Modul03-Ukuran Pemusatan Data
Modul03-Ukuran Pemusatan Data
Modul
Statistika dan
Probabilitas
03
Abstract Kompetensi
Modul ini mempelajari cara Mampu memahami cara
perhitungan rata-rata, median, perhitungan rata-rata,
modus, kwartil desil dan median, modus, kwartil
persentil, memahami perbedaan desil dan persentil.
ukuran-ukuran yg ada pada Mampu memahami
ukuran pemusatan data perbedaan ukuran-ukuran
yg ada pada ukuran
pemusatan data.
Ukuran Pemusatan Data
Ukuran Pemusatan Data
Nilai tunggal yang mewakili (representatif) bagi seluruh nilai dalam data dianggap sebagai
rata-rata (averages).
Nilai rata-rata umumnya cenderung terletak ditengah dalam suatu kelompok data yang
disusun menurut besar kecilnya nilai. Jadi keseluruhan nilai yang ada dalam data diurutkan
besarnya dan selanjutnya nilai rata-rata dimasukan kedalamnya, maka nilai rata-rata
tersebut mempunyai tendensi (kecenderungan) terletak diurutan paling tengah atau pusat.
Maka nilai rata-rata sering disebut sebagai ukuran kecenderungan memusat (measures of
central tendency).
2.Median : Md
3.Modus : Mod
Contoh :
Jika sampel tersebut dianggap dapat mewakili populasi maka umur rata-rata bola lampu
(untuk 50.000 buah) diduga mendekati 946 jam. atau m = 946 jam
Apabila data disajikan dalam bentuk tabel frekwensi, dimana X1 mempunyai frekwensi f1
kali, X2 mempunyai frekwensi f2 kali dan seterusnya hingga Xn mempunyai frekwensi fn
kali, maka rumus rata-ratanya :
Contoh : Didapatkan data sebagai berikut : 6, 6, 6, 6, 8, 8, 8, 8, 10, 10, 10, 10, 10,10.
Contoh :
Berikut ini disajikan data tentang harga beras rata-rata pada 5 kelompok pasar di propinsi X
seperti pada tabel berikut ini :
Grouped data atau data yang telah dikelompokan ialah data yang telah mengalami
penyederhanaan dalam bentuk distribusi frekwensi.
Pada dasarnya menghitung rata-rata hitung dengan metode short cut adalah merubah skala
titik tengah (class mark) suatu kelas dengan sebuah skala baru yaitu skala U yang bernilai
kecil dan bulat = 0, ± 1, ± 2, ± 3 dan selanjutnya skala U ini juga disebut penyeimbangan
nomer interval kelas.
1. Menentukan letak pusat skala U (skala U = 0) Pusat skala U (U=0) diletakan pada titik
tengah (class mark) dari kelas yang memiliki frekwensi yang terbesar, atau kadang-kadang
diletakan pada class mark dari kelas yang memiliki urutan tengah.
3. Menghitung titik tengah suatu kelas yang dianggap sebagai nilai rata-rata (Xo). Nilai rata-
rata ini (Xo) letaknya sebaris dengan skala U = 0.
4. Menghitung faktor koreksi yang akan membuat rata-rata yang diasumsikan (dianggap)
menjadi sama dengan rata-rata yang diperoleh dari metode langsung.
MEDIAN (Md)
Median adalah suatu ukuran pemusatan yang menempati posisi tengah jika data diurutkan
menurut besarnya. Median ini merupakan rata-rata ditinjau dari segi kedudukannya dalam
urutan data (positional avarage).
Contoh :
3, 6, 7, 9 , 10, 13, 17
Jadi nilai mediannya sama dengan nilai data yang memiliki urutan data yang ke – 4, y.i = 9
Sedangkan nilai mediannya merupakan rata-rata nilai data yang bernomor urut paling dekat
dengan k. Rumus mediannya adalah :
Contoh :
4, 7, 8, 12, 13, 15
22
2 ditengah
Contoh :
4, 7, 8, 12, 13, 15
maka k = n + 1 = 6 + 1 = 3,5
22
Median Grouped data merupakan sebuah nilai yang membagi seluruh luas histogram
frekwensi menjadi dua bagian yang sama besar
Kelas median terletak pada kelas yang pertama kali mempunyai frekwensi kumulatif dari
atas sama dengan atau melebihi n/2.
Perhitungan median dapat juga didasarkan pada tepi kelas atas (upper class boundary)
dengan rumus :
Modus atau mode adalah nilai dari observasi atau pengamatan yang memiliki frekwensi
tertinggi.
Nilai observasi yang memiliki 2 modus disebut Bimodal, dan lebih dari 2 disebut “Multi
Modal”.
Kwartil pertama (K1) : adalah suatu nilai dalam distribusi yang membatasi 25%
frekwensi dibagian bawah distribusi dari 75% frekwensi dibagian atas.
Kwartil kedua (K2) : adalah suatu nilai dalam distribusi yang membatasi 50%
frekwensi dibawah dan diatasnya ⇒k2 = Md.
Kwartil kedua (K3) : adalah suatu nilai dalam distribusi yang membatasi 75%
frekwensi bagian bawah dan 25% frekwensi bagian atas.
Contoh :
Upah bulanan 13 karyawan super store X dalam 1000 Rp. 40, 30, 50, 65, 45, 55, 70, 60, 80,
35, 85, 95, 100.
K1, K2 dan K3 ?
Penyelesaian :
Data upah setelah diurutkan : 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 80, 85, 95, 100. ⇒
n = 13
Rumus : Persentil
Untuk data yang telah dikelompokan maka rumus Kwartil, Desil dan Persentil adalah
sebagai berikut :