ْ َّ ُ ْ
1. Fi’il Shahih )الص ِحي ُح (ال ِفعل
Fi’il shahih adalah fi’il yang huruf penyusunnya terbebas dari huruf ‘illat (huruf
alif, waw dan ya’). Contoh:
Semua huruf penyusun dari fi’il-fi’il di atas tidak ada yang mengandung huruf
‘illat (alif, waw, dan ya’), sehingga fi’il-fi’il di atas merupakan fi’il shahih.
Perlu diperhatikan bahwa alif beda dengan hamzah. Dalam bahasa Arab, alif
yang berharakat atau terdapat tanda ء disebut hamzah. Sedangkan yang
disebut alif adalah yang tidak berharakat atau hanya berfungsi sebagai
ََ َ
pemanjang bacaan (mad). Maka kata أكل termasuk fi’il shahih karena huruf
penyusun pada awal kata tersebut adalah hamzah, bukan alif.
ُّ َ ْ ُ ُْ
2. Fi’il Mu’tal )(ال ِفعل المعتل
Fi’il Mu’tal adalah fi’il yang huruf penyusunnya mengandung minimal salah satu
dari huruf ‘illat (alif, waw dan ya’) baik pada awal, tengah dan akhir kata.
Contoh:
Semua huruf penyusun dari fi’il-fi’il di atas mengandung salah satu dari huruf
‘illat (alif, waw, dan ya’), sehingga fi’il-fi’il di atas merupakan fi’il mu’tal.
Fi’il shahih memiliki pola perubahan (tashrif) yang seragam. Berbeda dengan fi’il
mu’tal yang berbeda dengan kaidah asal atau tidak seragam. Dengan mengetahui
suatu fi’il yang mengandung huruf ‘illat, maka kita akan lebih cermat dalam
melakukan perubahan kata dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, khususnya pada
perubahan kata berdasarkan kata ganti (tashrif lughawi).
Tugas! Tentukanlah kelompok dari kata berikut berdasarkan fi’il shahih dan
fi’il mu’tal dengan memberi tanda (X) pada kolom yang disediakan.