Anda di halaman 1dari 9

REVIEW : SKRINING FITOKIMIA DAUN JAMBU BIJI

(Psidium guajava L.)

Islah Rahmawati

O1A1 19 020

PENDAHULUAN metabolit sekunder seperti alkaloid,


Indonesia sebagai negara flavonoid, steroid/terpenoid,

tropis memiliki beraneka ragam saponin dan tanin. Senyawa


tumbuhan yang dapat dimanfaatkan metabolit sekunder merupakan
sebanyak-banyaknya untuk senyawa kimia yang umumnya
kepentingan manusia. Masyarakat mempunyai kemampuan bioaktifitas
indonesia sejak zaman dahulu telah dan berfungsi
mengenal tanaman yang untukmempertahankan diri dari
mempunyai kandungan obat atau lingkungan yang kurang

dapat menyembuhkan berbagai menguntungkan seperti suhu, iklim,


macam penyakit. Pada era maupun gangguan hama dan

munculnya berbagai jenis penyakit penyakit tanaman (Agustina dkk.,


degeneratif baru, akhir-akhir ini 2016).

pemanfaatan tumbuhan sebagai


Jambu biji merupakan salah
sumber obat-obatan telah menjadi
satu tumbuhan tropis yang secara
trend untuk merubah pola hidup
empiris digunakan oleh masyarakat
yang serba instan. Tumbuhan
sebagai obat. Tumbuhan ini
merupakan sumber senyawa kimia
termasuk dalam familia Myrtaceae.
baik senyawa kimia hasil
Beragam penelitian terkini telah
metabolisme primer atau disebut
membuktikan bahwa jambu biji
metabolit primer seperti
memiliki beragam khasiat kesehatan
karbohidrat,protein, lemak yang
seperti antidiare, meningkatkan
digunakan sendiri oleh tumbuhan
kadar trombosit darah, menurunkan
tersebut untuk pertumbuhannya,
kadar kolesterol total, menurunkan
maupun sebagai sumber senyawa
gula darah, anti bakteri, dan anti dapat digunakan sebagai fitoterapi
kanker. Keseluruhan bagian dari yang bisa berkontribusi dalam
tumbuhan jambu biji memiliki efek pemulihan jaringan (Desiyana dkk.,
farmakologis yang dapat berguna 2016).
bagi kesehatan. Hanya saja
kandungan zat aktif dan khasiatnya Skrining fitokimia merupakan
berbeda – beda. Pada bagian daun, metode yang digunakan untuk
terdapat empat jenis flavonoid yang mempelajari komponen senyawa
berkhasiat sebagai antibakteri dan aktif yang terdapat pada sampel,
juga kandungan zat aktif lainnya yaitu mengenai struktur kimianya,
yang memiliki aktivitas farmakologis biosintesisnya, penyebarannya
seperti antiinflamasi, analgesik, dan secara alamiah dan fungsi
antioksidan (Desiyana dkk., 2016). biologisnya, isolasi dan
perbandingan komposisi senyawa
Daun jambu biji diyakini
kimia dari bermacam-macam jenis
memiliki efek astringen,
tanaman. Sampel tanaman yang
penyembuhan luka, anti alergi,
digunakan dalam uji fitokimia dapat
memperbaiki kulit yang rusak [4],
berupa daun, batang, buah, bunga
dan memiliki aktivitas antimikroba
umbi dan akarnya yang memiliki
terhadap bakteri yang umumnya
khasiat sebagai obat dan digunakan
menyebabkan infeksi pada luka
sebagai bahan mentah dalam
bedah dan jaringan lunak lainnya
pembuatan obat modern maupun
seperti Staphylococcus aureus,
obat-obatan tradisional (Agustina
Streptococcus spp, Escherichia coli,
dkk., 2016).
Salmonella typhi, Proteus mirabilis,
dan Shigella dysenteria. Secara
Letak geografis, suhu, iklim
klinikal dan histologi, luka pada tikus
dan kesuburan tanah suatu wilayah
yang diberikan ekstrak daun jambu
sangat menentukan kandungan
biji sembuh lebih cepat
senyawa kimia dalam suatu
dibandingkan kelompok yang
tanaman. Pada tanaman yang sama
diberikan kortikosteroid. Sehingga
jenisnya, kandungan senyawa Alkaloid merupakan salah
kimianya berbeda antara satu satu metabolisme sekunder yang
daerah dengan daerah terdapat pada tumbuhan, yang bisa
lainnya.Beberapa jenis tanaman dijumpai pada bagian daun, ranting,
yang digunakan oleh masyarakat biji, dan kulit batang. Alkaloid
Indonesia sebagai obat-obatan mempunyai efek dalam bidang
tradisional diantaranya kunyit, kesehatan berupa pemicu sistem
temulawak, jahe, kulit buah delima saraf, menaikkan tekanan darah,
dan sebagainya. Selain itu, mengurangi rasa sakit, antimikroba,
masyarakat menggunakan obat penenang, obat penyakit
tumbuhan obat seringkali tidak jantung dan lainnya.
mengetahui kandungan kimia dari Langkah awal yang dilakukan
tumbuhan tersebut, sehingga dalam yaitu sebanyak 2 gram sampel daun
menentukan jumlah dosis jambu biji yang dianalisis diekstrak
pemakaiannya masyarakat hanya dengan sedikit kloroform, kemudian
mengandalkan pada pengalaman ditambahkan 10 ml kloroform-
dan perkiraan semata (Agustina amoniak setelah itu disaring. Filtrat
dkk., 2016). yang diperoleh ditetesi H2SO4 2M,
kemudian dikocok sehingga
POKOK BAHASAN terbentuk dua lapisan. Lapisan asam
Pengujian Fitokimia Daun Jambu (tidak berwarna) dipipet ke dalam
Biji tabung reaksi lain, kemudian larutan
Analisis kualitatif skrining dibagi 3. Masing – masing larutan
fitokimia dilakukan dengan menguji ditambahkan beberapa tetes reagen
adanya golongan senyawa alkaloid, Dragendorf, Mayer dan Wagner. Uji
flavonoid, saponin dan tanin, steroid akan positif alkaloid apabila
dan terpenoid, polifenol, dan menghasilkan endapan yang
kuinon. berwarna orange setelah
Golongan Senyawa Alkaloid ditambahkan reagen Dragendorf,
endapan putih kekuningan setelah
ditambahkan reagen Mayer dan di tanaman mempunyai banyak
endapan coklat setelah ditambahkan fungsi. Flavonoid adalah pigmen
reagen Wagner (Rahmiati dkk., tanaman untuk memproduksi warna
2018). Prinsip dari metode analisis bunga merah atau biru pigmentasi
ini adalah reaksi pengendapan yang kuning pada kelopak yang digunakan
terjadi karena adanya penggantian untuk menarik hewan penyerbuk.
ligan. Atom nitrogen yang Flavonoid hampir terdapat pada
mempunyai pasangan elektron semua bagian tumbuhan termasuk
bebas pada senyawa alkaloid dapat buah akar, daun dan kulit luar
mengganti ion iodo (I-) pada pereaksi batang. Manfaat Flavonoid antara
Wagner. Sedangkan pereaksi Mayer lain untuk melindungi struktur sel,
mengandung kalium iodida dan meningkatkan efektivitas vitamin C,
merkuri (II) klorida akan bereaksi antiinflamasi, mencegah keropos
membentuk endapan merah tulang dan sebagai antibiotik.
merkurium (II) iodida. Jika kalium Analisis ini diawali dengan
iodida yang ditambahkan berlebih mengambil sampel dan dimasukkan
maka akan terbentuk kalium kedalam tabung reaksi.
tetraiodomerkurat (II). Pada uji Ditambahkan pada sampel berupa
alkaloid dengan pereaksi Mayer serbuk Mg 2 mg dan diberikan 3
akan terjadi reaksi antara nitrogen tetes HCl. Sampel dikocok dan
dengan ion kalium (K+) membentuk diamati perubahan yang terjadi,
kompleks kalium alkaloid yang terbentuknya warna merah, kuning
mengendap (Agustina dkk., 2016). atau jingga pada larutan
menunjukkan adanya flavonoid.
Golongan Senyawa Flavonoid / Senyawa flavonoid merupakan
Fenol senyawa yang bersifat polar karena
Flavonoid adalah senyawa memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
yang terdiri dari 15 atom karbon tidak tersubstitusi sehingga dapat
yang umumnya tersebar di dunia terbentuk ikatan hidrogen. Dalam
tumbuhan. Flavonoid tersebar luas proses ekstraksi, senyawa aktif
dalam suatu tanaman akan mudah kuning dan amorf. Sedangkan tanin
terlarut atau terikat oleh pelarut adalah salah satu golongan senyawa
sesuai dengan sifat kepolarannya. polifenol yang juga banyak dijumpai
Sehingga larutan etanol yang pada tanaman. Tanin dapat
bersifat polar akan lebih mudah didefinisikan sebagai senyawa
mengesktrak senyawa flavonoid polifenol dengan berat molekul yang
dalam jaringan tanaman. Hal ini sangat besar yaitu lebih dari 1000
sesuai dengan prinsip “like disolve g/mol.
like” dimana larutan yang bersifat Uji saponin dilakukan dengan
polar akan berikatan dengan mengambil sebanyak 2 – 4 gram
senyawa polar lainnya begitu pula sampel daun jambu biji yang
sebaliknya, larutan yang bersifat diekstrak dengan aquades panas
nonpolar akan mengikat senyawa kemudian dipanaskan sampai
nonpolar. Senyawa flavonoid mendidih. Kemudian disarng dan
berkhasiat sebagai antioksidan dan filtrat dibagi 2 ke dalam tabung
dalam dosis kecil bekerja sebagai reaksi. Bagian pertama untuk uji
stimulan pada jantung dan saponin larutan dibiarkan dulu agak
pembuluh darah kapiler, sebagai dingin kemudian dikocok secara
anti diuretik dan antioksidan pada vertikel, apabila timbulnya busa
lemak (Agustina dkk., 2016). yang stabil setinggi kurang lebih 1
cm selama 10 menit menandakan
Golongan Senyawa Saponin dan positif saponin. Pada tabung reaksi
Tanin kedua filtrat ditambahkan FeCl3 1%
Saponin merupakan senyawa bila menghasilkan warna hijau, biru,
metabolit sekunder dan merupakan hitam menandakan positif tanin
kelompok glikosida triterpenoid atau (Rahmiati dkk., 2018)
steroid aglikon, terdiri dari satu atau Menurut jurnal “Skrining
lebih gugus gula yang berikatan Fitokimia Tanaman Obat
dengan aglikon atau sapogenin, diKabupaten Bima” hasil uji saponin
dapat membentuk kristal berwarna daun jambu biji diperoleh yaitu
negatif sedangkan menurut jurnal “ dan nonpolar bersifat aktif
Antibacterial Activity Test Of Ethanol permukaan sehingga saat dikocok
Extract Of White And Red Flesh dengan air, saponin dapat
From Guava Leaf (Psidium guajava L) membentuk misel. Pada struktur
Againts Staphylococcus aureus And misel gugus polar menghadap keluar
Escherichia coli” hasil uji saponin karena mengikat air (hidrofil)
pada daun jambu biji menghasilkan sedangkan gugus nonpolar
positif mengandung saponin. menghadap kedalam karena takut
Perbedaan hasil yang diperoleh dengan air (hidrofob). Keadaan ini
disebabkan pada proses pengujian yang tampak seperti busa, dari sifat
dimana jurnal “Skrining Fitokimia itulah uji adanya saponin dalam
Tanaman Obat diKabupaten Bima” sampel dilakukan dengan melihat
menambahkan HCl sebanyak 2 tetes kemampuan sampel dalam
sedangkan pada jurnal “Antibacterial membentuk busa/buih (Agustina
Activity Test Of Ethanol Extract Of dkk., 2016).
White And Red Flesh From Guava Pada uji tanin digunakan
Leaf (Psidium guajava L) Againts perekasi FeCl3 untuk
Staphylococcus aureus And mengidentifikasi adanya tanin dalam
Escherichia coli” menambahkan HCl sampel. Perubahan warna menjadi
sebanyak 1 tetes, sehingga hal hijau kehitaman terjadi akibat
tersebut dapat mempengaruhi hasil pembentukan senyawa kompleks
pengujian. Pada uji saponin antara tanin dengan FeCl3. Tanin
terbentuknya busa pada hasil uji merupakan golongan polihidroksi
menunjukkan adanya glikosida yang fenol (polifenol) yang dapat
mempunyai kemampuan dibedakan dari fenol lain karena
membentuk buih dalam air. kemampuannya mengendapkan
Glikosida berfungsi sebagai gugus protein. Tanin terkondensasi
polar dan gugus steroid dan memiliki aktivitas sebagai
terpenoid sebagai gugus nonpolar. antioksidan dan dapat melindungi
Senyawa yang memiliki gugus polar kulit dari kerusakan yang
ditimbulkan oleh radiasi sinar Dalam cawan penguap,
ultraviolet. Golongan tanin ekstrak disari dengan eter, kemudian
terkondensasi akan menghasilkan sari eter diuapkan hingga kering.
warna hijau kehitaman jika Pada residu diteteskan larutan
direaksikan dengan pereaksi FeCl3 pereaksi Liebermann-Burchard
(Agustina dkk., 2016). (asam asetat : asam sulfat pekat = 20
: 1). Terbentuknya warna merah
Golongan Senyawa Steroid dan atau kuning menunjukkan adanya
Terpenoid senyawa terpenoid, sedangkan bila
Senyawa steroid adalah terbentuk warna hijau, biru-ungu,
senyawa turunan (derivat) lipid yang menunjukkan adanya senyawa
tidak terhidrolisis. Pada umumnya steroid (Maysarah dkk., 2016).
steroid berfungsi sebagai hormon. Analisis ini didasarkan pada
Sterol atau steroid merupakan kemampuan senyawa steroid dan
triterpena yang memiliki cincin terpenoid membentuk warna oleh
siklopentana perhidro fenantrena asam sulfat pekat yang sebelumnya
sebagai kerangka dasarnya. dilarutkan dalam kloroform. Pada
Sedangkan Terpenoid mencakup pengujian terpenoid daun jambu biji
sejumlah besar senyawa tumbuhan, tidak terdeteksi senyawa terpenoid
istilah ini digunakan untuk didalamnya. Kurangnya kandungan
menunjukkan bahwa secara senyawa terpenoid dalam hasil uji ini
biosintesis semua senyawa disebabkan karena ada beberapa
tumbuhan itu berasal dari senyawa senyawa terpenoid memiliki struktur
yang sama. Jadi, semua terpenoid siklik berupa alkohol yang
berasal dari molekul isoprene CH2 = menyebabkan senyawa ini
C(CH3) − CH2 dan kerangka cenderung bersifat semipolar
karbonnya dibangun oleh sehingga ikatannya dengan pelarut
penyambungan dua atau lebih etanol yang bersifat polar sangat
satuan C5. lemah. Senyawa terpenoid memiliki
efek pengobatan sebagai
antimalaria. Senyawa steroid yang tabung reaksi, kemudian disaring.
terdapat dalam tumbuhan dapat Filtrat ditetesi dengan larutan
berperan sebagai pelindung. natrium hidroksida. Terbentuknya
Beberapa jenis senyawa steroid warna kuning hingga merah
diantaranya estrogen merupakan menunjukkan adanya senyawa
jenis steroid hormon seks yang kuinon (Maysarah dkk., 2016).
digunakan untuk kontrasepsi, KESIMPULAN
penghambat ovulasi, progestin Hasil skrining fitokimia daun
merupakan steroid sintetik jambu biji menghasilkan daun jambu
digunakan untuk mencegah biji mengandung alkaloid, flavonoid,
keguguran dan uji kehamilan, steroid, terpenoid, kuinon, tanin dan
glukokortikoid sebagai antiinflamasi, juga saponin. Pada hasil skrining
alergi, demam, leukimia dan fitokimia saponin terdapat hasil yang
hipertensi serta kardenolida berbeda dari referensi yang didapat
merupakan steroid glukosida yang disebabkan perbedaan
jantung digunakan sebagai obat perlakuan pada saat pengujian.
diuretik dan penguat jantung Sedangkan pada pengujian alkaloid
(Agustina dkk., 2016). dapat menggunakan reagen Mayer,
Dragendorf, ataupun reagen Wagner
Golongan Senyawa Kuinon dimana perubahan warna yang
Senyawa kuionon merupakan terjadi akan berbeda beda.
sumber radikal bebas yang dapat Kandungan alkaloid,
membentuk kompleks dengan asam flavonoid, steroid, terpeoid, kuinon,
amino nukleofilik dalam protein tanin dan saponin sangat
sehingga menyebabkan protein tidak bermanfaat bagi tubuh, terutama
berfungsi. Kuinon bereaksi dengan sebagai antiinflamasi dan juga
protein adesin, polipeptida, dinding antimikroba.
sel dan eksoenzim yang dilepas
melalui membran. Ekstrak digerus
dan dipanaskan dengan air dalam
DAFTAR PUSTAKA coli, Jurnal Natural. Vol.
Agustina. S., Ruslan., dan Agrippina 16 (1).
W., 2016, Skrining
Fitokimia Tanaman Obat Rahmiati N. I., Abdul W. J., dan Bone
di Kabupaten Bima, R., 2018, Aktvitas Infusa
Indonesian E-Journal of Daun Jambu Biji (Psidium
Applied Chemistry. Vol. 4 guajava L) Terhadap
(1). Nematoda Haemonchus
sp dari Sapi Bali (Bos
Desiyana. L. S., Muhammad A. H., sondaicus) Secara In
dan Seila K., 2016, Uji Vitro, Jurnal Agrisistem.
Efektivitas Sediaan Gel Vol. 14 (1).
Fraksi Etil Asetat Daun
Jambu Biji (Psidium
guajava L) Terhadap
Penyembuhan Luka
Terbuka Pada Mencit
(Mus musculus), Jurnal
Natural. Vol. 16 (2).

Maysarah. H., Rika A., dan


Misrahanum., 2016,
Antibacterial Activity
Test Of Ethanol Extract
Of White And Red Flesh
From Guava Leaf
(Psidium guajava L)
Againts Staphylococcus
aureus And Escherichia

Anda mungkin juga menyukai