Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Basicedu Volume 4 Nomor 1 Tahun 2020 Halaman 194 -202

JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP


AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
TERPADU DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Ade Novianti1,Alwen Bentri2 ,Ahmad Zikri3


1,3
Mahasiswa, UniversitasNegeri Padang, Indonesia
2
Pembimbing 1, UniversitasNegeri Padang, Indonesia
Email : noviantiade22@gmail.com1 , alwenbentri@fip.unp.ac.id2 , zikria79@yahoo.com3
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh aktivitas dan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning( PBL) dan kativitas serta hasil belajar yang diajar menggunakan
metode konvensional pada pembelajaran tematik terpadu kelas V SDN 01 Barulak dan SDN 04 Tanjung Alam
di Kabupaten Tanah Datar. Jenis penelitian adalah quasi eksperimet. Populasinya adalah siswa kelas V yang
terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 40 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan purpose sampling. Data
penelitian dikumpulkan menggunakan menggunakan tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh temuan :terdapat pengaruh yang signifikan antara model
pembelajaran Problem Based Learning( PBL) terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran berdasarkan
perhitungan uji t diperoleh nilai nilai signifikan 0,00 lebih kecil dari taraf nyata 0,05.terdapat pengaruh yang
signifikan antara model pembelajaran Problem Based Learning( PBL) terhadap hasil belajar siswa pada
pembelajaran berdasarkan perhitungan uji t diperoleh nilai nilai signifikan 0,00 lebih kecil dari taraf nyata
0,05 pada pembelajaran tematik terpadu di kelas V SD. Hasil penghitungan pada tabel dengan menguji uji F
diperoleh F hitung sebesar . Sedangkan F tabel yang diperoleh adalah . Dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh model pembelajaran PBL terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran
Tematik Terpadu di Kelas V Sekolah Dasar.
Kata kunci: Model Pembelajaran Problem Based Learning, Aktivitas, Hasil Belajar Tematik Terpadu

@Jurnal Basicedu Prodi PGSD FIP UPTT 2019

 Corresponding author :
Address : Air Tawar Padang ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
Email : sfiooc3435@gmail.com ISSN 2580-1147 (Media Online)
Phone : 089531307164

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


195 Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah Dasar –Ade Novianti, Alwen Bentri dan
Ahmad Zikri

PENDAHULUAN terpadu di Sekolah Dasar. Pada sekolah dasar


Kurikulum merupakan salah satu unsur yang materi IPS terdiri dari kemampuan memahami isu,
memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses fakta, konsep, dan generalisasi. Muatan IPS
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. diajarkan dimulai dari pengenalan lingkungan dan
Kurikulum yang saat ini diberlakukan di Indonesia masyarakat terdekat mulai dari kabupaten,
adalah kurikulum 2013. Dijelaskan dalam Modul provinsi, nasional, dan internasional ( Wahyu Putri
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 (2014: 2) Utami.I, 2017,p. 57).
bahwa Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis Dalam proses pembelajarannya,
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai pembelajaran tematik menggunakan pendekatan
instrumen untuk mengarahkan peserta didik saintifik. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan pemahaman kepada siswa dalam mengenal,
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu memahami berbagai materi menggunakan
berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan pendekatan ilmiah. Oleh karena itu, kondisi
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, untuk mendorong siswa dalam mencari tahu dari
mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.
bertanggung jawab. Jasdila, dkk. (2017:3) menyatakan salah satu
Pembelajaran tematik di Sekolah Dasar masalah dalam pembelajaran di SD adalah
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kurangnya pemahaman guru terhadap model
kualitas pendidikan. Pembelajaran tematik terpadu pembelajaran yang tepat dan bervariasi yang
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini
menggunakan sebuah tema untuk memadukan menyebabkan pembelajaran kurang menarik,
beberapa konsep atau materi pelajaran yang materi kurang dipahami peserta didik, hasil belajar
dipelajari secara holistik. Kajian holistik artinya rendah, dan tidak bermakna bagi peserta didik.
mengkaji suatu peristiwa atau fenomena dari Masalah umum lainnya termasuk pendekatan
berbagai bidang studi sekaligus untuk memahami pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum,
fenomena tersebut dari berbagai sisi. Menurut sistem evaluasi hasil belajar siswa, dan pelatihan
(Rusman,2014) Pembelajaran tematik merupakan guru untuk kurikulum (Hayati, Bentri, & Rahmi,
salah satu model dalam pembelajaran terpadu 2017).
(integrated instruction) yang merupakan suatu Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, guru kelas V SDN Gugus I Kecamatan Tanjuang
baik secara individual maupun kelompok, aktif Baru Kabupaten Tanah Datar melalui observasi
menggali dan menemukan konsep serta prinsip- yang dilakukan pada tanggal 4 Februari 2019
prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan sampai dengan tanggal 16 Februari 2019 dan
autentik. sebuah tema atau topik. wawancara dengan salah seorang guru bernama
Pada pembelajaran tematik terpadu pada Ibu Agusniar yang mengajar di UPT SDN 01
kurikulum 2013 memuat materi Ilmu Pengetahuan Barulak pada tanggal 4 Februari 2019 mengatakan
Sosial. Muatan materi Ilmu Pengetahuan Sosial bahwa ―Anak-anak ketika belajar yang sifatnya
(IPS) memiliki peranan yang penting sama halnya hafalan mereka terlihat pasif dan bosan termasuk
dengan muatan materi lainnya pada tematik salah satu mata pelajaran yang bersifat hafalan

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


196 Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah Dasar –Ade Novianti, Alwen Bentri dan
Ahmad Zikri

tersebut adalah muatan materi IPS ketika disuruh teks, diskusi kurang menantang, serta penyelesaian
belajar mereka hanya membolak balikan buku masalah yang literat.
cetak dan mendengarkan apa yang disampaikan Menelaah dari permasalahan siswa yang
guru tanpa banyak yang merespon dari semua belum menunjukkan aktivitas dalam belajar, dan
semua isi kelas ini‖ kata Ibu Agusniar. sulit dalam memahami materi dan konsep
Sejalan dengan observasi yang dilakukan pembelajaran IPS, maka hal ini berdampak pada
pada tanggal 4 Februari 2019, 5 Februari 2019, 12 rendahnya hasil belajar siswa dan siswa cenderung
Februari 2019 dan 14 Februari 2019 yaitu : (1) pasif.
siswa mengeluhkan muatan materi IPS karena Banyak cara yang digunakan guru untuk
banyak hafalan,(2) siswa kurang tertarik dengan mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya
materi pembelajaran muatan materi IPS, (3) sada diperlukan berbagai macam variasi yang
saat diskusi kelompok siswa kurang bekerjasama digunakan guru dalam mengajar. Menerapkan
dalam berdiskusi, dan cenderung tugas kelompok model-model pembelajaran yang tepat dapat
hanya dibuat oleh sebagian siswa saja,sedangkan digunakan guru. Salah satunya adalah
sebagian siswa lainnya hanya duduk diam pembelajaran tematik terpadu pada kurilum 2013
menunggu tugas kelompok selesai di buat. dengan menerapkan model Problem Based
Akibatnya fungsi diskusi kelompok sebagai wadah Learning (PBL).
untuk saling belajar, bertukar pikiran dan Nur Cahyo.R, dkk ( 2018 ) dalam
memupuk kerjasama siswa kurang tecapai dengan penelitiannya tentang Upaya Meningkatkan hasil
baik, (4) pembelajaran yang aktif yaitu student belajar IPS melalui model Problem Based
centered belum terlaksana dengan semestinya, 5) Learning ( PBL) berbantuan Audio Visual pada
peserta didik tidak mengerjakan tugas yang siswa kelas 4 SD dengan hasil penelitian Problem
diberikan guru dengan maksimal. Based Learning (PBL) merupakan model yang
Berdasarkan hal tersebut tentu aktivitas efektif untuk pengajaran proses berpikir,
siswa dalam pembelajaran tidak maksimal dan pembelajaran ini membantu siswa untuk
akhirnya berdampak terhadap hasil belajar siswa memproses informasi yang sudah jadi dalam
yang masih banyak belum mencapai batas Kriteria benaknya dan menyusun pengetahuan mereka
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu sendiri tentang dunia social dan sekitarnya.
70. Dengan Problem Based Learning (PBL) siswa
Permasalahan di sekolah dasar tersebut dilatih menyusun sendiri pengetahuannya,
sesuai dengan permasalahan yang diutarakan oleh mengembangkan keterampilan memecahkan
Vaughn, dkk (2013) bahwa pada saat ini siswa masalah.
sekolah dasar memiliki interpersonal skill yang Hal ini sejalan dengan penelitian yang
rendah di antaranya kurang memiliki keberanian dilakukan Alfianiawati.T, dkk ( 2019) tentang
dalam menyampaikan gagasan, kurang memiliki pengaruh penggunaan model Problem Based
tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa dalam
kelompok, serta memiliki sikap disiplin yang pembelajaran IPS di Kelas V SD dengan hasil
rendah. Masalah tersebut dikarenakan penelitian menunjukkan pembelajaran dengan
pembelajaran yang diberikan lebih mengandalkan menggunakan model PBL berpengaruh positif
terhadap prestasi dan hasil belajar siswa .

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


197 Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah Dasar –Ade Novianti, Alwen Bentri dan
Ahmad Zikri

Menurut Tan, dalam Rusmono (2012: 229) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
―Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based metode penelitian yang digunakan untuk mencari
Learning) merupakan inovasi dalam pembelajaran pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
karena dalam kemampuan berpikir siswa betul- dalam kondisi yang terkendalikan. Pendekatan
betul dioptimalisasikan melalui proses kerja yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif ini
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa digunakan untuk menjawab rumusan masalah
dapat memberdayakan masalah, menguji dan penelitian tersebut. (Sugiyono, 2013: 50).
mengembangkan kemampuan berpikirnya secara Rancangan atau desain quasi eksperimen
berkesinambungan‖. yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
Selanjutnya menurut Hosnan (2014:295) menurut Suryabrata (2011:104) yaitu ―The Static
―Model Problem Based Learning (PBL) adalah Comparison: Randomized Control Group Only
model pembelajaran dengan pendekatan Desain”.. Pada desain ini peneliti menggunakan
pembelajaran siswa pada masalah autentik sekelompok subjek penelitian dari suatu populasi
sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya tertentu, kemudian dikelompokkan secara rasndom
sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan menjadi dua kelompok atau kelas, yaitu kelas
yang lebih tinggi dan inquiry, memandirikan siswa eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas
dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri‖. eksperimen diberikan perlakuan dengan
Senada Hosnan (dalam Trianto, 2011: 98) menggunakan model PBL sedangkan pada kelas
menyatakan penerapan metode PBL terdiri atas kontrol diberikan pembelajaran seperti biasa yaitu
lima langkah utama dalam proses pembelajaran model pembelajaran konvensional.
yaitu: 1) Orientasi siswa pada masalah, 2) Penelitian ini menggunakan probability
Mengorganisasikan siswa untuk belajar, 3) sampling dengan teknik simpel random sampling.
Membimbing penyelidikan individual dan Menurut Sugiyono (2012:120) “Teknik simpel
kelompok, 4) Mengembangkan dan menyajikan random sampling dalah pengambilan anggota
hasil karya, 5)Menganalisis dan mengevaluasi sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
proses pemecahan masalah. memperhatihan strata yang ada dalam populasi
Berdasarkan penjelasan di atas, maka tersebut‖. Alasan peneliti menggunakan teknik
peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh simple random sampling untuk memudahkan
penggunaan Problem Based Learning (PBL) pelaksanaan penelitian karena penyebaran siswa
terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada berada pada kelas yang memiliki karaktristik yang
kurikulum 2013 di Sekolah Dasar dengan judul hampir sama atau homogen.
―Pengaruh Penerapan Model Problem Based Peneliti terlebih dahulu melakukan
Learning (PBL) Terhadap Aktivitas dan Hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V
Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik Terpadu SDN Gugus I Kecamatan Tanjung Baru pada
di Kelas V Sekolah Dasar‖. tanggal 4 Februari 2019- 16 Februari 2019.
Kemudian menentukan kelas untuk pengambilan
METODE sampel. Penelitian ini menggunakan dua kelas
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang dijadikan sampel penelitian, yaitu kelas
eksperimen dengan pendekatan penelitian kontrol dan kelas eksperimen.
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


198 Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah Dasar –Ade Novianti, Alwen Bentri dan
Ahmad Zikri

Teknik pengumpulan data yang digunakan dihitung dengan menggunakan rumus Kude
dalam penelitian ini adalah menggunakan tes hasil Richardson (KR 20). Adapun rumusnya adalah:
belajar. Tes hasil belajar yang digunakan berupa
( )( )
pretest dan postest. Pembuatan soal ini didasarkan
pada kisi-kisi soal yang dibatasi untuk mengukur Dimana:
r11 = Reliabilitas yang diberi
kemampuan C1 ( Pengetahuan) ,C2 ( pemahaman)
n = Jumlah item
dan C3 ( penerapan ). Setelah uji coba = Jumlah varians skor tiap-tiap item
dilaksanakan, dilakukan uji analisis tes untuk = Varian total
melihat baik atau tidaknya suatu soal. Langkah-
Kriteria reabilitas menurut Arikunto (2010:89)
langkah uji analisis soal adalah dengan validitas sebagai berikut:
item tes hasil belajar. Sebuah tes dikatakan valid 0,80 < r11 ≤ 1,00: reliabilitas tinggi sekali
apabila tes tersebut secara tepat dapat mengukur 0,60 < r11 ≤ 0,80 : reliabilitas tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,60: reliabilitas cukup
apa yang seharusnya diukur (Arikunto,2013:211).
0,20 < r11 ≤ 0,40 : reliabilitas rendah
Dalam penelitian ini digunakan uji validitas 0,00< r11 ≤ 0,20 : reliabilitas sangat rendah
empiris (empirical validity). Validitas empiris
Data persentase aktivitas siswa dihitung
adalah validitas yang ditinjau dari kriteria tertentu.
dengan menggunakan rumus yang dikemukakan
Kriteria ini digunakan untuk menentukan tinggi
oleh Sudjana (2010:130) yaitu :
rendahnya koefisien validitas instrumen.
Perhitungan validitas empiris ini menggunakan P%=
korlampelasi product-moment dengan rumus
Keterangan :
sebagai berikut. P% = Persentase aktivitas
n( xy )( x)( y F = Frekuensi aktivitas
rxy 

N = Jumlah siswa
n( x 2
)  (  x ) 2 n(  x )   y ) 2
2

Setelah diperoleh persentase aktivitas siswa,
Keterangan: selanjutnya akan dilihat kriteria aktifitas
rxy : koefisien korelasi
n : jumlah subjek/sampel yang diteliti berdasarkan yang dikembangkan oleh Dimyati
x : skor item (2009:125):
y : skor total Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
normal atau tidaknya sebaran data yang dianalisis.
Kriteria penilaian:
0.80 – 1.00 : Sangat tinggi Uji normalitas terhadap masing-masing kelompok
0.60 – 0.80 : Tinggi data menggunakan uji Liliefors. Irianto
0.40 – 0.60 : Cukup
(2004:272). Dengan menggunakan daftar distribusi
0.20 – 0.40 : Rendah
0.0 – 0.20 : Sangat rendah normal baku dihitung peluang
F  z i   P z  z i 

Harga yang diperoleh kemudian .Dimana data yang normal apabila <

dikonsultasikan dengan rtabel.. Uji reliabilitas dengan taraf signifikan 0,05 (5%) dan begitupun

dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan sebaliknya apabila < maka sebaran

alat pengumpul data yang digunakan. Uji data tidak normal.


reliabilitas dilakukan pada soal-soal yang Uji homogenitas variansi dilakukan dengan
dikategorikan dipakai atau direvisi. Reliabilitas ini menggunakan uji F. Uji F ini dilakukan untuk

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


199 Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah Dasar –Ade Novianti, Alwen Bentri dan
Ahmad Zikri

mengetahui apakah kedua kelas mempunyai Berdasarkantabel1dapatdilihat rata-rata


variansi yang homogen atau tidak. aktivitaspesertadidikdalambelajarTematikTerpadu.
Uji hipotesis yang akan digunakan dalam Pada kelas eksperimen terdapat 20 peserta didik.
penelitian ini adalah uji t dalam Sudjana (2005: Nilai tertinggi 100 dan terendah 75. Sedangkan
239) dengan rumus sebagai berikut: pada kelas kontrol yang terdiri dari 20 orang
peserta didik, nilai tertinggi 97 dan terendah 70.
t= Berdasarkan table di atas, peserta didik pada kelas
eksperimen memiliki aktivitas yang lebih tinggi

Keterangan: dibandingkan dengan peserta didik kelas kontrol.


Xi = Rata-rata kelompok eksperimen Secara keseluruhan, data aktivitas belajar dapat
= Rata-rata kelompokkontrol digambarkan sebagai berikut.
S = Variansigabungan( simpangan baku
kelompok data )
n1 = Jumlahsampelkelompokkontrol 95
n2 = Jumlahsampelkelompok eksperimen
90
HASIL DAN PEMBAHASAN
85 Ekeperimen
Penelitian ini bertujuan untuk melihat
Kontrol
aktivitas dan hasil belajar peserta didik yang diajar 80
menggunakan model Problem Based Learning dan
75
peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan Aktivitas Belajar Peserta Didik
konvensional. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
bulan September sampai November 2019 di kelas Gambar 1. Grafik Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol
V SDN 01 Barulak dan SDN 04 Tanjung Alam.
Pengaruh model pembelajaran PBL terhadap
Pengaruh model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik
aktivitas siswa pada pembelajaran tematik terpadu di kelas V SD
terpadu di kelas V SD.
Data hasil belajar peserta didik diperoleh
Data aktivitas belajar diperoleh melalui dari kognitif, afektif, dan psikomotor. Data hasil
lembar pengamatan. Secara keseluruhan data belajar ini diperoleh dari kelas eksperimen dan
aktivitas belajar peserta didik mengungkapkan kelas kontrol. Hasil belajar kognitif diperoleh
informasi tentang aktivitas peserta didik pada kelas melalui tes tertulis berupa soal objektif sebanyak
eksperimen dan kelas kontrol serta skor tertinggi, 30 pertanyaan. Hasil belajar afektif diperoleh
skor terendah, dan rata-rata, yang dapat dilihat dengan lembar penilaian sikap, dan aspek
pada tabel 5 berikut ini : psikomotor dengan penilaian unjuk kerja.
Data hasil belajar peserta didik secara
Tabel 1. Aktivitas Peserta didik Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol keseluruhan di kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang diperoleh dideskripsikan Tematik Terpadu
Kelas N x X min X max
Eksperimen 20 91,1 75 100 menurut skor total, skor tertinggi, skor terendah,
Kontrol 20 80,4 70 97 dan rata-rata masing kelas. Deskripsikan Tematik
Terpadu data mengenai hasil belajar peserta didik
disajikan dalam tabel 6 di bawah ini.

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


200 Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah Dasar –Ade Novianti, Alwen Bentri dan
Ahmad Zikri

Tabel 2. Rata-Rata Hasil Belajar Di Kelas siswa yang diajar menggunakan model
Eksperimen dan Kontrol
pembelajaran Problem Based Learning( PBL)
Kelas N x X X mak lebih baik daripada metode konvensional dengan t
min
hitung 3,977 lebih besar dari t tabel sebesar 2,101
Eksperimen 20 88,8 72 100
Kontrol 20 80,6 68 92 dengan taraf nyata α = 0,05 Hasil penghitungan
pada tabel dengan menguji uji F diperoleh F hitung
Keterangan :
n : jumlah peserta didik sebesar . Sedangkan F tabel yang diperoleh
x : nilai rata-rata adalah . Dapat disimpulkan bahwa terdapat
X max : nilai maksimum
X min : nilai minimum pengaruh model pembelajaran PBL terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran
Dari hasil perhitungan tabel 2, terlihat rata- Tematik Terpadu di Kelas V Sekolah Dasar.
rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen
lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal itu terjadi SIMPULAN
karena peserta didik di kelas eksperimen mampu Hasil penelitian ini telah menjelaskan
melatih kesiapan peserta didik dan saling tentang pengaruh model Problem Based Learning
memberikan pengetahuan dan melatih kesiapan (PBL) terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa
peserta didik dalam menanggapi serta pada pembelajaran tematik terpadu di kelas V
menyelesaikan masalah. Karena dalam model Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil uji hipotesis
Problem Based Learning peserta didik dilatih diperoleh temuan :terdapat pengaruh yang
untuk siap dan saling memberikan pengetahuan signifikan antara model pembelajaran PBL
terhadap anggota kelompok. Hal ini berbeda terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran
dengan modelkonvensional yang menitikberatkan berdasarkan perhitungan uji t diperoleh nilai nilai
penyampaian pengetahuan oleh guru. signifikan 0,00 lebih kecil dari taraf nyata
Secara keseluruhan data hasil belajar di 0,05.terdapat pengaruh yang signifikan antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar
digambarkan sebagai berikut. siswa pada pembelajaran berdasarkan perhitungan
uji t diperoleh nilai nilai signifikan 0,00 lebih kecil
90 dari taraf nyata 0,05 pada pembelajaran tematik

85 terpadu di kelas V SD.


Ekeperimen Berdasarkan temuan penelitian tersebut di
80 Kontrol atas dapat dikemukakan kesimpulan : Aktivitas
75 dan hasil belajar siswa di Kelas V Sekolah Dasar
Hasil Belajar dapat ditingkatkan dengan menerapkan model
Gambar 2. Grafik Hasil Belajar Kelas Eksperimen pembelajrajn Problem Based Learning (PBL).
Dan Kelas Kontrol

Hasil penelitian menunjukkan bahwa DAFTAR PUSTAKA

aktivitas belajar siswa yang diajar menggunakan Abdul Majid .(2013). Strategi Pembelajaran
.Remaja Rosdakarya:Bandung.
model pembelajaran Problem Based Learning(
PBL) lebih baik daripada metode konvensional Abidin, Yunus. (2014). Desain Sistem
Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
dengan t hitung5,667 lebih besar dari t tabel sebesar 2013. Bandung: Refika Aditama.
2,101 dengan taraf nyata α = 0,05 . Hasil belajar
Ali, Mohammad. (2010). Metodologi dan Aplikasi

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


201 Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah Dasar –Ade Novianti, Alwen Bentri dan
Ahmad Zikri

Riset Pendidikan. Bandung: Cendikia Utama Paul D. Dierich. (2013). Classroom Management
for Secondary Teachers. Englewood Cliffs,
Amir, M. Taufiq.(2009). Inovasi Pendidikan New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Prenada Media Group. Paul Egendan Don Kauchak. (2013). Strategi dan
Model Pembelajaran Mengajarkan
Arikunto, Suharsimi.(2012). Prosedur Penelitian Kontendan Keterampilan Berpikir,
Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi V. terjemahan Satriro Wahono .Jakarta: Indeks.
Jakarta: Rineka Cipta.
Rusmono. (2012). Startegi Pembelajaran dengan
Auliah Sumitro, dkk.(2017).Penerapan Model Problem Based Learning itu perlu: untuk
PBL Meningkatkan Motivasi dan Hasil meningkatkan profesionalisme guru. Bogor:
Belajar IPS. Jurnal UM.Vol 2.No.9. 1-8. Ghalia Indonesia.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sitiatava Rizema Putra. (2013). Desain Belajar
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mengajar Kreatif Berbasis SAINS
Mutu Pendidikan. (2014). Modul Pelatihan Yogyakarta: Diva Press, hh.72-73.
Guru Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta:
Kemdikbud. Strohfeldt, Katja & Olga Khutoryanskaya. (2015).
Instructional Design And Assessment Using
Djamarah, Syaiful Bahri.(2006). Psikologi Belajar, Problem-Based Learning in a Chemistry
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Practical Class for Pharmacy Students and
Engaging Them with Feedback, American
Dimyati, Mudjino. (2009). Belajar dan Journal of Pharmaceutical Education.
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Abbas.
Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi ke-6.
_______________. (2014). Belajar dan Bandung :Tarsito
Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudjana, Nana.(2010). Penilaian Hasil Proses
Fadillah, M.(2014). Implementasi Kurikulum 2013 Belajar Mengajat. Bandung: Remaja
dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & Rosdakarya.
SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis
Ginting, Kula. (2013). “Penerapan Model (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Pembelajaran Contextual Teaching And R&D). Bandung: Alfabeta.
Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri ________(2012). Metode Penelitian Pendekatan
060885 Medan” Jurnal Universitas Terbuka Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
,Volume 003, Nomor 12,1—22. Alfabeta.
Hamzah B. Uno. (2011). Teori Motivasi dan Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian
Pengukurannya: Analisis di Bidang Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara Alfabeta.
Hayati, A., Bentri, A., & Rahmi, U.(2017). Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning
Analyzing the Issues in the Implementation of Teori&Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta
Authentic Assessment in the 2013 :Pustaka Pelajar.
Curriculum. Al-Ta’lim Journal, 24(1), 53–59.
Suryabrata, Sumadi.(2011). Psikologi Pendidikan,
Irianto, Agus. (2004). Statistik Konsep Dasar Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Aplikasi dan Pengembangannya. Jakarta:
Kencana. Syofian Siregar. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Istarani.(2012).Model Pembelajaran Inovatif.
Medan : Media Persada. Syah Darwyan, dkk. (2009). Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Diadit Media.
Ngalimun.(2014).Strategidan Model
Pembelajaran. Yogyakarta: Tan, Oon–seng. (2004). Enhancing Thingking
AswajaPressindo. Through Problem-Based Learning
Approaches: international perspective.
Nuh, Muhammad. (2014). Pengembangan dan Singapore:Cengage learning.
Implementasi Kurikulum 2013.Bandung : PT
Remaja Rosda Karya. Tia Alfianiawati,dkk. (2019). Pengaruh

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


202 Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah Dasar –Ade Novianti, Alwen Bentri dan
Ahmad Zikri

Penggunaan Model Problem Based Learning


(PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran IPS di Kelas V SD.e-Journal
UNP. Vol 7. No 3. Hal 1-10.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran


Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) .Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

______. (2011). Model-model Pembelajaran


Inovatif Berorientasi Kontruktivis. Jakarta:
Prestasi Putaka.

Wulandari,dkk. (2016). ―Penerapan Model CTL


Berbasis Karakter Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Pada
Pembelajaran IPS’’. Antologi UPI, Nomor
4,1-18.

Yarnidan Bustari Muchtar. (2014). Pengaruh


Model Pembelajaran Student Team
Achievement Divisions (STAD) dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi
Siswa Kelas X Akuntansi 3 di SMKN 1
Payakumbuh. E-journal UNP.

Yuliana Septiana. (2012). Pendekatan Problem


Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa Kelas IV SD
Negeri Cigugur Girang Kecamatan
Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

Jurnal Basicedu Vol 4 No 1 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

Anda mungkin juga menyukai