Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH KIMIA DASAR

Senyawa Kimia dan Tata Nama Senyawa Kimia

Aristia Dian Pertiwi Masfuri


2016210027

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga dengan karunia-Nya tersebut saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Senyawa Kimia dan Tata Nama Senyawa Kimia”.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca. Aamiin.

Jakarta, 11 Desember 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

Materi tersusun oleh atom-atom, misalnya tembaga, jika tembaga kita potong menjadi
dua bagian masing-masing tetap merupakan tembaga sebab sifat-sifat tembaga masih dimiliki
oleh kedua bagian tersebut. Andaikan tembaga terus-menerus dipotong-potong, semakin lama
semakin kecil, akhirnya akan menjadi butiran (partikel) terkecil yang masih mempunyai sifat
tembaga. Contoh lain materi yang terdiri atas atom adalah besi, timah, timbal dan lain-lain.
Atom yang saling mengikat akan membentuk molekul. Menurut teori molekul, semua
senyawa tersusun atas partikel-partikel sangat kecil yang disebut molekul. Molekul adalah
gabungan beberapa atom unsur-unsur yang membentuk senyawa. Misalnya molekul air,
terbentuk dari unsur oksigen dan unsur hidrogen. Setiap molekul air terbentuk dari 1 atom
oksigen dan 2 atom hidrogen. Molekul-molekul bergabung membentuk senyawa, yang disebut
molekul senyawa. Contoh molekul senyawa antara lain karbondioksida, alkohol, dan gula.
Selain molekul senyawa, terdapat pula molekul unsur. Molekul unsur merupakan
gabungan beberapa atom yang sejenis. Misalnya fosfor, terdapat dalam bentuk molekul tiap
molekul tersusun dari 4 buah atom (P4). Unsur belerang terdapat dalam bentuk molekul yang
tersusun atas 8 atom belerang (S8). Sedangkan unsur-unsur oksigen, hidrogen, nitrogen, klor,
brom, dan yod terdiri atas molekul-molekul dua atom yang biasa dikenal dengan molekul
diatomik. Partikel terkecil dari suatu unsur disebut atom. Partikel terkecil suatu senyawa
disebut molekul. Selain atom dan molekul, partikel, yang lain adalah ion. Ion adalah atom atau
gabungan (gugus) atom yang bermuatan listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion,
sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation. Ion yang berupa gabungan atom
bermuatan listrik disebut ion poliatom.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tata nama kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan-persenyawaan kimia yang


disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan aturan IUPAC (International
Union of Pure and Applied Chemistry). Tata  nama  senyawa  dibedakan  menjadi: tata nama
senyawa kovalen, ion, asam basa, dan organik.

 TATA NAMA SENYAWA KOVALEN BINER


Tata nama senyawa  kovalen biner  adalah senyawa yang terbentuk dari dua unsur saja dalam
ikatan kovalen. Aturan  dalam  pemberian  nama  senyawa kovalen biner:
1)      Penulisan  unsur pada  senyawa  kovalen biner  diurutkan  berdasarkan  urutan tertentu.
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Contoh:  H2O  bukan  OH2,  NH3  bukan H3N
2)      Penulisan  nama  kedua  ditambahkan  – ida  dibelakangnya,  dan  nama  unsur
depan  dan  belakang diberi  angka indeks.
Angka
Nama Angka Indeks Nama
Indeks
1 Mono 6 Heksa
2 Di 7 Hepta
3 Tri 8 Okta
4 Tetra 9 nona
5 penta 10 Deka

Penulisan angka indeks 1 tidak dipakai pada nama depan, dan tidak wajib pada nama
belakang.
Contoh:
CO  (karbon  monoksida),  NO  (nitrogen
oksida),  CO2  (karbon  dioksida),  N2O3(dinitrogen  trioksida), NO5  (nitrogen pentaoksida).
 TATA NAMA SENYAWA ION
Tata nama senyawa ion  adalah pemberian nama  pada  senyawa  yang  terbentuk  dalam
ikatan kation dan anion (ion).
Aturan dalam pemberian nama senyawa ion:
1)      Penulisan  kation  didahulukan  dari anion,  tanpa  menggunakan  angka
2)      indeks.
3)      Perbandingan muatan kedua unsur yang membentuk senyawa harus netral.
4)      Kation  logam  transisi  yang  memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi (biloks)
atau  muatan  diberi angka  Romawi dalam kurung setelah nama umumnya.
Cara lain adalah dengan diberi akhiran o (muatan  lebih  rendah)  dan  akhiran  i
(muatan  lebih  tinggi) setelah  nama Latinnya. Beberapa jenis kation (ion positif) ditulis
menggunakan nama aslinya
Beberapa jenis anion (ion negatif) ditulis menggunakan ketentuan tertentu.

 TATA NAMA ASAM DAN BASA


Tata  nama  asam  merupakan  pemberian nama  senyawa  yang  terbentuk  karena senyawa
berikatan dengan kation H+.
Aturan dalam pemberian nama asam:
1)      Asam  memiliki  kation  H+ dalam senyawanya, sehingga ditulis didepan.
2)      Kation  H+ biasanya  tidak  ditulis hidrogen, melainkan asam.
Contoh:  H2CO3  mengandung  kation  H+ dan anion  CO32- dan  memiliki  nama  asam
karbonat.
Tata  nama  basa  merupakan  pemberian nama  senyawa  yang  terbentuk  karena senyawa
berikatan dengan anion OH-.
Aturan dalam pemberian nama basa:
1)      Basa  memiliki  anion  OH dalam senyawanya, sehingga ditulis dibelakang.
2)      Anion  OH ditulis  sebagai  hidroksida pada kata terakhir.
 Contoh: NaOH mengandung kation Na + dan anion  OH dan  memiliki  nama  natrium
hidroksida.

 TATA NAMA SENYAWA ORGANIK


Tata  nama  senyawa  organik  adalah  tata nama senyawa karbon dengan sifat tertentu, dan
ditulis dengan nama lazim.

BAB III
PEMBAHASAN

TATA NAMA SENYAWA KIMIA


a)      Senyawa Molekul (Senyawa Kovalen) Biner
Senyawa biner  adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur,misalnya air (H2O),
amonia (NH3), dan metana (CH4).
(1)   Rumus Senyawa
Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan.
B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Contoh:
Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N dan rumus kimia air lazim ditulis
sebagai H2O bukan OH2
(2)   Nama Senyawa
Nama senyawa kovalen biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis
unsur dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua.
Contoh:

 HCl = hidrogen klorida

 H2S = hidrogen sulfida

Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka
senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani
sebagai berikut:

1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10 = deka
Indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk karbon monoksida.
Contoh:

 CO      : karbon monoksida (awalan mono untuk C tidak perlu)

 CO2     : karbon dioksida

 N2O     : dinitrogen oksida

 NO      : nitrogen oksida

 N2O3    : dinitrogen trioksida

 N2O4     : dinitrogen tetraoksida

 N2O5    : dinitrogen pentaoksida

 CS2      : karbon disulfida

 CCl4    : karbon tetraklorida

(3)   Senyawa Umum
Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan diatas. Contoh:

 H2O     : air

 NH3     : amonia

 CH4     : metana

b)      Tata Nama Senyawa Ion


Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah suatu ion
logam, sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau suatu anion poliatom.
(1)   Rumus Senyawa
Kation  ditulis di depan. Contohnya, rumus kimia natrium klorida ditulis NaClbukan ClNa.
Rumus senyawa ion:
Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya. Kation dan
anion diberi indeks sedemikian rupa sehingga senyawa bersifat netral (S muatan positif = S
muatan negatif)
Contoh:
• Na+ + Cl– à NaCl natrium klorida
• 2 Na+ + SO42– à Na2SO4 natrium sulfat
• Fe2+ + 2Cl–  à  FeCl2 besi(II) klorida
• Al3+ + PO43–  à  AlPO4 aluminium fosfat
• Mg2+ + CO32– à  MgCO3 magnesium karbonat
• 3 K+ + AsO43– à K3AsO4 kalium arsenat
Daftar Beberapa Jenis Kation :
1. Na+              Natrium
2. K+                Kalium
3. Ag+              Argentum/Perak
4. Mg2+            Magnesium
5. Ca2+             Kalsium
6. Sr2+              Stronsium
7. Ba2+             Barium
8. Zn2+             Seng
9. Ni2+              Nikel
10. Al3+           Aluminium
11. Sn2+           Timah(II)
12. Sn4+           Timah(IV)
13. Pb2+           Timbal(II)
14. Pb4+           Timbal(IV)
15. Fe2+           Besi(II)
16. Fe3+           Besi(III)
17. Hg+            Raksa(I)
18. Hg2+          Raksa(II)
19. Cu+            Tembaga(I)
20. Cu2+           Tembaga(II)
21. Au+            Emas(I)
22. Au3+          Emas(III)
23. Pt4+            Platina(IV)
24. NH4+         Amonium

Daftar Beberapa Jenis Anion:


1. OH–             Hidroksida
2. F–                 Fluorida
3. Cl–               Klorida
4. Br–               Bromida
5. I–                 Iodida
6. CN–             Sianida
7. O2–               Oksida
8. S2–               Sulfida
9. NO2–            Nitrit
10. NO3–          Nitrat
11. CH3COO– Asetat
12. CO32–         Karbonat
13. SiO32–        Silikat
14. SO32–         Sulfit
15. SO42–         Sulfat
16. C2O42–       Oksalat
17. PO33–         Fosfit
18. PO43–            Fosfat
19. AsO33–       Arsenit
20. AsO43–       Arsenat
21. SbO33–       Antimonit
22. SbO43–       Antimonat
23. ClO–          Hipoklorit
24. ClO2–         Klorit
25. ClO3–         Klorat
26. ClO4–         Perklorat
27. MnO4–       Permanganat
28. MnO42–      Manganat
29. CrO42–       Kromat
30. Cr2O72–      Dikromat

(2)   Nama Senyawa Ion


Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anion (di belakang),
angka indeks tidak disebut.
Contoh:
• NaCl = natrium klorida
• CaCl2 = kalsium klorida
• Na2SO4 = natrium sulfat
• Al(NO3)3 = aluminium nitrat
Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, maka senyawa-
senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya, yang ditulis dalam tanda
kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam tersebut. Contoh:
• Cu2O = tembaga(I) oksida
• CuO = tembaga(II) oksida
• FeCl2 = besi(II) klorida
• FeCl3 = besi(III) klorida
• Fe2S3 = besi(III) sulfida
• SnO = timah(II) oksida
• SnO2 = timah(IV) oksida
c)      Tata Nama Asam
Asam adalah senyawa hidrogen yang didalam air mempunyai rasa masam. Rumus kimia asam
umumnya terdiri dari atom hidrogen (umumnya ditulis di depan, dapat dilepas sebagai ion H+)
dan suatu anion yang disebut sisa asam. Akan tetapi, perlu diingat bahwa asam adalah
senyawa molekul, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan asam yang
bersangkutan tanpa kata asam.
Contoh:
H3PO4
Nama asam                  : asam fosfat
Rumus sisa asam         : PO43-
Rumus molekuldan nama dari beberapa asam yang lazim ditemukan dalam laboratorium atau
kehidupan sehari-hari:
HCl                 : asam klorida (dalam getah lambung)
H2SO4             : asam sulfat
HNO3              : asam nitrat
CH3COOH     : asam asetat (asam cuka)
d)     Tata Nama Basa
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion OH-. Larutan basa bersifat kaustik,
jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Larutan basa mempunyai rasa agak pahit. Pada
umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-. Nama basa
sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida.
Contoh:
NaOH             : natrium hidroksida (soda kaustik)
Ca(OH)2          : kalsium hidroksida (kapur sirih)
Al(OH)3          : aluminium hidroksida
Fe(OH)2          : besi(II) hidroksida

TATA NAMA SENYAWA KIMIA MENURUT IUPAC


Semakin banyaknya senyawa baru yang ditemukan,diperlukan suatu aturan penamaan
yang berlaku internasional. Lembaga yang berwenang untuk merumuskan tata nama senyawa
secara international adalah The International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).
Dalam ilmu kimia, beberapa unsur dapat mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi. Oleh
karena itu diperlukan suatu tata nama yang menyertakan bilangan oksidasi dari unsur dalam
senyawanya. Tata nama demikian dikembangkan oleh ahli kimia jerman Alferd stock dan
kemudian dikenal sebagai sistem stock . dalam sistem ini, bilangan oksidasi menyatakan
dengan angka romawi I,II,III,.........yang ditulis setelah nama unsur /ionnya tanpa diberi spasi 
Tata nama IUPAC menggunakan sistem stock untuk senyawa biner dari logam dan non logam.
Sistem stock juga digunakan dalam tata nama senyawa lainnya , yakni senyawa biner dari
non-logam dan non-logam senyawa yang mengandung ion poliatom dan senyawa asam.
Senyawa umum,tata nama IUPAC berdasarkan sistem stock dinyatakan sebagai berikut :

A.Penamaan senyawa biner yang terdiri atas unsur logam


  1. Penamaan unsur logam yang memiliki satu jenis biloks
 Untuk penamaan, dapat dituliskan dengan rumus :
nama logam + nama unsur nonlogam + akhiran ‘ida’.
Contoh : 
KCl = Kalium klorida
MgF2 = Magnesium fluorida
KO = Kalium oksida

  2. Penamaan unsur logam yang mempunyai lebih dari satu biloks.


 Untuk penamaan, dapat dituliskan dengan rumus :
nama unsur logam (biloks tulis dengan angka romawi) + nama unsur nonlogam +
akhiran 'ida'. 
note :Penamaan dengan sistem akhiran ‘O’ untuk kation dengan bilangan oksidasi yang lebih
rendah, akhiran ‘i’ untuk kation dengan bilangan oksidasi yang lebih tinggi.
Contoh :
CrCl2 = Kromium (II) klorida Kromo klorida
CrCl3 = Kromium (III) klorida Kromi klorida
Pb2O = Plumbum (I) oksida Plumbo oksida
PbO = Plumbum (U) oksida Plumbi oksida

B. Penamaan senyawa biner yang terdiri atas unsur nonlogam dan non logam.
   1. Penamaan unsur bukan logam yang memiliki satu jenis biloks.
Untuk penamaan, dapat dituliskan dengan rumus :
nama unsur nonlogam + nama unsur nonlogam + akhiran 'ida'.
Contoh :
H2S = Hidrogen sulfida
HBr = Hidrogen bromide

  2. Penamaan unsur nonlogam yang punya lebih dari satu biloks.


Untuk penamaan, dapat dituliskan dengan rumus :
nama unsur nonlogam (biloks tulis dengan angka romawi)+ nama unsur nonlogam +
akhiran 'ida'.

  3. Penamaan dengan menyebutkan jumlah atom yg diikat.


Penamaan dilakukan dengan dasar pemberian awal yang menyatakan jumlah relatif tiap jenis
atom dalam sebuah molekul pemberian awalan dengan mempergunakan
1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10 = deka
11 = undeka
12 = dodeka
Contoh :
S02 : belerang dioksida  
atau berdasarkan sistem stock : belerang (IV) oksida
SO,belerang trioksida  
atau berdasarkan sistem stock : belerang (VI) oksida
  
C.Senyawa yang mengandung ion poliatom 
Tata nama senyawa ini tidak begitu baku. Berikut adalah petunjuk yang dapat digunakan
jika kation mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi maka beri angka romawi setelah nama
kation 
Rumus Kimia Nama Senyawa Menurut Sistem Stock 
Mn(SO3)2 = Mangan ( IV ) sulfit
PbSO4 = Timbal(II)sulfat
CuCl3 = Tembaga(1I) klorat
Cr(ClO4)2 = Kromium (III)perklorat 

jika kation hanya mempunyai satu bilangan oksidasi maka sertakan bilangan oksidasi dari
unsur di tengah dalam ion poliatom setelah nama ionnya 

Rumus Kimia Nama Senyawa Nama Senyawa Menurut Sistem Stock 


Na2SO3 = Natrium sulfit N atrium sulfat (IV) 
Na2SO4 = Natrium sulfat Natrium sulfat (VI) 
NaClO = Natrium hiplokorit Natrium klorat (I) 
NaClO2 = Natrium klorit Natrium klorat(III) 
NaClO3 = Natrium klorat Natrium klorat(V) 
NaClO4 = Natrium perklorat Natrium klorat(VII) 
KMnO4 = Kalium permanganat Kalium manganat (VI) 
K2MnO = Kalium manganat Kalium manganat (VII)
K2CrO4 = Kalium kromat Kalium kromat (VI) 
K2Cr2O7 = Kalium dikromat Kalium dikromat(VI)

SOAL LATIHAN DAN PEMBAHASANNYA


1.      Nama senyawa KCl adalah . . . .

a.       Kalsium klorida

b.      Kalium diklorida

c.       Kalium klorida

d.      Kalium hidroksida

e.       Kalsium diklorida

Jawab : c
Senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan non logam mempunyai aturan penamaan :
1. Unsur yang berada di depan (logam) diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut.
2. Unsur yang berada di belakang (nonlogam) diberi nama sesuai dengan nama unsure tersebut
dengan mengganti akghiran unsur menjadi –ida.
Logam K diberi nama kalium. Non logam Cl diberi nama klorida. Dengan demikian nama
kimia KCl adalah kalium klorida.

2.      Nama senyawa biner, NaI yang tepat adalah . . . .

a.       Natrium iodat

b.      Natrium iodit

c.       Natrium hipoiodit

d.      Natrium periodat

e.       Natrium iodida

Jawab : e
Senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan non logam mempunyai aturan penamaan :
1. Unsur yang berada di depan (logam) diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut.
2. Unsur yang berada di belakang (nonlogam) diberi nama sesuai dengan nama unsure tersebut
dengan mengganti akghiran unsur menjadi –ida.
Logam Na diberi nama Natrium. Nonlogam I diberi nama iodide. Dengaqn demikian nama
kimia NaI adalah Natrium Iodida.

3.      Rumus molekul nitrogen (III) oksida yang benar adalah . . . .

a.       NO3

b.      N2O

c.       N2O3

d.      N3O2

e.       N3O4

Jawab : c
Karena bilangan oksidasi Nitrogen dalam senyawa N2O3 sama dengan +3, sesuai dengan nama
rumus molekul nitrogen (III) oksida yang diberi angka romawi III.

4.      Nama senyawa poliatom NH4Cl adalah. . . .

a.       Amonium klorida

b.      Kalium sianida

c.       Seng hidroksida

d.      Besi (III) sulfat

e.       Magnesium sulfat

Jawab : a
NH4 = ammonium, Cl = klorida.

 
5.      Nama kimia dari senyawa MnO2 adalah . . . .

a.       Mangan (II) oksida

b.      Mangan (III) oksida

c.       Mangan (VI) oksida

d.      Dimangan trioksida

e.       Mangan oksida

Jawab : c
Bilangan oksidasi Mn dalam MnO2 adalah +4. Nama unsur yang di depan disebutkan terlebih
dahulu, yaitu Mangan. Kemudian bilangan oksidasi Mn dituliskan dalam angka romawi,
setelah itu disebutkan unsur yang dibelakang. Jadi Nama senyawa MnO2 adalah Mangan (VI)
oksida.
 

6.      Nama senyawa Al2O3 adalah . . . .

a.       Aluminium oksida

b.      Dialuminium oksida

c.       Aluminium trioksida

d.      Dialuminium trioksida

e.       Aluminium dioksida

Jawab : a
Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur yang mempunyai bilangan oksida hanya satu
macam, pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan nama unsurnya yang kemudian
dibubuhi kata oksida.
Senyawa Al2O3 tersusun atas unsur Al yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +3 sehingga
dinamai senyawa aluminium oksida.
 

7.      Nama senyawa Na2O adalah . . . .

a.       Dinatrium oksida

b.      Natrium trioksida

c.       Natrium pentaoksida

d.      Natrium oksida

e.       Natrium tetraoksida

Jawab : d
Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur yang mempunyai bilangan oksida hanya satu
macam, pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan nama unsurnya yang kemudian
dibubuhi kata oksida.

Senyawa Na2O yang tersusun atas unsur Na yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1
sehingga dinamai senyawa Natrium oksida.
 

8.      Nama senyawa NaOH adalah . . . .

a.       Natrium Hidroksida

b.      Dinatrium Hidroksida

c.       Natrium Oksida

d.      Natrium tetraoksida

e.       Natrium

Jawab : a
Natrium Hidroksida.Na = Natrium, OH = Hidroksida. Basa ditandai dengan adanya ion
hidroksida (OH–). Penamaan basa selalu diakhiri dengan anion hidroksida.

9.      Rumus kimia dari senyawa hidrat kalsium sulfat dihidrat adalah . . . .

a.       CuSO4.5H2O

b.      NaCl.10 H2O

c.       HBr. 4H2O

d.      Na2CO3.10H2O

e.       CaSO4.2H2O

Jawab : e
Senyawa Hidrat diberi nama dengan menambahkan angka yunani yang menyatakan
banyaknya air Kristal hidrat di akhir nama senyawa tersebut.
CaSO4 = kalsium sulfat, karena terdapat 2 H2O jadi namanya dihidrat. Sehingga CaSO4.2H2O
= kalsium sulfat dihidrat.

10.  Rumus besi(II) oksida dan tembaga(I) oksida berturut-turut yaitu . . . .

a.       FeO dan CuO

b.      FeO dan Cu2O

c.       Fe2O dan Cu2O

d.      Fe2O3 dan CuO

e.       Fe2O3 dan Cu2O

Jawab : b
Bilangan Oksidasi Fe dalam FeO adalah +2 sehingga namanaya besi(II) oksida dan Bilangan
oksidasi Cu dalam Cu2O adalah +1 sehingga namanya tembaga(I) oksida.

11.  Oksida adalah senyawa berupa unsur dan oksigen yang terbentuk pada peristiwa oksidasi.
Tentukan jenis oksida dari senyawa-senyawa berikut ini dan definisikanlah macam
oksidanya !

a.       H2O2 dan Na2O2

b.      H2O, NO, dan MnO2

c.       Al2O3, PbO dan ZnO

d.      CO2, SO3 dan P2O5

e.       Na2O, BaO dan Al2O3

Jawaban :
a.  H2O2 dan Na2O2 adalah contoh senyawa peroksida, yaitu oksida logam atau oksida
nonlogam yang di dalam senyawanya kelebihan atom oksigen.

b. H2O, NO, dan MnO2 adalah contoh senyawa oksida indefferen yaitu oksida logam atau
oksida nonlogam yang tidak bersifat sebagai oksida asam ataupun sebagai oksida asam
ataupun sebagai oksida basa.
c. Al2O3, PbO dan ZnO termasuk senyawa oksida amfoter, yaitu oksida logam atau oksida
nonlogam yang dapat bersifat sebagai oksida asam atau sebagai oksida basa.
d. CO2, SO3 dan P2O5 termasuk dalam senyawa oksida asam, yaitu oksida nonlogam yang jika
direaksikan dengan air akan menghasilkan asam.
e. Na2O, BaO dan Al2O3 adalah contoh senyawa oksida basa, yaitu oksida logam yang jika
direaksikan dengan air akan menghasilkan basa atau hidroksida.

12. Nama senyawa As2O3 yang tepat adalah . . . .


A. Arsen oksida
B. Diarsen oksida
C. Diarsen trioksida
D. Arsen trioksida
E. diarsen trioksigen
Jawaban : C
As2O3
Atom logam 1 = As = Arsen, jumlah = 2 (di)
Atom logam 2 = O = Oksigen, jumlah = 3 (tri)
Nama senyawa : Diarsen Trioksida

13. Rumus kimia senyawa difosforus pentaoksida adalah . . . . .


A. 2FO5
B. F2O5
C. 2PO5
D. P2O5
E. 2P2O5

Jawaban : D
Difosforus pentaoksida
Nama atom logam 1 = fosfor = P , jumlah = di (2)
Nama atom logam 2 = oksigen = O , jumlah = penta (5)
Rumus kimia senyawa : P2O5

14. Nama senyawa yan tepat untuk Fe2O3 adalah 


A. besi oksida
B. dibesi trioksida
C. Besi dioksida
D. Besi (II) Oksida
E. Besi (III) oksida
Jawaban : E
Rumus Kimia : Fe2O3
Kalian tahu bahwa Fe memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi sehingga penamaannya harus
diikuti dengan menyebutkan bilangan oksidasi itu.
Bilangan oksidasi oksigen adalah = -2 (sudah ada dalam aturannya)
Jumlah bilangan oksidasi = 0 (karena molekul netral)

Maka bilangan oksidasi Fe adalah :


2 . bo Fe + 3 . bo O = 0
2 . bo Fe + 3. (-2) = 0
2. bo Fe = + 6
bo Fe = + 3
Maka, nama senyawa adalah : Besi (III) oksida

15. Rumus kimia dari Timah(IV) klorida adalah . . . .


A. Sn4Cl
B. SnCl4
C. SnCl2
D. SnCl
E. Sn2Cl

Jawaban : B
Nama senyawa : Timah(IV)klorida
Timah memiliki bilangan oksidasi +4 = Sn+4
Klorida memiliki bilangan oksidasi -1 = Cl-1
Rumus Kimia : SnCl4

DAFTAR PUSTAKA
BAB_III_TATA_NAMA_SENYAWA_DAN_PERSAMAAN.pdf

http://fswawasan.blogspot.co.id/2016/01/laporan-praktikum-tata-nama-senyawa.html

http://heddenclan.blogspot.co.id/2013/05/tata-nama-senyawa-kimia-menurut-iupac_10.html

http://www.avkimia.com/2016/10/tata-nama-senyawa-biner-materi-soal-dan-pembahasan.html

Anda mungkin juga menyukai