Anda di halaman 1dari 1

Untuk melakukan deteksi virus corona, setidaknya dibutuhkan waktu 3 hingga 5 jam

penelitian. Peneliti menggunakan metode kombinasi teknik PCR (polymerase chain reaction)
dan sequencing dengan gen RNA-dependent RNA Polymerase (RdRP) virus sebagai penanda
identifikasi. Dalam prosesnya, ketika sampel virus sudah didapat, ilmuwan akan melakukan
serangkaian penelitian di ruangan preparasi reagen. Penyiapan reagen merupakan langkah awal
untuk mendeteksi suatu virus. Reagen akan disimpan di lemari pendingin dengan suhu -20
derajat Celcius.
Langkah selanjutnya adalah virus akan dimasukkan ke dalam sebuah tabung yang di
dalamnya terdapat beberapa cairan khusus, mengandung bahan kimia spesifik untuk dapat
mendeteksi novel coronavirus. Setelah virus diteliti di ruangan preparasi reagen, periset
berpindah tempat ke ruang ekstraksi dan amplifikasi. Di sanalah virus akan dideteksi dengan
menggunakan alat bernama biosafety cabinet. Di dalam alat tersebut akan dilakukan master mix,
yakni pencampuran antara reagen dan clinical sampel dari pasien yang suspect COVID-19,
berupa apusan dari tenggorokan atau saluran pernapasan.
Master mix yang sudah dipersiapkan di ruangan sebelumnya kemudian dibagi-bagi ke
dalam tabung terpisah yang lebih kecil. Kemudian dimasukkan sampel atau material genetik
yang sudah diekstraksi. Hasil master mix kemudian dibawa ke ruangan yang terdapat mesin
kuantitatif PCR. Di mesin inilah deteksi keberadaan material genetik virus akan dibaca. Hasilnya
berupa grafik yang menunjukkan perkiraan jumlah virus, termasuk menentukan apakah hasilnya
negatif atau positif.

Dalam hal ini Frilasita mengatakan, LBM Eijkman berpengalaman dalam menangani penyakit
infeksi yang baru muncul. Salah satunya adalah mengidentifikasi virus Flu Burung pada 2005,
kasus molekuler West-Nile yang terjadi pada 2012, virus zika, serta kasus tifoid dan leptospirosis
di Jeneponto pada 2019.
"Kami juga pernah mengidentifikasi mikroba pada populasi pemburu, pedagang, dan konsumen
satwa liar di Tomohon Sulawesi Utara dan berhasil mendeteksi keberadaan virus corona di
manusia," tambahnya.

Anda mungkin juga menyukai