Disusun Oleh :
2021
SISTEM UTILITAS BANGUNAN
Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi,
dan mobilitas dalam bangunan.
Jenis perancangan utilitas bangunan tinggi adalah sebagai berikut:
1. Perancangan sistem plambing dan sanitasi
2. Perancangan pencegahan kebakaran
3. Perancangan tata udara atau penghawaan
4. Perancangan daya listrik dan penerangan atau pencahayaan
5. Perancangan komunikasi
6. Perancangan CCTV dan sistem sekuritas
7. Perancangan penangkal petir
8. Perancangan tata suara
9. Perancangan transportasi dalam bangunan
10. Perancangan landasan helikopter
11. Perancangan pembuangan limbah sampah
12. Perancangan alat pembersih luar bangunan
1. Reservoir bawah
2. Reservoir atas
Untuk membuang dan mengalirkan air kotor ini, ada yang dapat digabung
pembuangannya da nada yang harus dipisahkan serta diproses tersendiri.
Cara lain adalah dengan menggunakan pompa untuk menampung air pada
tangki di atas bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke tempat-tempat yang
memerlukan dengan menggunakan sistem gravitasi / turun langsung. Pada tempat
tertentu dengan jarak kurang dari 9m biasa menggunakan pompa tekan.
2. PENCEGAHAN KEBAKARAN
Untuk menghindari terjadinya kebakaran pada suatu bangunan, diperlukan suatu cara /
sistem pencegahan kebakaran karena kebakaran dapat menimbulkan kerugian berupa korban
manusia, harta benda, terganggunya proses produksi barang dan jasa, kerusakan lingkungan
dan terganggunya masyarakat.
Peran arsitek dalam perancangan sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran:
1. Merencanakan / menentukan lokasi area isolasi pada perencanaan denah bangunan
seperti area core bangunan, tangga kebakaran, ruangan-ruangan khusus, dan lain-lain.
2. Menentukan bahan-bahan / finishing bangunan yang bersifat tahan api (fireproof), tidak
mudah terbakar (non-combustible), dan tidak menghasilkan asap apabila terbakar.
3. Merencanakan letak dan jenis tangga kebakaran.
4. Menentukan letak alat-alat pemadam kebakaran seperti:
a. Di dalam bangunan : - sprinkler
- detector
- hydrant
- fire extinghuiser
- gas (mis: halon)
- lift kebakaran
b. Di luar gedung : - hydrant taman
- pompa kebakaran
5. Merencanakan posisi helipad (bila ada)
6. Merencanakan jalan masuk / akses untuk mobil pemadam kebakaran pada halaman
gedung, terutama untuk mencapai sarana / peralatan pemadam kebakaran
7. Menentukan posisi pintu-pintu ruangan yang karena letak dan fungsi ruangannya harus
membuka keluar (baik ruangan maupun bangunan
Pertimbangan pokok kebutuhan sistem penanggulangan kebakaran pada bangunan tinggi:
1. Sebagian terbesar lantai bangunan tinggi berada diluar jangkauan tangga kebakaran
2. Evakuasi darurat menyeluruh pada bangunan tinggi mustahil dilakukan dalam waktu
yang singkat (< 10 menit)
Tips aman terhindar dari bahaya kebakaran:
1. Ketika anda memasuki gedung:
a. Pahami sarana jalan keluar (emergency exit) pada saat anda memasuki gedung /
mall
b. Perhatikan dan ingat peralatan tombol alarm kebakaran pada lantai tempat anda
berada
c. Anda harus tahu dimana letak alat pemadam api ringan / hidran gedung, harus tahu
pula menggunakannya
2. Ketika anda melihat adanya kebakaran:
a. Jika menjumpai kebakaran gunakan tombol alarm terdekat untuk memberikan tanda
bahaya atau menghubungi operator telepon
b. Gunakan alat pemadam kebakaran api / hidran gedung terdekat untuk memadamkan
kebakaran, hindari resiko keselamatan jiwa
c. Jika kebakaran tidak dapat dikendalikan tutup semua pintu yang dilewati,
tinggalkan gedung melalui tangga kebakaran. Jangan sekali-sekali menggunakan
lift ataupun elevator
3. Ketika anda terjebak dalam kebakaran / asap:
a. Minta tolong, beritahukan dimana anda berada dengan cara menghubungi operator
telepon, dengan cara memukul-mukul pintu atau dengan mengibarkan sesuatu pada
jendela untuk menerangkan orang-orang yang ada di bawah
b. Agar api tidak masuk ke dalam ruangan, tutuplah celah-celah pintu dengan kain /
handuk basah
c. Jika disekeliling anda penuh dengan asap, bernafaslah pendek-pendek, dan
berjalanlah dengan merangkak karena udara pada permukaan lantai lebih bersih
d. Janganlah melompat, regu penyelamat pasti segera menolong anda
2.1 KLASIFIKASI BANGUNAN MENURUT KETENTUAN STRUKTUR UTAMA
Klasifikasi bangunan menurut ketentuan struktur utamanya terhadap api, dibagi
dalam 4 kelas:
1. Kelas A
Struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya 3 jam. Bangunan
kelas A ini biasanya merupakan bangunan untuk kegiatan umum, seperti hotel,
pertokoan dan pasar raya, perkantoran, rumah sakit, bangunan industri, tempat
hiburan, museum, dan bangunan dengan penggunaan ganda / campuran.
2. Kelas B
Struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya 2 jam. Bangunan-
bangunan tersebut meliputi perumahan bertingkat, asrama, sekolah, dan tempat
ibadah.
3. Kelas C
Bangunan-bangunan dengan ketahanan api dari struktur utamanya selama 1 jam
biasanya bangunan-bangunan yang tidak bertingkat dan sederhana.
4. Kelas D
Bangunan-bangunan yang tidak tercakup ke dalam kelas A, B, C dan diatur
tersendiri, seperti instalasi nuklir dan gudang-gudang senjata atau mesin.
2.6 HALON
Pada daerah yang penanggulangan pemadam kebakarannya tidak diperbolehkan
menggunakan air, seperti pada ruangan penuh dengan peralatan-peralatan atau ruangan
arsip. Ruangan tersebut harus dilengkapi dengan sistem pemadam kebakaran, yaitu sistem
halon.
Tabung gas halon diletakkan dan dihubungkan dengan instalasi ke arah sprinkler.
Kalau terjadi kebakaran, kepala sprinkler akan pecah dan secara otomatis gas halon akan
mengalir keluar untuk memadamkan kebakaran. Selain gas halon yang sudah tidak boleh
dipergunakan, terdapat sistem lain yaitu alat pemadam yang menggunakan busa (foam),
Dry Chemical CO2, atau bahan lainnya.
Udara yang nyaman mempunyai kecepatan tidak lebih dari 5 km/jam dengan suhu
temperature < 30°C dan banyak mengandung O2. Dengan memenuhi persyaratan tersebut,
kenyamanan akan dinikmati sehingga semua kegiatan di bangunan dapat berjalan dengan baik.
Evaporator
Expansion valve
----------------------- (Penurunan
Cairan dingin: Tekanan dan
Tek rendah Temperatur)
Temp rendah
Generator akan mengeluarkan suara gaduh dan asap dari bekas pembakaran
minyak diesel maka sebaiknya diletakkan berjauhan dengan ruang kerja. Ruang panel
dan ruang stabilisator adalah tempat untuk menyambung kabel-kabel dari generator
sebagai daya emergency sehingga ruang generator harus sedekat mungkin dengan ruangan
tersebut. Karena mengeluarkan asap generator harus diletakan bersebelahan dengan
ruang terbuka.
Ruang untuk generator sebaiknya tertutup rapat, paling baik dengan atap beton
dan dinding dibuat dari tembok rangkap, dan kalau perlu diberi alat peredam suara,
semuanya berfungsi mengurangi suara bising yang dihasilkan generator. Pondasi
generator dibuat terpisah dengan pondasi bangunan dengan cara diberi lapisan ijuk
dengan pasir. Mengingat udara di dalam ruang generator akan menjadi panas akibat dari
mesin generator maka perlu adanya ventilasi atau diberi bantuan alat exhaust untuk
mengalirkan udara ke dalam ruang tersebut.
5. TELEPON
Sistem telepon harus menggunakan sistem hubungan seperti saluran untuk daya
pembangkit computer, yaitu aliran di dalam lantai (floor duct). Diperlukan juga sistem panel –
panel atau terminal telepon, yang dapat langsung berhubungan dengan luar melalui penggunaan
sistem terminal utama menuju titik – titik yang diperlukan atau penggunaan sistem PABX
(Private Automatic Branch Exchange).
Supaya sistem telepon ini dapat berfungsi harus dipersiapkan :
1. Panel distribusi saluran telepon.
2. Unit PABX sesuai dengan jumlah sambungan
3. Handset telepon sama dengan jumlah kebutuhan
4. Kabel telepon dalam bangunan
5. Konektor kabel bangunan
Untuk menentukan jumlah pesawat telepon direct line maupun extensions harus
mempertimbangkan faktor – faktor :
1. Jabatan personel
2. Tugas personel yang dianggap cukup penting sehingga memerlukan sarana telepon
3. Jumlah dari penyewa gedung perkantoran bertingkat
4. Fungsi ruangan dan lokasi
6.CCTV DAN SISTEM SEKURITI
CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memonitor suatu
ruangan melalui layar televisi / monitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang
dipasang di setiap sudut ruangan yang diinginkan oleh bagian keamanan.
Sistem kamera dan TV ini terbatas pada gedung tersebut. Semua kegiatan di dalamnya dapat
dimonitori di suatu ruangan sekuriti. CCTV ini dapat bekerja 24 jam sesuai dengan kebutuhan.
Setiap gambar dapat ditayang-ulang pada posisi waktu yang diinginkan oleh operator.
Karena bersifat rahasia, maka perletakan kamera dan tempat monitor diatur oleh bagian sekuriti,
dalam sistem ini, peralatan yang diperlukan adalah :
7. PENANGKAL PETIR
Pada bangunan bertingkat perlu dilakukan pengamanan bahaya sambaran petir dengan
cara memasang penangkal petir yang diletakkan pada puncak bangunan. Penangkal petir harus
dipasang pada bangunan yang minimal memiliki ketinggian 2 lantai dan yang lebih utama
adalah bangunan yang memiliki ketinggian paling tinggi dari bangunan yang berada di
sekitarnya. Fungsi dari penangkal petir itu sendiri adalah untuk pengamanan bangunan dari
bahaya sambaran petir Jadi, sistem penangkalan petir harus dapat melindungi seluruh bagian
bangunan dan manusia yang ada di dalamnya. Berikut ini adalah pembagian sistem instalasi
penangkal petir.
Batang runcing yang dipasang paling atas terbuat dari copper spit, batang
tersebut dihubungkan dengan batang tembaga menuju ke batang elektroda yang
ditanahkan. Pada batang eletroda tersebut dibuat bak kontrol untuk memudahkan
pemeriksaan dan pengetesan. Sistem ini sederhana, instalasinya cepat dan mudah,
biayanya murah dan mampu melindungi rumah dari efek sambaran petir. Akan tetapi
sistem ini tidak cocok pada daerah yang memiliki frekuensi sambaran petirnya tinggi,
jangkauan perlindungan terbatas dan tidak mampu melindungi peralatan-peralatan
listrik yang ada di dalam bangunan dari medan magnet yang ditimbulkan oleh petir.
Sistem ini hampir sama dengan sistem Konvensional/Franklin, akan tetapi sistem
ini dapat dibuat memanjang sehingga jangkauannya lebih luas. Biaya yang dibutuhkan
sedikit lebih mahal dari sistem Konvensional dan sistem ini sedikit mengganggu keindahan
pada bangunan.
Cara kerja sistem ini adalah menyalurkan aliran listrik yang diterima melalui kabel-
kabel konduktor yang dibuat, sehingga partikel muatan yang berada dalam aliran listrik
akan bertabrakan dengan medan elektromagnetik yang diciptakan oleh konduktor dan
kemudian disalurkan ke tanah. Kerusakan peralatan-peralatan listrik yang ada di dalam
bangunan akibat sambaran listrik dapat diminimalisir dengan menggunakan sistem ini.
Sistem ini cocok untuk bangunan tinggi dan besar, karena menggunakan sistem
payung yang pemasangannya tidak perlu dibuat tinggi. Cara pemasangan sistem ini adalah
dengan menghubungkan titik puncak dari alat penangkal petir dengan pipa tembaga yang
menuju ke tanah yang berair. Pada satu bangunan cukup menggunakan satu tempat
penangkal petir sebab bentangan perlindungan sistem ini cukup besar. Keindahan
bangunan tidak akan terganggu jika tempat-tempat tersebut dibuat sedemikian rupa.
Sistem Thomas
Faktor- Faktor Perancangan Sistem Penangkal Petir
- Keamanan teknis
- Penampang hantaran-hantaran pentanahan
- Ketahanan teknis
- Ketahanan terhadap korosi
- Bentuk dan ukuran bangunan
- Faktor ekonomis
Sistem tata suara perlu direncanakan untuk memberikan fasilitas kelengkapan pada
bangunan. Tata suara tersebut dapat berupa background music dan announcing system (public
address) yang berfungsi sebagai penghias keheningan ruangan atau jika terdapat pengumuman-
pengumuman yang penting. Pada bangunan-bangunan umum terdapat sistem untuk car call.
Beberapa peralatan yang berhubungan dengan tata suara, seperti speaker, volume control,
microphone, cassette deck, mix amplifier, speaker selector switch dan horn speaker yang biasanya
digunakan utuk car call.
Peletakan speaker sangat mempengaruhi rencana langit-langit pada ruangan umum atau
kantor. Hal tersebut menjadikan letak speaker satu dengan yang lain perlu diperhatikan agar suara
yang dihasilkan dapat dinikmati dengan baik.
Speaker-Speaker
Horn Speaker
Horn speaker biasanya terletak di tempat parkir terbuka dan di tempat sopir-sopir
beristirahat, sehingga suara yang dihasilkan oleh horn speaker hanya dapat didengarkan oleh
sopir-sopir yang menunggu mobil.
Alat-alat ini biasanya diletakkan di tempat yang aman, strategis, mudah dijangkau dan
tidak mengganggu ruangan. Sebaiknya alat-alat ini diletakkan di reception desk atau pada
ruangan khusus yang dekat dengan reception desk. Ruangan tersebut harus ditangani oleh
operator yang berperan sebagai pengelola alat-alat tersebut.
Microphone
Sebuah bangunan tinggi memerlukan suatu alat transportasi angkut yang memberi
kenyamanan. Berikut adalah beberapa alat angkut sesuai dengan arah geraknya :
Elevator atau yang sering disebut lift adalah sebuah alat angkut yang digunakan
untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang
pada bangunan-bangunan yang memiliki ketinggian lebih dari 4 lantai, karena manusia
hanya mampu naik dan turun bangunan sampai 4 lantai.
Berdasarkan fungsinya, secara umum elevator atau lift dapat dibagi menjadi :
a. Lift Penumpang (Passenger Elevator)
Lift ini digunakan untuk mengangkut penumpang manusia. Terdapat 2 macam
lift penumpang yaitu lift penumpang yang tertutup dan terbuka. Lift penumpang
yang tertutup dengan kecepatan rendah hanya bisa melayani bangunan yang
tingkatannya tidak lebih dari 10 lantai, sedangkan kecepatan tinggi bisa
melayani bangunan yang
memiliki tingkatan lebih dari 10 lantai. Pada lift penumpang perlu dibedakan
dari segi kapasitas, jumlah muatan dan kecepatan.
b. Lift Barang (Freight Elevator)
Lift ini biasa disebut lift service karena lift ini biasanya digunakan untuk
mengangkut barang/beban berat dan peralatan atau perlengkapan gedung.
(Gambar 2)
c. Lift Makanan (Dumb Weiters)
Lift ini digunakan untuk mengangkut makanan. Letaknya biasanya ada di dalam
dapur. Biasanya lift ini digunakan di dalam restoran. (Gambar 3)
d. Lift Pemadam Kebakaran
Lift ini biasanya digunakan oleh petugas pemadam kebakaran pada saat teerjadi
kebakaran. Karena lift ini digunakan untuk pemadam kebakaran, maka lift ini
harus tahan terhadap api minimal selama 2 jam. Pintu pada lift terakhir harus
dapat langsung dijangkau dari luar.
e. Lift Rumah Sakit
Lift ini digunakan untuk mengangkut orang sakit. Biasanya lift ini ukurannya
memanjang dan memiliki 2 pintu yang letaknya berlawanan. (Gambar 4)
- Sistem gearless yaitu mesin di atas. Biasanya sistem ini digunakan untuk lift kantor,
pertokoan, hotel, apartemen dan rumah sakit.
- Sistem hydrolic yaitu mesin di bawah terbatas 3-4 lantai. Sistem ini biasanya digunakan
pada lift makanan.
Berikut adalah bagian utama lift yang harus diperhatikan dalam proses perancangan :
- Lift Pit
Lift pit adalah tempat pemberhentian terakhir yang paling bawah berupa buffer sangkar
dan buffer beban pengimbang.
- Ruang Luncur (Hoist Way)
Ruang luncur adalah tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, tempat pintu-pintu masuk
ke sangkar/kereta lift, tempat meluncurnya beban pengimbang (counter weight) dan
tempat meletakkan rel-rel peluncur.
- Ruang Mesin
Ruang mesin adalah tempat untuk meletakkan mesin atau motor traksi lift dan tempat
panel kontrol untuk mengatur jalannya lift.
Kenveyor adalah alat angkut berupa landasan/lantai berjalan untuk manusia atau
barang yang dipasang dalam keadaan datar atau kemiringan tertentu. Landasan tersebut
berupa plat yang terpotong-potong kemudian plat yang satu dengan yang lain dihubungkan
dengan rantai dan dinding sebagai pegangan. Lebar alat ini dibuat untuk 2 orang. Alat ini
bertujuan untuk mengurangi beban dalam membawa beban berat dan menghilangkan
kejenuhan ketika berjalan dalam jarak tempuh yang cukup jauh. Jarak jangkauan tergantung
kebutuhan. Alat ini umumnya dapat kita temukan di terminal, airport, stasiun dan pabrik.
3. Eskalator (arah geraknya secara diagonal)
Eskalator adalah alat transportasi angkut yang serupa dengan alat angkut konveyor.
Alat ini berupa tangga berjalan untuk pergerakan orang yang padat dan ramai. Kemiringan
alat ini berbeda dengan konveyor. Kemiringan konveyor kurang dari 10°, sedangkan
eskalator kemiringannya lebih besar dari 10°. Alat ini bertujuan mengangkut orang
dengan aman, nyaman dan cepat tanpa membutuhkan waktu untuk menunggu. Panjang
eskalator disesuaikan dengan kebutuhan dan lebar eskalator untuk 2 orang. Penyusunan dan
pemasangannya dibuat sejajar, berurutan atau saling bersilangan.
Eskalator dapat bergerak maju dan mundur karena terdiri atas segmen-segmen dari
tiap anak tangga yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Sama seperti elevator,
eskalator dapat bekerja secara otomatis. Eskalator pada waktu tertentu akan berhenti dan
akan berjalan kembali ketika terdapat sinyal yang menunjukkan bahwa ada penumpang yang
akan menggunakan eskalator tersebut. Lokasi penempatan eskalator biasanya berada di arus
sirkulasi utama sehingga mudah dilihat oleh pengguna, di area yang mendominasi serta
tempat yang memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna untuk mencapainya.
Terdapat 2 macam penyunan eskalator yaitu secara crisscross plan dan paralel. Penyusunan
secara paralel biayanya lebih mahal dan penggunaan ruang kurang efisien, sedangkan
crisscross plan biayanya lebih murah dan penggunan ruang lebih efisien.
Syarat-syarat keamanan
Syarat-syarat kenyamanan
Landasan Helikopter
- Boks-boks yang terletak di tempat-tempat bagian servis di setiap lantai untuk tempat
pembuangan sampah.
- Boks penampungan yang berada di bagian paling bawah berupa gudang yang
dilengkapi kereta-kereta bak sampah.
Boks yang berada di setiap lantai dihubungkan oleh pipa-pipa penghubung yang terbuat
dari beton, PVC atau asbes dengan diameter sekitar 10” -14”. Pada bagian atas dinding diberi
lubang untuk udara masuk.
Fasilitas-Fasilitas Pelengkap
1. Tempat Sampah
Sampah yang dibuang pada tempat sampah yang berada di masing-masing ruangan dibuang
ke tempat pengumpulan sampah dengan troli, lift atau shaft.
2. Troli
Sampah-sampah yang ada di ruangan-ruangan dibuang ke troli yang berada di beberapa
tempat tertentu di setiap lantai dan kemudian dibawa turun ke tempat pengumpulan sampah
dengan menggunakan lift.
3. Shaft
Sampah-sampah dibuang melalui shaft yang berhubungan langsung dengan tempat
pengumpulan sampah yang berada di lantai dasar.
Pada bangunan tinggi dibutuhkan alat untuk membersihkan bagian luar dari bangunan dari
debu-debu yang melekat pda dinding dan kaca bangunan agar warna bangunan tetap terjaga dan
terawat. Alat tersebut berupa gondola yang dipasang di dinding setiap bangunan bertingkat yang
berfungsi sebagai tempat untuk mengangkut orang-orang yang akan membersihkan bagian luar
bangunan. Pada bangunan yang memiliki ketinggian kurang dari 4-5 lantai tidak menggunakan
gondola untuk membersihkan luar bangunan melainkan alat lain yang memiliki fungsi yang sama
seperti gondola. Ukuran kereta yang digunakan untuk orang bekerja berukuran 1-3 orang. Kereta
terbuat dari alumunium yang ringan. Ketika gondola sedang tidak digunakan sebaiknya simpan
di tempat yang aman agar tidak terkena panas dan hujan.
2. Secara otomatis gondola dapat digerakkan ke kiri dan ke kanan kemudian ke atas dan ke
bawah dari dalam kereta. Diperlukan alat di atas yang bergerak menggunakan rel agar
kereta dapat bergerak ke samping. Alat ini membutuhkan sumber tenaga.
Penggunaan Gondola