Anda di halaman 1dari 8

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disertai dengan kemajuan

sektor industri telah menuntut semua negara ke arah industrialisasi. Indonesia

sebagai negara berkembang banyak melakukan pembangunan di segala bidang.

Sampai saat ini pembangunan sektor industri mengalami peningkatan, salah

satunya adalah pembangunan sektor industri kimia. Namun ketergantungan impor

luar negeri masih lebih besar dibandingkan ekspornya. Indonesia masih banyak

mengimpor bahan baku atau produk industri kimia dari luar negeri.

Metanol yang dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus

adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Metanol banyak digunakan

dalam berbagai industri kimia. Beberapa contoh turunan metanol ditunjukkan

pada Gambar I.1 (www.wikipedia.com).

Formaldehyde Adhesive, thermoplastic

Acetic Acid PET

Methyl
Metanol Jet fuel additive
mercaptan

Dimethyl
Polyester
terepthalate

Methyl Tertier
Gasoline octane booster
Butyl Ether

Gambar I.1 Beberapa Turunan Produk Metanol


1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kebutuhan metanol semakin meningkat yang ditandai dengan kenaikan

impor metanol berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS). Impor metanol pada

tahun 2007 sampai tahun 2009 cenderung sama, yaitu rata-rata 70 kton dan

meningkat tajam setelah tahun 2009, yaitu menjadi 193 kton (Gambar I.2).

Gambar I.2 Perkembangan Impor Metanol di Indonesia Tahun 2007 2011

Ketergantungan impor metanol menyebabkan devisa negara berkurang,

sehingga diperlukan suatu usaha penanggulangan. Salah satu upayanya adalah

pendirian pabrik metanol untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Dengan

pendirian pabrik tersebut diharapkan dapat membuka kesempatan untuk alih

teknologi, membuka lapangan kerja baru, menghemat devisa negara dan

membuka peluang berdirinya pabrik lain yang menggunakan bahan baku metanol

dari pabrik tersebut. Dengan pertimbangan kegunaan dan konsumsi metanol maka

dapat dikatakan bahwa industri ini mempunyai prospek bagus di masa depan.

2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

I.2 Kapasitas Pabrik

I.2.1 Ketersedian Bahan Baku

Ladang gas Tangguh yang terletak di Teluk Bintuni, Papua Barat

dikembangkan oleh konsorsium beberapa perusahaan internasional, yang

dipimpin oleh British Petroleum (37% saham), China National Offshore Oil

Corporation (CNOOC) (17% saham), Mitsubishi Corporation (16,3% saham) dan

mitra-mitra yang lebih kecil perusahaan-perusahaan Jepang, yaitu Nippon Energy,

Kanematsu, Sumitomo, dan Nissho Iwai. Ladang gas ini mengandung lebih dari

500 miliar m³ (17 Tcf) cadangan gas alam terbukti, dengan taksiran cadangan

potensial mencapai lebih dari 800 miliar m³ (28 Tcf) (www.wikipedia.com).

I.2.2 Kapasitas Pabrik yang Sudah Berdiri

Ditetapkan kapasitas pabrik metanol sebesar 300.000 ton/tahun, dengan

pertimbangan:

1. Bahan baku yang disuplai British Petroleum Tangguh (BP. Tangguh) sebesar

31,83 MMSCFD hanya mampu mencukupi untuk kapasitas 300.000 ton/tahun.

2. Dapat memberikan keuntungan ekonomis karena kapasitas produksi berada

dalam batas kapasitas produksi menguntungkan. Seperti kapasitas pabrik yang

telah berdiri (www.ICIS.com), yaitu Motiva Enterprises, Delaware City (Tabel

I.1).

3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel I.1 Beberapa Daftar Produsen Metanol di Dunia

Kapasitas
No. Nama Pabrik Negara
(ton/tahun)
1. Coastal Chemical, Cheyenne USA 75.000
2. Air Products, Pensacola USA 180.000
3. Angarsk Petrochemical Rusia 200.000
4. SSME Azot Association Ukraina 200.000
5. Motiva Enterprises, Delaware City USA 300.000
6. BASF Jerman 480.000
7. Methanex, Kitimat Canada 510.000
8. Clear Lake Methanol, Clear Lake USA 600.000
9. Mider-Helm Methanol Jerman 660.000
10. PT. Kaltim Methanol Industry Indonesia 660.000
11. Lyondell, Channelview USA 750.000
12. Celanese Canada, Edmonton, Alberta Canada 765.000
13. Statoil Norwegia 830.000
14. Beaumont Methanol, Beaumont USA 840.000
15. Bio MCN Belanda 1.000.000
16. Siberian Methanol Chemical Rusia 1.000.000

I.3 Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik sangat penting dalam menentukan kelangsungan

produksi suatu pabrik. Lokasi pabrik akan didirikan di Teluk Bintuni, Papua Barat

dengan pertimbangan sebagai berikut: Bahan baku pabrik metanol ini

menggunakan gas alam hasil pertambangan BP. Tangguh di Papua Barat yang

mudah didapatkan dan tersedia dalam jumlah besar, yaitu 500 miliar m³ (17 Tcf).

Lokasi pabrik dekat dengan laut sehingga memudahkan dalam transportasi

pemasaran produk. Sejalan program pemerintah yang akan membangun kawasan

industri kimia di daerah tersebut maka pasar untuk penjualan produk cukup baik

(www.kemenprind.co.id). Wilayah ini cukup dekat dengan laut dan sungai-sungai

besar sehingga mempunyai sumber air yang banyak. Pemberlakuan otonomi

daerah memberikan iklim yang cukup kondusif bagi investor untuk penanaman

modalnya bagi peningkatan pemasukan bagi daerah tersebut.

4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BP.TANGGUH

Lokasi Pabrik

Gambar I.3 Peta Lokasi Pendirian Pabrik

I.4 Tinjauan Pustaka

I.4.1 Macam-macam Proses Pembuatan Metanol

a. Oksidasi Hidrokarbon

Proses ini menggunakan senyawa-senyawa hidrokarbon sebagai bahan

baku utama. Produk yang terbentuk dari oksidasi parsial hidrokarbon yang

mengandung gas parafin adalah metanol, formaldehid, asetaldehid, aseton,

alkohol tingkat tinggi, aldehid dan keton. Proses oksidasi berjalan pada tekanan

2.027 3.040 kPa dan suhu 800ºC. Proses ini dapat menggunakan katalis nikel,

paladium, tembaga dan oksida dari logam-logam tersebut (Mc. Ketta, 1983).

5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Hidrogenasi Karbon Monoksida Menggunakan Variabel Tekanan

Menurut Mc. Ketta (1983), tekanan proses ini dibagi menjadi tiga (lihat

Tabel I.2), yaitu:

- Proses tekanan sedang (medium pressure process) diperkenalkan pada

tahun1921 oleh G. Partart di Prancis tetapi proses ini tidak dikomersialkan.

- Proses tekanan tinggi (high pressure process) diperkenalkan pada tahun1923

oleh (Badische Anilin und Soda Fabrik) BASF.

- Proses tekanan rendah (low pressure process) diperkenalkan pada tahun1966

oleh Imperial Chemical Industries (ICI).

Tabel I.2 Perbandingan Proses Hidrogenasi Karbon Monoksida Menggunakan

Variabel Tekanan

No. Pembanding P Tinggi P Sedang P Rendah


Kondisi operasi:
1. - Tekanan (kPa) 30.399 12.160 5.067
- Temperatur (ºC) 380 300 200
Katalis:
- Nama CrO dan ZnO CuO dan ZnO CuO dan ZnO
2.
- Ketahanan terhadap suhu
tinggi Tahan Sensitif Sensitif
3. Konversi (%) 34,1 60,7 96,3
4. Harga alat Tinggi Sedang Rendah
5. Daya kompresor Tinggi Sedang Rendah
Spesifik consumption
6. Tinggi Sedang Rendah
bahan baku

Kesimpulannya adalah proses hidrogenasi karbon monoksida

menggunakan tekanan rendah dipilih dengan pertimbangan: Kebutuhan bahan

baku paling sedikit, konversi paling tinggi, biaya peralatan rendah, dan hemat

energi.

6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

I.4.2 Kegunaan Produk

Kegunaan dari metanol sebagai bahan baku pembuatan Methyl Tertier-

Butyl Ether (MTBE), formaldehid, asam asetat, kloromethan, metil metakrilat,

metil amin, dimetil terephtalat dalam industri tekstil, kegunaan lain termasuk

bahan bakar, zat anti beku, dan pelarut.

I.4.3 Sifat Fisika dan Kimia

Bahan baku yang digunakan pada prarancangan pabrik ini adalah gas alam

dan air sedangkan produknya adalah metanol. Menurut Perry (1997), sifat fisika-

kimia bahan baku dan produk dapat dilihat pada tabel I.3.

Tabel I.3 Sifat Fisika-Kimia Bahan Baku dan Produk

Senyawa Sifat fisika Sifat Kimia


Gas alam Berat molekul : 16,043 g/mol Reaksi halogenasi, reaksinya sebagai
(Fraksi Titik didih : -161,4ºC berikut:
yang Titik lebur : -182,6ºC CH4(g) + Cl2(g) CH3Cl(g) + HCl (g)
dominan Kerapatan : 0,423 g/cm3 Reaksi pembakaran, reaksinya sebagai
adalah Wujud : gas berikut:
metana Warna : tidak berwarna CH4 (g) + 2O2 (g) CO2(g) + 3H2(g)
(CH4))
Air (H2O) Titik didih : 100ºC Air direaksikan dengan natrium
Titik beku : 0ºC menghasilkan hidrogen dan natrium
Berat molekul : 18,016 g/mol hidroksida. Reaksinya sebagai berikut:
Wujud : cair Na(s) + H 2O(l) NaOH (s) + H2(g)
Warna :tidak berwarna

Metanol Berat Molekul : 32,043 g/mol Reaksi subtitusi, atom H2 pada gugus
(CH3OH) Titik Beku : -97,68ºC hidroksil dapat disubtitusikan dengan
Titik Didih : 64,7ºC logam aktif menghasilkan metaoksida.
Wujud : cair 2CH3OH + 2Na H2 + 2CH3ONa
Reaksi dengan asam nitrat menghasilkan
methyl nitrit yang sangat volatil.
CH3OH + HNO 3 CH3NO2 + H2O

7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

I.4.4 Tinjauan Proses Secara Umum

Mula-mula gas alam masuk desulfurisasi untuk penghilangan kandungan

gas H2S. Kemudian ditambahkan steam dan dipanaskan sampai suhu 800ºC

dengan fired heater. Campuran tersebut direaksikan dalam reformer dengan

menggunakan katalis NiO sehigga mendapatkan syngas. Panas dari syngas

dimanfaatkan kembali menggunakan waste heat boiler yang akan menghasilkan

steam untuk dicampur dengan gas alam. Kandungan air dalam syngas sebagian

besar dipisahkan menggunakan partial condenser. Selanjutnya syngas dikompresi

hingga 5.067 kPa dengan menggunakan kompressor sebelum memasuki reaktor.

Reaktor metanol merupakan fixed bed multitube reactor dengan katalis CuO.

crude methanol yang keluar dari reaktor dipisahkan dari sisa gas reaktan yang

tidak bereaksi dalam partial condenser. Gas-gas yang tidak terkondensasi,

sebagian akan disiklus ulang dan sebagian akan dibuang. Sedangkan gas-gas yang

terkondensasi (crude methanol), akan diturunkan tekanannya sampai 111 kPa

dengan menggunakan expansion valve. Kemudian crude methanol dimurnikan di

dalam menara desilasi sampai kadar 99,85% berat. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Bab II.

Anda mungkin juga menyukai