berbagai umumnya berasal dari perguruan tinggi
masalah kebahasaan didiskusikan sekitar dalam dan luar negeri.
419 peserta dari dalam dan luar negeri. Kongres ini diketuai Prof. Dr. Amran
Pembahasan kemudian dikelompokkan ke Halim dan dibantu beberapa anggota
dalam 3 kelompok besar yakni (a) fungsi panitia lainnya termasuk A. Latief, M.A.
bahasa Indonesia sebagai sarana sebagai Wakil Ketua.
pemersatu bangsa Indonesia dan sarana Kongres Bahasa Indonesia IV ini
perhubungan antardaerah dan antarbudaya membahas tidak hanya permasalahan yang
di Indonesia, (b) fungsi bahasa Indonesia terkait kebahasaan, tetapi juga kesastraan

9
Medan Makna No. 3/2006
ISSN : 1829-9237

dalam hubungannya dengan pelaksanaan a. Peran Bahasa dan Sastra dalam


pembangunan nasional serta kaitannya Pembangunan Bangsa (11 judul),
dengan komunikasi massa dan b. Pengembangan Bahasa dan Sastra
pengembangan ilmu pengetahuan dan (8 judul),
teknologi modern. c. Pembinaan Bahasa dan Sastra (8
Kongres ini juga ditujukan untuk untuk judul),
memantapkan kedudukan dan fungsi d. Pengajaran Bahasa dan Sastra (2
bahasa Indonesia sebagai sarana judul), dan
komunikasi pemerintahan, sarana e. Perkembangan Bahasa Indonesia di
pengembangan kebudayaan, sarana Luar Negeri (5 judul)
pendidikan dan pengajaran, dan sarana
pengembangan ilmu pengetahuan dan Di samping 770 peserta yang berasal
teknologi modern. dari seluruh Indonesia, kongres ini juga
diikuti 52 peserta dari luar negeri, seperti
Kongres Bahasa Indonesia V Amerika Serikat, Jepang, Brunei
Darussalam, Rusia, Jerman, Cina, Korea
Seiring peringatan Hari ke-60 Sumpah Selatan, Malaysia, India, Hongkong, Italia,
Pemuda, Kongres Bahasa Indonesia V Singapura, Belanda, dll. Pada akhir
digelar di Jakarta pada 28 Oktober—3 kongres, para peserta berhasil
November 1988. merumuskan delapan putusan umum dan
Kongres ini bertujuan memantapkan lima putusan khusus, yakni (a) Peran
bahasa Indonesia sehubungan dengan Bahasa dan Sastra dalam Pembangunan
perannya untuk memperlancar usaha Bangsa (14 putusan), (b) Pengembangan
pencerdasan bangsa, sebagai jembatan Bahasa dan Sastra (12 putusan), (c)
untuk mencapai kesejahteraan sosial yang Pembinaan Bahasa dan Sastra (15
adil dan merata. putusan), (d) Pengajaran Bahasa dan
Kongres yang diikuti 819 peserta ini Sastra (7 putusan), dan (e) Perkembangan
mengusung tema ”Menjunjung Bahasa Bahasa Indonesia di Luar Negeri (6
Indonesia sebagai Bahasa Persatuan putusan).
dalam Konteks Pembangunan Nasional”.
Kongres ini juga mengangkat tiga Kongres Bahasa Indonesia VII
subtema yakni (a) ”Peningkatan Mutu dan
Peran Bahasa Indonesia Memperlancar Seiring berkembangannya isu
Usaha Pencerdasan Bangsa, (b) Bahasa globalisasi, Kongres Bahasa Indonesia VII
Indonesia Merupakan Sarana lebih memfokuskan pada peran bahasa dan
Pemantapkan Pembangunan Ketahanan sastra dalam era globalisasi. Kongres yang
Nasional, (c) Kemampuan Berbahasa diselenggarakan di Jakarta 26—30 Oktober
Merupakan Jembatan Menuju 1998 bertepatan peringatan 70 tahun Hari
Kesejahteraan yang Adil dan Merata. Sumpah Pemuda.
Kongres yang dihadiri 700 peserta dari
Kongres Bahasa Indonesia VI dalam dan luar negeri ini mengusung tema
“Pemantapan Peran Bahasa sebagai
Kongres Bahasa Indonesia VI Sarana Pembangunan Bangsa dalam Era
diselenggarakan pada 28 Oktober sampai Globalisasi”.
dengan 2 November 1993, di Hotel Di samping itu, penyelenggara
Indonesia Jakarta. Kongres yang diketuai kongres ini juga menetapkan tiga subtema,
Dr. Hasan Alwi ini membahas lima masalah yakni “Memperkukuh Kedudukan Bahasa
terkait kebahasaan dan kesastraan. dalam Era Globalisasi”, Meningkatkan Mutu
Masalah itu meliputi: Bahasa sebagai Sarana Komunikasi”, dan
“Meningkatkan Daya Cipta dan Apresiasi
Sastra. Keseluruhan masalah yang dibahas

10
Medan Makna No. 3/2006
ISSN : 1829-9237

dituangkan ke dalam kurang lebih 80 judul d. Peningkatan mutu pendidikan


makalah. Kongres kali ini juga diiringi bahasa Indonesia dalam
dengan pelaksanaan pameran. membangun kehidupan masyarakat
madani
Kongres Bahasa Indonesia VIII e. Perkembangan pengajaran bahasa
Indonesia sebagai bahasa asing
Kongres Bahasa Indonesia VIII juga (BIPA)
diselenggarakan di Jakarta pada 14—17 f. Peningkatan mutu pengajaran
Oktober 2003, di Hotel Indonesia. bahasa asing di Indonesia
Pelaksanaan kongres ini dilatarbelakangi g. Pemantapan peran bahasa daerah
oleh komitmen untuk memantapkan posisi dalam memperkukuh ketahanan
bahasa Indonesia sebagai lambang jati diri budaya bangsa.
bangsa dan alat pemersatu berbagai
kelompok etnis ke dalam satu kesatuan 2. Sastra
bangsa di tengah terjadinya berbagai a. Pemantapan peran sastra Indonesia
perkembangan dan perubahan di dalam dalam menghadapi budaya global
kehidupan masyarakat Indonesia sebagai b. Peningkatan mutu karya sastra
akibat bergulirnya gerakan reformasi yang Indonesia dalam kaitannya dengan
terjadi sejak 1998. pemanfaatan ilmu dan teknologi
Runtuhnya kekuasaan Orde Baru, dan informasi
lahirnya gerakan reformasi tentu saja c. Peningkatan apresiasi sastra
mengubah tatanan kehidupan yang Indonesia dalam upaya
awalnya serba sentralistik ke arah memantapkan kesadaran bangsa
desentralistik yang secara langsung d. Peningkatan mutu pendidikan sastra
maupun tidak langsung memengaruhi Indonesia dalam membangun
bidang kebahasaan dan kesastraan. Pada kehidupan masyarakat madani
era reformasi, masalah bahasa dan sastra e. Pemantapan peran sastra daerah
Indonesia menjadi kewenangan pemerintah dalam memperkukuh ketahanan
pusat, sedangkan masalah bahasa dan budaya bangsa.
sastra daerah menjadi urusan pemerintah
daerah. 3. Media Massa
Sesuai perkembangannya, kongres a. Peran media massa dalam
kali ini mengusung tema “Pemberdayaan meningkatkan mutu penggunaan
Bahasa Indonesia Memperkukuh bahasa Indonesia dan penyebaran
Ketahanan Budaya Bangsa dalam Era hasil pengembangan bahasa
Globalisasi” yang dijabarkan ke dalam tiga b. Peran media massa dalam
pokok bahasan dengan cakupan sebagai mencerdaskan kehidupan bangsa
berikut. melalui penggunaan bahasa
Indonesia yang baik
1. Bahasa c. Dampak pemakaian bahasa
a. Pemantapan peran bahasa Indonesia dalam media massa
Indonesia dalam menghadapi terhadap dunia pendidikan
budaya global d. Peran media massa dalam
b. Peningkatan mutu bahasa Indonesia memasyarakatkan dan
dalam memanfaatkan meningkatkan apresiasi sastra
perkembangan ilmu dan teknologi e. Peran media massa di daerah dalam
informasi memelihara bahasa dan budaya
c. Peningkatan mutu penggunaan daerah.
bahasa Indonesia dalam upaya
memantapkan kesadaran berbangsa Kongres Bahasa Indonesia VIII ini diikuti
sekitar 1.000 orang yang terdiri atas

11
Medan Makna No. 3/2006
ISSN : 1829-9237

peserta undangan dan peserta biasa tertulis salinan makalah atau guntingan
meliputi tokoh masyarakat, pakar, surat kabar dari penyaji utama Kongres
sastrawan, budayawan, pejabat Bahasa Indonesia I—VII, (b) terbitan (buku)
pemerintah, peminat bahasa dan sastra, tentang kebahasaan dan kesastraan di
serta wakil organisasi profesi dari dalam Indonesia, (c) poster/foto kegiatan
dan luar negeri pertemuan nasional/internasional
Di samping mendiskusikan 80 makalah kebahasaan dan kesasastraan, (d) slogan
terkait kebahasaan dan kesastraan, panitia kampanye penggunaan bahasa Indonesia
kongres juga menyelenggarakan Pameran dan pemasyarakatan sastra, (e) peta
dan Pentas Seni. bahasa dan Uji Kemahiran Berbahasa
Pada pameran ini ditampilkan Indonesia; dan sistem informasi
beberapa materi meliputi (a) dokumen kebahasaan. **

12
Medan Makna No. 3/2006
ISSN : 1829-9237

8
Medan Makna No. 3/2006
ISSN : 1829-9237

Anda mungkin juga menyukai