Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PROFESI KEHUMASAN

“KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI HUMAS”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Makalah pada Mata Kuliah Profesi Kehumasan
Dosen Pengampu : Wahyu Khoiruz Zaman S.Kom.I.,M.S.I

Disusun Oleh :
Kelas KPI A5
1. Umar Faruq (1840210007)
2. Tutik Dwi Handayani (1840210008)
3. Nurul Khotimah (1840210009)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDU

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

i
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayahnya pada kami sehingga kami diberikan kemudahan dalam menyelesaikan penulisan
makalah yang berjudul ” KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI HUMAS” ini dengan
baik.
Sholawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah mendidik dan mengajari manusia serta membawanya dari alam kegelapan
menuju alam yang penuh dengan rahmat.
Dan kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak terutama kepada Bapak
Wahyu Khoiruz Zaman S.Kom.I.,M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi
Kehumasan yang telah banyak membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang kami susun ini bisa bermanfaat
bagi kami dan bagi para pembaca khususnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini bukanlah proses akhir, tetapi merupakan langkah
awal yang masih banyak memerlukan perbaikan-perbaikan. Usul serta saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak
yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini, dengan harapan semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.

Kudus, 10 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
C. Tujuan .......................................................................................................................5

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Kualifikasi, Kompetensi dan Humas........................................................6


B. Macam-Macam Kualifikasi dan Kompetensi Humas................................................7
C. Hubungan.................................................................................................................10

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran .......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia belum diketahui benar kapan pastinya sejarah humas dimulai.
Namun, praktek humas secara hakiki telah di tuangkan dalam sendi
kemasyarakatannya jauh sebelum Pejajahan Belanda di mulai. Secara kelembagaan
profesi humas telah di akui sejak berdirinya Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat
(BaKoHuMas) pada tahun 1971. Perkembangan humas di Indonesia sendiri di
latarbelakangi oleh tiga faktor yaitu: kemajuan teknologi,pertumbuhan ekonomi serta
kebutuhan masyarakat tentang informasi.
Dalam persaingan global peran humas sangat strategis dalam kepentingan
organisasi maupun institusi, karena membangun citra positif dan reputasi yang baik
tentu memberi nilai tambah dalam memenangkan persaingan. Pentingnya peran
strategis humas tidak hanya untuk membangun reputasi dan citra tetapi juga
kontribusi dalam mengelola organisasi yang baik (good corporate governance). Untuk
menjadi seorang humas sangat dibutuhkan suatu relevansi antara Kualifikasi profesi
dan etika kehumasan. Hal tersebut dimungkinkan agar perjalan karier seorang humas
dalam mengelola tugasnya dapat berjalan secara sinergis seperti pemaparan di atas.
Humas yang baik adalah seorang humas yang mampu memenuhi kriteria-kriteria
dalam menjalankan berbagai tugas agar dapat mencapai Good Will dari intistusi atau
organisasinya yang bertumpu pada etika-etika kehumasan. Kualifikasi dan etika
humas ini diperoleh dari proses kependidikanya, semakin tinggi jenjang pendidikan
yang di tempuh oleh seorang humas maka semakin baik pula kualifikasi humas dan
etika yang dimilikinya. Hal ini di sebabkan karena wawasan dan pembelajaran yang
diperoleh saat menempuh pendidikan turut serta dalam setiap praktek yang
dijalankan. Oleh karena itu, pemakalah akan memeparkan lebih lanjut mengenai
kalifikasi dan kompetensi humas.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kualifikasi, kompetensi dan humas?
2. Bagaimana kualifikasi profesi humas?
3. Bagaimana kompetensi profesi humas ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kualifikasi, kompetensi dan humas.
2. Mengetahui kualifikasi profesi humas.
3. Mengetahui kompetensi profesi humas

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kualifikasi, Kompetensi dan Humas


Kualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa.Salah satu kegiatan
dalam proses kualifikasi adalah penilaian kualifikasi. Penilaian ini dilakukan terhadap
data yang dicantumkan (bukan data asli) oleh penyedia barang/jasa dalam formulir
isian kualifikasi. Kondisi ini sangat rentan dengan praktik manipulasi data oleh
penyedia barang/jasa dengan tujuan LULUS kualifikasi.Untuk mencegah hal itu,
maka penyedia barang/jasa diwajibkan membuat surat pernyataan tentang kebenaran
data di formulir isian kualifikasi dan panitia pengadaan (pelakupengadaan) harus
melakukan pembuktian kualifikasi. Surat pernyataan tersebut pasti akan selalu dibuat
dan dilengkapi oleh penyedia barang/jasa karena mereka sangat
butuhmendapatkan/memperoleh pekerjaan. Sedangkan pembuktian kualifikasi,
walaupun itusebuah keniscayaan dalam alur pengadaan, kadangkala diabaikan oleh
panitia pengadaan.
Secara umum, pengertian kompetensi adalah suatu kemampuan atau kecakapan
yang dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas di
bidang tertentu, sesuai dengan jabatan yang disandangnya. Pendapat lain mengatakan
arti kompentesi adalah suatu keterampilan, pengetahuan, sikap dasar, dan nilai yang
terdapat dalam diri seseorang yang tercermin dari kemampuan berpikir dan bertindak
secara konsisten. Dengan kata lain, kompetensi tidak hanya tentang pengetahuan atau
kemampuan seseorang, namun kemauan melakukan apa yang diketahui sehingga
menghasilkan manfaat.
Sedangkan Humas, ialah sebuah proses yang terus menerus dari usaha-usaha
manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai
dan publik yang lebih luas. Dalam pekerjaannya seorang humas membuat analisis ke
dalam dan perbaikan diri, serta membuat pernyataan-pernyataan keluar.1

1
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat , (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 28
6
B. kualifikasi profesi humas
. Menurut Jefkins terdapat lima persyaratan mendasar bagi seorang yang
berprofesi sebagai humas :
1) Ability to communicate (kemampuan berkomunikasi)
2) Ability to organize (kemampuan mengorganisasikan)
3) Ability to get on with people (kemampuan bergaul/membina relasi)
4) Personal Integrity (berkepribadian utuh/jujur)
5) Imagination (memiliki imajinasi yang kuat)2
Soemirat dan Ardianto (2002) menjabarkan kelima kualifikasi profesi
Public Relations (humas) sebagai berikut :
1) Ability to communicate (kemampuan berkomunikasi)
Kemampuan berkomunikasi seorang PR mencakup lisan maupun
tertulis. Komunikasi lisan seperti public speaking atau presentasi, sedangkan
penulisan press release dan mengelola media atau majalah adalah
kemampuan komunikasi tertulis. Dalam aspek keilmuan, komunikasi adalah
induk ilmu dari bidang public relations (PR) sedangkan dalam dunia PR,
komunikasi merupakan tulang punggung (backbone) PR dalam melakukan
berbagai programnya.
2) Ability to organize (kemampuan mengorganisasikan)
Kemampuan mengorgnisasikan diartikan sebagai kemampuan
manajerial. Dalam mengelola program PR mulai dari fact finding, planning,
communicating dan evaluating.
Menurut Soemirat dan Ardianto, “Kemampuan mengorganisasikan
membuat seorang PR selalu berfikir, membuat rencana, membuat laporan,
dan mengevaluasi setiap program yang telah dijalankannya. Dalam
melakukan aspek manajerial ini selalu didukung berpikir jernih dan bersikap
positif ketika menghadapi permasalahan manajemen PR atau humas.
3) Ability to get on with people (kemampuan bergaul/membina relasi)
Maksud dari kemampuan ini adalah kemampuan PR menciptakan
jejaring (networking) dengan berbagai pihak, berbagai unsur publik yang

2
Frank Jefkins, Public Relations, (Airlangga, Jakarta), 1995, hal. 9
7
berkaitan dengan organisasi atau perusahaan, sehingga para relasi dapat
mendukung berbagai program PR.
Soemirat dan Ardianto berpendapat, “Dalam membina relasi harus
terjalin take and give antara keduanya dan terjadi hubungan yang sinergi
antara PR dan berbagai unsur publik ini, yang tetap berlandaskan integritas
profesi .
4) Personal Integrity (berkepribadian utuh/jujur)
Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana, di dalam
setiap aspek kehidupan. “Kejujuran harus tetap melandasi seseorang yang
menjadi profesi apa pun, termasuk public relations (humas), karena aspek
ini yang dapat membentuk kredibilitas (kepercayaan) orang lain terhadap
petugas PR, maupun terhadap perusahaannya.
5) Imagination (memiliki majinasi yang kuat)
“Profesi PR haruslah seseorang yang penuh dengan gagasan atau
ide-ide, mampu memecahkan problem yang dihadapi, mampu menyusun
rencana yang orisinal dan dapat mengembangkan imajinasi untuk
melahirkan kreativitas-kreativitas kerjanya.3

3
Soemirat, Soleh., dan Ardianto, Elvinaro,Dasar-dasar Public Relations,Bandung. PT Remaja
Rosdakarya,2000
8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Dengan selesainya makalah ini, kami berharap agar pembaca dapat mengambil sedikit
hikmah dari kandungan yang ada didalamnya. Setiap karya pasti indah, namun disetiap
keindahan itu belum tentu menjadi yang terbaik. Maka penulis mohon maaf bila terdapat
kekurangan dalam penulisan ataupun kandung pokok bahasan. Kritik dan saran akan kami
terima, guna untuk memperbaiki makalah selajutnya.

1
DAFTAR PUSTAKA

1. Uchjana Effendy, Onong. 2006. Hubungan Masyarakat. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai