Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI PELAYANAN PEMBERIAN ASI DAN

TABLET TAMBAH DARAH (TTD)


DI TEMPAT KERJA
Dyah Yuniar Setiawati
Direktorat Gizi Masyarakat

Disampaikan pada:
Webinar Pelayanan KIA di Tempat Kerja pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru
Jakarta, 27 Januari 2021
PERLINDUNGAN KESEHATAN PEKERJA PEREMPUAN

GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN 2015 APEC Policy Toolkit on


GERAKAN PEKERJA SEHAT PRODUKTIF Health Worker Health
WANITA SEHAT PRODUKTIF (GP2SP) Economic (HWHE)
(GPWSP)
1992
Ditandatangani 4 Kementerian
Penanggulanagn Gizi 18 Januari 2017
(anemia) Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Dalam Negeri
• Kementerian Kementerian Ketenagakerjaan
Kesehatan Kementerian Pemberdayaan
• Kementerian Tenaga Perempuan dan Perlindungan
Kerja dan Anak
Transmigrasi

Pengendalian
Kecukupan Kesehatan Deteksi Dini Pengelolaan ASI
Reproduksi
Lingkungan
Gizi Penyakit di Tempat Kerja
Kerja
Praktek Menyusui yang optimal menurut World Health Organization dan
UNICEF :
 Mulai menyusu dini dalam satu jam pertama setelah bayi lahir (IMD)
 Memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi
(ASI Eksklusif)
 Melanjutkan menyusui sampai anak berusia dua tahun atau lebih dengan
makanan pendamping ASI yang tepat dan adekuat

• Banyak negara belum mencapai persentase ASI Eksklusif sebesar 50%


(target WHA 2025), dan sebagian besar negara maju, berkembang
maupun miskin tidak dapat mencapainya

• Data tidak merata atau terbatas, sehingga kemajuan dan tren sulit
dipantau.
FAKTA GLOBAL
• 45 % kematian anak balita setiap tahun disebabkan kurang Gizi, termasuk menyusui yg
tidak optimal.(Lancet,2013)

• Prevalensi stunting meningkat dengan cepat sampai dengan usia 24 bulan > diperlukan
penyelamatan dalam 1000 HPK (M, De Onis, et.al, 2013)

• Infestasi dalam pencegahan BBLR, Stunting, dan meningkatkan IMD dan ASI eksklusif
berkontribusi dalam menurunkan resiko obese dan penyakit kronis (Patal,2013)

• Tidak menyusui adalah berhubungan dengan kehilangan nilai ekonomi sekitar $302
milyar setiap tahun atau sebesar 0-49% dari Pendapatan Nasional Bruto (Lancet, 2016)

4
FAKTA PRAKTIK MENYUSUI DI INDONESIA
SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA, 2017

INISIASI MENYUSU DINI


(di antara anak umur <2 tahun)
o 57% dapat ASI dalam 1 jam setelah lahir
o 61% segera diletakkan di dada ibu
o 60% terjadi kontak kulit dengan ibu

ASI EKSKLUSIF
Separuh (52%) anak umur <6 bulan mendapat ASI
eksklusif. Median lama pemberian ASI eksklusif
adalah 3 bulan
MANFAAT MENYUSUI
Untuk Bayi
Memenuhi ASI mudah
Meningkatkan Mengupayakan Meningkatkan
semua dicerna dan
daya tahan pertumbuhan bonding
kebutuhan gizi diserap secara
tubuh yang optimal dengan ibu
bayi efisien

Untuk Ibu
Mempercepat Mencegah mengurangi
proses Rahim perdarahan resiko kanker
Kembali ke pasca payudara dan
ukuran semula persalinan kanker ovarium

Meningkatkan Memudahkan ibu, ASI


Alternatif Tersedia pada suhu
bonding
metode KB Yang tepat untuk bayi
dengan bayi
yaitu MAL
Menyusui dalam Situasi Pandemi Covid-19

menyusui sangat bermanfaat Sampai saat ini belum ada bukti


bagi kesehatan dan penularan Covid-19 secara
kelangsungan hidup anak langsung dari ibu ke anak melalui
ASI

Efek perlindungan ASI


sangat kuat dalam melawan Ibu dapat terus menyusui dengan
infeksi penyakit melalui tetap mempraktikkan protokol
peningkatan daya tahan pencegahan penularan infeksi
tubuh anak
REKOMENDASI
KEMENTERIAN KESEHATAN
DUKUNGAN, PERLINDUNGAN & PROMOSI UNTUK
KEBERHASILAN MENYUSUI

√ Memprioritaskan Program dan Layanan Menyusui

√ Inisiatif Rumah Sakit Sayang Bayi

√ Mengakhiri Promosi Produk Pengganti ASI

√ Konseling Menyusui oleh tenaga terlatih

√ Mengimbau semua pemangku kepentingan untuk mempromosikan


& meningkatkan akses ke layanan yang mendukung ibu untuk
melanjutkan praktik menyusui
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN MENYUSUI

Kebijakan, Perencanaan dan Koordinasi

Dukungan Komunikasi & Informasi


International Code, WHA

Pelayanan Kesehatan & Gizi


Perlindungan Maternal (program ASI ibu bekerja)

PMBA di Wilayah Darurat Dukungan Terhadap Ibu &


Masyarakat di Luar Jangkauan

Inisiatif Rumah Sakit Sayang Ibu


HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Semua pemangku
Pengusaha perlu kepentingan perlu
berinvestASI dalam
menciptakan penyediaan akses
lingkungan kerja konseling menyusui
ramah menyusui
Fasyankes
Konseling Menyusui memastikan
oleh tenaga terlatih pelaksanaan
terbukti meningkatkan
cakupan menyusui 10 LMKM
pada RSSB
Kendala Ibu Pekerja gagal beri Asi Eksklusif

Rendahnya
Fasilitas menyusui
dukungan sosial
yang tidak
(keluarga, atasan,
memadai
rekan)

Stres yang
Kesulitan
menyebabkan sulit
meluangkan waktu
keluarnya ASI

Basrowi, et al, 2018 Indri Hapsari Susilowati, Ph.D , Departemen K3 FKM UI


Implementasi PP ASI Eksklusif No 33/2012
Dukungan Pemberian ASI
di Tempat Kerja & Sarana Umum

UU Kesehatan UU Naker
No 36 Th 2009 No 13 Th 2003
Pasal 128, 129 DUKUNGAN Pasal 83
PP ASI No 33/2012
Pasal 30 ayat 1 & pasal 35

PP ASI No 33/2012 PP ASI No 33/2012


Pasal 34 Pasal 30 ayat 3

WAKTU RUANGAN
Peraturan dan Kebijakan
Terkait Pemberian ASI Di Indonesia
UU No 36 Tahun 2009 Permenkes No 49 Tahun 2014
tentang Kesehatan
tentang Standar Mutu Gizi, Pelabelan,
dan Periklanan Susu Formula
PP No 33 Tahun 2012
Pertumbuhan dan Formula Pertumbuhan
tentang Pemberian Air Susu
Anak 1 – 3 tahun
Ibu Eksklusif

Permenkes No. 39 Permenkes No. 15 Tahun 2014


Tahun 2013 tentang Tata Cara Sanksi Administratif
tentang Susu Formula Bayi dan bagi Tenaga Kesehatan, Penyelenggara
Produk Bayi lainnya Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
Penyelenggara Satuan Pendidikan
Permenkes No. 15 Kesehatan, serta Produsen dan
Tahun 2013 Distributor Susu Formula Bayi dan/atau
tentang Tata Cara Penyediaan produk bayi lainnya
Fasilitas Khusus Menyusui dan/ yang dapat menghambat keberhasilan
atau Memerah Air Susu Ibu Program Pemberian ASI Eksklusif 14
Peraturan dan Kebijakan
Terkait Pemberian ASI Di Indonesia
Kepmenkes No. 450/ MENKES/ SK/ VI/ Permenkes No. 25 Tahun 2014 Tentang
2004 tentang Pemberian ASI secara Upaya Kesehatan Anak
Eksklusif pada Bayi di Indonesia

Permenkes No 97 Tahun 2014 tentang


Permenkes No. 603/ MENKES/ SK/ VII/ Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
2008 Tentang Pemberlakuan Pedoman Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa
Pelaksanaan Program Rumah Sakit Sesudah Melahirkan , Penyelenggaraan
Sayang Ibu dan Bayi Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan
Kesehatan Seksual
Peraturan Bersama Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan, Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Peraturan Kepala Badan POM No. 14
Menteri Kesehatan No. 48/ MEN.PP/ Tahun 2015 Tentang Penerapan Program
XII/ 2008, PER.27/ MEN/ XII/ 2008 dan Manajemen Risiko Keamanan Pangan di
No. 1177/ MENKES/PB/XII/ 2008 Industri Formula Bayi, Formula Lanjutan,
Tentang Peningkatan Pemberian ASI dan Formula Pertumbuhan
selama waktu kerja di tempat kerja
RUANG LAKTASI • Ruangan dapat menampung untuk minimal 3 orang, dengan
luas 3x4 m
• Ruangan dapat dikunci dan mudah dijangkau oleh semua
orang
• Letaknya tidak bersebelahan dengan toilet
• Ada tempat cuci tangan dengan air mengalir + sabun cuci
tangan + tissue atau handuk tangan
• Ada meja dan kursi/ sofa dengan sandaran
• Ada lemari untuk menyimpan perlengakapan memerah ASI
• Ada lemari pendingin yang dilengkapi dengan freezer
• Ada tempat sampah tertutup
• Ada air minum yang panas dan dingin
• Ada checklist penggunaan ruang ASI
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD)
UU NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN

SALAH SATU UPAYA


YANG DILAKUKAN
ADALAH DENGAN
SUPLEMENTASI
GIZI
SUPLEMENTASI GIZI
Surat Edaran Dirjen Kesehatan Masyarakat Nomor HK.02.02/V/393/2020
tentang Pelayanan Gizi dalam Pandemi COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan
Kab/ Kota untuk meningkatkan koordinasi kepada seluruh
pemangku kepentingan di tingkat provinsi, Kab/ Kota Kecamatan
dan desa
 Memastikan ketersediaan dan distribusi suplementasi bagi kelompok
rawan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip kemanan seperti
social dan physical distancing
 Tablet Tambah Darah tetap diberikan kepada ibu hamil
 Makanan Tambahan ibu hamil diberikan kepada semua ibu hamil
dengan prioritas ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronik (KEK)
dan memiliki factor risiko ekonomi dan keterbatasan akses pelayanan
kesehatan
 Makanan tambahan balita diberikan pada semua balita dengan prioritas
balita yang mengalami gizii kurang dan memiiki faktor risiko ekonomi
dan keterbatasan akses pelayanan kesehatan
 Memastikan ketersediaan vitamin A untuk pemberian berikutnya
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH
5
60 mg besi elemental
400 mcg asam folat 4

3
Pemberian TTD
2 Saat ini TTD untuk WUS
1 Pemberian program saat Pandemi
TTD hanya untuk Covid dilakukan
Pemberian di
disertai ibu hamil dan dengan
Prinsip tatanan
dengan remaja putri penyesuaian
Blanked fasyankes dan
Edukasi
Approach tatanan
tempat kerja Fortifikasi Zat Besi
pada tepung terigu, dan beras.
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH
PADA REMAJA PUTRI DAN WUS
(SE Nomor HK.03.03/V/0595/2016)

 1 tablet per minggu sepanjang tahun


 Pemberian TTD di sekolah pada remaja putri usia 12-18 tahun
dengan menentukan hari minum bersama di sekolah
 Pemberian TTD pada WUS di tempat kerja mengacu pada
Program Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP)
menggunakan TTD yang disediakan oleh institusi atau mandiri
KESIMPULAN

1. Pemberian ASI tetap dilakukan selama masa


pandemi
2. Dukungan pemberian ASI di tempat kerja
dengan menyediakan fasilitas untuk menyusui
dan/atau memerah ASI sesuai kondisi
kemampuan perusahaan
3. Pemberian TTD pada WUS di tempat kerja
mengacu pada Program Gerakan Pekerja
Perempuan Sehat Produktif (GP2SP)
menggunakan TTD yang disediakan oleh
institusi atau mandiri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai