Anda di halaman 1dari 43

Laporan Karya Tulis Ilmiah

Respon Media Umum terhadap Komunikasi


Politik Pemerintah Terkait Kesejahteraan Tenaga
Kesehatan dalam Penanganan COVID-19

1. Fathi Qushoyyi Ahimsa (0043077192)


2. Rakha Fa’iq Muyassar (0043539364)

MAN INSAN CENDEKIA SERPONG


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KOTA TANGERANG SELATAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah swt. Atas karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal Karya Ilmiah Remaja (KIR) ini dengan judul Komunikasi Politik
Pemerintah Terkait Kesejahteraan Tenaga Kesehatan dalam Penanganan COVID-19.
Kami mengucapkan terima kasih kepada guru KIR kami, Ibu Etty Poejiastuti, Ibu Yuna
Puteri Kadarisman, dan Ibu Tina Yulistania, serta guru pembimbing kami, Bapak Ipik
Ernaka dan Ibu Yuna Puteri Kadarisman yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan proposal ini dengan baik. Terima kasih juga kami ucapkan kepada orang
tua kami yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan proposal ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seangkatan kami, Querencia Visesa
Asvatthavida Vandeveria, yang senantiasa menemani kami menyelesaikan semua tugas
dan kewajiban sejak fajar menyingsing hingga hari berganti. Demikian ucapan terima
kasih ini kami sampaikan.

Tangerang Selatan, 8 November 2020

2
DAFTAR ISI
Halaman Sampul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Batasan Masalah 6
E. Manfaat Penelitian 7
F. Kebaruan 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori terkait 9
B. Pengertian Kata Kunci 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 12
B. Desain Penelitian 12
C. Populasi dan Sampel 12

D. Langkah Penelitian 13
E. Teknik Pengumpulan data 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil 15
B. Pembahasan 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 27
B. Saran 27
DAFTAR PUSTAKA 28
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tanggal 2 Maret 2020, Pemerintah Indonesia secara terbuka mengumumkan kasus
pertama pasien yang terkena COVID-19, terdapat dua orang warga negara Indonesia yang
terindikasi mengalami gejala COVID-19. Penyebaran COVID-19 di Indonesia terus
berkembang secara drastis sejak pengumuman kasus pertama pada 2 Maret 2020. Tanggal 13
Maret 2020, pemerintah segera tanggap dengan kondisi ini hingga akhirnya keluar Keputusan
Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19,
pembentukan gugus tugas ini bertujuan untuk memonitoring perkembangan pandemi
COVID-19 di Indonesia. Pada bulan April, COVID-19 telah menyebar dan menginfeksi lebih
dari 5.000 orang (Satgas Indonesia untuk Percepatan Penanganan COVID-19, 2020).
COVID-19 merupakan istilah yang dikenal luas sebagai akronim dari Coronavirus Disease
2019 dan untuk selanjutnya, penelitian ini akan menggunakan istilah COVID-19. Sebagai
penyakit infeksi new emerging, COVID-19 memiliki efek domino yang berpengaruh pada
segala sektor, tidak hanya pada sektor kesehatan, namun juga sektor ekonomi, sosial, bahkan
politik. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah Indonesia harus sigap dalam memberikan
kebijakan dan cakap dalam mengkomunikasikannya kepada khalayak masyarakat.

Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan, Ekonomi, dan Sosial (LP3ES)


mencatat, terdapat 37 blunder komunikasi Presiden Jokowi dan kabinetnya selama kurun
waktu 1 Januari hingga 5 April 2020 (Wijayanto, 2020). 37 pernyataan itu dilakukan dalam
periode yang berbeda, 13 pernyataan dilontarkan pada masa pra-krisis, 4 pernyataan pada
awal krisis, dan 20 pernyataan pada masa krisis. Per 16 September 2020, jumlah kasus
COVID-19 di Indonesia berjumlah 228.293 kasus dengan kematian berjumlah 9.100 orang. 

4
Berkaitan dengan adanya pandemi COVID-19, Kementerian Kesehatan mengeluarkan
kebijakan pemberian insentif kepada tenaga medis yang bertugas dalam pandemi COVID-19.
Keputusan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/278/2020. Berdasarkan website Kementerian Kesehatan, pemberian
insentif tersebut digolongkan dalam beberapa subjek. Untuk dokter spesialis mendapatkan
insentif sebesar 15 juta, dokter umum dan gigi mendapatkan insentif sebesar 10 juta, bidan
dan perawat mendapatkan insentif sebesar 7,5 juta, dan tenaga medis lainnya mendapatkan
insentif sebesar 5 juta. Sumber pendanaan insentif dan santunan kematian bagi tenaga
kesehatan yang menangani COVID-19 dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) (Kemkes, 2020).
Pemberian insentif ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja para tenaga medis
sebagai garda depan dalam penanggulangan pandemi COVID-19. Selain itu pemberian
insentif bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada tenaga medis serta keluarganya.
Pada akhirnya, semua hal di atas akan meningkatkan produktivitas para tenaga medis
sehingga membuat penanggulangan COVID-19 menjadi lebih cepat. 

Tidak terlepas dari hal itu, dalam mengeluarkan kebijakan, tentunya pemerintah
melakukan komunikasi terhadap publik. Komunikasi tersebut bisa digolongkan menjadi
komunikasi politik. Hal ini dikarenakan setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
akan menyangkut maslahat banyak orang. Dalam komunikasi politik, mengeluarkan sebuah
kebijakan menjadi salah satu faktor yang menentukan cakap atau tidaknya pemerintah dalam
menghadapi suatu hal. Komunikasi pada masa pandemi menjadi sebuah hal yang sangat
penting karena komunikasi akan mempengaruhi pola pikir masyarakat akan sesuatu yang
sedang dihadapi serta menunjukkan bagaimana masyarakat harus merespons terhadap
keadaan yang terjadi. Tujuan dari komunikasi di kala pandemi adalah membuat masyarakat
bisa tenang, namun masih dalam lingkup yang realistis dan tidak mengada-ada. Selain itu,
komunikasi bertujuan agar masyarakat paham tentang apa yang harus mereka lakukan, serta
menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemerintah serius dalam menangani wabah ini.
Media sebagai penyalur informasi tentang kebijakan politik terhadap masyarakat berperan
penting terhadap pandangan masyarakat tentang kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
(Andrianti, 2015). Mencermati hal-hal di atas, maka penulis akan menelaah lebih jauh terkait
5
respon media umum terhadap komunikasi politik pemerintah terkait dengan kesejahteraan
tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19 sejak bulan Maret 2020 sampai bulan
Desember 2020.

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana respon media umum terhadap komunikasi politik pemerintah terkait
kesejahteraan tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menghimpun informasi yang relevan dengan “Respon
media umum terkait komunikasi politik pemerintah terkait kesejahteraan tenaga kesehatan
dalam penanganan COVID-19” dan mengetahui bagaimana respon media umum terhadap
komunikasi politik yang dilakukan pemerintah.

D. Batasan Masalah
1. Komunikasi politik pemerintah dibatasi terkait dengan kesejahteraan tenaga kesehatan
dalam penanganan COVID-19. Kesejahteraan tenaga kesehatan meliputi tiga aspek, yaitu
aspek gaji, aspek insentif, dan aspek fasilitas. 
2. Pemerintah yang akan menjadi objek penelitian dibatasi menjadi presiden, wakil presiden,
dan kabinet menterinya.
3. Media yang akan menjadi sumber data berasal dari portal berita Warta Ekonomi, Kompas,
CNBC Indonesia, dan Liputan 6. Alasan peneliti memilih Warta Ekonomi karena koran
tersebut memuat berbagai fenomena ekonomi dan bisnis, mulai dari tataran makro,
industri, sampai mikro. Hal ini menjadikan Warta Ekonomi dipilih peneliti sebagai
sumber penelitian. Alasan peneliti memilih Liputan 6 karena situs yang cukup terkenal
dan juga ditayangkan di salah satu stasiun televisi yaitu SCTV. Liputan 6 juga pernah
memenangkan salah satu penghargaan Gobel Award untuk program berita terfavorit, hal
ini menjadikan Liputan 6 dipilih peneliti sebagai sumber penelitian. Alasan peneliti
memilih Kompas karena Kompas bekerja sama dengan TurnBackHoax.id (Masyarakat
Anti Fitnah Indonesia - MAFINDO) untuk validasi dan verifikasi setiap isu berita apakah
6
Hoaks atau Fakta. Kompas juga menjadi salah satu dari 49 lembaga di seluruh dunia yang
mendapat sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact
Checking Network), hal ini menjadikan Kompas dipilih peneliti sebagai sumber
penelitian. Alasan penulis memilih portal berita CNBC Indonesia dikarenakan CNBC
Indonesia menyampaikan informasi-informasi, makro ekonomi, pasar modal, perbankan,
industri keuangan lainnya, komoditas, manufaktur, ekonomi internasional serta politik,
hukum dan hankam yang mempengaruhi dinamika ekonomi nasional secara
komprehensif. Hal ini cocok dengan tema mengenai kesejahteraan tenaga kesehatan
4. Selain itu, peneliti akan meneliti berita yang keluar selama masa pandemi COVID-19
sejak bulan Maret 2020 hingga bulan Desember 2020

E. Manfaat Penelitian
Secara Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan di bidang
komunikasi dan politik sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
2. Menyumbang wacana bagi studi tentang komunikasi politik pemerintah selama pandemi
COVID-19
Secara Praktis
1. Menambah wawasan terhadap perkembangan informasi dari media yang berkaitan dengan
politik terutama dalam hal komunikasi pemerintah saat menangani COVID-19.
2. Menambah wawasan terkait respon media terhadap komunikasi politik pemerintah yang
berhubungan dengan kesejahteraan tenaga kesehatan.
F. Kebaruan
Penelitian mengenai respon media umum kali ini belum pernah dilakukan sebelumnya.
Namun, berkaitan dengan komunikasi politik pemerintah tentang kesejahteraan tenaga
kesehatan dalam penanganan COVID-19, beberapa penelitian terkait telah dilakukan
diantaranya, yaitu penelitian berjudul “Kebijakan Mitigasi Penyebaran dan Dampak Sosial
Ekonomi di Indonesia” yang ditulis oleh Engkus, Nanang Suparman, Fajar Tri Sakti, dan
Husen Saeful Anwar pada bulan Mei 2020. Ada salah satu kutipan dari jurnal tersebut yang
menarik perhatian, yaitu “Selama kurun waktu 1 Januari hingga 5 April 2020, LP3ES
menemukan adanya 37 pernyataan blunder pernyataan pemerintah terkait virus corona atau
7
COVID-19”. Penelitian ini mempunyai fokus pada kebijakan pemerintah di bidang sosial,
ekonomi, serta pencegahan penyebaran COVID-19.

Selain itu, sebuah jurnal penelitian yang ditulis oleh Sofia Alfarizi dan Bagus Nuari
Hermawan yang berjudul “Transparansi Data dan Penyebaran Informasi: Masalah
Pencegahan Virus Corona di Indonesia”, menyatakan bahwa informasi dan data yang
disampaikan pemerintah pusat kepada publik mempengaruhi perilaku masyarakat dan
keputusan pejabat daerah.

Penelitian ketiga berjudul “Kebijakan Pemberian Insentif Pada Tenaga Medis Virus
Corona COVID-19; Pendekatan Maslahah” yang ditulis oleh Harisah. Penelitian ini mengkaji
kebijakan pemberian insentif menggunakan metode hukum normatif melalui tiga pendekatan,
yaitu statute approach, case approach, dan philosophical approach. Selain itu penelitian ini
mengkaji mengenai maslahah hukum tentang pemberian insentif.

Penelitian terakhir berjudul “Komunikasi Media Yang Efektif Pada Pandemi COVID-19”
yang ditulis oleh Handrini Ardiyanti. Penelitian ini membahas bagaimana keefektivitasan
komunikasi media yang dilakukan oleh pemerintah di masa pandemi ini.

Di samping itu semua, penelitian yang peneliti lakukan lebih berfokus pada bidang
kesejahteraan tenaga kesehatan yang bertugas menangani pandemi COVID-19. Penelitian ini
mengkaji bagaimana respon media umum terhadap komunikasi politik pemerintah dengan
sumber beberapa portal berita online. Nantinya, penelitian ini akan menghasilkan analisis
berita yang terkait dengan masalah yang ditentukan.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Terkait

1. Media

Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa latin yang
merupakan bentuk jamak kata medium. Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu
perantara antara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Beberapa hal
yang termasuk ke dalam media adalah film, televisi, diagram, media cetak (printed
material), computer, dan lain sebagainya. Media Massa (Mass Media) singkatan dari Media
Komunikasi Massa (Mass Communication Media), yaitu sarana, channel, atau media untuk
berkomunikasi kepada publik. Istilah Media Massa sering disingkat “Media” saja, tanpa
“Massa”. Media Massa merupakan suatu sumber informasi, hiburan, dan sarana promosi
(iklan).

2. Komunikasi Politik
Komunikasi merupakan kebutuhan setiap individu. Setiap hari, manusia melakukan
komunikasi, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Tindakan-tindakan komunikasi
politik seringkali dilakukan tanpa disadari, misal penilaian dan analisis orang awam soal
kenaikan bahan bakar minyak (BBM), ataupun sikap pemerintah untuk menaikkan BBM
sudah melalui proses komunikasi politik dengan mendapat persetujuan DPR (Shahreza &
El-Yana, 2016). Komunikasi politik adalah proses penyampaian informasi mengenai politik
dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah (Surbakti,
2010). Komunikasi politik menjadi sebuah cara berkomunikasi pemerintah kepada rakyat
atau sebaliknya. Dikarenakan komunikasi politik menjadi sebuah unsur yang penting dalam
sebuah pemerintahan, hal ini menjadi sering diberitakan media. Akan tetapi, terkadang
9
terdapat kekeliruan dalam berkomunikasi politik, atau bisa dinamakan blunder dalam
politik. Blunder dalam politik adalah argumen politik, kata-kata politik, kebijakan politik
(partai) yang akhirnya dapat merugikan orang yang berkata itu sendiri. Pada media, baik
media cetak atau media daring, banyak berita politik yang disajikan. Hal ini menjadikan
komunikasi politik menjadi bahan penelitian yang menarik. Selain karena aspek
kemenarikan, komunikasi politik adalah sebuah hal yang dekat dengan masyarakat karena
politik menjadi salah satu pembicaraan masyarakat luas. Komunikasi politik sendiri
bertujuan untuk membangun citra publik dan pendapat umum. Pada kasus ini (pandemi
COVID-19), komunikasi politik yang dilakukan oleh pemerintah dapat membentuk opini
publik tentang kinerja pemerintah terhadap penanganan COVID-19.  

3. Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Tentang Kesehatan No
36 tahun 2014 merupakan setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan untuk
jenis tertentu yang memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
Berdasarkan pasal 11 pada undang-undang tersebut, tenaga kesehatan dikelompokkan
menjadi 14 golongan, yaitu tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan,
tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik
biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lain. Pada penelitian ini,
hak-hak yang berkaitan dengan kesejahteraan tenaga kesehatan meliputi aspek insentif,
fasilitas, dan gaji.

4. Pemerintah
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh E. Utrecht, pemerintah adalah tindakan terus
menerus atau kebijakan yang menggunakan suatu rencana ataupun akal (Gunawan, 2017).
Istilah pemerintah bersifat general yang mengacu pada seseorang atau lembaga yang
mengatur negara, baik dalam pembuatan, pelaksanaan, maupun pengawasan undang-
undang. Pada penelitian ini, definisi pemerintah dipersempit menjadi presiden dan kabinet
menterinya.
10
B. Pengertian Kata Kunci
1. Media massa adalah sarana komunikasi dan informasi kepada publik, salah satunya adalah
sarana informasi mengenai kebijakan pemerintah.
2. Komunikasi politik pemerintah adalah cara pemerintah dalam menyampaikan
kebijakannya kepada publik
3. Pemerintah adalah orang dan lembaga yang memiliki wewenang dalam mengambil
keputusan yang menyangkut banyak orang. Dalam penelitian ini, peneliti mempersempit
definisi pemerintah dengan presiden, wakil presiden, dan kabinet menterinya.
4. Intensif adalah bantuan berupa uang yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai upaya
mensejahterakan tenaga kesehatan.

11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian : Rumah masing-masing
Waktu Penelitian : Bulan Januari
B. Desain Penelitian
Penelitian Kualitatif. Desain penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif, lebih tepatnya menggunakan studi dokumen. Jadi peneliti
mengumpulkan data-data atau lebih tepatnya berita untuk memperoleh informasi terkait
objek yang kita teliti yaitu komunikasi politik pemerintah terkait kesejahteraan tenaga
kerja kesehatan dalam penanganan COVID-19. Kemudian dari berita yang sudah
dikumpulkan, peneliti akan mengkodifikasi berita tersebut agar menjadi data yang
kuantitatif.
C. Populasi dan sampel 
Terdapat banyak sumber yang bisa dijadikan populasi dalam topik ini, berbagai
portal berita yang bersifat lokal maupun nasional memungkinkankan untuk dijadikan
sumber dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah berita
dari empat portal berita yang mengandung isi terkait dengan penelitian ini. Peneliti
mengumpulkan berita yang dimuat dari bulan Maret hingga bulan Desember. Media yang
akan menjadi sumber data berasal dari portal berita Warta Ekonomi, Kompas, CNBC
Indonesia, dan Liputan 6. Alasan pemilihan Warta Ekonomi karena koran tersebut
memuat berbagai fenomena ekonomi dan bisnis, mulai dari tataran makro, industri,
sampai mikro. Alasan peneliti memilih Liputan 6 karena situs yang cukup terkenal dan
juga ditayangkan di salah satu stasiun televisi yaitu SCTV. Liputan 6 juga pernah
memenangkan salah satu penghargaan Gobel Award untuk program berita terfavorit.
Alasan peneliti memilih Kompas karena Kompas bekerja sama dengan TurnBackHoax.id
(Masyarakat Anti Fitnah Indonesia - MAFINDO) untuk validasi dan verifikasi setiap isu
berita apakah Hoaks atau Fakta. Kompas juga menjadi salah satu dari 49 lembaga di
12
seluruh dunia yang mendapat sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN -
International Fact Checking Network). Alasan penulis memilih portal berita CNBC
Indonesia dikarenakan CNBC Indonesia menyampaikan informasi-informasi, makro
ekonomi, pasar modal, perbankan, industri keuangan lainnya, komoditas, manufaktur,
ekonomi internasional serta politik, hukum dan hankam yang mempengaruhi dinamika
ekonomi nasional secara komprehensif. Hal ini cocok dengan tema mengenai
kesejahteraan tenaga kesehatan.
D. Langkah-Langkah Penelitian
1. Observasi
Observasi dilakukan pada portal berita Warta Ekonomi, Liputan 6, CNBC Indonesia,
dan Kompas. Kemudian, berita-berita yang berhubungan dengan komunikasi politik
pemerintah terkait kesejahteraan tenaga kesehatan dikumpulkan menjadi satu. Di sini,
peneliti akan mengambil semua berita yang terkait dengan tema yang telah
ditentukan, yaitu berkaitan dengan aspek insentif, fasilitas, dan gaji. Dikarenakan
setiap berita mempunyai pemilihan diksi yang berbeda, dalam pencarian berita
dilakukanlah pencarian menggunakan sinonim dari tiga kata di atas.
Tabel 3.1 - Sinonim

Fasilitas = Sarana = Alat = Akomodasi = Prasarana

Gaji = Pendapatan = Upah

Insentif = Tunjangan = Kompensasi


Selain dari aspek topik, berita juga dipilih berdasarkan subjek yang menyampaikan,
yakni presiden dan kabinet menterinya. Berita yang dipilih hanyalah berita yang
merespon mengenai komunikasi yang dilakukan presiden dan kabinet menterinya.
Selain itu, berita yang diobservasi berkisar dari bulan Maret 2020 sampai bulan
Desember 2020.
2. Studi Dokumen
Setelah mengobservasi berita-berita yang telah dikumpulkan, dilanjutkan dengan
melakukan studi dokumen. Pada proses studi dokumen, akan dilakukan analisis isi
dari berita-berita tersebut. Analisis isi ini disesuaikan dengan tema yang telah
ditentukan oleh peneliti, yaitu terkait fasilitas, insentif, dan gaji. Peneliti membaca
13
berita satu per satu untuk mengetahui tema dari berita yang telah dikumpulkan. Studi
dokumen juga bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam satu berita terdapat dua
tema yang dikomunikasikan secara bersamaan.
3. Kodifikasi
Setelah dilakukan studi dokumen, peneliti akan mengkodifikasikan berita-berita
tersebut. Berita-berita tersebut dikodifikasikan berdasarkan portal berita nya, bulan
penayangan berita, subjek yang mengkomunikasikan kebijakan, dan topik yang
dikomunikasikan. Kodifikasi dilakukan dengan pembuatan grafik lingkaran sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan di atas. Kodifikasi dilakukan untuk mengetahui
perbandingan jumlah berita pada setiap bulan, setiap portal berita, setiap subjek yang
menyampaikan, dan setiap topik yang diulas. Perbandingan jumlah ini menjadi acuan
terhadap penilaian respon yang dilakukan oleh suatu media. Setelah
mengkodifikasikan berita tersebut, peneliti akan menjadikan hasil kodifikasi tersebut
menjadi data kuantitatif untuk bisa diambil kesimpulan.
E. Teknik pengumpulan data
Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan metode studi dokumen yang
mana nantinya peneliti akan mengumpulkan berita terkait dalam sebuah rentang waktu.
Pada penelitian yang akan dilakukan ini, peneliti akan mengumpulkan berita dari
Kompas, Warta Ekonomi, CNBC Indonesia, dan Liputan 6 yang berkaitan dengan topik
yang telah ditentukan, yaitu “Komunikasi politik pemerintah terkait dengan kesejahteraan
tenaga kesehatan dalam penanganan COVID-19”.

14
15
BAB IV

A. Hasil
Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan metode studi dokumen yang
mana peneliti mengumpulkan berita terkait dalam sebuah rentang waktu. Pada penelitian
yang akan dilakukan ini, peneliti mengumpulkan berita dari Kompas, Warta Ekonomi,
CNBC Indonesia, dan Liputan 6 yang berkaitan dengan topik yang telah ditentukan, yaitu
“Komunikasi politik pemerintah terkait dengan kesejahteraan tenaga kesehatan dalam
penanganan COVID-19”.

Berdasarkan Diagram 4.1, data yang telah dikumpulkan dari bulan Maret hingga
bulan Desember dari 4 portal berita, didapatkan sejumlah 128 berita yang ditampilkan

16
dalam bentuk persentase. Dengan rincian, 23 berita bersumber dari Liputan 6, 12 berita
bersumber dari Kompas, 55 berita berasal dari CNBC, dan 38 berita bersumber dari warta
ekonomi. CNBC mengeluarkan berita terbanyak terkait komunikasi politik pemerintah
tentang tenaga Kesehatan yaitu sebanyak 55 berita. Sementara Kompas mengeluarkan
berita paling sedikit dibanding 3 portal berita lainnya.

Berdasarkan diagram 4.2, data yang telah dikumpulkan dari bulan Maret
hingga bulan Desember, didapatkan sejumlah 128 berita yang ditampilkan dalam bentuk
persentase. Dengan rincian, 16 persen berita keluar pada bulan Maret, 8 persen pada
bulan April, 3 persen pada bulan Mei, 17 persen pada bulan juni, 9 persen pada bulan
Juli, 15 persen pada bulan Agustus, 4 persen pada bulan September, 11 persen pada bulan
Oktober, 1 persen pada bulan November, dan 16 persen pada bulan Desember. Jumlah
tertinggi terdapat pada bulan Juni dengan 17 persen dari 128 berita dan jumlah terendah
terdapat pada bulan November dengan 1 persen dari 128 berita.

17
18
Berdasarkan diagram 4.3, Liputan 6 dalam waktu 10 bulan
yaitu bulan Maret hingga bulan Desember meliput 23 berita
komunikasi politik pemerintah terkait tenaga Kesehatan. Dua
puluh tiga berita ini terdiri dari 4 berita yang berisi komunikasi
oleh presiden dan 19 berita berisi komunikasi oleh para Menteri.
Liputan 6 lebih sering menyorot komunikasi dari para Menteri daripada komunikasi oleh
presiden, hal ini bisa disimpulkan dari data yaitu dari 23 berita hanya empat berita yang berisi
komunikasi oleh presiden, sisanya adalah komunikasi dari para Menteri.

Berdasarkan diagram 4.4, portal berita Kompas


dalam kurun waktu 10 bulan yaitu bulan Maret hingga

19
bulan Desember meliput 12 berita komunikasi politik
pemerintah terkait tenaga Kesehatan. Dua belas berita ini
terdiri dari 11 berita yang dikomunikasikan oleh Menteri
dan satu berita dikomunikasikan oleh presiden.
Dalam merespon tentang topik tenaga Kesehatan, Kompas lebih pasif merespon dibanding
dengan tiga portal berita yang lainnya. Hal ini bisa disimpulkan dari banyaknya jumlah berita
yang dikeluarkan oleh Kompas terkait tema penelitian ini yaitu hanya 12 berita. Dari 12 berita
yang dikeluarkan oleh Kompas, hanya terdapat 1 berita yang dikomunikasikan oleh presiden,
sedangkan sisanya dikomunikasikan oleh para Menteri.

20
Berdasarkan diagram 4.5,
apabila ditinjau dari yang
mengkomunikasikan topik, peneliti
mendapat 38 berita yang terdiri dari
32 persen (12 buah) berita yang
dikomunikasikan oleh presiden dan
68 persen (26 buah) berita yang
dikomunikasikan oleh menteri.
Selaras dengan CNBC, jumlah
komunikasi menteri lebih banyak
lebih dari dua kali dibanding komunikasi presiden.

Berdasarkan diagram 4.6,


apabila ditinjau dari yang
mengkomunikasikan topik, peneliti
mendapatkan 55 berita yang terdiri
dari 31 persen (17 buah) berita yang
dikomunikasikan oleh presiden dan
69 persen (38 buah) berita yang
dikomunikasikan oleh menteri.
Jumlah komunikasi yang dilakukan
oleh menteri berkisar lebih dari dua
kali lipat komunikasi yang dilakukan oleh presiden. Perbedaan signfikan antara jumlah
komunikasi presiden dan menteri bukan hanya terdapat di portal berita CNBC, tapi juga Liputan
6, Kompas, serta Warta Ekonomi.

21
Berdasarkan
diagram 4.7, dari 23 berita
yang ada terdiri dari 17
berita terkait topik fasilitas
untuk tenaga Kesehatan
dan 6 berita terkait topik
intensif. Sementara topik
terkait gaji tenaga
Kesehatan tidak ada dalam
berita yang Liputan 6 keluarkan.

Liputan 6 tidak memiliki respon terhadap topik gaji tenaga Kesehatan, hal ini ditandai
dengan tidak adanya berita dalam Liputan 6 yang menyangkut tentang gaji tenaga Kesehatan,
dalam kurun waktu kurang lebih 10 bulan liputan 6 sama sekali tidak pernah mengeluarkan
berita terkait gaji tenaga Kesehatan. Berbeda dengan tiga portal berita yang lain, setidaknya ada
satu berita yang terkait dengan gaji tenaga Kesehatan.

Dari 23 berita yang terkait dengan tenaga Kesehatan, liputan 6 memiliki respon yang baik
dalam hal fasilitas tenaga Kesehatan. 74% dari 23 berita membahas tentang fasilitas yang
disediakan pemerintah kepada para tenaga Kesehatan.

Dan sisanya 24% dari 23 berita yang ada, liputan 6 berfokus terhadap topik insentif
tenaga Kesehatan, walaupun ada perbedaan yang jauh dengan topik fasilitas, ini menandakan
bahwa liputan 6 masih memiliki
respon yang cukup baik dalam hal
insentif tenaga Kesehatan.

Berdasarkan diagram 4.8,


dari 12 berita yang ada terdiri dari 5
berita terkait topik fasilitas untuk

22
tenaga Kesehatan, 1 berita terkait topik gaji tenaga Kesehatan, dan 7 berita terkait topik intensif
tenaga Kesehatan. Jumlah ini melebihi jumlah berita yang semestinya ada 12 berita, hal ini
disebabkan adanya 1 berita yang memuat 2 topik sekaligus, yaitu ada 1 berita yang memuat topik
gaji dan intensif.

Kompas aktif merespon terkait topik insentif terhadap tenaga Kesehatan. Ada 54% berita
yang dikeluarkan oleh Kompas terkait dengan topik insentif. Terdapat lima berita yang
dikeluarkan oleh Kompas terkait dengan topik fasilitas, ini membuktikan Kompas cukup baik
dalam merespon tentang komunikasi pemerintah terkait tenaga Kesehatan.

Kompas tidak mengeluarkan tidak cukup banyak berita terkait topik gaji tenaga
Kesehatan. Hanya satu berita yang dikeluarkan oleh kompas dan berita itu dikomunikasikan oleh
Menteri. Tapi jika dibandingkan dengan portal berita yang lain, satu berita sudah cukup karena di
portal berita lain hanya ada dua atau satu berita bahkan ada yang tidak ada satupun.

Berdasarkan diagram 4.9,


diagram ini meninjau tiga topik
secara keseluruhan yang
dikomunikasikan baik dari presiden
ataupun menteri dari portal berita
Warta Ekonomi. Peneliti
mendapatkan 64 persen (28 buah)
berita yang merespon mengenai
fasilitas, 34 persen (15 buah) berita
yang merespon mengenai insentif, 2 persen (1 buah) berita yang merespon mengenai gaji tenaga
kesehatan

23
Berdasarkan diagram 4.10,
diagram ini meninjau tiga topik
secara keseluruhan yang
dikomunikasikan baik dari presiden
ataupun menteri. Peneliti
mendapatkan 50 persen (38 berita)
mengenai fasilitas, 47 persen (35
berita) mengenai insentif, 3 persen
(2 berita) mengenai gaji tenaga
kesehatan. Jumlah fasilitas dan insentif hampir mirip, hanya terpaut tiga berita. Jumlah berita
yang merespon mengenai gaji tenaga kesehatan berjumlah 2 berita. Namun, jumlah ini
merupakan jumlah yang paling banyak di antara 3 portal berita lainnya. Dalam hal ini, CNBC
menjadi portal berita yang sangat aktif dalam merespon mengenai ketiga topik, baik fasilitas,
gaji, ataupun insentif. Selain itu, CNBC menjadi portal media yang merespon topik dengan
seimbang pada topik fasilitas dan insentif.

Berdasarkan diagram 4.11, dari 4 berita yang berisi komunikasi politik oleh presiden
terkait tenaga Kesehatan, tiga diantaranya berisi topik tentang fasilitas untuk tenaga Kesehatan

24
dan satu berita berisi topik tentang insentif tenaga Kesehatan. Sedangkan untuk topik gaji tidak
ada.
Berdasarkan diagram 4.12, dari 19 berita yang berisi komunikasi politik oleh Menteri
terkait tenaga Kesehatan, 14 berita memuat topik fasilitas untuk tenaga Kesehatan dan 5 berita
memuat topik intensif tenaga Kesehatan. Sementara berita yang memuat gaji tidak ada.

Komunikasi oleh Menteri terkait fasilitas untuk tenaga kesehatan lebih banyak dilakukan
daripada komunikasi yang dilakukan oleh presiden, hal ini bisa dilihat dari banyaknya berita
komunikasi oleh Menteri yang lebih banyak daripada presiden yakni 14 berita oleh Menteri dan
3 berita oleh presiden. Dalam topik intensif tenaga kesehatan, presiden hanya
mengkomunikasikannya sebanyak satu kali, sementara itu lima berita lainnya oleh para Menteri.

Berdasarkan diagram 4.13, terlihat jelas bahwa komunikasi yang dilakukan oleh presiden
hanya terkait tentang topik fasilitas untuk tenaga Kesehatan. Sedangkan 2 topik yang lainnya
tidak ada.

Berdasarkan diagram 4.14, 11 berita yang dikomunikasikan oleh para Menteri terkait
tenaga Kesehatan, terdapat 4 berita yang terkait topik fasilitas untuk tenaga Kesehatan, 1 berita
terkait topik gaji tenaga Kesehatan, dan 7 berita terkait topik intensif. Jika dijumlah berita ini
melebihi jumlah yang semestinya, hal ini dikarenakan ada 1 berita yang memuat 2 topik
sekaligus.

25
Bisa dilihat berita yang terkait dengan topik insentif ini dikomunikasikan semuanya oleh
para Menteri. Sedangkan di ketiga portal berita lain setidaknya ada berita terkait topik intensif
yang dikomunikasikan oleh presiden. Untuk topik gaji tenaga kesehatan hanya 1 berita yang
dikomunikasikan oleh Menteri, sementara yang dikomunikasikan oleh presiden tidak ada.

Dari lima berita terkait topik fasilitas yang dikeluarkan kompas, setidaknya ada satu
berita yang dikomunikasikan langsung oleh presiden. Dan empat berita lainnya dikomunikasikan
oleh para Menteri. Tetapi dibandingkan dengan tiga portal berita lainnya respon Kompas terkait
insentif tenaga Kesehatan adalah yang paling sedikit.

Dari portal berita Warta Ekonomi, didapatkan 12 berita yang dikomunikasikan oleh
Presiden. Dari 12 berita tersebut, terdapat 56 persen (9 buah) berita yang merespon terhadap
topik fasilitas dan 44 persen (7 buah) berita yang merespon terhadap topik insentif tenaga
kesehatan. Namun, peneliti tidak menemukan berita yang merespon mengenai gaji.
Perbandingan jumlah berita yang merespon terhadap topik fasilitas dan insentif tidak terlalu
signifikan. Selisih dari kedua topik tersebut hanyalah 2 berita. Dalam respon berita komunikasi
presiden, Warta Ekonomi merespon topik berita secara seimbang dengan perbandingan yang
relatif sama.

26
Dari portal berita Warta Ekonomi, didapatkan 26 berita yang dikomunikasikan oleh
Menteri. Dari 26 berita tersebut, terdapat 68 persen (19 buah) berita yang merespon terhadap
topik fasilitas, 29 persen (8 buah) berita yang merespon terhadap topik insentif, dan 3 persen (1
buah) berita yang merespon terhadap topik gaji insentif kesehatan. Berdasarkan data ini, jumlah
berita yang merespon mengenai fasilitas lebih dari dua kali lipat dari berita yang merespon
mengenai insentif. Dalam respon berita komunikasi menteri, Warta Ekonomi relatif merespon
lebih banyak pada berita yang berkaitan dengan fasilitas tenaga kesehatan.

Dari portal berita CNBC, didapatkan 17 berita yang dikomunikasikan oleh presiden. Dari
12 berita tersebut, terdapat 52 persen (12 buah) berita yang merespon terhadap topik fasilitas, 48
persen (11 buah) berita yang merespon terhadap topik insentif, dan 0 persen (0 buah) berita yang
merespon terhadap topik gaji. Perbandingan jumlah berita mengenai fasilitas dan insentif tidak
signifikan, yaitu berada pada angka 4 persen atau 1 buah berita. Dalam respon berita komunikasi
presiden, jika ditinjau dari jumlah berita yang merespon terhadap topik fasilitas dan insentif,
CNBC merespon topik berita secara seimbang

27
Dari portal berita CNBC, didapatkan 38 berita yang dikomunikasikan oleh menteri. Dari
38 berita tersebut, terdapat 50 persen (26 buah) berita yang merespon mengenai topik fasilitas,
46 persen (24 buah) berita yang merespon mengenai topik insentif, dan 4 persen (2 buah) berita
yang merespon mengenai topik gaji tenaga kesehatan. Perbandingan antara topik fasilitas dan
insentif tidak signifikan, hanya 2 berita. Peneliti mendapatkan bahwa berita yang merespon
mengenai gaji berjumlah 2 buah, ditinjau dari grafik lainnya, jumlah berita yang merespon
mengenai topik gaji didapati paling banyak berada di portal media CNBC. Sejalan dengan berita
CNBC yang dikomunikasikan oleh presiden, respon yang diberikan oleh portal media CNBC
sangat seimbang, terutama pada topik fasilitas dan insentif.

28
B. Pembahasan
Dari data yang telah peneliti kumpulkan, ditemukan perbedaan jumlah yang
signifikan dari setiap portal berita, baik Liputan 6, Kompas, Warta Ekonomi, maupun
CNBC. Dari 128 berita yang telah dikumpulkan, 43 persen berasal dari CNBC; 29,7
persen berasal dari Warta Ekonomi; 18 persen berasal dari Liputan 6; dan 9,4 persen
berasal dari Kompas. Seperti yang telah diulas sebelumnya, Warta Ekonomi dan CNBC
mempunyai jumlah respon terhadap komunikasi politik yang paling banyak. Hal ini
dikarenakan Warta Ekonomi dan CNBC adalah portal media yang mempunyai tema besar
ekonomi, hal inilah yang mendasari peneliti untuk memilih Warta Ekonomi dan CNBC.
Sedangkan Kompas dan Liputan 6 adalah portal media yang temanya tidak spesifik di
bidang ekonomi, maka hal ini selaras dengan jumlah berita yang telah peneliti
kumpulkan. Jumlah berita yang berisi komunikasi oleh presiden lebih sedikit
dibandingkan dengan berita yang berisi komunikasi oleh menteri. Seperti yang kita
ketahui, menteri berjumlah 34 orang sedangkan presiden hanya satu orang, hal ini
menjadikan jumlah berita yang berisi komunikasi oleh menteri lebih banyak
dibandingkan dengan berita yang berisi komunikasi oleh presiden.

Selain itu, jumlah respon media umum paling banyak terdapat pada bulan Juni.
Berdasarkan berita yang telah peneliti kumpulkan, pada bulan Juni, Presiden Joko
Widodo melakukan rapat terbatas dengan topik pembahasan percepatan penanganan
dampak pandemi COVID-19. Pada rapat tersebut, disebutkan bahwa Presiden Joko
Widodo marah karena persentase penyaluran bantuan yang dilakukan sangat kecil,
terutama mengenai kesejahteraan tenaga kesehatan. Selain itu bulan Maret dan bulan
Desember menempati posisi kedua di bawah bulan Juni. Hal ini dikarenakan, COVID-19
resmi masuk Indonesia pada bulan Maret, dengan kondisi COVID-19 yang mulai masuk
Indonesia, komunikasi politik pemerintah baik menteri ataupun presiden menjadi sangat
intens. Lalu, pada bulan Desember, komunikasi pemerintah menjadi sangat intens
dikarenakan pada bulan tersebut, santer kabar mengenai vaksin untuk tenaga kesehatan.

29
BAB V

A. Kesimpulan
Dari data yang didapatkan dan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini
maka yang dapat disimpulkan adalah
a. Media umum terbilang aktif dalam merespon komunikasi politik pemerintah
terkait tenaga kesehatan dalam penanganan covid terbilang cukup baik, hal ini
dikarenakan terdapat total 128 berita yang memuat komunikasi politik pemerintah
terkait tenaga kesehatan.
b. Dari keempat portal berita yang telah peneliti tetapkan, portal berita CNBC
memiliki respon paling baik diantara tiga portal berita lainnya, bisa dilihat dari 58
berita yang CNBC keluarkan.
c. Komunikasi yang dilakukan oleh para menteri lebih sering daripada komunikasi
yang dilakukan oleh presiden.
d. Topik fasilitas untuk tenaga kesehatan lebih sering dimuat dalam berita,
sementara topik gaji paling jarang dimuat dalam berita.

B. Saran
Diharapkan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu sumber
data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut tentang respon
media umum terhadap komunikasi politik pemerintah terkait tenaga kesehatan.

30
DAFTAR PUSTAKA

A. Susilo et al. (2020). Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Penyakit Dalam, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Universitas Indonesia. 

Andrianti, Nita (2015). Peran Media Massa Nasional dalam Politik Internasional.
Kajian Ilmu Komunikasi Volume 45. Nomor 1. Juni 2015

Ardianti, Handrini (2020). Komunikasi Media Yang Efektif Pada Pandemi COVID-
19. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI

Gunawan, Dede (2017). Implementasi Asas Kecermatan Formal Dalam Penerbitan


Sertifikat Hak Milik Oleh Bpn Kota Bekasi Terhadap Perwujudan Good Governance
Dihubungkan Dengan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan. Fakultas Hukum Universitas Pasundan.
Khaedir, Yordan (2020). Perspektif Sains Pandemi Covid-19: Pendekatan Aspek
Virologi dan Epidemiologi Klinik. Jurnal Maarif Institute. Universitas Indonesia

LP3ES (2020). Petaka Karena Kata: Blunder Komunikasi Politik, Kabinet Jokowi di
Era Pandemi. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

Mello, A. D. (1997). Heart of the Enlightened

Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan

Putri, Meidila. (2016). Hubungan Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu
Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe. UMY Repository

Romli, A. S. M. (2013). Pengertian Media Massa. Diambil dari :


https://komunikasi.uinsgd.ac.id/pengertian-media-massa/

Shahreza, Mirza; El-Yana, Korry (2016). Etika Komunikasi Politik. Diambil dari :
https://www.academia.edu/39248893/ETIKA_KOMUNIKASI_POLITIK

World Health Organization (2019). Naming the coronavirus disease (COVID-19) and
the virus that causes it. Diakses dari:
https://www.who.int/emergencies/diseases/novelcoronavirus-
2019/technicalguidance/naming-the-coronavirusdisease-(covid-2019)-and-the-virus-that-
causes-it.

31
World Health Organization (2020). Global situation of Coronavirus Disease (COVID-
19). Diakses dari : https://covid19.who.int/  

Daftar Pustaka Berita

https://www.liputan6.com/health/read/4433576/440-ribu-tenaga-kesehatan-dan-23-ribu-
vaksinator-disiapkan-untuk-vaksinasi-covid-19

https://www.liputan6.com/news/read/4427165/menkes-sebut-12-juta-vaksin-covid-19-yang-
baru-tiba-untuk-tenaga-kesehatan

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4427316/sri-mulyani-727-ribu-tenaga-medis-sudah-dapat-
insentif-total-rp-769-triliun

https://www.liputan6.com/health/read/4427147/vaksin-covid-19-sinovac-tiba-tenaga-kesehatan-
bakal-jadi-sasaran-vaksinasi-pertama

https://www.liputan6.com/health/read/4375786/kemenkes-tenaga-kesehatan-harus-sehat-agar-
bisa-menyehatkan-masyarakat

https://www.liputan6.com/health/read/4375779/tenaga-kesehatan-yang-kontak-dengan-pasien-
covid-19-tes-pcr-2-minggu-sekali

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4372084/kemenkes-diminta-bikin-pedoman-praktis-uji-
swab-untuk-tenaga-kesehatan

https://www.liputan6.com/health/read/4363569/airlangga-hartarto-pemerintah-upayakan-
pemeriksaan-pcr-rutin-tenaga-kesehatan

https://www.liputan6.com/health/read/4357618/33-perawat-indonesia-siap-diberangkatkan-ke-
belanda-untuk-program-magang

https://www.liputan6.com/news/read/4339536/90-dokter-meninggal-karena-covid-19-
pemerintah-akan-batasi-jam-kerja-tenaga-kesehatan

https://www.liputan6.com/health/read/4330634/tenaga-kesehatan-di-34-provinsi-dapat-bantuan-
asupan-gizi

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4330763/jokowi-sebut-reformasi-sektor-kesehatan-harus-
dipercepat

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4329302/perkuat-sdm-kesehatan-lpdp-teken-kerja-sama-
dengan-kemenkes

32
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4327111/pemerintah-bakal-perpanjang-insentif-untuk-
tenaga-kesehatan

https://www.liputan6.com/health/read/4302959/menkes-terawan-beri-penghargaan-untuk-5-
tenaga-medis-covid-19-yang-gugur-di-jateng

https://www.liputan6.com/news/read/4300275/kemenkes-insentif-untuk-tenaga-kesehatan-yang-
tangani-covid-19-mencapai-rp-19-triliun

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4299860/tenaga-kesehatan-di-daerah-telah-terima-
insentif-rp-13-triliun

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4268157/buruh-terkena-covid-19-berhak-peroleh-manfaat-
jaminan-kecelakaan-kerja

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4268139/ada-297-kamar-disiapkan-kemenparekraf-dan-
bali-paragon-resort-hotel-untuk-tenaga-kesehatan

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4214855/jokowi-gunakan-produk-apd-dalam-negeri

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4213536/pemerintah-siapkan-1100-kamar-gratis-bagi-
tenaga-medis-virus-corona

https://www.liputan6.com/health/read/4208857/tenaga-kesehatan-di-wilayah-tanggap-darurat-
covid-19-akan-dapat-insentif-bulanan

https://www.liputan6.com/health/read/4206061/jokowi-perintahkan-perlindungan-maksimal-bagi-
nakes-yang-menangani-pasien-covid-19

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/29/11164601/kemenkeu-jamin-tunjangan-bagi-
tenaga-kesehatan-yang-menangani-covid-19?page=all

https://money.kompas.com/read/2020/08/11/104000326/sri-mulyani-presiden-pertimbangkan-
beri-gaji-ke-13-untuk-tenaga-kesehatan?page=all

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/17/19403711/kemenkes-salurkan-rp-606-miliar-
untuk-insentif-tenaga-kesehatan

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/29/15350781/menkes-vaksinasi-covid-19-tahap-
pertama-untuk-13-juta-tenaga-kesehatan?page=all

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/10/14105761/menkes-3-juta-dosis-vaksin-pertama-
diberikan-untuk-tenaga-kesehatan

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/31/21031141/doni-monardo-libur-bagi-tenaga-
kesehatan-itu-bukan-hak-tapi-wajib?page=all
33
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/07/13445701/menkes-vaksin-covid-19-tahap-
pertama-untuk-tenaga-kesehatan

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/04/20095881/pemerintah-diminta-segera-
realisasikan-insentif-tenaga-kesehatan

https://money.kompas.com/read/2020/12/01/073614726/sri-mulyani-klaim-sudah-681000-
tenaga-kesehatan-terima-uang-insentif?page=all

https://money.kompas.com/read/2020/07/03/162300926/baru-11-82-persen-tenaga-kesehatan-
dapat-insentif-dari-pemerintah

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/06/14501311/bnpb-masker-untuk-tenaga-kesehatan-
jangan-digunakan-masyarakat

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/25/06100061/kemenkes-salurkan-insentif-rp-646-
miliar-untuk-195.055-nakes

https://www.cnbcindonesia.com/news/20201222141347-4-210898/ratusan-triliun-digeber-demi-
infrastruktur-sampai-kesehatan
https://www.cnbcindonesia.com/news/20201211170446-4-208501/dana-rp-440-triliun-sudah-
disebar-jokowi-pulihkan-ekonomi-ri

https://www.cnbcindonesia.com/news/20201207112437-4-207306/sri-mulyani-bonus-untuk-
dokter-cs-sudah-cair-rp-769-t

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201209084529-37-207842/vaksin-corona-tiba-kapan-
imunisasi-covid-19-di-ri-mulai

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201207114416-37-207311/menkes-terawan-klaim-
hanya-sediakan-vaksin-corona-teruji

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201207101238-37-207273/12-juta-vaksin-corona-buat-
siapa-ini-kata-menkes-terawan

https://www.cnbcindonesia.com/news/20201118112113-4-202686/sri-mulyani-vaksin-jadi-
prioritas

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201112124102-37-201311/anggaran-fantastis-ri-buat-
vaksin-covid-19-rp-3423-triliun

https://www.cnbcindonesia.com/news/20201002131340-4-191230/sri-mulyani-kembali-
perpanjang-diskon-pajak-ini-daftarnya

34
https://www.cnbcindonesia.com/market/20201008074949-17-192688/jokowi-kasih-tugas-buat-
bio-farma-nih-kaef-inaf-kecipratan

https://www.cnbcindonesia.com/news/20201024155939-4-196842/di-hut-ke-70-idi-jokowi-sebut-
136-dokter-gugur-melawan-covid

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201012133122-37-193646/ri-buru-vaksin-retno-erick-ke-
eropa-luhut-terawan-ke-china

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201012100013-37-193571/menkes-terawan-ungkap-
warga-ri-yang-dapat-vaksin-covid-gratis

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201012070125-37-193519/bye-corona-vaksinasi-covid-
19-di-ri-mulai-awal-november-2020

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201001155303-37-190937/menkes-terawan-ungkap-ora
ng-pertama-yang-dapat-vaksin-corona

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200925144140-4-189478/terawan-kita-harus-anggap-
semua-orang-positif-bukan-sakit
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200827144819-37-182470/terawan-ungkap-ri-siap-
bayar-dp-rp-38-t-demi-vaksin-covid-19

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200826204815-4-182280/anggaran-penanganan-
covid-rp-87-t-bakal-tak-terserap-100

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200810181511-4-178774/hadiah-jokowi-nakes-dapat-
gaji-ke-13-insentif-diperpanjang

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200810175453-4-178769/negara-beri-santunan-rp-16-
m-ke-54-tenaga-medis-yang-gugur

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200810165828-4-178745/pekan-pertama-agustus-
realisasi-anggaran-pen-baru-rp-151-t

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200810144944-4-178686/untuk-vaksin-gaji-nakes-sri-
mulyani-anggarkan-rp-233-t

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200818201339-4-180668/ssst-ini-yang-tengah-diincar-
pajaknya-oleh-sri-mulyani

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200808214658-4-178449/mahfud-md-22-tenaga-
medis-yang-gugur-raih-bintang-jasa

35
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200728103207-4-175886/bukti-riil-helikopter-uang-sri-
mulyani-gelontorkan-triliunan

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200708134452-4-171147/duh-anggaran-kesehatan-
untuk-corona-rp75-t-baru-cair-512

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200630102001-4-168982/curahan-hati-sri-mulyani-
dan-marahnya-presiden-jokowi

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200629180709-4-168871/pantas-saja-jokowi-marah-
insentif-kesehatan-baru-capai-468

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200629123531-4-168732/habis-bicara-reshuffle-
jokowi-semprot-terawan-jangan-jangan

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200629105716-4-168679/jokowi-semprot-lagi-
kemenkes-anggaran-sudah-ada-tunggu-apa

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200616173733-4-165845/lho-anggaran-pemulihan-
ekonomi-nasional-naik-jadi-rp-695-t
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200616110837-4-165675/sri-mulyani-insentif-
kesehatan-baru-cair-154

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200615145732-4-165459/sri-mulyani-ungkap-bukti-
pemerintah-sebar-banyak-insentif

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200603191859-4-162887/sri-mulyani-buka-bukaan-
insentif-tenaga-medis-sudah-cair

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200603122728-4-162725/aturan-direvisi-dana-
penanganan-covid-19-rp-6772-t

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200629105020-4-168677/viral-jokowi-marah-sebut-
reshuffle-ada-menteri-yang-diganti

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200629004741-4-168617/jokowi-kemarahan-sang-
presiden-demi-267-juta-rakyatnya

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200628204545-4-168610/belanja-bidang-kesehatan-
rp75-t-jokowi-geram-baru-cair-153

36
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200601201045-4-162242/tenaga-medis-kena-covid-19-
dapat-jaminan-kecelakaan-kerja

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200527160815-4-161283/terawan-lapor-jokowi-
insentif-dokter-cs-cair-sejak-22-mei

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200524192437-4-160645/sri-mulyani-buka-bukaan-
soal-dana-rp-75-t-buat-covid-19

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200501075413-4-155662/jokowi-ungkap-masalah-
kesehatan-ri-tempat-tidur-di-rs-minim

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200430150645-4-155561/menkes-teken-aturan-
santunan-kematian-tenaga-medis-rp300-juta

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200403143425-4-149640/sri-mulyani-finalisasi-
perpres-stimulus-corona-rp-405-t

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200404094318-4-149748/jokowi-tebar-stimulus-rp-
4051-t-ini-rincian-efek-ke-apbn

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200401091214-4-148929/ini-penjelasan-lengkap-
jokowi-yang-tebar-stimulus-rp-405-t
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200331154850-4-148809/top-jokowi-sebar-rp-4051-t-
stimulus-ini-rincian-lengkapnya

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200331154643-4-148807/jokowi-gelontorkan-
anggaran-rp-75-t-untuk-tenaga-medis

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200324165947-4-147319/catat-sri-mulyani-biaya-
pasien-corona-dijamin-pemerintah

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200319111220-4-146057/simak-ini-7-instruksi-jokowi-
dalam-perang-lawan-covid-19

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200319105744-4-146049/catat-jokowi-siapkan-insentif-
buat-perawat-hingga-dokter

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200313145622-4-144701/cegah-corona-sri-mulyani-
tambah-anggaran-kemenkes-rp-1-t

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200331091729-4-148639/sri-mulyani-punya-situs-
resmi-apbn-untuk-covid-19

37
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200320194857-4-146602/sri-mulyani-alihkan-uang-
apbn-rp-62-t-untuk-perangi-corona

https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20200323195919-33-147081/kemenpar-siapkan-hotel-
buat-tenaga-medis-isolasi-pasien

https://m.wartaekonomi.co.id/berita320632/kabar-baik-menkes-budi-ungkap-vaksinasi-covid-19-
bagi-nakes-dilakukan-serentak?utm_source=direct

https://m.wartaekonomi.co.id/berita317353/menkes-fisik-vaksin-covid-19-sinovac-tak-cacat?
utm_source=direct

https://m.wartaekonomi.co.id/berita317306/12-juta-dosis-vaksin-covid-19-tiba-di-tanah-air-
jokowi-vaksinasi-tak-akan-serempak?utm_source=direct

https://www.wartaekonomi.co.id/read317476/sri-mulyani-anggaran-vaksin-dan-kesehatan-2021-
capai-rp1697-triliun

https://www.wartaekonomi.co.id/read319480/realisasi-program-pen-capai-rp44003-triliun

https://www.wartaekonomi.co.id/read318245/6-fakta-kehadiran-vaksin-sinovac-di-indonesia-
jokowi-siap-divaksin-duluan?page=all
https://m.wartaekonomi.co.id/berita307818/obat-covid-19-kurang-luhut-ingatkan-bumn?
utm_source=direct

https://m.wartaekonomi.co.id/berita307464/tahu-obat-corona-langka-luhut-minta-terawan-
pastikan-tak-ada-orang-mati-karena-telat-dapat-obat?utm_source=direct

https://www.wartaekonomi.co.id/read307059/bagaimana-jika-vaksin-covid-19-sudah-ada-
terawan-jawab-gini

https://www.wartaekonomi.co.id/read307164/asikkk-rayakan-hut-ke-74-bu-menteri-keuangan-
ikut-meriahkan-virtual-hari-bea-cukai/0

https://m.wartaekonomi.co.id/berita306120/curhatan-dokter-paru-ke-jokowi-saat-tangani-covid-
19?utm_source=direct

https://www.wartaekonomi.co.id/read304700/wishnutama-siapkan-hotel-untuk-isolasi-pasien-
covid-19

https://m.wartaekonomi.co.id/berita300508/ada-pandemi-covid-19-menkes-singgung-manfaat-e-
health?utm_source=direct

38
https://m.wartaekonomi.co.id/berita299683/erick-thohir-gak-usah-debat-keputusan-jokowi-udah-
paling-tepat?utm_source=direct

https://www.wartaekonomi.co.id/read300501/apa-kata-sri-mulyani-soal-pandemi-covid-19-
menantang-luar-biasa

https://www.wartaekonomi.co.id/read298764/kerap-kritik-jokowi-duo-f-akan-diberi-bintang-jasa-
gak-salah

https://www.wartaekonomi.co.id/read298994/puji-tuhan-nakes-pejuang-covid-19-juga-diguyur-
gaji-ke-13.html

https://m.wartaekonomi.co.id/berita296775/sorot-penyerapan-anggaran-covid-19-jokowi-marah-
marah-lagi?utm_source=direct

https://m.wartaekonomi.co.id/berita293981/dapat-keluhan-dari-nakes-jokowi-langsung-minta-
kapolda-begini?utm_source=direct

https://m.wartaekonomi.co.id/berita295377/tegas-terawan-bantah-rs-manfaatkan-corona-
sebagai-lahan-bisnis?utm_source=direct

https://www.wartaekonomi.co.id/read295040/terawan-serapan-anggaran-rendah-karena-pasien-
meninggal-sedikit?page=1
https://m.wartaekonomi.co.id/berita292336/jokowi-soal-covid-19-ini-gak-ada-pergerakan-yang-
signifikan?utm_source=direct

https://m.wartaekonomi.co.id/berita291620/menpan-tjahjo-bos-taspen-serahkan-santunan-ahli-
waris-tenaga-medis-penanganan-covid-19?utm_source=direct

https://www.wartaekonomi.co.id/read288344/hadapi-covid-19-luhut-beberkan-indonesia-
siapkan-rp720-t-ke-bank-dunia

https://www.wartaekonomi.co.id/read292183/jokowi-marahi-terawan-masak-anggaran-baru-
keluar-153-persen?page=2

https://www.wartaekonomi.co.id/read292164/jokowi-soroti-kinerja-menkes-terawan-katanya

https://www.wartaekonomi.co.id/read292184/disindir-jokowi-terawan-cuman-manggut-manggut

https://www.wartaekonomi.co.id/read287948/pelonggaran-psbb-disebut-dahulukan-ekonomi-sri-
mulyani-tidak-benar

39
https://m.wartaekonomi.co.id/berita283189/pesawat-pengirim-bantuan-medis-penanganan-
corona-diterbangkan-uea-ke-indonesia?utm_source=direct

https://m.wartaekonomi.co.id/berita281158/jokowi-sepakati-9-hal-untuk-penanganan-corona-
dalam-ktt-asean-plus-three?utm_source=direct

https://m.wartaekonomi.co.id/berita280860/tak-mau-dengar-keluhan-lagi-jokowi-minta-cek-
seputar-kebutuhan-apd?utm_source=direct

https://m.wartaekonomi.co.id/berita280480/ada-58-bantuan-internasional-masuk-ke-indonesia-
buat-tangani-wabah-corona-cukup-membantu?utm_source=direct

https://m.wartaekonomi.co.id/berita279127/kementerian-bumn-bank-mandiri-siapkan-asuransi-
rp1-triliun-bagi-tenaga-medis-covid-19?utm_source=direct

https://www.wartaekonomi.co.id/read279264/gak-gembar-gembor-lawan-corona-menhan-
prabowo-bakal-datangkan-100-ribu-apd-dan-alkes

https://www.wartaekonomi.co.id/read277942/pemerintah-beri-santunan-rp300-juta-buat-tenaga-
medis-yang-gugur-saat-lawan-corona

https://www.wartaekonomi.co.id/read277233/jokowi-petugas-medis-dan-rs-yang-tangani-pasien-
corona-bakal-dapat-insentif

https://www.wartaekonomi.co.id/read277653/presiden-jokowi-beri-uang-bulanan-ke-dokter-dan-
perawat-sebesar

https://www.wartaekonomi.co.id/read277651/alhamdullilah-jokowi-kasih-insentif-hingga-rp15-
juta-ke-dokter-dan-perawat

https://www.wartaekonomi.co.id/read277693/6-dokter-meninggal-dunia-presiden-jokowi-beri-
santunan-rp300-juta

https://www.wartaekonomi.co.id/read278609/jarang-muncul-bagaimana-kabar-menkes-terawan

https://m.wartaekonomi.co.id/berita278760/kemenperin-daripada-lesu-tekstil-dalam-negeri-
mending-produksi-masker-apd?utm_source=direct

40
Dokumentasi Penelitian

41
42
43

Anda mungkin juga menyukai