Anda di halaman 1dari 46

Kinematics:

Motion in One Dimension


2.1 Displacement & Velocity
Learning Objectives
• Describe motion in terms of displacement, time,
and velocity
• Calculate the displacement of an object traveling
at a known velocity for a specific time interval
• Construct and interpret graphs of position versus
time
Essential Concepts
• Frames of reference
• Vector vs. scalar quantities
• Displacement
• Velocity
–Average velocity
–Instantaneous velocity
• Acceleration
• Graphical representation of motion
Reference Frames
• Motion is relative
• When we say an object is moving, we mean it is
moving relative to something else (reference frame)
Scalar Quantities & Vector
Quantities
• Scalar quantities have magnitude
• Example: speed 15 m/s
• Vector quantities have magnitude and direction
• Example: velocity 15 m/s North
Displacement


Displacement is change in position

www.cnx.org
Displacement vs. Distance
• Distance is the length of the path that an object
travels
• Displacement is the change in position of an object
Mekanika

Dinamika
Kinematika
Mempelajari gerak materi Mempelajari gerak materi
tanpa melibatkan dan penyebab
penyebab terjadinya terjadinya gerak
gerak

Materi bahasan: Materi bahasan:


Pergeseran, Jarak, Gaya, Usaha,
Kecepatan, Percepatan Momentum, dll…
• Bila suatu benda berubah posisinya (berpindah tempat/mengalami
perpindahan) dalam kurun waktu tertentu, maka benda tersebut
dikatakan mempunyai kecepatan

• Bila suatu benda berubah kecepatannya dalam kurun waktu tertentu,


maka benda tersebut dikatakan mempunyai percepatan
 Gerak 1 dimensi
 Gerak 2 dimensi  lintasan berada dalam
sebuah bidang datar
 Gerak melingkar
 Gerak parabola
 Gerak 3 dimensi  lintasan berada dalam
ruang

4
Apakah gerakan
1 dimensi

Gerak sepanjang garis lurus

 Memiliki 2 arah yang memungkinkan terjadi dengan


dibedakan dengan tanda positif (+) dan negatif (-)
5
Contoh gerak 1 dimensi

6
7
SCALAR VECTOR
DISTANCE DISPLACEMENT

SPEED VELOCITY

ACCELERATION ACCELERATION

8
9
 Kelajuan rata-rata partikel :
perbandingan jarak total yang ditempuh
terhadap waktu total yang dibutuhkan

 Satuan SI kelajuan rata-rata adalah meter/sekon (m/s)


 Satuan lazim di US adalah feet/sekon (ft/s)
 Satuan kelajuan sehari-hari di US adalah mile/jam sedangkan dalam SI dikenal
dengan km/jam.

10
Contoh:
Jika anda menempuh 200 km dalam 5 jam,
maka kelajuan rata-rata anda adalah :
200/50 = 40 km/jam.

Kelajuan rata-rata tidak menceritakan apa-apa tentang


rincian perjalanan itu.

11
Konsep kecepatan sama dengan konsep kelajuan tetapi berbeda
karena kecepatan mencakup arah gerakan.

Konsep kecepatan Arah gerakan

Perpindahan

12
13
14
15
Perpindahan = perubahan posisi suatu partikel ∆x = x2 – x1
Selang waktu = laju perubahan posisi ∆t = t2 – t1
Kecepatan rata-rata = perbandingan antara perpindahan (∆x) dengan
selang waktu (∆t)

16
17
Dari gambar di atas:
Sebuah mobil bergerak dari titik P1 ke titik P2 pada
x1 = 19 m dengan t1 = 1 s dan tiba di titik P2 pada x2
= 277 m dengan t2 = 4 s. Hitung perpindahan,
kecepatan dan kecepatan rata-rata dari mobil
18
tersebut.
Jawab:
• Perpindahan dari titik P1 ke P2:
= x2 - x1
= 277 m – 19 m
= 258 m
• Perpindahan dari titik P1 ke titik P2 membutuhkan waktu
yaitu:
= t2 – t1
= 4.0 s – 1.0 s
= 3.0 s
• Kecepatan rata-rata:
= 258 m / 3 s
= 86 m/s
19
1. Seekor siput berada di x1 = 18 mm pada t1 = 2 s
dan belakangan ditemukan di x2 = 14 mm pada
t2 = 7 s. Hitunglah perpindahan dan Vrata-rata
siput itu untuk selang waktu tersebut!
2. Berapakah jarak yang ditempuh sebuah mobil
dalam 5 menit jika Vrata-rata nya selama selang
waktu ini adalah 80 km/jam?
3. Seorang pelari berlari (dari start) menempuh
jarak 100 m dalam 12 s, kemudian berbalik dan
berjoging sejauh 50 m ke arah titik awal selama
30 s. Berapakah kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata untuk seluruh
perjalanannya?
20
 Rasio ∆x/∆t adalah kemiringan (gradien) garis lurus. Untuk selang
waktu tertentu ∆t, makin curam garisnya, makin besar nilai ∆x/∆t
 Kemiringan garis ini adalah kecepatan rata-rata untuk selang
waktu ∆t 21
Kecepatan rata-rata
• Kecepatan sesaat pada saat dari t1 ke t2
tertentu adalah kemiringan
garis lurus yang menyinggung
kurva x terhadap t pada saat
itu.
• Jika selang waktu menjadi
lebih kecil, garis lurusnya
menjadi semakin curam,
tetapi garis tersebut tak
pernah lebih miring dari pada
garis singgung pada kurva t1.
• Kemiringan garis singgung ini
kita definisikan sebagai
kecepatan sesaat pada t1.

t1 t2

22
 Kecepatan sesaat adalah limit rasio ∆x/∆t jika
∆t mendekati nol atau secara matematis dapat
ditulis :

 Limit ini dinamakan turunan x terhadap t dalam


notasi kalkulus ditulis :

Note: Kemiringan ini dapat positif (x bertambah besar) atau


dapat juga negatif (x bertambah kecil), dengan demikian
dalam gerak satu dimensi , kecepatan sesaat dapat bernilai
positif maupun negatif. Besarnya kecepatan sesaat disebut
kelajuan sesaat.
23
 Bila kecepatan sesaat sebuah partikel berubah seiring dengan
berubahnya waktu, maka partikel dikatakan dipercepat.
 Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan sesaat untuk
selang waktu tersebut.

Note: Dimensi percepatan adalah panjang dibagi (waktu) 2. Satuan yang


umum adalah meter per sekon kwadrat atau ditulis m/s2. Artinya bila
suatu benda dipercepat dengan percepatan 10 m/s2, maka tiap detik
, kecepatan benda tersebut bertambah sebesar 10 m/s. misalnya
pada saat t=0; v = 0 maka untuk detik pertama (t=1) maka kecepatan
benda menjadi 10 m/s, untuk detik kedua (t=2) kecepatan benda
menjadi 20 m/s dan seterusnya.
24
 Percepatan sesaat adalah limit (rasio ∆v/∆t) dengan ∆t mendekati
nol.

Percepatan adalah Kecepatan adalah turunan posisi x


terhadap waktu t.
turunan kecepatan terhadap
waktu.

25
Jika kecepatan konstan maka kemiringan kurva v
terhadap t adalah konstan

Kecepatan berubah secara linear terhadap waktu


26
t1
x 2  x1 v 2  v1
v a
v1 t 2  t1 t 2  t1
x1
t2

v2

x2
x1 = xo posisi awal
Percepatan konstan :
x2 = x posisi akhir
v  vo
v1 = vo kecepatan awal aa
v2 = v kecepatan akhir
t 0
t1 = 0 waktu awal

t2 = t waktu akhir v  vo  at
x1 = xo posisi awal
x2 = x posisi akhir Kecepatan rata-rata :

v1 = vo kecepatan awal
vo  v
v2 = v kecepatan akhir v
t1 = 0 waktu awal
2
x 2  x1 x  x o
t2 = t waktu akhir v 
t 2  t1 t 0

vo  v x  x o

vo  v
x  xo  t
2 t 0 2

Δx / Perpindahan
vo  v v  vo  a t
x  xo  t
2
v o  ( v o  at ) 2v o t  at 2
x  xo  t
2 2
1 2
x  xo  vot  a t
2

Fungsi posisi
vo  v v  vo  a t
x  xo  t
2 v  vo
t
a
(v  vo ) (v  vo ) v  v2 2
x  xo   o
2 a 2a
v  v  2 a ( x  xo )
2 2
o

Percepatan konstan
(1) v  vo  a t
vo  v
(2) x  x o  t
2
1 2
(3) x  x o  v o t  a t
2
1 2
(4) x  x o  v t  a t
2
(5) v  vo  2 a ( x  x o )
2 2
Percepatan sudah diketahui a = - g

(6) v  vo  g t
vo  v
(7 ) y  yo  t
2
1 2
(8) y  yo  vot  g t
2
1 2
(9) y  yo  v t  g t
2
(10) v  vo  2 g ( y  yo )
2 2
Sebuah mobil yang bergerak dengan percepatan konstan melewati jalan
di antara dua buah titik yang berjarak 60 m dalam waktu 6 detik.
Kecepatannya pada saat ia melewati titik kedua adalah 15 m/s.
a) Berapa jarak dari tempat ia mula-mula berhenti sampai ke titik
pertama ?
b) Berapa waktu tempuh dari tempat ia mula-mula berhenti sampai ke
titik pertama ?
Jawab :

(x-xo )1 = ? (x-xo )2 = 60 m

V2 =15m/s
t1 = ? t2 = 6 s

Lintasan 1 Lintasan 2
(x-xo)1 = ? 60 m

V2 =15 m/s
t1 = ? t2 = 6 s
Lintasan 1 Lintasan 2
Pada lintasan 1 hanya satu variabel yang diketahui, yaitu vo = 0 sehingga
diperlukan 2 variabel lagi, yaitu percepatan dan kecepatan di titik 1
(kecepatan awal pada lintasan 2 atau kecepatan akhir pada lintasan 1)
Pada lintasan 2 sudah terdapat 3 besaran yang diketahui :
(x-xo)2 = 60 m, kecepatan akhir V2 = 15 m/s dan waktu t2 = 6 s.
Gunakan persamaan (2) pada lintasan 2 untuk menghitung Vo2 :
Vo 2  V2 Vo 2  15
x  x o 2  t 2  60  (6)
2 2
(60)(2) m m
Vo 2   15  5  V1  5
6 s s
(x-xo)1 = ? 60 m

5 m/s 15 m/s
t=? t=6s
Lintasan 1 Lintasan 2
Gunakan persamaan pada lintasan 2 untuk menghitung a :
15  5 5
V2  Vo 2  a t 2  a 
6 3
Pada lintasan 1 sudah terdapat 3 variabel yang diketahui
a). Gunakan persamaan (5) untuk menghitung x-xo
5 2
0
V1  Vo1  2a ( x  x o )1  ( x  x o )1 
2 2
 7,5 m
5
2 
 3
b). Gunakan persaman (1) untuk menghitung t1
50
V1  Vo1  a t1  t1   3s
5/3
Sebuah mobil mulai bergerak dengan percepatan sebesar 2,2 m/s2 pada
saat lampu lalulintas menyala hijau. Pada saat yang sama sebuah truk
melewatinya dengan kecepatan konstan sebesar 9,5 m/s.
a). Kapan,
b). Dimana
c). Pada kecepatan berapa mobil tersebut kembali menyusul truk ?

Jawab :
a=0
Truk
vo =9,5 m/s vo =9,5 m/s

vo = 0
Mobil a=2,2 m/s2 v=?
x-xo = ?
a=0
Truk
vo =9,5 m/s vo =9,5 m/s

vo = 0
Mobil a=2,2 m/s2 v=?

x-xo = ?

1 2 1
a). ( x  x o )1  v o t  9,5t ( x  x o ) 2  at  2,2t 2  1,1t 2
2 2
9,5
9,5t  1,1t 2
 t  8,64 s
1,1
1
b). ( x  x o )  2,2(8,64) 2  82,1 m
2
c). v  vo  at  0  2,2(8,64)  19 m / s
Sebuah bola dilemparkan vertikal ke bawah dari atap sebuah gedung
yang tingginya 36,6 m. Dua detik kemudian bola tersebut melewati
sebuah jendela yang terletak 12,2 m di atas tanah
a). Pada kecepatan berapa bola tersebut tiba di tanah ?
b). Kapan bola tersebut tiba di tanah ? atap gedung

Vo

36,6
jendela

V1 12,2
tanah

V2 = ?
Sebuah batu dilepaskan dari sebuah jembatan yang tingginya 50 m di
atas permukaan sungai. Satu detik kemudian sebuah batu lain
dilemparkan vertikal ke bawah dan ternyata kedua batu tersebut
mengenai permukaan sungai pada saat yang bersamaan. Tentukan
kecepatan awal dari batu kedua.
2 1
Jawab :

Vo1 = 0

Vo2

Anda mungkin juga menyukai