Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENGANGGURAN YANG TERJADI AKIBAT PANDEMI COVID-19 DAN


DAMPAKNYA BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA

“Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Makro”


Dosen Pengampu : Dhian Theresia Kenanga, SE., MM.

Disusun Oleh :

Yosep Muhammad Sugiyanto


MJ 1922124

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PETRA
BITUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pengangguran Yang Terjadi Akibat Pandemi Covid-19 Dan Dampaknya
Bagi Perekonomian Indonesia” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
Tugas Dosen pada mata kuliah Teori Ekonomi Makro. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengangguran dan Tingkat
Alamiahnya bagi para pembaca dan juga bagi saya selaku penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Mam Dhian Theresia Kenanga, SE., MM.
, selaku Dosen mata kuliah Teori Ekonomi Makro yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada saya tentang
Pengangguran dan Tingkat Alamiahnya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga, sahabat-sahabat saya, serta


semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya melalui referensi-
referensi yang dibagikan secara online sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bitung, 20 April 2020

Yosep Muhammad Sugiyanto


DAFTAR ISI

Contents
COVER.............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1. Definisi Pengangguran, Jenis-jenisnya dan Cara Pengukurannya...............6
2.2. Pengaruh Meningkatnya Pengangguran Pada Pertumbuhan Ekonomi
Suatu Negara..............................................................................................................10
2.3. Pandemi Covid-19..........................................................................................11
2.4. Dampak Covid-19 pada Meningkatnya jumlah Pengangguran di Indonesia
12
2.5. Pengaruh Covid-19 pada Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.................13
BAB III...........................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
3.1. KESIMPULAN...............................................................................................17
3.2. SARAN............................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengangguran adalah penyakit dalam perekonomian suatu negara,
apabila jumlah pengangguran meningkat maka mengurangi pendapatan serta
daya beli masyarakat yang menyebabkan mundurnya sektor perekonomian
negara tersebut.
Mengambil contoh dari Negara kita sendiri yaitu Indonesia, yang
mana Indonesia merupakan negara ke empat yang memiliki jumlah populasi
terbanyak di dunia, dengan jumlah pertumbuhan yang tidak bisa di imbangi
dengan jumlah peningkatan lapangan pekerjaan, sehingga membuat tingkat
pengangguran di Indonesia terus bertambah.
Dengan adanya musibah seperti menyebarnya wabah pandemi covid-
19 di Indonesia mengakibatkan jutaan pekerja dari sector formal berakhir di
rumahkan belum juga di tambahkan dengan pekerja dari sector informal
yang di prediksikan sekitar ratusan ribu pekerja juga terkena dampak dari
pandemi covid-19 yang membuat bertambahnya jumlah gelombang
pengangguran di Indonesia dan di pastikan menjadi kemunduran
perekonomian di Negara kita ini.
Oleh sebab itu untuk menjelaskan permasalahan di atas dalam
makalah dengan tema “Pengangguran dan Tingkat Alamiahnya” saya
tertarik mengangkat judul “Pengangguran Yang Terjadi Akibat Pandemi
Covid-19 Dan Dampaknya Bagi Perekonomian Indonesia” dan membahas
keseluruhan masalah-masalah yang terjadi pada negara kita saat ini.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat di tentukan
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengangguran, jenis-jenisnya
dan cara pengukurannya?
1.2.2 Bagaimana pengaruh meningkatnya Pengangguran pada ekonomi
suatu Negara?
1.2.3 Jelaskan apa itu covid-19 ?
1.2.4 Jelaskan apa saja dampak yang terjadi akibat meningkatnya
pengangguran yang di sebabkan Pandemi Covid-19 pada Negara
Indonesia?
1.2.5 Bagaimana pengaruhnya pada tingkat pertumbuhan ekonomi di
Indonesia sejak menyebarnya covid-19 di Indonesia?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3.1. Untuk mengetahui apa definisi pengangguran, jenis-jenis
pengangguran dan cara mengukur jumlah pengangguran
1.3.2. Menjelaskan pengaruh meningkatnya pengangguran pada
perkembangan ekonomi suatu Negara
1.3.3. Menjelaskan apa itu covid-19
1.3.4. Menjelaskan peningkatannya pengangguran yang di akibatkan
menyebarnya covid-19 di Indonesia
1.3.5. Menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat ini setelah
menyebarnya pandemic covid-19 di ndonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pengangguran, Jenis-jenisnya dan Cara Pengukurannya


2.1.1. Definisi Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk angkatan
kerja yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, sedang
menunggu proyek pekerjaan selanjutnya, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para
pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang
ada yang mampu menyerapnya.

2.1.2. Jenis-Jenis Pengangguran


2.1.2.1. Jenis Pengangguran Berdasarkan Sebab Terjadinya
Pengguran ini terbagi menjadi 4 jenis diantaranya adalah :

a. Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)


Pengangguran ini terjadi karena maju-mundurnya
ekonomi suatu negara. Ketika perekonomian mengalami
kemunduran daya beli masyarakat pun akan menurun.
Akibatnya perusahaan akan mengurangi produksi dan
perusahaan banyak memberhentikan karyawannya.

b. Pengangguran Struktural
Pengangguran strutktural adalah jenis
pengangguran yang disebabkan perubahan struktur
perekonomian. Contohnya peralihan perekonomian dari
sektor perkebunan ke sektor industri. Masyarakat yang
ingin bekerja di sektor industri sulit bekerja karena
mereka terbiasa bekerja di sektor perkebunan sehingga
harus menyesuaikan diri bila ingin bekerja di sektor
industri.

c. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran
yang disebabkan oleh sistem yang tidak bisa
mempertemukan antara pembuka lowongan kerja dan
pencari kerja. entah itu karena kendala informasi, waktu
ataupun geografi.

d. Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya
peralihan dari tenaga kerja manusia menjadi mesin.
Perusahaan biasanya lebih memilih menggunakan tenaga
mesin dibandingkan tenaga manusia karena lebih cepat,
mudah dan hemat biaya.

2.1.2.2. Jenis Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja


Jenis pengangguran ini juga terbagi 4, diantaranya:

a. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang
yang sama sekali tidak bekerja dan sedang berusaha
mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka disebabkan
oleh lapangan kerja yang tidak tersedia atau tidak adanya
kecocokan antara lowongan kerja dan latar belakang
pendidikan.

b. Pengangguran Tidak Sepenuh Waktu/Setengah


Pengangguran
Pengangguran jenis ini ditujukan pada seseorang
yang mempunyai pekerjaan namun jam kerja hanya
sedikit atau tidak seusai standar 7-8 per hari sehingga
penghasilan mereka pun kadang tidak mencukupi.

c. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)


Pengangguran terselubung adalah pengangguran
yang pada orang yang mempunyai pekerjaan tapi
produktivitasnya rendah. entah itu karena ketidak
sesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerajaan
ataupun lainnya. Pengangguran jenis ini menyebabkan
produktivitas kerja yang rendah.

d. Pengagguran Musiman
Pengguran musiman adalah pengangguran yang
tidak dapat bekerja ketika pergantian musim, misalnya
orang-orang yang bekerja sebagai petani sawah mereka
akan bekerja selama musim panen setelah itu mereka
menganggur menunggu musim berikutnya. Begitupun
misalnya dengan nelayan.

2.1.3. Mengukur jumlah tingkat pengangguran


Seseorang dikategorikan bekerja apabila ia menghabiskan
sebagian besar waktunya untuk bekerja dan mendapatkan upah.
Sementara seseorang dianggap tidak bekerja kalau ia tidak bekerja
untuk sementara waktu atau sedang mencari pekerjaan. Adapun
seseorang yang tidak termasuk ke dalam dua kategori tersebut,
seperti mahasiswa, ibu rumah tangga atau pensiunan, tidak
termasuk ke dalam angkatan kerja (Mankiw, 2006: 133)
Menurut pakar statistika Nicholas Gregory Mankiw orang
dewasa di bagi menjadi tiga kelompok, yaitu : Bekerja, Tidak
bekerja/Pengangguran, dan tidak termasuk dalam angkatan kerja
Setelah menempatkan semua orang dewasa yang diperoleh
berdasarkan hasil survei ke dalam tiga kategori tersebut, BPS
menghitung berbagai nilai statistika untuk menyimpulkan kondisi
pasar tenaga kerja. BPS mendefinisikan angkatan kerja (labor
force) sebagai jumlah populasi yang bekerja dan yang tidak
bekerja:

Angkatan kerja = Jumlah yang bekerja + Jumlah yang tidak


bekerja.

Selain itu, BPS juga mendefinisikan tingkat pengangguran


(unemployment rate) sebagai persentase dari angkatan kerja yang
tidak bekerja:

Tingkat Pengangguran = (Jumlah yang tidak


bekerja/Angkatan kerja) × 100.

Tidak hanya sampai di situ, BPS juga memakai hasil survei


yang sama untuk menghasilkan data menyangkut partisipasi
angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (labor-force
participation rate) mengukur persentase dari seluruh populasi orang
dewasa yang tergolong angkatan kerja:

Tingkat partisipasi angkatan kerja = (Angkatan kerja/Populasi


orang dewasa) × 100.

Nilai statistika ini dapat menggambarkan persentase dari


populasi yang memilih untuk berpartisipasi dalam pasar tenaga
kerja. Sama halnya dengan tingkat pengangguran, tingkat
partisipasi angkatan kerja dapat dihitung, baik untuk seluruh
populasi orang dewasa maupun untuk kelompok-kelompok yang
lebih spesifik (Mankiw, 2006: 134).
2.2. Pengaruh Meningkatnya Pengangguran Pada Pertumbuhan Ekonomi
Suatu Negara
Berikut ini beberapa pengaruh pengangguran terhadap perekonomian dan
kehidupan sosial:

2.2.1. Menurunkan pendapatan masyarakat.


Pengangguran artinya seseorang tidak memiliki pendapatan
dan ini menyebabkan pendapatan masyarakat secara umum turun.
Turunnya pendapatan maka menurunkan daya beli masyarakat. Daya
beli masyarakat yang turun akan menyebabkan turunnya permintaan
barang/jasa dan komponen konsumsi dari PDB juga turun. Ini artinya
perekonomian di negara tersebut menurun.

2.2.2. Menurunkan tingkat investasi modal.


Karena pengangguran tidak memiliki pendapatan maka
mereka pun tidak memiliki kesempatan untuk menabung. Sehingga,
mereka dapat menurunkan investasi, dan selanjutnya juga
menurunkan PDB di negara tersebut.

2.2.3. Menurunkan penerimaan pemerintahan.


Pengangguran juga menurunkan jumlah transaksi ekonomi,
yang berarti menurunkan pajak pendapatan dan pajak dari transaksi
ekonomi. Jadi, semakin tinggi jumlah pengangguran maka pajak dari
masyarakat dan penerimaan pemerintah juga turun, sehingga
pengeluaran pemerintah ikut turun, dan dampaknya pada PDB yang
juga menurun.

2.2.4. Menurunkan keterampilan masyarakat.


Secara tidak langsung menganggur adalah kondisi tidak
terpakainya sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat. Keadaan
menganggur menyebabkan para tenaga kerja kehilangan pengalaman
atau penurunan keterampilan yang dimilikinya. Semakin lama
menganggur semakin banyak juga kehilangan pengalaman dan
keterampilan seseorang.

2.2.5. Meningkatkan biaya sosial.


Pengangguran menimbulkan beban terhadap masyarakat
akibat biaya sosial yang harus dikeluarkan, seperti biaya perawatan
pasien yang depresi karena menganggur, biaya keamanan dan biaya
pengobatan akibat meningkatnya tindak kriminalitas yang dilakukan
oleh penganggur, serta biaya pemulihan dan renovasi beberapa
tempat akibat demostrasi dan kerusuhan yang dipicu oleh
ketidakpuasan dan kecemburuan sosial para penganggur.

2.3. Pandemi Covid-19


Virus Corona (COVID-19)
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat,
hingga kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja,
baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu
menyusui.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan
di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk
Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus
Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.
2.4. Dampak Covid-19 pada Meningkatnya jumlah Pengangguran di
Indonesia

Pandemi COVID-19 tidak hanya memukul pertumbuhan ekonomi,


tapi juga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah pengangguran dalam
jumlah yang besar.

Center of Reform on Economics (CORE) mengatakan dalam


beberapa pekan terakhir, gelombang Penghentian Hubungan Kerja (PHK)
semakin merebak di sejumlah sektor, mulai dari sektor manufaktur,
pariwisata, transportasi, perdagangan, konstruksi, dan lainnya.

Selain itu, ada pula sebagian perusahaan yang saat ini hanya mampu
membayar separuh dari gaji karyawannya. CORE memperkirakan akan
terjadi peningkatan jumlah pengangguran terbuka pada kuartal II/2020
dengan skenario terburuk mencapai 9,35 juta orang.

Dampak pandemi COVID-19 dinilai akan berbeda untuk lapangan


usaha yang berbeda, status pekerjaan yang berbeda, dan wilayah yang
berbeda, baik dilihat dari lokasi provinsi maupun lokasi kota dan desa.

Dalam hal ini, lapangan usaha yang diasumsikan mengalami dampak


paling parah adalah penyediaan akomodasi dan makan minum, transportasi
dan pergudangan dan perdagangan, baik perdagangan besar maupun eceran,

Sebaliknya, lapangan usaha yang diasumsikan mengalami dampak


paling ringah adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial dan jasa administrasi
pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.

Sementara status pekerjaan yang diasumsikan akan mengalami


dampak paling parah adalah pekerja bebas atau pekerja lepas, berusaha
sendiri (yang pada umumnya berskala mikro), berusaha sendiri dengan
dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, dan pekerja keluarga/tak
dibayar.

Di samping itu, dilihat dari sisi wilayah, diasumsikan bahwa DKI


Jakarta akan mengalami dampak paling parah, diikuti Jawa Barat dan
provinsi-provinsi lain di pulau Jawa. Dampak pandemi COVID-19
diasumsikan akan lebih besar di perkotaan daripada di perdesaan.

Selain PHK pada sektor formal, dampak pandemi COVID-19


terhadap hilangnya mata pencaharian di sektor informal perlu lebih
diwaspadai.

Pasalnya, daya tahan ekonomi para pekerja di sektor informal relatif


rapuh, terutama yang bergantung pada penghasilan harian, mobilitas orang,
dan aktivitas orang-orang yang bekerja di sektor formal.

Terlebih lagi jumlah pekerja di sektor informal di Indonesia lebih


besar dibanding pekerja sektor formal, yakni mencapai 71,7 juta orang atau
56,7 persen dari total jumlah tenaga kerja. Mayoritas dari mereka bekerja
pada usaha skala mikro sebesar 89 persen berdasarkan data di tahun 2018.

2.5. Pengaruh Covid-19 pada Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia


Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan
dunia, termasuk Indonesia yang sejak awal bulan ini telah mewabah.
Penyebaran virus Corona berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia
2020 dan berdampak pada perekonomian dunia dari perdagangan, investasi
dan pariwisata.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan karena
berbagai faktor, seperti penurunan kinerja ekspor impor, konsumsi rumah
tangga yang masih tumbuh tinggi dan investasi yang tumbuh melambat.
Menurut lembaga penelitian ekonomi Center Of Reforms on
Economic ( CORE ) yang memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia berada pada kisaran minus 2 persen hingga 2 persen . Angka
tersebut dapat dicapai jika pemerintahan melakukan langkah-langkah yang
lebih ketat dalam pencegahan penularan virus Corona.
Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebutkan ekonomi
Indonesia bisa hanya tumbuh 2,5 persen atau bahkan 0 persen jika pandemi
Corona di RI tak segera diatasi. Dengan adanya corona virus pertumbuhan
ekonomi Indonesia pasti berada di bawah 5 persen. Kondisi ekonomi juga
diperburuk dengan harga minyak dan gas yang turun di Kisaran USD 30 per
barel. Padahal perekonomian Indonesia bergantung pada harga komoditas.
Pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada ketidakpastian yang
sangat tinggi dan menurunkan kinerja pasar keuangan global. Ekonom
Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima
Yudhistira Adhinegara mengatakan, Indonesia rentan terhadap krisis
ekonomi.
Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan
yang cukup tajam, yang diperkirakan hanya 4,5-4,8 persen di tahun 2020.
Kedua, terkait aliran modal keluar sepanjang enam bulan terakhir,
tercatat investor asing melakukan aksi jual sebesar Rp16 triliun.
Ketiga, Indonesia makin rentan terpapar kepanikan pasar keuangan
global. Menurut Asian Development Bank (ADB), sebanyak 38,5 persen
surat utang pemerintah Indonesia dipegang oleh investor asing. Lebih tinggi
dari negara Asia lainnya. Jika terjadi aksi jual secara serentak tentunya ini
beresiko tinggi terhadap krisis ekonomi.
Menurut menteri Sri Mulyani mengatakan bahwa penyebaran virus
Corona yang terjadi di Indonesia mengakibatkan menurunnya pada kegiatan
ekonomi. Yaitu pada berbagai sektor keuangan Indonesia seperti perbankan
hingga konsumsi rumah tangga yang menurun.
Pada sektor konsumsi rumah tangga terjadi ancaman kehilangan
pendapatan masyarakat karena tidak dapat bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup terutama rumah tangga miskin dan rentan serta sektor
informal detik penurunan lainnya juga terjadi pada UMKM pelaku usaha ini
tidak dapat melakukan kegiatan usahanya sehingga terganggu Kemampuan
memenuhi kewajiban kredit. Perekonomian juga berdampak pada sektor
korporasi dan sektor keuangan lainnya.
Pemerintah dalam hal ini bersama Bank Indonesia dan otoritas
terkait berkomitmen akan terus memperkuat Sinergi kebijakan untuk
memonitor dinamika penyebaran COVID-19 termasuk dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Berbagai langkah kebijakan akan ditempuh guna menjaga tetap
kondusifnya aktivitas perekonomian sehingga stabilitas makro ekonomi dan
sistem keuangan tetap terjaga sehingga momentum pertumbuhan ekonomi
dapat dipertahankan.
Menurut Sekertaris Jendral Badan Pengurus Pusat HIPMI, Bagas
Adhadirgha menjelaskan bahwa situasi perekonomian yang semakin
memburuk akan di perlukan gugus tuntas ekonomi untuk mengawasi
kebijakan pemerintah dan realisasi di lapangan, serta berkoordinasi dengan
pemerintah daerah.
Bagas juga berharap DPR segera menyetujui Perpu nomor 1 tahun
2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan di
tengah wabah korona. Ini karena Perpu tersebut memiliki poin-poin
pentingnya kebijakan pemerintah terutama stimulus menghadapi wabah ini,
serta pelebaran defisit anggaran.
Pemerintah juga memastikan kebutuhan masyarakat terjamin,
pemerintah juga melakukan karantina jika dibutuhkan untuk mencegah
penyebaran wabah Corona. Presiden Joko Widodo mengumumkan ia
menetapkan peraturan pemerintah pengganti undang- undang (Perppu) yang
terbitkan untuk menanggulangi dampak wabah Corona di Indonesia.
Jokowi mengklaim Perppu baru tersebut memberikan fondasi bagi
pemerintah, otoritas perbankan dan otoritas keuangan untuk melakukan
langkah-langkah yang luar biasa dalam upaya menjamin kesehatan
masyarakat, menyelamatkan perekonomian nasional serta stabilitas sistem
keuangan.
Menurut tenaga ahli utama kantor staf kepresidenan (KSP), Dany
Amrul Ichdan mengungkapkan beberapa cara pemerintah untuk
mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah bencana wabah
virus Corona.
Langkah pertama, adalah meningkatkan belanja pemerintah melalui
proyek-proyek infrastruktur yang padat Karya, padat modal dan pada
penyerapan tenaga kerja.
Langkah kedua, pemerintah memberikan insentif pada sektor
pariwisata seperti memberikan diskon 30 hingga 35 persen untuk tiket
pariwisata titik Langkah ketiga, pemerintah terus menambah bantuan
jaminan sosial serta penurunan suku bunga kredit
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, saya mengambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
3.1.1. Pengangguran adalah adalah istilah bagi Angkatan kerja yang belum
mendapatkan pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan,
pengangguran dibagikan menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan sebab
terjadinya dan berdasarkan lama kerjanya, cara pengukuran tingkat
pengangguran juga lumayan gampang tergantung dari jumlah data
yang kita dapatkan dan ke akuratan datanya.
3.1.2. Ada 5 hal yg terpengaruh saat meningkatnya jumlah pengangguran
di suatu negara yaitu : Menurunkan pendapatan masyarakat,
Menurunkan tingkat investasi modal, Menurunkan penerimaan
pemerintahan, Menurunkan keterampilan masyarakat, dan
Meningkatkan biaya social.
3.1.3. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona
bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi
paru-paru yang berat, hingga kematian.
3.1.4. Pandemi Covid-19 sangat berdampak bagi para pekerja, untuk
menghentikan penyebaran Covid-19 2 juta pekerja formal terpaksa di
rumahkan hingga menyebabkan naiknya jumlah pengangguran.
3.1.5. Banyak sector Ekonomi yg terancam kehilangan pendapatan di
akibatkan Pandemi Covid-19, hingga mengakibatkan melambatnya
pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan mulai terancam akan
terjadinya krisis Ekonomi
3.2. SARAN
Dalam mengatasi jatuhnya ekonomi Indonesia kita sebagai satu
kesatuan warga negara Indonesia hendaknya bekerja sama dalam mencegah
penyebaran covid-19 dengan menggunakan masker kain, tetap menjaga
jarak dengan orang lain dan tetaplah di rumah jika tidak ada keperluan
penting untuk keluar rumah, dengan begitu kita sudah membantu pemerintah
dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia dan pemerintah akan
terus berjuang untuk meningkatkan perkembangan ekonomi di Indonesia.

Demikianlah Makalah dengan judul “Pengangguran Yang Terjadi


Akibat Pandemi Covid-19 Dan Dampaknya Bagi Perekonomian Indonesia”
mungkin hanya ini yang dapat saya paparkan, besar harapan saya makalah
ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, saya menyadari


menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun
menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Egsa.geo.ugm. (29 September 2019). ‘Apa itu pengangguran’ diakses pada 20


April 2020 dari http://egsa.geo.ugm.ac.id/2019/09/29/apa-itu-
pengangguran/

Gajimu.com ‘Pengangguran Angkatan Kerja dan Tunjangan Pengangguran’


diakses pada 20 april 2020 dari https://gajimu.com/pekerjaan-
yanglayak/jaminan-sosial/pengangguran

Salamadian (21 Desember 2018). ‘PENGANGGURAN : Pengertian, Penyebab


dan Jenis-Jenis Pengangguran’ diakses pada 20 april 2020 dari
https://salamadian.com/pengertian-jenis-jenis-pengangguran/

Situsekonomi.com (09 Maret 2019). ‘Cara Mengukur Tingkat Pengangguran’


diakses pada 20 april 2020 dari
https://www.situsekonomi.com/2019/03/cara-mengukur-tingkat-
pengangguran.html

Dictio Community (30 April 2018). ‘Bagaimana pengaruh pengangguran terhadap


perekonomian di suatu negara? - Ekonomi & Bisnis / Diskusi Ekonomi
diakses pada 20 april 2020 dari https://www.dictio.id/t/bagaimana-
pengaruh-pengangguran-terhadap-perekonomian-di-suatu-negara/69122/2

Alodokter (20 April 2020). ‘Virus Corona (COVID-19) - Gejala, penyebab dan
mengobati’ diakses pada 20 april 2020 dari
https://www.alodokter.com/virus-corona

Ekonomi Bisnis.com (15 April 2020). ‘Dampak Pandemi Covid-19, Ini Sektor-
sektor yang Rentan Kena PHK’ diakses pada 20 april 2020 dari
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200415/9/1227629/dampak-pandemi-
covid-19-ini-sektor-sektor-yang-rentan-kena-phk
Bale Warga (17 April 2020). ‘Kondisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akibat
Adanya Wabah Corona’ diakses pada 20 april 2020 dari
https://sukabumiupdate.com/detail/bale-warga/opini/68044-Kondisi-
Pertumbuhan-Ekonomi-Indonesia-Akibat-Adanya-Wabah-Corona

Anda mungkin juga menyukai