Indonesia sebagai negara flavonoid, steroid/terpenoid,
tropis memiliki beraneka ragam saponin dan tanin. Senyawa
tumbuhan yang dapat dimanfaatkan metabolit sekunder merupakan sebanyak-banyaknya untuk senyawa kimia yang umumnya kepentingan manusia. Masyarakat mempunyai kemampuan bioaktifitas indonesia sejak zaman dahulu telah dan berfungsi mengenal tanaman yang untukmempertahankan diri dari mempunyai kandungan obat atau lingkungan yang kurang
dapat menyembuhkan berbagai menguntungkan seperti suhu, iklim,
macam penyakit. Pada era maupun gangguan hama dan
munculnya berbagai jenis penyakit penyakit tanaman (Agustina dkk.,
degeneratif baru, akhir-akhir ini 2016).
pemanfaatan tumbuhan sebagai
Jambu biji merupakan salah sumber obat-obatan telah menjadi satu tumbuhan tropis yang secara trend untuk merubah pola hidup empiris digunakan oleh masyarakat yang serba instan. Tumbuhan sebagai obat. Tumbuhan ini merupakan sumber senyawa kimia termasuk dalam familia Myrtaceae. baik senyawa kimia hasil Beragam penelitian terkini telah metabolisme primer atau disebut membuktikan bahwa jambu biji metabolit primer seperti memiliki beragam khasiat kesehatan karbohidrat,protein, lemak yang seperti antidiare, meningkatkan digunakan sendiri oleh tumbuhan kadar trombosit darah, menurunkan tersebut untuk pertumbuhannya, kadar kolesterol total, menurunkan maupun sebagai sumber senyawa gula darah, anti bakteri, dan anti dapat digunakan sebagai fitoterapi kanker. Keseluruhan bagian dari yang bisa berkontribusi dalam tumbuhan jambu biji memiliki efek pemulihan jaringan (Desiyana dkk., farmakologis yang dapat berguna 2016). bagi kesehatan. Hanya saja kandungan zat aktif dan khasiatnya Skrining fitokimia merupakan berbeda – beda. Pada bagian daun, metode yang digunakan untuk terdapat empat jenis flavonoid yang mempelajari komponen senyawa berkhasiat sebagai antibakteri dan aktif yang terdapat pada sampel, juga kandungan zat aktif lainnya yaitu mengenai struktur kimianya, yang memiliki aktivitas farmakologis biosintesisnya, penyebarannya seperti antiinflamasi, analgesik, dan secara alamiah dan fungsi antioksidan (Desiyana dkk., 2016). biologisnya, isolasi dan perbandingan komposisi senyawa Daun jambu biji diyakini kimia dari bermacam-macam jenis memiliki efek astringen, tanaman. Sampel tanaman yang penyembuhan luka, anti alergi, digunakan dalam uji fitokimia dapat memperbaiki kulit yang rusak [4], berupa daun, batang, buah, bunga dan memiliki aktivitas antimikroba umbi dan akarnya yang memiliki terhadap bakteri yang umumnya khasiat sebagai obat dan digunakan menyebabkan infeksi pada luka sebagai bahan mentah dalam bedah dan jaringan lunak lainnya pembuatan obat modern maupun seperti Staphylococcus aureus, obat-obatan tradisional (Agustina Streptococcus spp, Escherichia coli, dkk., 2016). Salmonella typhi, Proteus mirabilis, dan Shigella dysenteria. Secara Letak geografis, suhu, iklim klinikal dan histologi, luka pada tikus dan kesuburan tanah suatu wilayah yang diberikan ekstrak daun jambu sangat menentukan kandungan biji sembuh lebih cepat senyawa kimia dalam suatu dibandingkan kelompok yang tanaman. Pada tanaman yang sama diberikan kortikosteroid. Sehingga jenisnya, kandungan senyawa Alkaloid merupakan salah kimianya berbeda antara satu satu metabolisme sekunder yang daerah dengan daerah terdapat pada tumbuhan, yang bisa lainnya.Beberapa jenis tanaman dijumpai pada bagian daun, ranting, yang digunakan oleh masyarakat biji, dan kulit batang. Alkaloid Indonesia sebagai obat-obatan mempunyai efek dalam bidang tradisional diantaranya kunyit, kesehatan berupa pemicu sistem temulawak, jahe, kulit buah delima saraf, menaikkan tekanan darah, dan sebagainya. Selain itu, mengurangi rasa sakit, antimikroba, masyarakat menggunakan obat penenang, obat penyakit tumbuhan obat seringkali tidak jantung dan lainnya. mengetahui kandungan kimia dari Langkah awal yang dilakukan tumbuhan tersebut, sehingga dalam yaitu sebanyak 2 gram sampel daun menentukan jumlah dosis jambu biji yang dianalisis diekstrak pemakaiannya masyarakat hanya dengan sedikit kloroform, kemudian mengandalkan pada pengalaman ditambahkan 10 ml kloroform- dan perkiraan semata (Agustina amoniak setelah itu disaring. Filtrat dkk., 2016). yang diperoleh ditetesi H2SO4 2M, kemudian dikocok sehingga POKOK BAHASAN terbentuk dua lapisan. Lapisan asam Pengujian Fitokimia Daun Jambu (tidak berwarna) dipipet ke dalam Biji tabung reaksi lain, kemudian larutan Analisis kualitatif skrining dibagi 3. Masing – masing larutan fitokimia dilakukan dengan menguji ditambahkan beberapa tetes reagen adanya golongan senyawa alkaloid, Dragendorf, Mayer dan Wagner. Uji flavonoid, saponin dan tanin, steroid akan positif alkaloid apabila dan terpenoid, polifenol, dan menghasilkan endapan yang kuinon. berwarna orange setelah Golongan Senyawa Alkaloid ditambahkan reagen Dragendorf, endapan putih kekuningan setelah ditambahkan reagen Mayer dan di tanaman mempunyai banyak endapan coklat setelah ditambahkan fungsi. Flavonoid adalah pigmen reagen Wagner (Rahmiati dkk., tanaman untuk memproduksi warna 2018). Prinsip dari metode analisis bunga merah atau biru pigmentasi ini adalah reaksi pengendapan yang kuning pada kelopak yang digunakan terjadi karena adanya penggantian untuk menarik hewan penyerbuk. ligan. Atom nitrogen yang Flavonoid hampir terdapat pada mempunyai pasangan elektron semua bagian tumbuhan termasuk bebas pada senyawa alkaloid dapat buah akar, daun dan kulit luar mengganti ion iodo (I-) pada pereaksi batang. Manfaat Flavonoid antara Wagner. Sedangkan pereaksi Mayer lain untuk melindungi struktur sel, mengandung kalium iodida dan meningkatkan efektivitas vitamin C, merkuri (II) klorida akan bereaksi antiinflamasi, mencegah keropos membentuk endapan merah tulang dan sebagai antibiotik. merkurium (II) iodida. Jika kalium Analisis ini diawali dengan iodida yang ditambahkan berlebih mengambil sampel dan dimasukkan maka akan terbentuk kalium kedalam tabung reaksi. tetraiodomerkurat (II). Pada uji Ditambahkan pada sampel berupa alkaloid dengan pereaksi Mayer serbuk Mg 2 mg dan diberikan 3 akan terjadi reaksi antara nitrogen tetes HCl. Sampel dikocok dan dengan ion kalium (K+) membentuk diamati perubahan yang terjadi, kompleks kalium alkaloid yang terbentuknya warna merah, kuning mengendap (Agustina dkk., 2016). atau jingga pada larutan menunjukkan adanya flavonoid. Golongan Senyawa Flavonoid / Senyawa flavonoid merupakan Fenol senyawa yang bersifat polar karena Flavonoid adalah senyawa memiliki gugus hidroksil (-OH) yang yang terdiri dari 15 atom karbon tidak tersubstitusi sehingga dapat yang umumnya tersebar di dunia terbentuk ikatan hidrogen. Dalam tumbuhan. Flavonoid tersebar luas proses ekstraksi, senyawa aktif dalam suatu tanaman akan mudah kuning dan amorf. Sedangkan tanin terlarut atau terikat oleh pelarut adalah salah satu golongan senyawa sesuai dengan sifat kepolarannya. polifenol yang juga banyak dijumpai Sehingga larutan etanol yang pada tanaman. Tanin dapat bersifat polar akan lebih mudah didefinisikan sebagai senyawa mengesktrak senyawa flavonoid polifenol dengan berat molekul yang dalam jaringan tanaman. Hal ini sangat besar yaitu lebih dari 1000 sesuai dengan prinsip “like disolve g/mol. like” dimana larutan yang bersifat Uji saponin dilakukan dengan polar akan berikatan dengan mengambil sebanyak 2 – 4 gram senyawa polar lainnya begitu pula sampel daun jambu biji yang sebaliknya, larutan yang bersifat diekstrak dengan aquades panas nonpolar akan mengikat senyawa kemudian dipanaskan sampai nonpolar. Senyawa flavonoid mendidih. Kemudian disarng dan berkhasiat sebagai antioksidan dan filtrat dibagi 2 ke dalam tabung dalam dosis kecil bekerja sebagai reaksi. Bagian pertama untuk uji stimulan pada jantung dan saponin larutan dibiarkan dulu agak pembuluh darah kapiler, sebagai dingin kemudian dikocok secara anti diuretik dan antioksidan pada vertikel, apabila timbulnya busa lemak (Agustina dkk., 2016). yang stabil setinggi kurang lebih 1 cm selama 10 menit menandakan Golongan Senyawa Saponin dan positif saponin. Pada tabung reaksi Tanin kedua filtrat ditambahkan FeCl3 1% Saponin merupakan senyawa bila menghasilkan warna hijau, biru, metabolit sekunder dan merupakan hitam menandakan positif tanin kelompok glikosida triterpenoid atau (Rahmiati dkk., 2018) steroid aglikon, terdiri dari satu atau Menurut jurnal “Skrining lebih gugus gula yang berikatan Fitokimia Tanaman Obat dengan aglikon atau sapogenin, diKabupaten Bima” hasil uji saponin dapat membentuk kristal berwarna daun jambu biji diperoleh yaitu negatif sedangkan menurut jurnal “ dan nonpolar bersifat aktif Antibacterial Activity Test Of Ethanol permukaan sehingga saat dikocok Extract Of White And Red Flesh dengan air, saponin dapat From Guava Leaf (Psidium guajava L) membentuk misel. Pada struktur Againts Staphylococcus aureus And misel gugus polar menghadap keluar Escherichia coli” hasil uji saponin karena mengikat air (hidrofil) pada daun jambu biji menghasilkan sedangkan gugus nonpolar positif mengandung saponin. menghadap kedalam karena takut Perbedaan hasil yang diperoleh dengan air (hidrofob). Keadaan ini disebabkan pada proses pengujian yang tampak seperti busa, dari sifat dimana jurnal “Skrining Fitokimia itulah uji adanya saponin dalam Tanaman Obat diKabupaten Bima” sampel dilakukan dengan melihat menambahkan HCl sebanyak 2 tetes kemampuan sampel dalam sedangkan pada jurnal “Antibacterial membentuk busa/buih (Agustina Activity Test Of Ethanol Extract Of dkk., 2016). White And Red Flesh From Guava Pada uji tanin digunakan Leaf (Psidium guajava L) Againts perekasi FeCl3 untuk Staphylococcus aureus And mengidentifikasi adanya tanin dalam Escherichia coli” menambahkan HCl sampel. Perubahan warna menjadi sebanyak 1 tetes, sehingga hal hijau kehitaman terjadi akibat tersebut dapat mempengaruhi hasil pembentukan senyawa kompleks pengujian. Pada uji saponin antara tanin dengan FeCl3. Tanin terbentuknya busa pada hasil uji merupakan golongan polihidroksi menunjukkan adanya glikosida yang fenol (polifenol) yang dapat mempunyai kemampuan dibedakan dari fenol lain karena membentuk buih dalam air. kemampuannya mengendapkan Glikosida berfungsi sebagai gugus protein. Tanin terkondensasi polar dan gugus steroid dan memiliki aktivitas sebagai terpenoid sebagai gugus nonpolar. antioksidan dan dapat melindungi Senyawa yang memiliki gugus polar kulit dari kerusakan yang ditimbulkan oleh radiasi sinar Dalam cawan penguap, ultraviolet. Golongan tanin ekstrak disari dengan eter, kemudian terkondensasi akan menghasilkan sari eter diuapkan hingga kering. warna hijau kehitaman jika Pada residu diteteskan larutan direaksikan dengan pereaksi FeCl3 pereaksi Liebermann-Burchard (Agustina dkk., 2016). (asam asetat : asam sulfat pekat = 20 : 1). Terbentuknya warna merah Golongan Senyawa Steroid dan atau kuning menunjukkan adanya Terpenoid senyawa terpenoid, sedangkan bila Senyawa steroid adalah terbentuk warna hijau, biru-ungu, senyawa turunan (derivat) lipid yang menunjukkan adanya senyawa tidak terhidrolisis. Pada umumnya steroid (Maysarah dkk., 2016). steroid berfungsi sebagai hormon. Analisis ini didasarkan pada Sterol atau steroid merupakan kemampuan senyawa steroid dan triterpena yang memiliki cincin terpenoid membentuk warna oleh siklopentana perhidro fenantrena asam sulfat pekat yang sebelumnya sebagai kerangka dasarnya. dilarutkan dalam kloroform. Pada Sedangkan Terpenoid mencakup pengujian terpenoid daun jambu biji sejumlah besar senyawa tumbuhan, tidak terdeteksi senyawa terpenoid istilah ini digunakan untuk didalamnya. Kurangnya kandungan menunjukkan bahwa secara senyawa terpenoid dalam hasil uji ini biosintesis semua senyawa disebabkan karena ada beberapa tumbuhan itu berasal dari senyawa senyawa terpenoid memiliki struktur yang sama. Jadi, semua terpenoid siklik berupa alkohol yang berasal dari molekul isoprene CH2 = menyebabkan senyawa ini C(CH3) − CH2 dan kerangka cenderung bersifat semipolar karbonnya dibangun oleh sehingga ikatannya dengan pelarut penyambungan dua atau lebih etanol yang bersifat polar sangat satuan C5. lemah. Senyawa terpenoid memiliki efek pengobatan sebagai antimalaria. Senyawa steroid yang tabung reaksi, kemudian disaring. terdapat dalam tumbuhan dapat Filtrat ditetesi dengan larutan berperan sebagai pelindung. natrium hidroksida. Terbentuknya Beberapa jenis senyawa steroid warna kuning hingga merah diantaranya estrogen merupakan menunjukkan adanya senyawa jenis steroid hormon seks yang kuinon (Maysarah dkk., 2016). digunakan untuk kontrasepsi, KESIMPULAN penghambat ovulasi, progestin Hasil skrining fitokimia daun merupakan steroid sintetik jambu biji menghasilkan daun jambu digunakan untuk mencegah biji mengandung alkaloid, flavonoid, keguguran dan uji kehamilan, steroid, terpenoid, kuinon, tanin dan glukokortikoid sebagai antiinflamasi, juga saponin. Pada hasil skrining alergi, demam, leukimia dan fitokimia saponin terdapat hasil yang hipertensi serta kardenolida berbeda dari referensi yang didapat merupakan steroid glukosida yang disebabkan perbedaan jantung digunakan sebagai obat perlakuan pada saat pengujian. diuretik dan penguat jantung Sedangkan pada pengujian alkaloid (Agustina dkk., 2016). dapat menggunakan reagen Mayer, Dragendorf, ataupun reagen Wagner Golongan Senyawa Kuinon dimana perubahan warna yang Senyawa kuionon merupakan terjadi akan berbeda beda. sumber radikal bebas yang dapat Kandungan alkaloid, membentuk kompleks dengan asam flavonoid, steroid, terpeoid, kuinon, amino nukleofilik dalam protein tanin dan saponin sangat sehingga menyebabkan protein tidak bermanfaat bagi tubuh, terutama berfungsi. Kuinon bereaksi dengan sebagai antiinflamasi dan juga protein adesin, polipeptida, dinding antimikroba. sel dan eksoenzim yang dilepas melalui membran. Ekstrak digerus dan dipanaskan dengan air dalam DAFTAR PUSTAKA coli, Jurnal Natural. Vol. Agustina. S., Ruslan., dan Agrippina 16 (1). W., 2016, Skrining Fitokimia Tanaman Obat Rahmiati N. I., Abdul W. J., dan Bone di Kabupaten Bima, R., 2018, Aktvitas Infusa Indonesian E-Journal of Daun Jambu Biji (Psidium Applied Chemistry. Vol. 4 guajava L) Terhadap (1). Nematoda Haemonchus sp dari Sapi Bali (Bos Desiyana. L. S., Muhammad A. H., sondaicus) Secara In dan Seila K., 2016, Uji Vitro, Jurnal Agrisistem. Efektivitas Sediaan Gel Vol. 14 (1). Fraksi Etil Asetat Daun Jambu Biji (Psidium guajava L) Terhadap Penyembuhan Luka Terbuka Pada Mencit (Mus musculus), Jurnal Natural. Vol. 16 (2).
Maysarah. H., Rika A., dan
Misrahanum., 2016, Antibacterial Activity Test Of Ethanol Extract Of White And Red Flesh From Guava Leaf (Psidium guajava L) Againts Staphylococcus aureus And Escherichia