GASTRITIS
A. Pengertian Gastritis
Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa
bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi Sylvia A Price hal 422).
mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan peradangan
B. Klasifikasi gastritis
1. Gastritis Akut
akut. Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan
terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau
2. Gastritis Kronis
lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun
ganas atau bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat
C. Etiologi
sebagai berikut
1. Gastritis Akut
b. Minuman beralkohol
histoplosmosis, phycomycosis
2. Gastritis Kronik
Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua
3) Infeksi parasit
4) Infeksi virus
b. Gastritis non-infeksi
D. Patofisiologi
1. Gastritis Akut.
lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi
jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada
mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh
darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan
hypovolemik.
2. Gastritis Kronik.
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi
tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel
pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi
HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung
juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga
E. Manifestasi Klinik
saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia
kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan
kematian.
I. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Pola oksigen
Mengkaji apakah pasien selalu bernafas dengan normal dan dikaji RR.
b. Pola nutrisi
Mengkaji kebiasaan makan klien,
c. Pola eliminasi
Frekuensi BAB dan BAK klien. Dalam sehari apakah lebih dari 3 kali atau
tidak.
d. Pola Aktivitas
Mengkaji apakah aktivitas klien dibantu apakah mandiri.
e. Pola Istirahat
Mengkaji kebiasaan tidur dan istirahat berapa jam, dan juga dikaji kebiasaan
tidur siang.
f. Pola berpakaian
Sebelum sakit apakah klien dapat berpakaian secara mandiri atau dibantu
orang lain.
g. Mempertahankan temperature tubuh
Mengkaji suhu tubuh klien apakah ada peningkatan dari suhu normal 36,5-
37,5 C
h. Kebutuhan personal hygine
Mengkaji kebutuhan personal hygiene sebelum dan saat sakit apakah
terdapat masalah atau tidak.
i. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Mengkaji apakah terjadi rasa nyeri atau tidak karena penyakitnya.
j. Pola komunikasi
Mengkaji bagaimana klien berkomunikasi
k. Pola beribadah
Mengkaji apakah klien mengalami masalah saat melakukan ibadah
l. Pola belajar
Mengkaji apakah klien sering membaca buku dan tau makanan apa saja
yang harus dihindari.
m. Pola bekerja
Mengkaji klien bekerja dimana, apakah bekerja ditempat-tempat yang
menjadi penyebab munculnya gastritis
n. Pola bermain dan rekreasi
Bagaimana kegiatan bermain dan rekreasi dari klien
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.
yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
3. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri (akut) berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam Nyeri klien
berkurang atau hilang.
Skala nyeri 0.
Berikan makanan lunak sedikit demi sedikit dan berikan minuman hangat,
Tingkatkan tirah baring atau duduk dan berikan obat sesuai dengan
indikasi
sensasi kesemutan.
Agus P., & Sri L., (2008). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba Medika