Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Sibernetika Vol.1 No.

1 April, 2016

PENERAPAN STEGANOGRAFI PADA FILE GAMBAR (JPG)


MENGGUNAKAN METODE LSB DENGAN APLIKASI MATLAB

Djayadi Nugroho1, Maftuhin2


Email : djayadinugroho@yahoo.com1, atuc935@gmail.com2

ABSTRAK
Pada jurnal ini akan dibahas dan dianalisa tentang penerapan Steganografi pada file gambar
(JPG) menggunakan metode LSB dengan menggunakan aplikasi matlab. Penggunaan
steganografi bertujuan untuk menyamarkan data rahasia sehingga sulit untuk dideteksi, dengan
menyisipkan pesan teks kedalam citra. Metode paling sederhana yang digunakan untuk
menyembunyikan pesan rahasia pada aplikasi ini adalah dengan cara menyisipkan pesan kedalam
bit rendah (LSB - Least Significant Bit) yaitu dengan cara mengganti tiap-tiap bit pixel pada file
citra yang disisipkan. Banyaknya karakter dari pesan rahasia yang dapat ditampung tergantung
pada besar kecilnya ukuran dari file citra sebagai tempat penampung. Matlab adalah sebuah
aplikasi yang memiliki banyak manfaat selain sebagai pemrograman, Matlab juga dapat digunakan
untuk komputasi dan visualisasi, yaitu dengan menggunakan desain antar muka (interface) yang
biasa dikenal dengan nama GUI (Graphical User Interface). Tujuan yang di harapkan antara
lain membangun perangkat lunak steganografi pada citra digital file gambar bitmap dengan
menggunakan aplikasi Matlab dan menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi
atau sebuah informasi dan menghasilkan file gambar yang mempunyai kualitas tidak jauh
berbeda dengan citra digital file gambar aslinya.
Kata kunci: steganografi, citra digital, metode LSB, aplikasi matlab, antarmuka (interface),
GUI (Graphical User Interface).

1. PENDAHULUAN sesungguhnya prinsip dasar dalam


Steganografi merupakan teknik steganografi lebih dikonsentrasikan pada
penyembunyian informasi dengan cara kerahasian komunikasinya (pesan atau
penyisipan pada suatu media. Kata informasi) bukan pada datanya.
steganography (steganografi) berasal dari Tujuan yang di harapkan antara
bahasa Yunani yaitu steganos yang lain membangun perangkat lunak
berarti menyembunyikan dan graptos steganografi pada citra digital file gambar
artinya tulisan sehingga arti secara (jpg) dengan menggunakan aplikasi matlab,
keseluruhan ialah tulisan yang dan menyembunyikan keberadaan dari
disembunyikan (Stellars, 1996). sebuah pesan tersembunyi atau sebuah
Perlu diketahui bahwa teknik informasi dan menghasilkan file gambar
steganografi berusaha merahasiakan yang mempunyai kualitas tidak jauh
komunikasi dengan cara menyembunyikan berbeda dengan citra digital file gambar
pesan ataupun mengkamuflase pesan. Maka

Jurnal Visualika – STMIK Muhammadiyah Jakarta Page 53


Jurnal Sibernetika Vol.1 No.1 April, 2016

aslinya, sehingga pesan terlihat hanya Insert 0011 : (00 00 11 11)


seperti pesan biasa saja. white white blue blue

Contoh 24 bit pixel :


2. TINJAUAN PUSTAKA
Contohnya huruf A dapat kita sisipkan
dalam 3 pixel, misalnya data raster
2.1 Definisi Steganografi original adalah sebagai berikut :
Steganografi adalah seni dan ilmu (00100111 11101001 11001000 )
menulis atau menyembunyikan pesan red blue green
tersembunyi dengan suatu cara sehingga (00100111 11001000 11101001)
selain si pengirim dan penerima tidak red green blue
(11001000 00100111 11101001)
ada seorangpun yang mengetahui atau
green red blue
menyadari bahwa ada suatu pesan
rahasia. Kata steganography (steganografi) Sedangkan representasi biner huruf A adalah
berasal dari bahasa yunani yaitu 100000111. Dengan menyisipkan-nya pada
steganos, yang artinya data pixel diatas maka akan dihasilkan :
“menyembunyikan”, dan graptos yaitu (00100111 11101000 11001000)
“tulisan” (Stellars, 1996). Steganografi red green green
(00100110 11001000 11101000)
merupakan seni penyembunyian pesan ke
white green green
dalam pesan lainnya sedemikian rupa (11001001 00100111 11101001)
sehingga orang lain tidak menyadari ada blue red blue
sesuatu di dalam pesan tersebut.
Terlihat hanya empat bit rendah yang
2.2 Least Significant Bit Insertion (LSB). berubah, untuk mata manusia maka tidak
Metoda yang digunakan untuk akan tampak perubahannya. Secara rata-rata
menyembunyikan pesan pada media digital dengan metode ini hanya setengah dari data
tersebut berbeda-beda. Contohnya pada file bit rendah yang berubah, sehingga bila
image pesan dapat disembunyikan dengan dibutuhkan dapat digunakan bit rendah
menggunakan cara menyisipkannya pada bit kedua bahkan ketiga.
rendah atau bit yang paling kanan (lsb) pada
data pixel yang menyusun file tersebut. 2.3 Media Penyisipan
Seperti kita ketahui untuk file bitmap 24 bit
maka setiap pixel (titik) pada gambar Media penyisipan pesan rahasia yang
tersebut terdiri dari susunan tiga warna digunakan dalam teknik Steganografi
merah, hijau dan biru (RGB) yang masing- digital antara lain adalah :
masing disusun oleh bilangan 8 bit (byte) 1. Teks
dari 0 sampai 255 atau dengan format biner Dalam algoritma Steganography yang
00000000 sampai 11111111. menggunakan teks sebagai media
penyisipannya biasanya digunakan
Contoh 8 bit pixel : teknik NLP sehingga teks yang telah
1 pixel : (00 01 10 11) disisipi pesan rahasia tidak akan
white red green blue

Jurnal Visualika – STMIK Muhammadiyah Jakarta Page 54


Jurnal Sibernetika Vol.1 No.1 April, 2016

mencurigakan untuk orang yang mengetahui jika di dalam citra tersebut


melihatnya. Contoh format teks : teks terdapat data rahasia.
file, html, pdf, dll. 2. Robustness. Data yang disembunyikan
harus tahan (robust) terhadap berbagai
operasi menipulasi yang dilakukan pada
2. Audio citra penampung, seperti pengubahan
Format ini pun sering dipilih kontras, penajaman, pemampatan, rotasi,
karena biasanya berkas dengan pembesaran gambar, pemotongan
format ini berukuran relatif besar. (cropping), enkripsi, dan sebagainya. Bila
Sehingga dapat menampung pesan pada citra penampung dilakukan operasi-
rahasia dalam jumlah yang besar pula. operasi pengolahan citra tersebut, maka
data yang disembunyikan seharusnya
Contoh format audio : wav, voc, mp3, dll.
tidak rusak.
3. Recovery. Data yang disembunyikan
3. Citra harus diungkapkan kembali (Reveal).
Format pun paling sering digunakan, Karena tujuan dari steganografi adalah
karena format ini merupakan salah satu penyembunyian data, maka sewaktu-
format file yang sering dipertukarkan waktu data rahasia di dalam citra
dalam dunia internet. Alasan lainnya penampung harus dapat diambil kembali
untuk dapat digunakan lebih lanjut.
adalah banyaknya tersedia algoritma
Steganografi untuk media penampung
yang berupa citra.
Contoh format citra : bitmap (bmp), gif, 2.5 Teknik pengungkapan data.
pcx, jpeg, dll.
Data yang desembunyikan di dalam citra
4. Video dapat dibaca kembali dengan cara
pengungkapan (Reveal atau Extraction).
Format ini memang merupakan format
Posisi byte yang menyimpan bit data dapat
dengan ukuran file yang relatif sangat diketahui dari bilangan acak yang
besar namun jarang digunakan dibangkitkan. Karena algoritma kriptografi
karena ukurannya yang terlalu besar yang digunakan menggunakan kunci pada
sehingga mengurangi kepraktisannya proses enkripsi, maka kunci yang sama
dan juga kurangnya algor itma yang digunakan untuk membangkitkan bilangan
mendukung format ini. Contoh format acak. Bilangan acak yang dihasilkan sama
dengan bilangan acak yang dipakai pada saat
video : mpeg, avi dll.
penyembunyian data. Dengan demikian, bit-
bit data rahasia yang bertaburan di dalam
2.4 Penilaian Steganografi yang Baik citra dapat dikumpulkan kembali. Berikut
Penilaian sebuah algoritma steganografi contoh langkah-langkah teknik
yang baik dapat dinilai dari beberapa faktor pengungkapan data.
yaitu:
1. Fidelity. Mutu citra penampung tidak
jauh berubah. Setelah penambahan data
rahasia, citra hasil steganografi masih
terlihat dengan baik. Pengamat tidak

Jurnal Visualika – STMIK Muhammadiyah Jakarta Page 55


Jurnal Sibernetika Vol.1 No.1 April, 2016

Sistem penyisipan berfungsi untuk


melakukan proses penyembunyian pesan ke
file citra digital gambar. Komponen dari
sistem penyisipan ini yaitu terdapat
komponen untuk menuliskan pesan yang
dipakai untuk menempatkan penulisan
pesan rahasia.

Tabel 2.1 Keterangan Teknik Pengungkapan Sistem pengekstrakkan berfungsi untuk


Data. melakukan pengekstrakkan file untuk
memperoleh pesan yang telah disisipkan
Setelah pixel dari citra steganografi diubah ke dalam file gambar tersebut. Komponen
menjadi raster data agar memperoleh bit pada sistem pengekstrakkan ini terdapat
rendah. Bit-bit tersebut dikumpulkan hingga komponen untuk membaca baca pesan
terbentuk bit biner. Arah bacanya adalah yang digunakan untuk menempatkan
atas ke bawah dan kiri ke kanan. Setiap 8 bit pesan rahasia yang akan dibaca, sehingga
biner merepresentasikan sebuah karakter. keluarannya akan memulai proses
Setelah semua bit biner diubah menjadi pemisahan pesan rahasia dari file gambar.
karakter, akan diperoleh pesan yang
tersembunyi.

3. ANALISIS KEBUTUHAN DAN


PERAN-CANGAN

Sistem steganografi yang dibahas akan di


fokuskan kepada bagaimana cara
membangun suatu sistem steganografi
pada citra digital file gambar yang efisien
dan untuk mengeksploitasi keterbatasan
sistem penglihatan manusia dengan cara
menurunkan kualitas warna pada file
gambar yang belum disisipi pesan rahasia.
Sehingga dengan keterbatasan tersebut
manusia sulit menemukan gradasi
penurunan kualitas warna file gambar
yang telah disisipi pesan rahasia. Sistem
ini terdiri dari dua buah sub sistem yaitu:
sistem penyisipan dan sistem Gambar 1 - Diagram alir proses penyisipan
pengekstrakkan. pesan

Jurnal Visualika – STMIK Muhammadiyah Jakarta Page 56


Jurnal Sibernetika Vol.1 No.1 April, 2016

Berikut merupakan rancangan interface


aplikasi steganografi:

Gambar 3 Rancangan interface aplikasi


steganografi

Gambar 2 - Diagram alir proses ekstrasi


pesan

Jurnal Visualika – STMIK Muhammadiyah Jakarta Page 57


Jurnal Sibernetika Vol.1 No.1 April, 2016

4. KESIMPULAN Kipper, Greg, 2003, Investigator’s Guide to


Dari hasil-hasil analisis tersebut, maka di Steganography, United States of
dapatkan kesimpulan: America, Aurbach Publications.
Lu, Chun-Shien, 2005, Multimedia Security
1. Dengan menggunakan metode Least
: Steganography and Digital
Significant Bit (LSB) yaitu suatu Watermarking Techniques for Protecting
metode penyembunyian pesan rahasia of Intellectual Property, Taiwan, Idea
melalui media digital file image, maka Group Publising.
aplikasi steganografi tersebut dapat di Machanda, Sanjeev, Dave, Mayank, and
bangun yaitu dengan cara mengganti bit Singh, S. B., 2011, Customized and
ke-8, 16, dan 24 pada representasi biner Secure Image Steganography Through
Random Numbers Logic, India,
file image bmp 24-bit dengan
Computer Science Journals.
representasi biner pesan rahasia yang Morkel, T., Eloffm J. H. P., and Oliver, M.
akan disembunyikan. S., 2005, An Overview of Image
2. Efisiensi yang didapatkan antara lain Steganography, South Africa, Published
tidak mengubah ukuran citra file gambar electronically.
tersebut dan tidak mudah untuk Munir, Rinaldi, 2006, Kriptografi, Bandung,
mengetahui dan membedakan dengan Informatika.
Wayner, Peter.2009, Dissapearing
menggunakan indera penglihatan
Cryptography, United States of America,
manusia antara citra file gambar yang Morgan Kaufmann.
asli dengan citra file gambar yang sudah
disisipkan pesan rahasia.
3. Kualitas yang di hasilkan mempunyai
kualitas yang tidak 3. Kualitas yang di
hasilkan mempunyai kualitas yang
tidak jauh berbeda dengan citra digital
file gambar aslinya.

DAFTAR PUSTAKA
Cole, Eric, 2003, Hiding in Plain Sight :
Steganoraphy and the Art of Covert
Communication, United States of
America, Wiley Publishing.
J.Cox, Ingremar, 2008, Digital
Watermarking and Steganography,
United States of America, Morgan
Kaufmann.
Katzenbeisser, Stefan, 2000, Information
Hiding Techniques for Steganography
and Digital Watermarking, United States
of America, Arctech House.

Jurnal Visualika – STMIK Muhammadiyah Jakarta Page 58

Anda mungkin juga menyukai