Anda di halaman 1dari 15

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN


REKAYASA PERANGKAT LUNAK

BAB IV
TEKNIK ELEKTRONIKA DAN DIGITAL

H W Herwanto

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017
Kompetensi
1. Mengenal Komponen Elektronika
2. Menggunakan komponen Elektronika
3. Menerapkan konsep elektronika digital
4. Menggunakan sistem bilangan digital

A.Materi Elektronika

Komponen Elektronika
Sebelum menuju pembahasan inti bab elektronika, perlu pengenalan lebih lanjut
mengenai beberapa komponen-komponen yang digunakan dalam rangkaian
elektronika.
1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi membatasi arus yang mengalir
dalam sebuah rangkaian. Resistor bersifat

Gambar Resistor resitif atau tidak dapat memproduksi aliran


(Mulyanto, 2008)
listrik, namun menjadi konsumen aliran listrik.
Umumnya resistor terbuat dari bahan karbon. Komponen resistor memiliki
satuan pengukuran Ohm dengan simbol omega (Ω). Menurut Mulyanto
(2008:35), tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua
kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran
membentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali
besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Resistor
memiliki beberapa jenis berdasarkan nilainya, yaitu :
a. Resistor nilai tetap.
b. Resistor nilai dapat diatur. Resistor jenis ini disebut Potensiometer.

1
c. Resistor nilai dapat berubah sesuai intensitas cahaya. Resistor jenis ini
disebut LDR (Light Dependent Resistor).
d. Resistor nilai berubah sesuai perubahan suhu yang disebut juga sebagai
PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperatue
Coefficient)()

2. Kapasitor
Kapasistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi
menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Selain itu, kapasitor juga
berfungsi untuk menyaring frekuensi. Muatan listrik yang disimpan atau
dilepaskan oleh kapasitor dapat diukur menggunakan satuan Farad. Nama
Farad diambil dari nama penemu kapasitor yaitu Michael Faraday. Kapasitor
juga biasa disebut dengan kondensator.
Kapasitor tersusun dari dua buah plat metal yang dipisahkan oleh
bahan dielektrik. Bahan dielektrik ini sangat berpengaruh terhadap nilai
kapasistansi kapasitor. Umumnya bahan dielektrik berasal dari bahan gelas,
udara vakum atau keramik. Apabila kapasitor dialiri oleh aliran listrik muatan
positif akan berkumpul di ujung komponen, sedangkan muatan negatif akan
berkumpul di ujung lainnya.
Terdapat beberapa jenis kapasitor berdasarkan nilainya, yaitu :
a. Kapasitor Biasa. Kapasitor yang nilainya tetap dan tidak berpolaritas.
b. Kapasitor Elektrolit. Kapasitor yang nilainya tetap, namun memiliki
polaritas negatif dan positif.
c. Kapasitor Variabel. Kapasitor yang nilainya dapat diatur. Berikut
merupakan gambaran mengenai jenis-jenis kapasitor ditunjukkan pada
Gambar dibawah

2
Gambar Jenis Kapasitor

Penerapan kapasitor pada kehidupan sehari – hari diantaranya, yaitu


sebagai penyaring pada sistem radio, TV dan Amplifier. Kapasitor juga
digunakan sebagai pengubung amplifier tingkat rendah ke tingkat tinggi. Pada
lampu neon, kapasitor digunakan untuk menghemat daya listrik. Penerapan
kapasitor sebagai pembangkit frekuensi dapat dilihat pada rangkaian antena.

3. Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika yang memiliki 3 kaki,
yaitu basis, emitor dan kolektor. Komponen ini memiliki beberapa fungsi yang
vital dalam rangkaian elektronika, antara lain sebagai penguat arus, sebagai
switch (Pemutus dan penghubung), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan
penyearah. Transistor ditunjukkan pada Gambar transistor di bawah.

3
Gambar Transistor

4. Induktor
Induktor adalah komponen yang
digunakan untuk menyimpan energi
magnetik. selain itu, induktor juga

berfungsi mengatur frekuensi, filter dan


Gambar Induktor
(Mulyanto, 2008) penyabung. Induktor berupa kawat yang
dibentuk menjadi kumparan. Induktor digunakan pada rangkaian yang arus
dan tegangannya tidak stabil atau berubah-ubah.

5. IC (Integrated Circuit)
IC atau Integrated Circuit adalah komponen aktif yang merupakan
gabungan dari diode, transistor, kapasitor dan resistor yang saling terhubung
membentuk rangkaian elektronika dalam satu komponen yang disebut juga
sebagai sirkuit terpadu. IC ditemukan oleh Jack Kilby pada tahun 1958.
IC memiliki beberapa fungsi. Berdasarkan fungsi tersebut, IC
dibedakan menjadi dua, yaitu IC linear dan IC Digital.

IC Linear
IC linear berfungsi , sebagai berikut :
▪ Penguat Daya (Power Amplifier)
4
▪ Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)
▪ Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
▪ Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
▪ Regulator Tegangan (Voltage Regulator)
▪ Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
▪ Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)
▪ Voltage Comparator
▪ Multiplier

IC Digital
IC Digital adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan Outputnya
hanya memiliki 2 level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” yang dilambangkan
dengan 1 dan 0. IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :

▪ flipflop
▪ Gerbang Logika (Logic Gates)
▪ Timer
▪ Counter
▪ Multiplexer
▪ Calculator
▪ Memory
▪ Clock
▪ Microprocessor (Mikroprosesor)
▪ Microcontrolle

5
B. MATERI TEKNIK DIGITAL

1.Gerbang Logika
Menurut Mulyanto(2008:37), Elektronik digital atau atau rangkaian digital
apapun tersusun dari apa yang disebut sebagai gerbang logika. Gerbang logika
melakukan operasi logika pada satu atau lebih input dan menghasilkan satu ouput.
Gerbang logika merupakan implementasi dari teori aljabar boolean.
Pada aplikasinya gerbang logika terbentuk dari transistor. Bentuk gerbang
logika mempengaruhi jumlah transistor yang digunakan. Gerbang logika dibagi
menjadi 3 bentuk dasar, yaitu bentuk AND , OR dan NOT. Bentuk gerbang logika
beserta tabel kebenaran dapat ditunjukkan pada Gambar dibawah.
Nilai 0 adalah representasi dari nilai FALSE / SALAH, sedangkan nilai 1 adalah
representasi dari nilai TRUE/ BENAR. Berdasarkan Gambar tersebut dapat diamati
pola sebagai berikut:
a. Gerbang AND, apabila nilai A dan B bernilai TRUE. Maka nilai keluran (output)
bernilai TRUE. Sedangkan A dan B yang bernilai FALSE atau hanya salah satu bernilai
TRUE, maka nilai keluaran bernilai FALSE.

Gambar Gerbang Logika & Tabel Kebenaran


6
b. Gerbang OR, Apabila salah satu nilai A dan B bernilai yang TRUE, maka nilai
keluaran adalah TRUE.
c. Gerbang NOT, nilai keluaran dan masukan saling berkebalikan. Apabila masukan
bernilai TRUE, maka keluaran bernilai FALSE begitupun sebaliknya.

Terdapat beberapa gerbang logika yang merupakan turunan dari gerbang logika
Gambar diatas, yaitu gerbang NAND (NOT AND), NOR ( NOT OR) dan XOR (EXCLUSIVE
OR).
a. Gerbang NAND adalah gerbang logika yang memiliki prinsip berkebalikan
dengan gerbang AND
b. Gerbang NOR memiliki prinsip berkebalikan dengan gerbang OR
c. Gerbang XOR memiliki prinsip yang berbeda. Apabila nilai masukan A dan B
salah satunya memiliki nilai TRUE, maka keluaran bernilai TRUE. Apabila tidak
memenuhi prinsip tersebut keluaran dari gerbang XOR bernilai FALSE.

2.Sistem Bilangan
Terdapat beberapa jenis bilangan, antara lain bilangan desimal, biner, oktal dan
heksadesimal.
1. Bilangan Desimal
Bilangan desimal adalah bilangan dengan basis 10 yaitu 0, 1, 2,3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Bilangan jenis ini adalah bilangan yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Penulisan bilangan desimal, sebagai berikut :
17 = 1710 , 8 = 810
2. Bilangan biner
Bilangan biner merupakan bilangan basis dua. Dua koefisien pada jenis bilangan
ini yaitu 0 dan 1. Bilangan ini seringkali digunakan pada elektronika digital. Digit
biner menunjukkan perbedaan level tegangan, yaitu tegangan tinggi yang

7
umumnya direpresentasikan oleh 1 dan tegangan rendah yang
direpresentasikan dengan 0. Penulisan bilangan biner, sebagai berikut :
1102 ,112
Keterangan Gambar disamping
menunjukkan nilai LSB atau nilai yang paling
kecil terdapat pada bilangan paling kanan

Gambar Bilangan Biner dan MSB atau nilai yang paling besar terdapat
(www.gatewan.com)
pada bilangan yang letaknya paling kiri.

3. Bilangan Oktal
Bilangan oktal adalah bilangan yang memiliki basis 8 (delapan). Koefisien
bilangan oktal yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7. Penulisannya dapat ditunjukkan sebagai
berikut :
458 , 748
4. Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal merupakan bilangan yang memiliki basis 16. Basis dari
jenis bilangan tersebut adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F.
Penulisan bilangan heksadesimal ditunjukkan sebagai berikut :
89116 ,3A16

3.Konversi Bilangan.
Setiap jenis bilangan pada sistem bilangan dapat dikonversi ke jenis bilangan
lain. Tabel kebenaran setiap bilangan ditunjukkan sebagai berikut :

8
DECIMAL BINER OCTAL HEXADECIMAL

0 0000 0 0

1 0001 1 1

2 0010 2 2

3 0011 3 3

4 0100 4 4

5 0101 5 5

6 0110 6 6

7 0111 7 7

8 1000 10 8

9 1001 11 9

10 1010 12 A

11 1011 13 B

12 1100 14 C

13 1101 15 D

14 1110 16 E

15 1111 17 F

16 10000 20 10

17 10001 21 11

18 10010 22 12

19 10011 23 13

20 10100 24 14

9
Konversi jenis sistem bilangan secara sederhana ditunjukkan pada diagram berikut :

10
Konversi bilangan biner ke desimal
Berdasarkan diagram tersebut, konversi biner ke desimal dengan metode LS/MSB
dengan basis perkalian adalah 2. Contoh konversi bilangan biner 11010,112 ke dalam
desimal adalah sebagai berikut.
11010,112  nilai sebelum tanda koma (,) memiliki koefisien dengan pangkat 0,
semakin ke kiri posisi nilai biner maka pangkat semakin bertambah. Semakin
kekanan nilai biner maka pangkat akan semakin berkurang. Pangkat dapat dituliskan
sebagai berikut :
4 3 2 1 0 -1 -2

1 1 0 1 0, 1 12
Setelah jelas pangkat setiap nilai biner, maka dapat dilakukan perhitungan untuk
konversi ke bentuk desimal.
11010,112 = 1 x 24 + 1 x 23 + 0 x 22 + 1 x 21 + 0 x 20 +1 x 2-1 + 1 x 2-2
= 26, 7510
Konversi desimal ke biner dapat dilakukan dengan pembagian basis 2. Sisa dari setiap
pembagian akan dijadikan nilai biner. Seperti contoh berikut
3110 = ....2

NILAI SISA

31/2 = 15 1 MSB
15/2 = 7 1
7/2 = 3 1
3/2 = 1 1
1 /2 = 0 1 LSB
3110 = 111112

11
Konversai dari nilai biner ke octal atau heksadesimal sesuai dengan nilai pada

tabel kebenaran sistem bilangan. Contoh konversi biner ke octal dan

heksadesimal , yaitu :

Octadesimal

Heksadesimal

Sedangkan konversi dari bilangan octal dan heksadesimal ke biner, yaitu :

Octadesimal

Heksadesimal

4.Operasi Sistem Bilangan


Penjumlahan Bilangan Biner
Rumusan dasar untuk penjumlahan bilangan biner , yaitu :

Pemahaman mengenai penjumlahan bilangan biner dapat dijelaskan pada contoh


soal berikut :
1111 + 10100 = . . . .

Penjumlahan bilangan biner seperti penjumlahan pada umumnya bilangan desimal.


Terdapat 3 kali nilai carry of 1 atau simpan nilai satu pada operasi penjumlahan
12
tersebut. Nilai carry of ditambahkan di akhir penjumlahan. Sehingga nilai 11112 +
101002 = 1000112
Pengurangan Bilangan Biner
Rumusan dasar untuk pengurangan bilangan biner, yaitu :

Pemahaman mengenai penjumlahan bilangan biner dapat dijelaskan pada contoh


soal berikut :
11011 - 10100 = . . . .
110112
101002 -
001112 borrow of 1 (sekali)

Sama seperti metode penjumlahan, metode pengurangan bilangan biner sama


dengan bilangan desimal dengan memperhatikan dasar pengurangan yang telah
dijelaskan sebelumnya. 11011 - 10100 = 1112
Perkalian Bilangan Biner
Dasar perkalian bilangan biner

Contoh : 1110 x 1100 = . . . .

Berdasarkan kaidah perkalian biner, metode perkalian


seperti bilangan desimal umumnya (satu persatu)

Berdasarkan kaidah penjumlahan biner

13
1110 x 1100 = 101010002
Pembagian Bilangan Biner
Pembagian biner memiliki aturan atau dasar sebagai berikut :
Contoh : 1111101 : 101 = . . . .

Pembagian dilakuan seperti


bilangan desimal

1111101 : 101 = 110012

C.Sumber

Materi dalam sumber belajar ini disusun/ dirujuk/ diadaptasi/ disalin/ disarikan dari :
1. http://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-fungsi-ic/:
Pengertian IC (Integrated Circuit) Aplikasi dan Fungsi IC.
2. http://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-d
an-simbolnya/ : Jenis-Jenis Komponen Elektronika Beserta Fungsi dan
Simbolnya.
3. http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/: Pengertian
dan Fungsi Resistor.
4. http://www.gatewan.com/2014/09/mengenal-dan-cara-mengkonversi-sistem-bi
langan-biner-oktal-desimal-hexadesimal.html. Mengenal dan Mengkonversi
Sistem Bilangan Biner, Oktaldesimal dan Heksadesimal.
5. http://www.akademitelkom.ac.id/upload/ebook/opbil.pdf: Operasi Bilangan.
(Onlin oleh Natalia, Yus.
6. http://www.akademitelkom.ac.id/upload/ebook/sisbil.pdf: Sistem Bilangan

14

Anda mungkin juga menyukai