JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu
Corresponding author :
Address : Air Tawar Padang ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
Email : sfiooc3435@gmail.com ISSN 2580-1147 (Media Online)
Phone : 089531307164
tersebut adalah muatan materi IPS ketika disuruh teks, diskusi kurang menantang, serta penyelesaian
belajar mereka hanya membolak balikan buku masalah yang literat.
cetak dan mendengarkan apa yang disampaikan Menelaah dari permasalahan siswa yang
guru tanpa banyak yang merespon dari semua belum menunjukkan aktivitas dalam belajar, dan
semua isi kelas ini‖ kata Ibu Agusniar. sulit dalam memahami materi dan konsep
Sejalan dengan observasi yang dilakukan pembelajaran IPS, maka hal ini berdampak pada
pada tanggal 4 Februari 2019, 5 Februari 2019, 12 rendahnya hasil belajar siswa dan siswa cenderung
Februari 2019 dan 14 Februari 2019 yaitu : (1) pasif.
siswa mengeluhkan muatan materi IPS karena Banyak cara yang digunakan guru untuk
banyak hafalan,(2) siswa kurang tertarik dengan mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya
materi pembelajaran muatan materi IPS, (3) sada diperlukan berbagai macam variasi yang
saat diskusi kelompok siswa kurang bekerjasama digunakan guru dalam mengajar. Menerapkan
dalam berdiskusi, dan cenderung tugas kelompok model-model pembelajaran yang tepat dapat
hanya dibuat oleh sebagian siswa saja,sedangkan digunakan guru. Salah satunya adalah
sebagian siswa lainnya hanya duduk diam pembelajaran tematik terpadu pada kurilum 2013
menunggu tugas kelompok selesai di buat. dengan menerapkan model Problem Based
Akibatnya fungsi diskusi kelompok sebagai wadah Learning (PBL).
untuk saling belajar, bertukar pikiran dan Nur Cahyo.R, dkk ( 2018 ) dalam
memupuk kerjasama siswa kurang tecapai dengan penelitiannya tentang Upaya Meningkatkan hasil
baik, (4) pembelajaran yang aktif yaitu student belajar IPS melalui model Problem Based
centered belum terlaksana dengan semestinya, 5) Learning ( PBL) berbantuan Audio Visual pada
peserta didik tidak mengerjakan tugas yang siswa kelas 4 SD dengan hasil penelitian Problem
diberikan guru dengan maksimal. Based Learning (PBL) merupakan model yang
Berdasarkan hal tersebut tentu aktivitas efektif untuk pengajaran proses berpikir,
siswa dalam pembelajaran tidak maksimal dan pembelajaran ini membantu siswa untuk
akhirnya berdampak terhadap hasil belajar siswa memproses informasi yang sudah jadi dalam
yang masih banyak belum mencapai batas Kriteria benaknya dan menyusun pengetahuan mereka
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu sendiri tentang dunia social dan sekitarnya.
70. Dengan Problem Based Learning (PBL) siswa
Permasalahan di sekolah dasar tersebut dilatih menyusun sendiri pengetahuannya,
sesuai dengan permasalahan yang diutarakan oleh mengembangkan keterampilan memecahkan
Vaughn, dkk (2013) bahwa pada saat ini siswa masalah.
sekolah dasar memiliki interpersonal skill yang Hal ini sejalan dengan penelitian yang
rendah di antaranya kurang memiliki keberanian dilakukan Alfianiawati.T, dkk ( 2019) tentang
dalam menyampaikan gagasan, kurang memiliki pengaruh penggunaan model Problem Based
tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa dalam
kelompok, serta memiliki sikap disiplin yang pembelajaran IPS di Kelas V SD dengan hasil
rendah. Masalah tersebut dikarenakan penelitian menunjukkan pembelajaran dengan
pembelajaran yang diberikan lebih mengandalkan menggunakan model PBL berpengaruh positif
terhadap prestasi dan hasil belajar siswa .
Menurut Tan, dalam Rusmono (2012: 229) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
―Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based metode penelitian yang digunakan untuk mencari
Learning) merupakan inovasi dalam pembelajaran pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
karena dalam kemampuan berpikir siswa betul- dalam kondisi yang terkendalikan. Pendekatan
betul dioptimalisasikan melalui proses kerja yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif ini
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa digunakan untuk menjawab rumusan masalah
dapat memberdayakan masalah, menguji dan penelitian tersebut. (Sugiyono, 2013: 50).
mengembangkan kemampuan berpikirnya secara Rancangan atau desain quasi eksperimen
berkesinambungan‖. yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
Selanjutnya menurut Hosnan (2014:295) menurut Suryabrata (2011:104) yaitu ―The Static
―Model Problem Based Learning (PBL) adalah Comparison: Randomized Control Group Only
model pembelajaran dengan pendekatan Desain”.. Pada desain ini peneliti menggunakan
pembelajaran siswa pada masalah autentik sekelompok subjek penelitian dari suatu populasi
sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya tertentu, kemudian dikelompokkan secara rasndom
sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan menjadi dua kelompok atau kelas, yaitu kelas
yang lebih tinggi dan inquiry, memandirikan siswa eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas
dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri‖. eksperimen diberikan perlakuan dengan
Senada Hosnan (dalam Trianto, 2011: 98) menggunakan model PBL sedangkan pada kelas
menyatakan penerapan metode PBL terdiri atas kontrol diberikan pembelajaran seperti biasa yaitu
lima langkah utama dalam proses pembelajaran model pembelajaran konvensional.
yaitu: 1) Orientasi siswa pada masalah, 2) Penelitian ini menggunakan probability
Mengorganisasikan siswa untuk belajar, 3) sampling dengan teknik simpel random sampling.
Membimbing penyelidikan individual dan Menurut Sugiyono (2012:120) “Teknik simpel
kelompok, 4) Mengembangkan dan menyajikan random sampling dalah pengambilan anggota
hasil karya, 5)Menganalisis dan mengevaluasi sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
proses pemecahan masalah. memperhatihan strata yang ada dalam populasi
Berdasarkan penjelasan di atas, maka tersebut‖. Alasan peneliti menggunakan teknik
peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh simple random sampling untuk memudahkan
penggunaan Problem Based Learning (PBL) pelaksanaan penelitian karena penyebaran siswa
terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada berada pada kelas yang memiliki karaktristik yang
kurikulum 2013 di Sekolah Dasar dengan judul hampir sama atau homogen.
―Pengaruh Penerapan Model Problem Based Peneliti terlebih dahulu melakukan
Learning (PBL) Terhadap Aktivitas dan Hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V
Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Terpadu SDN Gugus I Kecamatan Tanjung Baru pada
di Kelas V Sekolah Dasar‖. tanggal 4 Februari 2019- 16 Februari 2019.
Kemudian menentukan kelas untuk pengambilan
METODE sampel. Penelitian ini menggunakan dua kelas
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang dijadikan sampel penelitian, yaitu kelas
eksperimen dengan pendekatan penelitian kontrol dan kelas eksperimen.
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode
Teknik pengumpulan data yang digunakan dihitung dengan menggunakan rumus Kude
dalam penelitian ini adalah menggunakan tes hasil Richardson (KR 20). Adapun rumusnya adalah:
belajar. Tes hasil belajar yang digunakan berupa
( )( )
pretest dan postest. Pembuatan soal ini didasarkan
pada kisi-kisi soal yang dibatasi untuk mengukur Dimana:
r11 = Reliabilitas yang diberi
kemampuan C1 ( Pengetahuan) ,C2 ( pemahaman)
n = Jumlah item
dan C3 ( penerapan ). Setelah uji coba = Jumlah varians skor tiap-tiap item
dilaksanakan, dilakukan uji analisis tes untuk = Varian total
melihat baik atau tidaknya suatu soal. Langkah-
Kriteria reabilitas menurut Arikunto (2010:89)
langkah uji analisis soal adalah dengan validitas sebagai berikut:
item tes hasil belajar. Sebuah tes dikatakan valid 0,80 < r11 ≤ 1,00: reliabilitas tinggi sekali
apabila tes tersebut secara tepat dapat mengukur 0,60 < r11 ≤ 0,80 : reliabilitas tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,60: reliabilitas cukup
apa yang seharusnya diukur (Arikunto,2013:211).
0,20 < r11 ≤ 0,40 : reliabilitas rendah
Dalam penelitian ini digunakan uji validitas 0,00< r11 ≤ 0,20 : reliabilitas sangat rendah
empiris (empirical validity). Validitas empiris
Data persentase aktivitas siswa dihitung
adalah validitas yang ditinjau dari kriteria tertentu.
dengan menggunakan rumus yang dikemukakan
Kriteria ini digunakan untuk menentukan tinggi
oleh Sudjana (2010:130) yaitu :
rendahnya koefisien validitas instrumen.
Perhitungan validitas empiris ini menggunakan P%=
korlampelasi product-moment dengan rumus
Keterangan :
sebagai berikut. P% = Persentase aktivitas
n( xy )( x)( y F = Frekuensi aktivitas
rxy
N = Jumlah siswa
n( x 2
) ( x ) 2 n( x ) y ) 2
2
Setelah diperoleh persentase aktivitas siswa,
Keterangan: selanjutnya akan dilihat kriteria aktifitas
rxy : koefisien korelasi
n : jumlah subjek/sampel yang diteliti berdasarkan yang dikembangkan oleh Dimyati
x : skor item (2009:125):
y : skor total Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
normal atau tidaknya sebaran data yang dianalisis.
Kriteria penilaian:
0.80 – 1.00 : Sangat tinggi Uji normalitas terhadap masing-masing kelompok
0.60 – 0.80 : Tinggi data menggunakan uji Liliefors. Irianto
0.40 – 0.60 : Cukup
(2004:272). Dengan menggunakan daftar distribusi
0.20 – 0.40 : Rendah
0.0 – 0.20 : Sangat rendah normal baku dihitung peluang
F z i P z z i
Harga yang diperoleh kemudian .Dimana data yang normal apabila <
dikonsultasikan dengan rtabel.. Uji reliabilitas dengan taraf signifikan 0,05 (5%) dan begitupun
dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan sebaliknya apabila < maka sebaran
Tabel 2. Rata-Rata Hasil Belajar Di Kelas siswa yang diajar menggunakan model
Eksperimen dan Kontrol
pembelajaran Problem Based Learning( PBL)
Kelas N x X X mak lebih baik daripada metode konvensional dengan t
min
hitung 3,977 lebih besar dari t tabel sebesar 2,101
Eksperimen 20 88,8 72 100
Kontrol 20 80,6 68 92 dengan taraf nyata α = 0,05 Hasil penghitungan
pada tabel dengan menguji uji F diperoleh F hitung
Keterangan :
n : jumlah peserta didik sebesar . Sedangkan F tabel yang diperoleh
x : nilai rata-rata adalah . Dapat disimpulkan bahwa terdapat
X max : nilai maksimum
X min : nilai minimum pengaruh model pembelajaran PBL terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran
Dari hasil perhitungan tabel 2, terlihat rata- Tematik Terpadu di Kelas V Sekolah Dasar.
rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen
lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal itu terjadi SIMPULAN
karena peserta didik di kelas eksperimen mampu Hasil penelitian ini telah menjelaskan
melatih kesiapan peserta didik dan saling tentang pengaruh model Problem Based Learning
memberikan pengetahuan dan melatih kesiapan (PBL) terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa
peserta didik dalam menanggapi serta pada pembelajaran tematik terpadu di kelas V
menyelesaikan masalah. Karena dalam model Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil uji hipotesis
Problem Based Learning peserta didik dilatih diperoleh temuan :terdapat pengaruh yang
untuk siap dan saling memberikan pengetahuan signifikan antara model pembelajaran PBL
terhadap anggota kelompok. Hal ini berbeda terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran
dengan modelkonvensional yang menitikberatkan berdasarkan perhitungan uji t diperoleh nilai nilai
penyampaian pengetahuan oleh guru. signifikan 0,00 lebih kecil dari taraf nyata
Secara keseluruhan data hasil belajar di 0,05.terdapat pengaruh yang signifikan antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar
digambarkan sebagai berikut. siswa pada pembelajaran berdasarkan perhitungan
uji t diperoleh nilai nilai signifikan 0,00 lebih kecil
90 dari taraf nyata 0,05 pada pembelajaran tematik
aktivitas belajar siswa yang diajar menggunakan Abdul Majid .(2013). Strategi Pembelajaran
.Remaja Rosdakarya:Bandung.
model pembelajaran Problem Based Learning(
PBL) lebih baik daripada metode konvensional Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem
Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
dengan t hitung5,667 lebih besar dari t tabel sebesar 2013. Bandung: Refika Aditama.
2,101 dengan taraf nyata α = 0,05 . Hasil belajar
Ali, Mohammad. (2010). Metodologi dan Aplikasi
Riset Pendidikan. Bandung: Cendikia Utama Paul D. Dierich. (2013). Classroom Management
for Secondary Teachers. Englewood Cliffs,
Amir, M. Taufiq.(2009). Inovasi Pendidikan New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Prenada Media Group. Paul Egendan Don Kauchak. (2013). Strategi dan
Model Pembelajaran Mengajarkan
Arikunto, Suharsimi.(2012). Prosedur Penelitian Kontendan Keterampilan Berpikir,
Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi V. terjemahan Satriro Wahono .Jakarta: Indeks.
Jakarta: Rineka Cipta.
Rusmono. (2012). Startegi Pembelajaran dengan
Auliah Sumitro, dkk.(2017).Penerapan Model Problem Based Learning itu perlu: untuk
PBL Meningkatkan Motivasi dan Hasil meningkatkan profesionalisme guru. Bogor:
Belajar IPS. Jurnal UM.Vol 2.No.9. 1-8. Ghalia Indonesia.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sitiatava Rizema Putra. (2013). Desain Belajar
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mengajar Kreatif Berbasis SAINS
Mutu Pendidikan. (2014). Modul Pelatihan Yogyakarta: Diva Press, hh.72-73.
Guru Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta:
Kemdikbud. Strohfeldt, Katja & Olga Khutoryanskaya. (2015).
Instructional Design And Assessment Using
Djamarah, Syaiful Bahri.(2006). Psikologi Belajar, Problem-Based Learning in a Chemistry
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Practical Class for Pharmacy Students and
Engaging Them with Feedback, American
Dimyati, Mudjino. (2009). Belajar dan Journal of Pharmaceutical Education.
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Abbas.
Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi ke-6.
_______________. (2014). Belajar dan Bandung :Tarsito
Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudjana, Nana.(2010). Penilaian Hasil Proses
Fadillah, M.(2014). Implementasi Kurikulum 2013 Belajar Mengajat. Bandung: Remaja
dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & Rosdakarya.
SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis
Ginting, Kula. (2013). “Penerapan Model (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Pembelajaran Contextual Teaching And R&D). Bandung: Alfabeta.
Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri ________(2012). Metode Penelitian Pendekatan
060885 Medan” Jurnal Universitas Terbuka Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
,Volume 003, Nomor 12,1—22. Alfabeta.
Hamzah B. Uno. (2011). Teori Motivasi dan Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian
Pengukurannya: Analisis di Bidang Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara Alfabeta.
Hayati, A., Bentri, A., & Rahmi, U.(2017). Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning
Analyzing the Issues in the Implementation of Teori&Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta
Authentic Assessment in the 2013 :Pustaka Pelajar.
Curriculum. Al-Ta’lim Journal, 24(1), 53–59.
Suryabrata, Sumadi.(2011). Psikologi Pendidikan,
Irianto, Agus. (2004). Statistik Konsep Dasar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Aplikasi dan Pengembangannya. Jakarta:
Kencana. Syofian Siregar. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Istarani.(2012).Model Pembelajaran Inovatif.
Medan : Media Persada. Syah Darwyan, dkk. (2009). Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Diadit Media.
Ngalimun.(2014).Strategidan Model
Pembelajaran. Yogyakarta: Tan, Oon–seng. (2004). Enhancing Thingking
AswajaPressindo. Through Problem-Based Learning
Approaches: international perspective.
Nuh, Muhammad. (2014). Pengembangan dan Singapore:Cengage learning.
Implementasi Kurikulum 2013.Bandung : PT
Remaja Rosda Karya. Tia Alfianiawati,dkk. (2019). Pengaruh