Anda di halaman 1dari 18

GOLONGAN IVA

OLEH :

1. Adela Rizky Larasati (06101181823007)


2. Bisi Wiranto (06101281823023)
3. Bunga Tiara Restu Putri (06101281823033)
4. Pisdasari (06101181823020)
5. Zakima (06101281823024)

DOSEN PENGASUH: Drs. M. Hadeli, M.Si.

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa karena telah melimpahkan rahnat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terimakasih juga kami ucapkan
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dan diselesaikan dengan baik.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Indralaya, 12 Februari 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................i


KATA PENGANTAR .........................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Golongan IVA....................................................3
2.2 Bentuk Unsur Golongan IVA...............................................3
2.3 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Unsur Golongan IVA...............6
2.4 Cara Pembuatan Unsur Golongan IVA...............................11
2.5 Kegunaan dalam Kehidupan Manusia dan Lingkungan.....13

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan .........................................................................15
3.2 Saran....................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di alam, terdapat banyak sekali bahan – bahan penyusun materi di


dalamnya. Bahan penyusun materi yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat
dibagi lagi dinamakan dengan unsur. Sampai sekarang, terdapat sekitar 118 unsur
yang dibagi ke dalam beberapa golongan.
Golongan 4A merupakan salah satu jenis golongan dalam tabel periodik
unsur. Unsur – unsur yang termasuk golongan 4A ada 6, yaitu Karbon (C), Silikon
(Si), Germanium (Ge), Timah (Sn), Timbal (Pb), dan Ununquadium (Uuq). Unsur
– unsur tadi dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang sama karena suatu
alasan dan masing – masing unsur pasti memiliki perbedaan yang tidak dimiliki
oleh unsur lainnya. Persamaan dan perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai
sisi. Setiap unsur juga memiliki ciri khas masing – masing. Ciri khas yang akan
dibahas di makalah ini yaitu : Sifat – sifat, bentuk, nomor atom dan nomor massa,
titik didih, titik leleh, dan manfaatnya di kehidupan.

iii
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sifat kimia dan fisika golongan IVA?


2. Bagaimanakah kelimpahan golongan IVA dialam?
3. Apakah manfaat golongan IVA dalam kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimanakah proses pembuatan golongan IVA?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Agar dapat mengetahui sifat fisika dan sifat kimia golongan IVA.
2. Agar dapat mengetahui bentuk zat kimia dari golongan IVA.
3. Agar dapat mengetahui manfaat golongan IVA dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Agar dapat mengetahui proses pembuatan golongan IVA .

iii
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Golongan IVA

Kecenderungan dari non-logam ke logam jika anda turun dalam satu


golongan jelas terlihat pada struktur unsur-unsur itu sendiri. Karbon pada posisi
paling atas mempunyai struktur kovalen raksasa dengan dua allotropi yang sangat
dikenal – intan dan grafit. Intan memiliki struktur tiga dimensi dari atom-aton
karbon yang masing-masing tergabung secara kovalen dengan 4 atom lainnya.
Struktur yang sama seperti ini ditemukan pada silikon, germanium, dan
pada salah satu allotropi timah – "timah abu-abu" atau "alfa-timah". Allotropi
yang umum untuk timah ("timah putih" atau "beta-timah") merupakan logam dan
atom-atomnya terikat oleh ikatan logam. Strukturnya berupa terjejal yang
terdistorsi. Pada struktur terjejal, masing-masing atom dikelilingi oleh 12 atom
tetangga terdekat.Selanjutnya anda dapatkan timbal, atom-atomnya tersusun
dalam struktur logam berkoordin
Hal itu merupakan kecenderungan yang jelas dari ikatan kovalen yang
umum ditemukan pada non-logam dan ikatan logam pada logam, dengan
perubahan yang jelas, terdapat dua struktur yang sangat berbeda pada timah.

2.2 Bentuk Unsur Golongan IVA

a. Karbon (C)

Karbon di alam dapat ditemukan dalam berbagai macam bentuk.


Karbonbiasanya ditemukan tidak dalam bentuk atom karbon tunggal atau
unsur bebas, melainkan sudah bergabung dengan beberapa atom sejenis
maupun tidak sejenis menjadi senyawa dan campuran. Bahkan karbon
dapat membentuk banyak senyawa dengan beberapa atom lain. Ada
sekitar 10 juta senyawa karbon, ribuan diantaranya sangat vital bagi
kehidupan. Tanpa karbon, basis kehidupan menjadi mustahil. Bentuk –
bentuk dari karbon di alam diantaranya sebagai berikut:

iii
1) Intan
Intan atau berlian merupakan alotrop karbon yang sangat
istimewa. Disebut istimewa karena intan dikenal memiliki nilai
ekonomi yang tinggi dan hingga saat ini intan dikenal sebagai
mineral alami yang memiliki tingkat kekerasan yang sangat tinggi
dimana belum ada mineral lain yang berhasil menggores ataupun
memotong intan, kecuali dengan intan lain. Selain itu, intan
memiliki tingkat dispersi cahaya yang tinggi.
Intan bersifat isolator listrik namun dapat menyerap panas
dengan sangat baik. Dalam struktur intan, setiap atom karbon
berikatan secara kovalen dengan 4 buah atom karbon lain dengan
bentuk tetrahedral.
2) Grafit
Tidak seperti Intan, Grafit merupakan alotrop karbon yang
paling rapuh. Grafit berwarna hitam dan kusam. Grafit merupakan
isolator panas namun bersifat konduktor pada listrik. Grafit
biasanya ditemui pada bagian hitam dari pensil untuk menulis atau
menggambar. Selain itu, grafit bisa juga dijadikan sebagai minyak
pelumas. Grafit juga menjadi salah satu bagian di dalam baterai.
Dalam struktur grafit, setiap atom karbon membentuk
ikatan kovalen dengan tiga atom karbon lainnya membentuk
susunan heksagonal dengan struktur berlapis seperti tumpukan
kartu.
3) Fullerene
Fullrene merupakan karbon yang memiliki bentuk seperti
rongga, misalnya bola mikroskopis dan tabung yaitu tabung nano.
Pada fullerene, 1 molekul karbon terdiri dari 60 atom karbon
dimana setiap karbon berikatan dengan 3 atom karbon.
4) Amorf
Amorf merupakan salah satu bentuk dari unsur karbon di
alam yang dapat ditemukan dalam bentuk seperti arang, kokas,

iii
batu bara, dan karbon hitam dengan sifat yang rapuh. Struktur dari
karbon ini tidak berbentuk kristal. Namun, saat memeriksa struktur
molekul secara rinci, maka akan ditemukan kristal kecil yang mirip
dengan intan dan grafit. Oleh karena itu, amorf sering dianggap
sebagai bentuk varian dari grafit.
b. Silikon (Si)
Silikon ditemukan tidak dalam keadaan bebas dan murni di alam,
tetapi ditemukan dalam bentuk silikat dan silikon dioksida (dikenal
sebagai silika). Bentuk silikon dioksida dapat ditemukan pada pasir,
kuarsa, dan serbuk batuan. Bentuk silikat dapat ditemukan diantaranya
pada granit, lempung, dan mika.

c. Germanium (Ge)
Keberadaan unsur Germanium di alam sangat langka. Germanium
ditemukan tersebar di bijih logam lain, seperti seng, sehingga germanium
diperoleh sebagai produk sampngan dari pengolahan berbagai bijih logam
lain. Bijih yang paling umum ditemukan adalah germanite yang
merupakan tembaga besi germanium sulfida dengan kandungan sekitar
8% germanium.

d. Timah (Sn)
Timah merupakan logam berwarna putih keperakan, dengan
kekerasan yang rendah, dapat ditempa ("malleable"), mempunyai sifat
konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, relatif lunak, tahan karat dan
memiliki titik leleh yang rendah dan memilki struktur kristal yang tinggi.

e. Timbal (Pb)
Timbal (Pb) adalah logam berat yang terdapat secara alami di
dalam kerak bumi. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari hasil aktivitas
manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb
alami yang terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit
bijih logam.

iii
2.3 Sifat Fisika dan Kimia Unsur Golongan IVA

a. Karbon (C)

1) Sifat Fisika Karbon ( C )


 Lambang :C
 Nomor Atom :6
 Golongan : IVA
 Periode :2
 Blok :s
 Massa atom standar : 12,001 sma
 Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p2
 Massa jenis : 2,26 g•cm−3
 Titik lebur : 3825 K
 Titik didih : 5100 K
 Entalpi penguapan : -715 kJ•mol−1
 Kapasitas kalor : 0.709 J .g-1. K-1
 Elektronegativitas : 2,55
 Potensial ionisasi : 11,260 volt
 Jari-jari atom : 0,91 Å
2) Sifat Kimia Karbon ( C )
Karbon sangat tak reaktif pada suhu biasa. Apabila karbon
bereaksi, tidak ada kecenderungan dari atom-atom karbon untuk
kehilangan elektron-elektron terluar dan membentuk kation
sederhana seperti C4+. Ion ini akan mempunyai rapatan-rapatan
muatan begitu tinggi.

Adapun persamaan reaksi pada karbon adalah sebagai berikut.

iii
Karbon bereaksi langsung dengan Fluor, dengan
reaksi sebagai berikut:
C(s) + 2 F2(g) → CF4(g)
Karbon dibakar dalam udara yang terbatas
jumlahnya menghasilkan karbon monoksida.
2C(s) + O2(g) → 2CO(g)
Jika dibakar dalam kelebihan udara, akan terbentuk
karbon dioksida
2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g)
Membentuk asam oksi bila karbon dipanaskan dalam
udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen
membentuk CO 2 dan jika CO 2 ini bereaksi dengan
air akan membentuk asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(l)

b. Silikon (Si)
1) Sifat Fisika Silikon
 Titik Leleh, ºc : 1,412
 Titik Didih, ºc : 2,680
 Distribusi Elektron : 2,84
 Energi Pengionan : 8,2 Ev/Atm Atau Kj/Mol
 Jari-Jari Kovalen, Å : 1,18
 Jari-Jari Ion, Å : 0,41 (Si4+)
 Keelektronegatifan : 1,8
2) Sifat Kimia Silikon
 Kurang reaktif dibandingkan karbon dan bersifat nontoksik.
 Silikon berwarna abu mengipalp dan bersifat seperti logam
yang kurang reaktif akan bereaksi dengan uap air pada suhu
tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
 Akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat.
 Bila bereaksi dengan halogen, secara umum reaksi yang
terjadi dituliskan seperti berikut.
- Si + 2X2 à SiX4.
 Bila dipanaskan dengan oksigen, akan membentuk oksida
SiO3. Apabilaoksida ini bereaksi dengan air akan
membentuk 2 asam yaitu asam ortosilikat (H4SiO4) dan
asam metasilikat (H2SiO3). Senyawa ini larut dalam air
tetapi bereaksi dengan basa.

iii
- H4SiO4(1) + 4 NaOH(1) à Na4SiO4(1) + H2O(1)
 Silikon membentuk garam dari asam oksi, antara lain
sebagai berikut.
- Na2SiO3 = natrium metalisikat.
- Mg2SiO4 = magnesium ortosilikat.
- LiAl(SiO3)2 = lithium aluminium metalisikat.
Adapun persamaan reaksi pada karbon adalah sebagai berikut.

Sifat Kimia Silikon (Si)


Karbon bereaksi langsung dengan Fluor, dengan
reaksi sebagai berikut:
C(s) + 2 F2(g) → CF4(g)
Karbon dibakar dalam udara yang terbatas
jumlahnya menghasilkan karbon monoksida.
2C(s) + O2(g) → 2CO(g)
Jika dibakar dalam kelebihan udara, akan terbentuk
karbon dioksida
2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g)
Membentuk asam oksi bila karbon dipanaskan dalam
udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen
membentuk CO 2 dan jika CO 2 ini bereaksi dengan
air akan membentuk asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(l)

a. Reaksi dengan Halogen


Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai
terbakar dalam gas flour (menggunakan suatu atom halogen).
Si + 2X2 → SiX4
b. Asam-oksi yang umum
Bila dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen
dalam reaksi pembakaran yang sangat eksotermik untuk
membentuk oksida SiO2, pada hakikatnya tidak reaktif dengan
air pada suhu-suhu biasa. Namun, dua asam silikat sederhana
adalah asam ortosilikat, H4SiO4, dan asam metasilikat, H2SiO3.
Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air, tetapi mereka
memang bereaksi dengan basa.
Contohnya:
H4SiO4(s) + 4 NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + H2O(aq)
(nartium ortosilikat)

c. Germanium (Ge)
1) Sifat Fisika Germanium (Ge)
 Massa atom : 72,59
 Bilangan oksidasi :4
 Nomor atom : 32
 Titik didih : 2830 c

iii
 Titik leleh : 937,4 c
 Massa jenis : 5,32 g/ml
 Kerapatan : 1,88 gr/ml
 Sifat fisik pada suhu kamar : abu-abu putih
 Jumlah ikatan dalam senyawa: 4
 Rumus klorida : GeCl4
 Titik didih kloridanya : 84
 Bentuknya : kristal dan rapuh
2) Sifat Kimia Germanium (Ge)
 Bilangan oksidasi : 4,2, -4
 Nomor atom : 50
 Nomor massa : 118,71
 Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli)
 Energi ionisasi : 708,6 kJ/mol
 Jari-jari atom : 140 pm
 Jari-jari ikatan kovalen : 139 pm
d. Timah (Sn)
1) Sifat Fisika Timah
 Fasa : padatan
 Densitas :7,365 g/cm3 (Sn putih)
5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)
 Titik didih : 231,93
 Titik didih : 2602 C
 Panas fusi : 7,03 kJ/mol
 Kalor jenis : 27,112 J/molK

2) Sifat Kimia
 Bilangan oksidasi : 4,2, -4
 Nomor atom : 50
 Nomor massa : 118,71
 Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli)
 Energi ionisasi : 708,6 kJ/mol
 Jari-jari atom : 140 pm
 Jari-jari ikatan kovalen : 139 pm

Adapun persamaan reaksi pada Timbal adalah sebagai berikut.


Timah Oksida :
Merupakan senyawa organic dengan rumus kimia
SnO2 . Timah Oksida ini merupakan bahan yang paling
penting dalam permbuatan logam timah SnO2 tidak larut

iii
dalam air akan tetapi larut dengan basa kuat SnO2 larut
dalam asam halide membentuk heksahalostanat seperti:
SnO2 + 6HI → H2SnI6 + H2O
Atau jika dilarutkan dalam asam cuka maka
SnO2 + 6H2SO4 → Sn(SO4)2+ 2H2O
SnO2 larut dalam basa membentuk stanat dengan rumus
umum Na₂SnO₃ . SnO2 digunakan bersma dengan
vanadium oksida sebagai katalis untuk oksidasi senyawa
aromatic.
e. Timbal (Pb)
1) Sifat Fisika
 Fasa pada suhu kamar : padatan
 Densitas : 11,34 g/cm3
 Titik leleh : 327,5 C
 Titik didih : 1749 C
2) Sifat Kimia
 Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.
 Lunak sehingga sangat mudah ditempa.
 Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.
 Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)
 Massa atom relative 207,2
 Memiliki Valensi 2 dan 4.
 Tahan Radiasi

Adapun persamaan reaksi pada Timbal adalah sebagai berikut.


PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbal yang sangat
penting disebabkan dari senyawa ini dapat dibuat berbagai macam
senyawa timbale. Banyak digunakan sebagai bahan untuk mensintesis
timbal titanat dan barium-timbaltitanat, untuk produksi kaca yang
menstransimisikan inframerah, dipakai untuk memproduksi kaca
ornament, untuk bahan cat dan sebagainya. PbCl2 dibuat dari beberapa
metode yaitu dengan proses pengendapan senyawa Pb2+ dengan garam
klorida, atau dengan mereaksikan PbO2 dengan HCl.

PbO2 (s) + 4 HCl→ PbCl2 (s) + Cl2 + 2 H2O

Atau dibuat dari logam Pb yang direaksikan dengan gas Cl 2


Pb + Cl2→  PbCl2

iii
terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih
logam.

2.4 Cara Pembuatan Unsur Golongan IVA

a. Karbon (C)
Karbon terdapat dialam sebagai grafit buatan dengan mereaksikan
coke dengan silikia (SiO₂) dengan reaksi sebagai berikut:
Si₂ + 3C (2500ᵒC)? “SiC”? Si (g) + C
Karbon juga dapat diperoleh dari pembakaran hidrokarbon atau
coal, atau yang lainnya. Dengan kondisi udara yang terbatas, sehingga
terjadi pembakaran yang tidak sempurna, ataupun karbon dapat dibuat
dengan proses yang disebut dengan karbonisasi yakni pemanasan bahan
yang mengandung karbon.
b. Silikon (Si)
Dibuat melalui reduksi SiO₂ dengan C dalam tanur listrik, Si yang
dihasilkan dimurnikan dengan menambahkan gas Cl₂, gas SiCl₄ yang
dihasilkan direduksi dengan gas H₂(suhu tinggi), dan dihasilkan gas
murni, ataupun Silikon (Si) diperoleh dlm pembentukan komersial biasa
dg reduksi SiO2 dg karbon atau CaC2 dlm tungku pemanas listrik utuk
memperoleh kemurnian yg sgt tinggi (untuk digunakan sebagai
semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yang
direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah
pengecoran menjadi batangan kemudian dihaluskan (zone refined).
c. Germanium (Ge)
Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yan diperoleh dari
batu bara dan bantuan seng pekat. Unsure ini lebih reaktif dari pada
silicon, dan dapat larut dalam HNO₃dan H₂SO₄ pekat seperti silicon,
germanium juga merupakan bahan semikonduktor.
d. Timah (Sn)
1) Membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan kandungan
impuritas dari biji timah. Biji timah yang biasa digunakan untuk produksi

iii
adalah dengan kandungan 0,8-1%, kemudian dihancurkan dan kemudian
dipisahkan dari material-material yang diperlukan.
2) Kemudian biji timah dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah
magnetic sehingga kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang
berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini memiliki
konsentrasi antara 70-77% semua hampir mineral cassiterite.
3) Cassiterite diletakkan difurnace. Karbon bereaksi dengan CO₂yang ada
didalam furnance membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi membentuk
timah.
e. Timbal (Pb)
Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara
memanggang biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida. Reaksi
yang terjadi MSn + 1,5 O₂  MOn +nSO₂. Timbal oksida yang terbentuk
direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan “blast furnace”
dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi
menjadi logam timbal.
2.5 Kegunaan dalam Kehidupan Manusia dan Lingkungan
a. Karbon (C)
1) Digunakan dalam bidang industri, baja, plastic, cat, karet dan lain-lain.
2) Dalam bentuk intan dapat digunakan sebagai perhiasan dan untuk
membuat alat pemotong, karena sifatnya yang sangat keras.
3) Dalam bentuk senyawa-senyawa hidrokarbon seperti minyak bumi dan
turunannya digunakan sebagai bahan bakar, obat-obatan, dan industry-
industri petrokimia.
4) Gas karbondioksida oleh tumbuhan digunakan untuk proses fotosintesis
yang menghasilkan gas oksigen untuk pernapasan manusia.
5) Dalam bentuk batubara digunakan sebagai bahan bakar.

b. Silikon (Si)
1) Digunakan dalam industri baja sebagai campuran pokok baja silicon,
yang digunakan sebagai inti transformator karena baja silikon
menunjukkan karakteristik yang rendah.
2) Baja campuran yang dikenal duriron digunakan untuk mencegah korosi.

iii
3) Digunakan sebagai campuran logam tembaga, kuningan, dan perunggu.
4) Digunakan sebagai bahan untuk membuat piranti, semikonduktor
(elektronika) seperti IC
5) Silika dan silikat digunakan dalam pembuatan kaca, semen dan porselin.

c. Germanium (Ge)
1) Kristal germanium digunakan pada alat detektor radio yang tinggi dan
sinyal-sinyal radar.
2) Kristal germanium digunakan pada pembuatan piranti, semikonduktor,
seperti transistor dan dioda.
3) Germanium oksida digunakan dalam pembuatan kaca optik dan
pembuatan anemia.

d. Timah (Sn)
1) Dalam bentuk lembaran timah digunakan untuk lapisan pelindung kaleng
atau bejana dari tembaga.
2) Digunakan sebagai logam campuran perunggu.
3) Digunakan untuk perekat komponen elektronika pada PCB (timah
solder).
4) Dicampur dengan titanium dan digunakan dalam industry aerospace dan
bahan insektisida.

e. Timbal (Pb)
1) Digunakan sebagai bahan pengisi baterai dan pelapis kabel listrik.
2) Digunakan dalam industri pipa, tank dan alat sinar X.
3) Karena mempunyai kerapatan yang cukup tinggi, timbal digunakan
sebagai alat pelindung bahan-bahan radioaktif.

iii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Semua materi yang ada di bumi terkandung unsur – unsur penyusun.


Unsur – unsur tersebut sangat banyak dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan
– kemiripan sifat. Salah satu kelompok unsur yaitu Golongan IVA.

Golongan IVA terdiri dari unsur Karbon, Silikon, Germanium, Timah,


Timbal, dan Flerovium. Unsur – unsur tersebut memiliki berbagai macam sifat,
bentuk, nomor massa dan nomor atom, dan juga manfaat. Unsur – unsur tersebut
terdapat dalam berbagai macam bentuk dan persebaran. Unsur – unsur tersebut
juga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari. Baik yang sering
digunakan maupun yang hanya digunakan untuk penelitian. Sebaiknya gunakan
dengan bijak unsur – unsur tersebut untuk kepentingan umat manusia.

3.2 Saran

Unsur – unsur dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang sama karena


suatu alasan dan masing – masing unsur pasti memiliki perbedaan yang tidak
dimiliki oleh unsur lainnya. Persamaan dan perbedaan tersebut dapat dilihat dari
berbagai sisi. Setiap unsur juga memiliki ciri khas masing – masing. Ciri khas
yang akan dibahas di makalah ini yaitu : Sifat – sifat, bentuk, nomor atom dan
nomor massa, titik didih, titik leleh, dan manfaatnya di kehidupan.

iii
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, A. 2012. Golongan IVA. (Online). http://www.chem-is-try.org. ( Diakses
8 Februari 2020 )
Anonim, B. 2012. Golongan IVA Karbon. (Online). http://belajarkimia.com
( Diakses 8 Februari 2020 )
Anonim, C. 2012. Golongan IVA Pada SPU. (Online). Belajarkimia.com
( Diakses 8 Februari 2020 )
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia.Bandung : Grafindo Media Pratama.

iii

Anda mungkin juga menyukai