Anda di halaman 1dari 3

Proses pembentukkan trombosit :

Trombosit dihasilkan di sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma pada megakariosit,


salah satu sel terbesar di tubuh. Prekursor megakariosit, yitu megakarioblas berasal dari
proses diferensiasi sel punca hemopoietik. Megakariosit mengalami pematangan melalui
replikasi sinkron endomitotik (iy. Replikasi DNA tanpa pembelahan nukleus atau sitoplasma)
yang menyebabkan volume sitoplasma setiap kali jumlah lobus nukleus bertambah menjadi
dua kali lipat. Pada tahap awal terlihat invaginasi membran plasma, yang dinamai membran
pembatas (demarcation membrane), yang berkembang sepanjang pembentukan megakariosit
menjadi anyaman yang bercabang-cabang. Pada tahap perkembangan tertentu yang
bervariasi, terutama pada tahap nukleus berjumlah delapan, sitoplasma menjadi granular.
Megakariosit matang berukuran sangat besar, dengan satu nukleus berlobus yang terletak di
tepi dan rasio nukleus : sitoplasma yang rendah. Trombosit terbentuk dari fragmentasi ujung-
ujung perluasan sitoplasma megakariosit, setiap megakariosit menghasilkan sekitar 1000-
5000 trombosit. Interval waktu dari diferensiasi sel punca manusia menjadi produksi
trombosit adalah sekitar 10 hari. Kadar trombosit mulai meningkat 6 hari setelah permulaan
terpi dan tetap tinggi sampai 7-10 hari. Meskipun trombopoietin itu sendri tidak tersedia
untuk pemakaian klinis namun obat-obat trombomimetik yang berikatan dengan c-MPL kini
digunakan secara klinis untuk meningkatkan jumlah trombosit. Trombosit juga memiliki
respon c-MPL untuk trombopoeiten dan menyingkirkannya dari sirkulasi. Karena itu,
kadarnya tinggi pada trombositopenia akibat aplasia sumsum tulang tatpi rendah pada pasien
yang jumlah trombositnya tinggi.

Hitung trombosit normal adlah sekitar 250x109/liter (kisaran 150-400x109/liter) dan usia
normal trombosit adalah 7-10 hari. Hal ini ditentukan oleh perbandingan protein apoptotik
BAX dan anti-apoptotik BCL-2 di sel. Dalam keadaan normal, sehingga 1/3 dari produksi
trombosit oleh sumsum tulang setiap saat dapat tertahan dilimpa dan angka ini meningkat
sehingga 90% pada splenomegali massif.

Pembentukan leukosit :

Granulosit

Neutrofil (polimof)

Sel ini mempunyai inti yang padat yang khas yang terdiri dari antara 2-5 lobus, dan
sitoplasma pucat dengan tepi iregular yang mengandung banyak granula halu s muda-biru
(azurofilik) atau kelabu-biru. Granula dibagi menjadi primer, yang muncul pada stadium
promielosit, dan sekunder (spesifik) yang muncul pada stadium mielosit dan berpredominasi
pada neutrofil matang. Kedua jenis granula berasal dari lisosom. Jangka hidup neutrofil
dalam darah hanya 6-10 jam.

Prekursor neutrofil

Sel-sel pada keadaan normal tidak ditemukan dalam darah tepi normal, tetapi terdapat dalam
sumsum tulang. Prekursor paling dini yang dapat dikenali adalah mieloblas, suatu sel dengan
ukuran bervariasi yang mempunyai inti besar dengan kromatin halus dan biasanya 2-5 anak
inti. Sitoplasma basofilik dan tidak terdapat granula sitoplasma. Sumsum tulang normal
mengandung sampai dengan 5 % mieloblas. Melalui pembelahan sel, mieloblas menghasilkan
promielosit yang merupakan sel yang sedikit lebih besar dan telah membentuk granula
primer dalam sitoplasma. Kromielosit kemudian membelah dan berdiferensiasi menjadi
myelosit yang mempunyai granula spesifik atau granula sekunder. Kromatin inti sekarang
lebih padat dan anak inti tidak tampak. Mylosit terpisah dari seri neutrofil, eusinofil, dan
basofil dapat diidentifikasi. Melalui pembelahan sel dan diferensiasi, myelosit menghasilkan
metamyelosit, satu sel yang tidak membelah, yang mempunyai inti melekuk atau berbentuk
kapal kuda dan sitoplasma yang berisi granula primer dan sekunder. Bentuk neutrofil antara
metamyelosit dan neutrofil yang matang sempurna disebut “batang” (‘ben’ atau ‘steab’) atau
“muda” (‘juvenile’). Sel-sel ini dapat ditemukan dalam darah tepi normal. Neutrofil batang
tidak mempunyai hubungan berbentuk benang halus yang jelas antara lobus inti yang tampak
pada neutrofil matang.

Monosit

Sel ini biasanya lebih besar daripada leukosit darah tepi lainnya bdan mempunyai inti sel
sentral yang besar dan berbentuk lonjong atau melekuk dengan kromatin yang menggumpal.
Sitoplasmanya yang banyak terpulas biru dan mengandung banyak vakuol halus, memberikan
gambaran kaca yang diasah. Granula sitoplasma sering kali juga ada. Prekursor monosit
dalam sumsum tulang (monoblas dan promonosit) sulit dibedakan dengan myeoblas dan
monosit.

Eosinofil

Sel-sel ini mirip dengan neutrofil, kecuali granila sitoplasmanya lebih kasar dan lebih merah
dan jarang terdapat lebih dari tiga lobus inti. Myelosit eosinofil dapat dikenali tetapi stadium
yang lebih dini tidak dapat dibedakan densgan prekursor neutrofil. Masa singgah eosinofil
dalam darah lebih panjang dibandingkan neutrofil. Sel-sel ini memasuki eksudat radang dan
mempunyai peran khusus dalam alergi, pertahanan terhadap parasit dan pembuangan fibril
yang terbetuk selama peradangan.

Basofil

Sel ini hanya kadang-kadang ditemukan dalam darah tepi normal. Basofil mempunyai banyak
granula sitoplasma yang gelap yang bmenutupi inti dan mengandung heparin dan histamin.
Dalam jaringan, basofil menjadi mast. Basofil mempunyai lokasi pengikatan imunoglobin E
(IgE) dan degranulasinya disertai dengan pelepasan histamin.

Granulopoesis

Granulosit dan monosit darah dibentuk dalam sumsum tulang dari suatu sel prekursor
bersama. Pada seri granulopoesis sel-sel progenitor, myeloblas, promyelosit dan myelosit
membentuk suatu kumpulan sel proliferatif atau mitotik sedangkan metamyelosit, batang dan
granulosit segmen membentuk kompartemen pematangan pasca mitosis. Sejumlah besar
neutrofil batang dan segmen ditahan dalam sumsum tulang sebagai “kumpulan cadangan”
atau kompartemen penyimpanan. Sumsum tulang dalam keadaan normal mengandung lebih
banyak sel myeloid dibandingkan sel eritroit dengan rasio 2:1 sampai 12:1, proporsi
terbesarnya adalah neutrofil dan metamyelosit. Pada kedaan stabil atau normal kompartemen
penyimpanan sumsum tulang mengandung 10-15x jumlah granulosit yang ditemukan dalam
darah tepi. Setelah pelepasannya dari sumsum tulang granulosit menghabiskan waktu hanya
6-10jam dalam sirkulasi seblum pindah kedalam jaringan tempat mereka melaksanakan
fungsi fagositnya. Dalam aliran darah terdapat dua kumpulan yang biasanya hampir sama
besar: kumpulan yang bersirkulasi (“sirculating pool”, termasuk dalam hitung sel darah) dan
kumpulan yang menepi (“marginating pool”, tidak termasuk dalam hitung sel darah). Sel-sel
ini menghabiskan sekitar 4-5 hari dalam jaringan sebelum dihancurkan selama tindakan
pertahanan atau sebagai akibat penuaan.

Anda mungkin juga menyukai