Anda di halaman 1dari 1

BAB V

KESIMPULAN

Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting yang terjadi dalam bidang obsterik
berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan dapat terjadinya infeksi korioamnionitis
sampai sepsis yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal dan dapat
menyebabkan infeksi serius pada ibu. Sehingga penting untuk klinisi mengawasi/menangani
pasien dengan ketuban pecah dini secara tepat dan benar agar mengurangi komplikasi yang ada.
Pada kasus ini Ny. MA, 25 tahun G1P0A0 Usia kehamilan 31 minggu dengan ketuban
pecah dini selama 2 hari sebelu masuk rumah sakit. Penegakkan diagnosa ketuban pecah dini
didasarkan anamnesia keluar air-air, tidak bau dan tiba-tiba sejak 2 hari lalu, tanpa lendir
darah. Pada pemeriksaan fisik dengan inspekulo didapatkan portio licin, OUE tertutup, fluor
(+), fluksus (-), pooling (+), hal ini memperkuat diagnosis ketuban pecah dini walaupun tidak
dilakukan uji lakmus. Pada USG didapatkan indeks cairan amnion 3.6 cm. Penatalaksanaan
yang diberikan pada pasien sudah sesuai dengan teori yaitu pada usia kehamilan 31 minggu
yaitu dengan pemberian terapi konservatif berupa pemberian antibiotik, pematangan paru dan
tokolitik.

42

Anda mungkin juga menyukai