OLEH :
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Golongan IVA....................................................3
2.2 Bentuk Unsur Golongan IVA...............................................3
2.3 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Unsur Golongan IVA...............6
2.4 Cara Pembuatan Unsur Golongan IVA...............................11
2.5 Kegunaan dalam Kehidupan Manusia dan Lingkungan.....13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
iii
1.2 Rumusan Masalah
1. Agar dapat mengetahui sifat fisika dan sifat kimia golongan IVA.
2. Agar dapat mengetahui bentuk zat kimia dari golongan IVA.
3. Agar dapat mengetahui manfaat golongan IVA dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Agar dapat mengetahui proses pembuatan golongan IVA .
iii
BAB II
PEMBAHASAN
a. Karbon (C)
iii
1) Intan
Intan atau berlian merupakan alotrop karbon yang sangat
istimewa. Disebut istimewa karena intan dikenal memiliki nilai
ekonomi yang tinggi dan hingga saat ini intan dikenal sebagai
mineral alami yang memiliki tingkat kekerasan yang sangat tinggi
dimana belum ada mineral lain yang berhasil menggores ataupun
memotong intan, kecuali dengan intan lain. Selain itu, intan
memiliki tingkat dispersi cahaya yang tinggi.
Intan bersifat isolator listrik namun dapat menyerap panas
dengan sangat baik. Dalam struktur intan, setiap atom karbon
berikatan secara kovalen dengan 4 buah atom karbon lain dengan
bentuk tetrahedral.
2) Grafit
Tidak seperti Intan, Grafit merupakan alotrop karbon yang
paling rapuh. Grafit berwarna hitam dan kusam. Grafit merupakan
isolator panas namun bersifat konduktor pada listrik. Grafit
biasanya ditemui pada bagian hitam dari pensil untuk menulis atau
menggambar. Selain itu, grafit bisa juga dijadikan sebagai minyak
pelumas. Grafit juga menjadi salah satu bagian di dalam baterai.
Dalam struktur grafit, setiap atom karbon membentuk
ikatan kovalen dengan tiga atom karbon lainnya membentuk
susunan heksagonal dengan struktur berlapis seperti tumpukan
kartu.
3) Fullerene
Fullrene merupakan karbon yang memiliki bentuk seperti
rongga, misalnya bola mikroskopis dan tabung yaitu tabung nano.
Pada fullerene, 1 molekul karbon terdiri dari 60 atom karbon
dimana setiap karbon berikatan dengan 3 atom karbon.
4) Amorf
Amorf merupakan salah satu bentuk dari unsur karbon di
alam yang dapat ditemukan dalam bentuk seperti arang, kokas,
iii
batu bara, dan karbon hitam dengan sifat yang rapuh. Struktur dari
karbon ini tidak berbentuk kristal. Namun, saat memeriksa struktur
molekul secara rinci, maka akan ditemukan kristal kecil yang mirip
dengan intan dan grafit. Oleh karena itu, amorf sering dianggap
sebagai bentuk varian dari grafit.
b. Silikon (Si)
Silikon ditemukan tidak dalam keadaan bebas dan murni di alam,
tetapi ditemukan dalam bentuk silikat dan silikon dioksida (dikenal
sebagai silika). Bentuk silikon dioksida dapat ditemukan pada pasir,
kuarsa, dan serbuk batuan. Bentuk silikat dapat ditemukan diantaranya
pada granit, lempung, dan mika.
c. Germanium (Ge)
Keberadaan unsur Germanium di alam sangat langka. Germanium
ditemukan tersebar di bijih logam lain, seperti seng, sehingga germanium
diperoleh sebagai produk sampngan dari pengolahan berbagai bijih logam
lain. Bijih yang paling umum ditemukan adalah germanite yang
merupakan tembaga besi germanium sulfida dengan kandungan sekitar
8% germanium.
d. Timah (Sn)
Timah merupakan logam berwarna putih keperakan, dengan
kekerasan yang rendah, dapat ditempa ("malleable"), mempunyai sifat
konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, relatif lunak, tahan karat dan
memiliki titik leleh yang rendah dan memilki struktur kristal yang tinggi.
e. Timbal (Pb)
Timbal (Pb) adalah logam berat yang terdapat secara alami di
dalam kerak bumi. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari hasil aktivitas
manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb
alami yang terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit
bijih logam.
iii
2.3 Sifat Fisika dan Kimia Unsur Golongan IVA
a. Karbon (C)
iii
Karbon bereaksi langsung dengan Fluor, dengan
reaksi sebagai berikut:
C(s) + 2 F2(g) → CF4(g)
Karbon dibakar dalam udara yang terbatas
jumlahnya menghasilkan karbon monoksida.
2C(s) + O2(g) → 2CO(g)
Jika dibakar dalam kelebihan udara, akan terbentuk
karbon dioksida
2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g)
Membentuk asam oksi bila karbon dipanaskan dalam
udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen
membentuk CO 2 dan jika CO 2 ini bereaksi dengan
air akan membentuk asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(l)
b. Silikon (Si)
1) Sifat Fisika Silikon
Titik Leleh, ºc : 1,412
Titik Didih, ºc : 2,680
Distribusi Elektron : 2,84
Energi Pengionan : 8,2 Ev/Atm Atau Kj/Mol
Jari-Jari Kovalen, Å : 1,18
Jari-Jari Ion, Å : 0,41 (Si4+)
Keelektronegatifan : 1,8
2) Sifat Kimia Silikon
Kurang reaktif dibandingkan karbon dan bersifat nontoksik.
Silikon berwarna abu mengipalp dan bersifat seperti logam
yang kurang reaktif akan bereaksi dengan uap air pada suhu
tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat.
Bila bereaksi dengan halogen, secara umum reaksi yang
terjadi dituliskan seperti berikut.
- Si + 2X2 à SiX4.
Bila dipanaskan dengan oksigen, akan membentuk oksida
SiO3. Apabilaoksida ini bereaksi dengan air akan
membentuk 2 asam yaitu asam ortosilikat (H4SiO4) dan
asam metasilikat (H2SiO3). Senyawa ini larut dalam air
tetapi bereaksi dengan basa.
iii
- H4SiO4(1) + 4 NaOH(1) à Na4SiO4(1) + H2O(1)
Silikon membentuk garam dari asam oksi, antara lain
sebagai berikut.
- Na2SiO3 = natrium metalisikat.
- Mg2SiO4 = magnesium ortosilikat.
- LiAl(SiO3)2 = lithium aluminium metalisikat.
Adapun persamaan reaksi pada karbon adalah sebagai berikut.
c. Germanium (Ge)
1) Sifat Fisika Germanium (Ge)
Massa atom : 72,59
Bilangan oksidasi :4
Nomor atom : 32
Titik didih : 2830 c
iii
Titik leleh : 937,4 c
Massa jenis : 5,32 g/ml
Kerapatan : 1,88 gr/ml
Sifat fisik pada suhu kamar : abu-abu putih
Jumlah ikatan dalam senyawa: 4
Rumus klorida : GeCl4
Titik didih kloridanya : 84
Bentuknya : kristal dan rapuh
2) Sifat Kimia Germanium (Ge)
Bilangan oksidasi : 4,2, -4
Nomor atom : 50
Nomor massa : 118,71
Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli)
Energi ionisasi : 708,6 kJ/mol
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari ikatan kovalen : 139 pm
d. Timah (Sn)
1) Sifat Fisika Timah
Fasa : padatan
Densitas :7,365 g/cm3 (Sn putih)
5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)
Titik didih : 231,93
Titik didih : 2602 C
Panas fusi : 7,03 kJ/mol
Kalor jenis : 27,112 J/molK
2) Sifat Kimia
Bilangan oksidasi : 4,2, -4
Nomor atom : 50
Nomor massa : 118,71
Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli)
Energi ionisasi : 708,6 kJ/mol
Jari-jari atom : 140 pm
Jari-jari ikatan kovalen : 139 pm
iii
dalam air akan tetapi larut dengan basa kuat SnO2 larut
dalam asam halide membentuk heksahalostanat seperti:
SnO2 + 6HI → H2SnI6 + H2O
Atau jika dilarutkan dalam asam cuka maka
SnO2 + 6H2SO4 → Sn(SO4)2+ 2H2O
SnO2 larut dalam basa membentuk stanat dengan rumus
umum Na₂SnO₃ . SnO2 digunakan bersma dengan
vanadium oksida sebagai katalis untuk oksidasi senyawa
aromatic.
e. Timbal (Pb)
1) Sifat Fisika
Fasa pada suhu kamar : padatan
Densitas : 11,34 g/cm3
Titik leleh : 327,5 C
Titik didih : 1749 C
2) Sifat Kimia
Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
Massa atom relative 207,2
Memiliki Valensi 2 dan 4.
Tahan Radiasi
iii
terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih
logam.
a. Karbon (C)
Karbon terdapat dialam sebagai grafit buatan dengan mereaksikan
coke dengan silikia (SiO₂) dengan reaksi sebagai berikut:
Si₂ + 3C (2500ᵒC)? “SiC”? Si (g) + C
Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran hidrokarbon atau
coal, atau yang lainnya. Dengan kondisi udara yang terbatas, sehingga
terjadi pembakaran yang tidak sempurna, ataupun karbon dapat dibuat
dengan proses yang disebut dengan karbonisasi yakni pemanasan bahan
yang mengandung karbon.
b. Silikon (Si)
Dibuat melalui reduksi SiO₂ dengan C dalam tanur listrik, Si yang
dihasilkan dimurnikan dengan menambahkan gas Cl₂, gas SiCl₄ yang
dihasilkan direduksi dengan gas H₂(suhu tinggi), dan dihasilkan gas
murni, ataupun Silikon (Si) diperoleh dlm pembentukan komersial biasa
dg reduksi SiO2 dg karbon atau CaC2 dlm tungku pemanas listrik utuk
memperoleh kemurnian yg sgt tinggi (untuk digunakan sebagai
semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yang
direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah
pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan (zone refined).
c. Germanium (Ge)
Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yan diperoleh dari
batu bara dan bantuan seng pekat. Unsure ini lebih reaktif dari pada
silicon, dan dapat larut dalam HNO₃dan H₂SO₄ pekat seperti silicon,
germanium juga merupakan bahan semikonduktor.
d. Timah (Sn)
1) Membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan kandungan
impuritas dari biji timah. Biji timah yang biasa digunakan untuk produksi
iii
adalah dengan kandungan 0,8-1%, kemudian dihancurkan dan kemudian
dipisahkan dari material-material yang diperlukan.
2) Kemudian biji timah dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah
magnetic sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang
berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki
konsentrasi antara 70-77% semua hampir mineral cassiterite.
3) Cassiterite diletakkan difurnace. Karbon bereaksi dengan CO₂yang ada
didalam furnance membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi membentuk
timah.
e. Timbal (Pb)
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara
memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida. Reaksi
yang terjadi MSn + 1,5 O₂ MOn +nSO₂. Timbal oksida yang terbentuk
direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan “blast furnace”
dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi
menjadi logam timbal.
2.5 Kegunaan dalam Kehidupan Manusia dan Lingkungan
a. Karbon (C)
1) Digunakan dalam bidang industri, baja, plastic, cat, karet dan lain-lain.
2) Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan untuk
membuat alat pemotong, karena sifatnya yang sangat keras.
3) Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon seperti minyak bumi dan
turunannya digunakan sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan industry-
industri petrokimia.
4) Gas karbondioksida oleh tumbuhan digunakan untuk proses fotosintesis
yang menghasilkan gas oksigen untuk pernapasan manusia.
5) Dalam bentuk batubara digunakan sebagai bahan bakar.
b. Silikon (Si)
1) Digunakan dalam industri baja sebagai campuran pokok baja silicon,
yang digunakan sebagai inti transformator karena baja silikon
menunjukkan karakteristik yang rendah.
2) Baja campuran yang dikenal duriron digunakan untuk mencegah korosi.
iii
3) Digunakan sebagai campuran logam tembaga, kuningan, dan perunggu.
4) Digunakan sebagai bahan untuk membuat piranti, semikonduktor
(elektronika) seperti IC
5) Silika dan silikat digunakan dalam pembuatan kaca, semen dan porselin.
c. Germanium (Ge)
1) Kristal germanium digunakan pada alat detektor radio yang tinggi dan
sinyal-sinyal radar.
2) Kristal germanium digunakan pada pembuatan piranti, semikonduktor,
seperti transistor dan dioda.
3) Germanium oksida digunakan dalam pembuatan kaca optik dan
pembuatan anemia.
d. Timah (Sn)
1) Dalam bentuk lembaran timah digunakan untuk lapisan pelindung kaleng
atau bejana dari tembaga.
2) Digunakan sebagai logam campuran perunggu.
3) Digunakan untuk perekat komponen elektronika pada PCB (timah
solder).
4) Dicampur dengan titanium dan digunakan dalam industry aerospace dan
bahan insektisida.
e. Timbal (Pb)
1) Digunakan sebagai bahan pengisi baterai dan pelapis kabel listrik.
2) Digunakan dalam industri pipa, tank dan alat sinar X.
3) Karena mempunyai kerapatan yang cukup tinggi, timbal digunakan
sebagai alat pelindung bahan-bahan radioaktif.
iii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
iii
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, A. 2012. Golongan IVA. (Online). http://www.chem-is-try.org. ( Diakses
8 Februari 2020 )
Anonim, B. 2012. Golongan IVA Karbon. (Online). http://belajarkimia.com
( Diakses 8 Februari 2020 )
Anonim, C. 2012. Golongan IVA Pada SPU. (Online). Belajarkimia.com
( Diakses 8 Februari 2020 )
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia.Bandung : Grafindo Media Pratama.
iii